Prioritas Pemilihan Permasalahan Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan.

11 16. Kurangnya pengetahuan anak – anak dan masyarakat dalam rumah tangga pada umumnya dalam berperilaku menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta kesehatan diri Sekolah Dasar P 17. Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita usia muda dan wanita lanjut usia terhadap penyakit kanker payudara dan cara deteksi dini Desa P 18. Adanya prevalensi kanker payudara yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan Desa M 19. Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita dalam usia reproduktif maupun usia lanjut terhadap penyakit kanker leher rahim Desa P 20. Adanya prevalensi kanker leher rahim yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan Desa P

2.2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka prioritas pemilihan masalah disesuaikan dengan KUWAT Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga sebagai berikut: Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan No. Permasalahan Alasan Bidang Prasarana Fisik 1. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang pengertian sampah organik dan anorganik untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemanfaatan akan sampah anorganik dapat menunjang kehidupan masyarakat 2. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan organik membuat masyarakat minim kesadaran akan bahaya sampah, oleh karena itu diharapkan dengan adanya pengolahan sampah ini dapat menyadari pentingnya pemilahan sampah untuk mempermudah penanganannya dan 12 terhindar dari senyawa berbahaya yang ditimbulkan oleh sampah yang tercampur 3. Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena kebocoran pada bak penampungan air bersih dapat menyusahkan warga untuk mendapatkan air bersih yang cukup disisi lain dengan kebocoran yang terjadi ini menyebabkan keresahan bagia warga sekitar karena harus membeli air bersih tersebut lebih dari anggaran yang ada dengan kondisi keuangan yang minim. Bidang Peningkatan Produksi 4. Petani di Desa Buahan Kintamani sudah menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk organic dari ternak ayam tetapi dengan membeli di tempat yang lain. Padahal di Desa tersebut banyak sampah rumah tangga dan sampah kiriman dari danau disana. Di mana petani sangat antusias untuk memanfaatkan limbah yang berasal dari alam akan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan. Itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah rumah tangga yang menyebabkan petani kurang paham tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan murah. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM, dukungan kepala desa dan masyarakat besar. Diharapkan dengan adanya program tentang pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga, pemikiran petani bisa lebih terbuka dan bisa memanfaatkan dan mengolah serta membuat pupuk sendiri dari sampah rumah tangga secara maksimal. 5. Kurangnya pengolahan enceng gondok untuk pakan ternak. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak akan mengurangi pencemaran lingkungan dan juga dapat mengurangi kerugikan masyrakat sekitar. Dengan pengolahan limbah rumah tangga dan enceng gondok menjadi pupuk kompos dan pakan ternak juga akan menambah nilai ekonomis yang nantinya akan 13 menambah penghasilan petani Bidang Sosial Budaya 6. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan sampah non- organik. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang cara pemanfaatan sampah organik maupun non-organik, masyarakat akan memahami dan tidak kesulitan dalam mengelola sampah. 7. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan pengenalan Informasi Teknologi kepada anak-anak SD 2 Buahan, anak-anak SD dapat memahami dan menambah pengetahuan melalui Teknologi Informasi tersebut. 8. Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang optimal. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Desa Buahan melalui media sosial diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa. 9. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh Perangkat Desa. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengenalan teknologi informasi kepada perangkat desa dapat mengoptimalkan kinerja sehingga lebih efektif dan efisien. Bidang Kesehatan Masyarakat 10. Pengetahuan tentang penyakit menular seksual khususnya tentang HIVAIDS yang masih rendah pada masyarakat. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang HIVAIDS dan penyakit menular seksual lainnya sehingga dapat membentuk kader- kader kesehatan muda untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual sejak dini. Pengadaan program ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa Buahan secara umum. 11. Pengetahuan tentang NAPZA di kalangan remaja masih kurang. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan sosialisasi langsung terkait bahaya penggunaan NAPZA kepada remaja di Desa Buahan sedangkan modus peredaran NAPZA telah menyebar hingga ke 14 pelosok pedesaan di Bali. Desa Buahan juga sebagai desa pariwisata sangat berisiko tinggi untuk terjadi penyebaran NAPZA ke Desa Buahan. Penggunaan NAPZA pada remaja terutama dikarenakan masih kurangnya informasi yang mereka peroleh dan lingkungan pergaulan juga memiliki andil cukup besar. Oleh karena itulah dengan adanya pengetahuan sejak dini akan bahayanya NAPZA dapat membentengi para generasi muda terhadap penggunaan NAPZA khususnya di Desa Buahan 12. Pengetahuan anak – anak tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tergolong kurang dan tinggi angka karies gigi. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan dan demonstrasi langsung terkait dengan program – program menjaga kebersihan diri dan lingkungan di kalangan siswa sekolah dasar setempat. Selain itu rendahnya kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat masih kurang di wilayah pedesaan yang meningkatkan tingkat kesakitan oleh karenanya di kalangan anak. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi dan demosntrasi langsung dari aspek – aspek PHBS diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Buahan. 13. Pengetahuan masyarakat utamanya wanita dengan resiko tinggi terhadap penyakit kanker payudara masih kurang. Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan terkait dengan penyakit kanker leher rahim sekaligus cara deteksi dini dan resikonya. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan wanita ibu – ibu terkait dengan penyakit kanker leher rahim di Desa Buahan

2.3. Rencana Program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan