Perbandingan Waktu Perawatan Riil dengan Waktu Perawatan Usulan Penentuan Biaya Perawatan Berdasarkan Interval Perawatan

= 4 , 2 1411,2 18963  = 32,20 jam Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran L . Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan interval perawatan pada masing-masing komponen kritis seperti pada tabel 4.19, sebagai berikut : Tabel 4.19 Total Waktu Perawatan Usulan Sub Mesin Total Lama Perbaikan jam Coating Machine 32,20 Bucket Elevator 119,37 Dust Collector 66,26 Total 217,83

4.2.3 Perbandingan Waktu Perawatan Riil dengan Waktu Perawatan Usulan

Berdasarkan tabel 4.5 dan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa waktu perawatan usulan WPu lebih kecil dari waktu perawatan perusahaan. Table 4.20 menunjukkan selisih antara waktu perawatan riil perusahaan dengan waktu perawatan usulan perusahaan, sebagai berikut: Table 4.20 Waktu Perawatan Riil dan Waktu Perawatan Usulan Sub Mesin WPr WPu Coating Machine 50,2 32,20 Bucket Elevator 139,12 119,37 Dust Collector 79,99 66,26 Total 269,31 217,83

4.2.4 Penentuan Biaya Perawatan Berdasarkan Interval Perawatan

Biaya perawatan dihitung berdasarkan pada biaya langsung yaitu biaya tenaga kerja perawatan langsung, biaya masing-masing komponen dan biaya tak langsung yaitu biaya konsekuensi operasional untuk memperoleh biaya kerugian dan biaya perbaikan. Biaya perawatan merupakan penjumlahan kumulatif antara biaya kegagalan dan biaya perawatan sehingga dapat dirumuskan : M M F F f C f C TC                TM C dt t TM C M TM F 1 1          TM M F C dt t C TM 1  Untuk data berdistribusi Weibull, maka biaya total perjamnya adalah : M M F T C TM C TC   1    Contoh perhitungan biaya perawatan pada counter saft : M M F T C TM C TC   1      18 , 057 . 1 50 , 561 . 123 . 3 18 , 057 . 1 79 , 1721 50 , 021 . 066 . 8 1 98072 , 98072 ,    = Rp. 7.683,56 per jam Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran K. Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan biaya perawatan seperti yang ada pada tabel 4.17, sebagai berikut: Tabel 4.17 Biaya Perawatan Berdasarkan Interval Perawatan Sub Mesin Komponen CM Rpjam CF Rpjam TM jam TC Rpjam Counter Saft 0,98072 1721,79 3.123.561,50 8.066.021,50 1.057,18 7.683,56 V Belt C-64 1,30381 1408,63 142.866,95 1.857.544,95 256,68 1.342,74 Coating Saft Bearing 30211 0,81017 2671,09 426.373,50 5.481.313,50 97,34 8.228,41 Bearing Stretcher 210 1,01169 1079,09 678.359,50 7.812.739,50 106,65 13.407,52 Chain Drive RS 50 1,60019 2290,35 478.425,50 11.615.445,50 429,78 2.971,00 Bucket Elevator Bucket 1,18468 1657,96 248.554,50 7.390.734,50 112,37 4.923,62 Filter Bag 1,49637 2260,99 417.778,00 11.128.898,00 338,64 3.151,77 Dust Collector Rotary Air Block 1,26208 1910,30 686.260,00 8.136.660,00 347,20 4.700,96   Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran K

4.3 Hasil Pembahasan

Dari interval perawatan tersebut terdapat komponen yang memiliki selisih nilai interval perawatan yang tinggi yaitu komponen counter saft dan bearing 30211. Pada komponen counter saft memiliki interval perawatan paling lama yaitu 1.057,18 jam. Komponen ini bila terjadi kerusakan membutuhkan waktu perbaikan yang lama dan harga komponen ini paling mahal yaitu Rp 3.000.000,00 dibandingkan dengan komponen kritis lainnya. Total biaya berdasarkan interval perawatan sebesar Rp 7.683,56 per jam. Kegiatan perawatan yang perlu dilakukan pada komponen ini adalah scheduled restoration task, tindakan perawatan yang dapat mengurangi kemacetan produksi, biaya perbaikan dan membatasi atau mengurangi gangguan-gangguan yang menghambat pelaksanaan produksi. Sedangkan komponen yang memiliki interval perawatan paling cepat adalah komponen bearing 30211 adalah 97,34 jam. Komponen ini bila terjadi kerusakan membutuhkan waktu perbaikan yang lama sehingga bila terjadi kerusakan pada komponen ini menyebabkan proses produksi terhenti