4 3
I Kadek Andika Budiana
Anak 11 th
SD Pelajar
Kelas 5
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Metode
yang digunakan adalah mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada aspek ekonomi
keluarga dampingan akan dibahas mengenai beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber
pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapat oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga
Bapak Arnadi. Menurut keterangan Ibu Ni Wayan Tengsi, keluarga beliau mendapat bantuan beras 15 kg setiap bulan. Selain itu, mereka juga mendapat
Bantuan Langsung Tunai namun sifatnya tidak menentu.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Tulang punggung dari keluarga Bapak I Nengah Arnadi adalah beliau dan istrinya. Bapak Arnadi beserta istri terkadang mengambil pekerjaan
buruh lepas untuk menambah penghasilan.
- Sumber Penghasilan
Berikut adalah sumber penghasilan rata-rata Bapak Arnadi dan Ibu Tengsi
1. Berjualan Ikan laut : Rp 50.000,-
2. Ngadas 2 ekor sapi : Rp 20.000,-
3. Menjadi Buruk Cengkeh : Rp 25.000,-
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun rincian pengeluaran keluarga Bapak Arnadi adalah sebagai berikut:
5 -
Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran utama keluarga Bapak Arnadi adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan keperluan mandi. Menurut
keterangan beliau, berikut adalah kisaran pengeluaran keluarga dalam sebulan.
Beras : Rp 300.000,- Bahan Makanan
: Rp 640.000,- Listrik
: Rp 20.000,- Air
: Rp 40.000,- -
Pendidikan
Keluarga Bapak Arnadi memiliki 2 orang anak. Anak pertama, beliau sudah menikah dan tinggal bersama suaminya dan sekarang beliau hanya
menanggung anak keduanya. Berikut adalah rincian biaya sekolah yang harus ditanggung oleh I
Kadek Andika Budiana selaku anak dari Bapak Arnadi. Biaya yang tercantum adalah kisaran selama satu semester.
Buku : Rp 300.000,-
-
Kesehatan
Bapak Arnadi sekeluarga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya apabila ingin berobat. Segala bentuk pengobatan mendasar diberikan secara gratis
dengan ketentuan harus menunjukkan kartu KPS. Kartu tersebut harus diurus terlebih dahulu di aparat desa setempat.
-
Sosial
Bapak Arnadi harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sosial, yakni iuran tempek sebesar Rp 6.000,- per bulan sudah termasuk iuaran Ibu Tengsi
sebesarRp 1.000,-.
6 -
Kerohanian
Untuk keperluan persembahyangan sehari-hari, keluarga membuat canangbanten sendiri. Apabila ada upacara keagamaan yang besar seperti
hari raya Galungan, Kuningan, Odalan, dan Nyepi, keluarga Bapak Arnadi membeli
perlengkapan banten dan buah-buahan di pasar dengan biaya yang disesuaikan dengan
kondisi keuangan yang ada. -
Lain-lain
Pengeluaran lain-lain berupa biaya tidak terduga.
7
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH