Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak sekolah dasar

31 Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Air mineral 1 dus Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- 2. Snack ringan 40 buah Rp. 3.000,- Rp. 120.000,- 22 Souvenir Tanya jawab 3 buah Rp. 10.000,- Rp. 30.000,- Total Biaya Rp. 165.000,-

2. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak sekolah dasar

Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan –kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluargamasyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Adapun ruang lingkup PHBS adalah rumah tangga, tempat umum, dan sekolah. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah masing-masing banjar 3. Menyiapkan tempat, materi dan prasarana yang diperlukan. Bale Banjar 18 orang 2 jam 36 jam 4. Melakukan penyuluhan kepada STT Bale Banjar 18 orang 1 jam 18 jam Total Volume JKEM 5 jam 77 jam 32 tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Terdapat 10 indikator nasional PHBS, yaitu: 1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2 Memberi bayi ASI eksklusif 3 Menimbang balita setiap bulan 4 Menggunakan air bersih 5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6 Menggunakan jamban sehat 7 Memberantas jentik di rumah 8 Makan sayur dan buah setiap hari 9 Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10 Tidak merokok di dalam rumah Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program Penyuluhan PHBS ini adalah anak usia sekolah khususnya sekolah dasar. Pendidikan kesehatan khususnya PHBS perlu diberikan sejak dini pada anak usia sekolah dimana usia dini adalah usia yang sangat baik untuk menanamkan suatu nilai-nilai. Pentingnya pendidikan dari usia dini dapat membentuk suatu pribadi yang memiliki pondasi kuat dalam pendidikan yang telah ditanamkan. Jika dari kecil sudah dibiasakn melakukan kebiasaan baik, maka untuk selanjutnya hal ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Topik yang menjadi perhatian pada kelompok anak usia sekolah adalah menggosok gigi, mencuci tangan yang benar, dan jajanan yang sehat dan bergizi serta pentingnya melakukan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator PHBS nasional. Topik-topik tersebut seringkali kurang mendapat perhatian dari orangtua ataupun guru. Angka kejadian diare dan karies gigi pada siswa sekolah dasar di daerah pedesaan juga masih sering ditemukan. Dimana hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik. Ada beberapa alasan mengapa pelaksanaan PHBS kurang diaplikasikan oleh masyarakat. Alasan yang paling banyak ditemukan adalah kurangnya 33 pemahaman masyarakat mengenai PHBS, kurangnya distribusi air di kalangan masyarakat. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai PHBS salah satunya adalah karena kurangnya sosialisasi tentang PHBS di kalangan masyarakat. Ditinjau dari permasalahan tersebut, upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah: Penyuluhan dan pelatihan cara menggosok gigi yang benar pada siswa sekolah dasar SD, penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan yang benar pada siswa SD, penyuluhan mengenai jajanan yang aman dan bergizi pada siswa SD. Adapun tujuan dari program Penyuluhan mengenai PHBS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai jajanan yang aman dan bergizi, untuk meningkatkan pemahaman siswa SD akan pentingnya aktivitas fisik melalui senam bersama, serta untuk meningkatkan kualitas kesehatan Desa Buahan. Rincian Kegiatan Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total No. Program Tempat Tim Jam Individu Jumlah 1. Permohonan izin kepada kepala desa Aula Kantor Kepala Desa 5 orang 1 jam 5 jam 2. Menginfokan ke pihak SD di wilayah Desa Buahan SD di wilayah Desa Buahan 18 orang 1 jam 18 jam 3. Menyiapkan tempat, materi dan prasarana PHBS di SD SD 18 orang 1 jam 18 jam 4. Melakukan penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan dan menggosok gigi pada siswa SD SD 18 orang 3 jam 54 jam 5. Melakukan penyuluhan jajanan sehat pada siswa SD SD 18 orang 1 jam 18 jam Total Volume JKEM 7 jam 113 jam 34 1. Kertas HVS ½ rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,- 2. Amplop 1 kotak Rp. 5.000,- Rp. 5.000,- 3. Tinta Printer Biaya Print Rental 1 kotak Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- 4. Poster Cuci Tangan 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,- 5. Dokumentasi Rp. 25.000,- 6. Sabun cuci tangan 2 botol Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- 7. Reward I hand- sanitizer 6 botol Rp. 5.000,- Rp. 30.000,- 8. Sikat gigi 50 buah Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- 9. Pasta gigi 2 buah Rp. 8.000,- Rp. 16.000,- 10. Air mineral gelas 2 dus Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- 11. Reward II sikat+pasta gigi 6 buah Rp. 10.000,- Rp. 60.000,- 12. Reward III alat tulis 6 buah Rp. 10.000,- Rp. 60.000,- 13. Konsumsi siswa SD 50 orang Rp. 2.000,- Rp. 100.000,- 14. Biaya lain-lain Rp. 100.000,- Total Biaya Rp 821.000,- 3.Penyuluhan Kanker Serviks dan praktek SADARI Kanker adalah penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian menempati urutan kedua setelah penyakit jantung. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Penderita kanker payudara yang sudah tidak dapat ditolong terjadi karena terlambat diketahui dan diobati. Keterlambatan pengobatan ini terjadi karena banyak para ibu yang memiliki resiko terpapar kanker payudara namun tidak banyak dari mereka yang memiliki pengetahuan mengenai kanker payudara. Menurut Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013, Bali tercatat sebagai salah satu provinsi yang memiliki angka prevalensi kanker tertinggi 2 di Indonesia. Selain kanker payudara, kanker serviks juga merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan penyebab kematian kanker utama pada wanita di negara – negara yang sedang berkembang. Diperkirakan sekitar 180.000 kasus baru per tahunnya dengan kanker ginekologi pada tempat teratas. Sekitar 70 kasus kanker serviks ditemukan saat stadium lanjut dengan angka ketahanan hidup yang sangat rendah. Hal itu disebabkan oleh pengaruh faktor kebudayaan, dalam hal ini para wanita sering enggan untuk diperiksa oleh karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut, dan faktor lain. 35 Deteksi dini terhadap kanker payudara merupakan salah satu upaya dalam mengenal dan mencegah perkembangan stadium payudara, dimana periksa payudara sendiri SADARI menjadi salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara yang praktis, mudah, dan dapat dilakukan sendiri. Bidan yang bertugas di Puskesmas Kintamani IV memaparkan bahwa tidak pernah dilakukan pengenalan dan juga pelatihan terhadap pemeriksaan dini kanker payudara. Terkait dengan pentingnya pencegahan terhadap kanker payudara serta pemaparan kepala desa dan bidan tersebut, program ini dibentuk untuk mengenalkan faktor resiko dan pemeriksaan SADARI ini khususnya kepada para ibu PKK. Selain itu Berdasarkan hasil survey lapangan yang di lakukan di Puskesmas di Desa Buahan, kematian akibat kanker serviks pada satu tahun terakhir ini meningkat. Maka dari itu kami selaku mahasiswa KKN juga tertarik untuk mengadakan penyuluhan mengenai kanker serviks dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Sebagai kader pembinaan kesehatan dan kesejahteraan PKK, ibu-ibu yang tergabung di dalamnya memiliki tanggung jawab dalam membina kesehatan. Penyebaran informasi terkait deteksi dini secara massal dapat dilakukan oleh para kader kepada masyarakat atau dalam hal ini ibu-ibu yang beresiko. Program ini diharapkan dapat mengenalkan ibu-ibu PKK tentang deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks sehingga salah satu tahap pencegahan kanker payudara dapat dilakukan. Untuk itu demi terwujudnya program ini kami akan melakukan sinergi dengan peserta KKN PPM konsentrasi bidang ilmu kesehatan masyarakat. Besar harapan kami agar program ini nantinya dapat memberikan manfaat terutama dalam deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks terutama untuk masyarakat di wilayah Desa Buahan. Rincian Kegiatan No. Program Tempat Tim Jam Individu Jumlah 1. Permohonan izin kepada kepala desa Aula Kantor Kepala Desa 5 orang 1 jam 5 jam 2. Menginfokan ke Ibu PKK masing-masing banjar Banjar 18 orang 1 jam 18 jam 3. Menyiapkan tempat, materi dan prasarana Aula Kantor 18 orang 2 jam 36 jam 36 Rencana Anggaran Biaya No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Kertas HVS 1 rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,- 2. Konsumsi 50 orang Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- 3. Poster 4 lembar Rp. 5.000,- Rp. 30.000,- 4. Reward Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- Total Biaya Rp. 490.000,-

4. Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah