Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Bandung

(1)

vi ABSTRAK

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (persero) cabang Bandung yang beralamatkan di Jl. Tablong No. 46. Mereka melaksanakan proses kegiatan pencatatan transaksi persediaan barang dagang secara manual. Permasalahan ini mengakibatkan tidak efektif dan tidak optimalnya kinerja semua departemen yang terdapat dalam perusahaan itu terhadap penyediaan informasi dan laporan yang dibutuhkan. Atas permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul Tugas Akhir “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dengan Menggunakan

Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian dengan data primer dan sekunder, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian akademik, jenis data yang penulis gunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian eksploratoris dan penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi lapangan yang terdiri dari wawancara dan observasi dan studi pustaka. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metodologi yang berorientasi pada proses, data dan keluaran. Struktur pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Waterfall. Dan kelengkapan sistem yang digunakan penulis adalah Normalisasi, Diagram konteks, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram, Kamus data dan flowchart,yang berupa input dari data-data pendapatan, proses yang terdiri dari Jurnal Umum dan Buku Besar, dan output yang terdiri dari Laporan Keuangan Neraca dan Laporan Keuangan Laba Rugi.

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah software sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang agar pengolahan data laporan persediaan pada PT Perusahaan Persedian Barang Dagang (persero) Cabang Bandung diharapkan menjadi terkomputerisasi dengan baik.

Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi Akuntansi, Persediaan Barang Dagang,


(2)

vii

ABSTRACT

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) branch of Bandung is located in Tamblong Street No.46. The company manages merchendise transanction registration process as manually. This matter develops all working department in the company works not properly and effectively toward serving report and information needed. Regarding to the issue, The writer titled this final task, Design of Merchendise Inventory Accounting

Information System with Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 Bases of

Client Server”.

The writer applies design of the study using primary and secondary data, the writer applies academic type of the study using qualitative and quantitave data, the writer applies exploratories and descriptive methods of research, data collecting technique which the writer applies is field study that contains interview, observation and book study. The writer applies developing method with methodology that oriented toward process, data and output. The writer applies Waterfall structure development system And Accounting Information System Design of the konteks diagram, data flow diagram, entity relationship diagram, and flowchart. so that the data processing of revenue report is expected well computerized.

The result of the study is software of service income accounting information system at PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia(Persero) branch ofBandung, so that the data processing of merchandise inventory report is expected well computerized.

Keyword: Design of Merchandise Inventory, Accounting Information system, Microsoft Visual Basic 6.0, SQL Server 2000, Client Server


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan informasi sangat mendorong perancangan pengolahan data supaya dapat menghasilkan informasi yang baik, berkualitas dan bermanfaat, sangat diperlukan strategi dalam pengolahan data tersebut dan untuk itu diperlukan sarana penunjang untuk membantu pengolahan data dengan cepat dan hasil laporan-laporan yang diperlukan perusahaan memerlukan suatu sistem yang disebut sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan, pada perusahaan dagang hanya ada satu persediaan barang dagang dimana persediaan barang tersebut siap untuk dijual. Sedangkan sistem informasi akuntansi sendiri mempunyai peran penting dalam kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan persediaan, antara lain dalam penyimpanan data, pengolahan sampai pembuatan laporan keuangan. Untuk mengelolah transaksi yang berhubungan dengan persediaan dibutuhkan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan.

Persero adalah salah satu perusahaan milik negara yang pemilik sahamnya adalah pemerintah. Dari sekian banyak Badan Umum Milik Negara (BUMN) salah satunya adalah Indonesia Trading Company (ITC) yang lebih dikenal PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung yang beralamatkan di Jl. Tamblong No. 46 Bandung. Yaitu perusahaan yeng menjual alat-alat bangunan, pupuk dan lain-lain. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perdagangan umum yang berperan sebagai penyalur barang dari produsen kepada konsumen atau sering disebut sebagai distributor. Prosedur persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung melibatkan beberapa bagian yaitu bagian gudang dan akuntansi tetapi peneliti menitik beratkan penelitian pada proses penerimaan dan pengeluaran barang karena bagian ini berada pada bagian Operasioanal, bagian Operasioal ini adalah yang membawahi gudang-gudang penampungan barang.


(4)

2 Alasan peneliti melakukan penelitian pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung karena Pencatatan Sistem Akuntansi yang di gunakan pada perusahaan tersebut sudah memenuhi standar akuntansi dari jurnal umum, buku besar, sampai dengan laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi. Tetapi dalam pencatatan akuntansi dan pengolahan data persediaan barang dagang masih menggunakan Microsoft Excel sebagai sarana pembuatan tabel dan juga sebagai alat hitung saja. Dalam hal ini menyebabkan pekerjaan yang dilakukan kurang efektif dan efesien.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang peneliti temukan tersebut, maka peneliti merancangkan sebuah sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang menghasilkan informasi yang diharapkan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung. Software yang akan peneliti gunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yaitu Microsoft Visual Basic 6.0. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan program aplikasi yang memudahkan penggunanya berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk pemrograman dan juga lebih banyaknya fasilitas. Microsoft Visual Basic 6.0 juga lebih terstruktur dalam bentuk pemrogramannya dibandingkan bahasa pemrograman lain.

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil judul

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BARANG DAGANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN SQL SERVER 2000 BERBASIS

CLIENT SERVER PADA PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN

INDONESIA CABANG BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah agar memberikan kejelasan dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dengan ini peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan adalah sebagai berikut:

A. Bagaimana sistem akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung.


(5)

3 B. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 berbasiskan Client Server.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat karena keterbatasan waktu dan pengetahuan agar pembahasan masalah lebih spesifik maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

A. Penulis hanya membahas sistem informasi akuntansi mengenai barang masuk dan barang keluar yang berkaitan dengan stok persediaan barang Dagangan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung dengan menggunakan metode yang digunakan dalam pencatatan akuntansi adalah cash basic yaitu pengakuan pencatatan transaksi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas yaitu prepetual

dan metode pencatatan penilaian yaitu FIFO yaitu barang yang pertama kali masuk, yang pertama kali dikeluarkan.

B. Perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung yaitu laporan keuangan laba rugi dan laporan keuangan neraca dan transaksi yang di gunakan yaitu transaksi penjualan secara tunai dengan menggunakan software

Micrososft Visual Basic 6.0 dan database yang digunakan yaitu SQL Server 2000dengan berbasiskan Client Server.

1.4 Maksud dan Tujuan Penlitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memperoleh data-data mengenai sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dengan menggunakan software Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000. khususnya di bagian gudang dan akuntansi.


(6)

4 1.4.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian adalah:

A. Untuk mengetahui sistem akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung.

B. Untuk merancang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai

databasenya.

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Menurut Kamus Besar Indonesia, mendeskripsikan unit analisis sebagai

berikut: “unit analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.” (2001:43)

Menurut Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, menjelaskan bahwa: “unit

analisis adalah tingkat pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis

data.” (2006:248)

Unit analisis yang peneliti teliti adalah pada pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung. Yang beralamatkan Jl. Tamblong No. 46 Bandung. pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung Peneliti melakukan penelitian di bagian gudang dan akuntansi Yaitu tentang Persediaan Barang Dagang. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perdagangan umum yang berperan sebagai penyalur barang dari produsen kepada konsumen atau sering disebut sebagai distributor.

1.5.2 Populasi dan Sampel

Definisi populasi menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa: ”Populasi adalah seluruh item yang ada.”

(2005:631)

Definisi populasi menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: ”Populasi adalah kumpulan dari individu dengan


(7)

5 Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah kumpulan dari seluruh item atau individu yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang sama.

Definisi sampel menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa: ”Sampel adalah pemilihan sejumlah item

tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item

tersebut untuk mewakili seluruh itemnya.” (2005:631)

Definisi sampel menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: Sampel adalah bagian dari populasi.” (2005:271) Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah pengambilan beberapa data yang dapat mewakili dari seluruh data atau item yang ada.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kumpulan individu dari seluruh item yang ada dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah diterapkan. Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili seluruh itemnya. Populasi yang digunakan oleh penulis adalah PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung dan sampel yang digunakan oleh penulis adalah bagian guadang, supervisor operasional, bagian kepala cabang, keuangana, akuntansi, dan penjualan.

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini penulis menguraikan penjelasan-penjelasan tentang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung dan merancang suatu sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.

1.5.4 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan yang dibuat dalam melakukan kegiatan penelitian agar efektif dan efiesien.


(8)

6 Menurut Nazir dalam bukunya Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:

“Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” (2005: 84)

Desain penelitian penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu desain penelitian Data Primer dan Data Sekunder. Menurut Nazir dalam bukunya

Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.” (2005: 92)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara langsung yang digunakan oleh penulis tanpa mengolahnya terlebih dahulu, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan dan harus diolah kembali sebelum digunakan.

1.5.4.1 Jenis Penelitian

Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian

menjelaskan bahwa:

“Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu

karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas.

“Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan

yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan

tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.”(2005:26)

Jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian dasar atau penelitian murni karena penulis ingin mengetahui sebuah sistem yang berjalan dan mengembangkan sistem tersebut kedalam suatu aplikasi.


(9)

7 1.5.4.2 Jenis Data

Jenis data menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Bisnis Data Kuantitatif dan Data Kualitatif adalah sebagai berikut:

”Data Kuantitatif adalah penelitian yang jenis datanya berupa angka atau data

kualitatif yang diangkakan. Data Kualitatif adalah penelitian yang jenis datanya dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.”(2002:91)

Jenis data yang digunakan adalah data kualititatif karena data yang diperoleh berbentuk kata, kalimat dan gambar. Angka yang berbentuk kalimat tersebut merupakan data yang dibutuhkan oleh penulis.

1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian

Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian

menjelaskan bahwa:

“1. Desain penelitian yang ada control, desain penelitian ini adalah desain percobaan atau desain bukan percobaan. (2005:88)

2. Desain penelitian Deskriptif-analisis dapat dibagi pula atas tiga, yaitu: desain studi histories, desain studi kasus, desain survei. (2005:89)

3. Desain penelitian lapangan atau bukan, desain percobaan dapat dilihat dari sudut apakah penelitian tersebut merupakan setting dengan menggunakan lapangan atau tidak. (2005:90)

4. Desain penelitian dalam hubungan dengan waktu, jika data dikumpulkan beberapa kali dengan interval yang regular yang memakai suatu interval yang lama, maka penelitian tersebut dinamakan studi time series, atau suatu trend. (2005:90)

5. Desain penelitian dengan data primer/sekunder, jika data yang diinginkan adalah data primer, maka desain yang dibuat harus menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari

data tersebut.”(2005:91

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian dengan data primer dan data sekunder, karena data yang diperoleh oleh penulis terbatas oleh data yang diberikan oleh perusahaan.


(10)

8 1.5.5 Metode Penelitian

Untuk menemukan suatu permasalahan yang terjadi di perusahaan dan mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan diperlukan adanya suatu metode yang dapat membantu arah dari penelitian yang dilakukan. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:

“1. Metode sejarah, penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangnan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah, serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.(2005:48)

2. Metode Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (2005:54) 3. Metode eksperimental, tujuan metode eksperimental adalah untuk

menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrrol untuk perbandingan.(2005:64)

4. Grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep membuktikan teori, mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.(2005:74)

5. Metode penelitian tindakan (action research) suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variebel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera

digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.”(2005:79)

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat dalam bukunya yang berjudul

Metodologi Penelitian adalah: ”Penelitian eksplanatoris adalah Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu

sistem.”(2002: 33)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis memilih metode penelitian deskriptif karena dalam membuat proposal ini penulis harus meneliti suatu objek pada masa sekarang dan menceritakannya kembali ke dalam bentuk tulisan berupa karya ilmiah, dan dalam pembuatan programnya penulis menggunakan metode


(11)

9 penelitian eksplanatoris karena metode ini merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari suatu sistem.

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. Penelitian lapangan, yaitu penelitian secara langsung dilapangan tempat penulis melakukan penelitian terhadap objek yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Dalam penelitian lapangan penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada orang yang mengetahui permasalan yang dibahas.

2. Observasi, yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di perusahaan, kemudian hasil pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis.

B. Penelitian Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian.

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut HM Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkaan bahwa: “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. ”(2005:59)

Menurut Sutabri Tata dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, di bawah ini beberapa macam pengembangan sistem yaitu sebagai berikut:


(12)

10

”A. Metodologi yang berorientasi pada Output

Metodologi yang berorientasikan keluaran disebut juga dengan metodologi tradisional. Fokus utama metodologi ini adalah pada keluaran/output seperti laporan penjualan, laporan pembelian, dan lain sebagainya.

Kartu Langganan

Pengembangan Sistem Informasi ( Narasi ) Nota Pembayaran

Laporan Pembayaran

Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi pada Output

B. Metodologi yang berorientasi pada Process

Metodologi yang berorientasikan proses disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain. Fokus utama metodologi ini pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai data flow diagram.

Data Data

Data Data

Pengembangan Sistem Informasi

( Diagram Arus Data )

Gambar 1.2 Titik Berat ada pada Process

C. Metodologi yang berorientasi pada Data

Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi, Alat yang digunakan untuk membuat model adalah Entity Relational Diagram

(ERD). Fokus utama metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut.” (2004: 69-71)

Data

Data Data

Pengembangan Sistem Informasi

( Diagram Hubungan Entitas )


(13)

11 Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa metodologi pengembangan sistem adalah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperbaiki atau mengembangakan suatu sistem yang ada pada suatu perusahaan. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang ini adalah metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada keluaran, proses dan data.

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Cara yang ditempuh Penulis dalam penerapan tahapan pengembangan sistem informasi adalah Waterfall. Menurut HM Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: ”Pengembangan Sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang

lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.” (2005: 60)

Menurut Sutabri Tata dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi

adalah sebagai berikut: ”Waterfall adalah struktur pengembangan sistem dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan

ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan.” (2004:

62)

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa struktur pengembangan sistem dengan waterfall adalah penerapan pengembangan sistem dengan cara penyelesaian masalah secara bertahap dan menyeluruh. Adapun gambarnya seperti berikut ini:


(14)

12

Gambar 1.4 Struktur Pengembangan Sistem Waterfall

Struktur pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

waterfall yang digambarkan seperti gambar di atas. Pengembangan sistem dimulai dari survei sistem atas sistem yang berjalan kemudian menganalisa sistem tersebut. Hasil dari analisis sistem yang berjalan kemudian peneliti menyusun bahan untuk dijadikan bahan dari proses desain sistem. Desain sistem sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem dikarenakan dalam tahapan ini, rancangan suatu sistem akan menentukan hasil akhir dari suatu sistem yang baru dan desain sistem juga diharapkan dapat memperbaiki sistem yang lama.

Setelah sistem yang baru dibuat maka peneliti harus mengimplementasikan sistem baru yang telah dibuat, maksud dari implementasi adalah menerapkan sistem baru yang telah di desain oleh peneliti tersebut dan setelah melukukan implementasi maka harus dilakukan pemeliharaan sistem.

1.7 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung adalah sebagai berikut:

Produk Survei

Pemeliharaan Implementasi Pembuatan Desain Analisa


(15)

13 A. Bagi Penulis

Untuk mengembangkan pengetahuan yang peneliti peroleh selama kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dengan lingkungan kerja serta untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 dengan merancang sistem informasi akuntansi persediaan sebagai karya nyata.

B. Bagi Peneliti lain

Diharapkan bisa sangat berguna sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan tentang sistem akuntansi persediaan dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan atau mengembangkan tema yang sama.

C. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian dan rancangan yang dibuat oleh peneliti dapat memberikan masukan dan mendapat ide baru bagi perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa dan menentukan kebijakan apa saja yang dipakai dalam pengambilan keputusan.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) cabang Bandung, Jalan Tamblong No. 46 Bandung 40112, telp: (022) 4203696; 4204079; 4201914; 4205666. Fax: (022) 4204027. Mengenai perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada barang dagang, pada bagian gudang dan bagian akuntansi.

1.8.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian dalam pembuatan tugas akhir penulis menyajikan


(16)

14 Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian Tahun 2009 dan Tahun 2010

1.9 Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, setiap babnya dibagi menjadi beberapa subbab sesuai dengan isi penelitian. Sistematika penulisan ini dibuat tersusun dengan tujuan supaya mudah untuk dipahami oleh semua pihak. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan reviewer dan penguji, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar lampiran.

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan singkat yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.


(17)

15 BAB III : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini dijelaskan secara lebih rinci dan terurut mengenai sistem yang berjalan pada perusahaan yang penulis teliti.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG

Bab ini akan menguraikan mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai simpulan yang merupakan simpulan dari bab 1 sampai dengan bab 4 dan saran dari penulis. C. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(18)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang 2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:”Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”

(2005:39)

Definisi perancangan menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

“Perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi eksternal level

schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema sedangkan perancangan fisik adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan

fisik.” (2002:144)

Berdasarkan dua definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa perancangan merupakan suatu tujuan mendisain sistem baru dan mengembangkan solusi terbaik bagi perusahaan dan memecahkan masalah.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya Analisis dan Disain

menyebutkan bahwa: “Sistem adalah Kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” (2005:2)

Definisi sistem menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, adalah sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk


(19)

17 Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.3 Informasi

Pekerjaan akuntansi haruslah menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berbentuk keluaran atau output.

Definisi informasi menurut Krismiadji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa: “Informasi adalah data yang telah

diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.”(2005:15)

Menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Disain,

menyebutkan bahwa: ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.” (2005:8)

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat ditarik simpulan bahwa suatu informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi yang menerimanya.

2.1.4 Sistem Informasi

Defenisi Sistem informasi menurut Al-Bahra dalam buku yang bejudul

Analisis dan desain Sistem informasi, Sistem Informasi adalah sebagai berikut:

“a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisai untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi

b. Sekumpulan prosedur informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk

mengendalikan organisasi.”(2005:13)

Sedangkan menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” (2005:11)


(20)

18 Berdasarkan uraian kedua definisi tersebut dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.5 Akuntansi

Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Daerah mendefinisikan dua pengertian Akuntansi menyebutkan bahwa:

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya menyediakan informasi

kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksud agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomidalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara sebagai alternatif arah tindakan. ” (2002:28)

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan yang dimaksud dengan akuntansi menyebutkan bahwa: “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemmmakai

informasi yang bersangkutan.” (2008:1)

Berdasarkan dua definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasikan sebagai sistem yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak tertentu untuk memungkinkan adanya dan keputusan yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi A. Perkiraan Dasar Murni (Cash Basic).

Menurut Abdul Halim dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah Basis Kas (Cash Basic), menyebutkan bahwa:“Basis kas (Cash Basic) adalah Basis Kas merupakan basis akuntansi yang paling sederhana, transaksi diakui/dicatat apabila menimbulkan perubahan atau berakibat pada kas,


(21)

19 Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahaan menyebutkan bahwa: “Basis kas (Cash Basic) adalah Mengakui

transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkan.” (2008:141)

B. Perkiraan Akrual (Accrual Basis).

Menurut Abdul Halim dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa:

“Basis Akrual (Accrual Basis) adalah dasar akuntansi yang mengakui

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut

terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).”

(2002:41)

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahaan, menyebutkan bahwa:”Basis Akrual (Accrual Basis) adalah mengakui transaksi ketika transaksi yang bersangkutan secara ekonomi terjadi, tidak semata-mata ketika kas dditerima atau dibayarkan.” (2008:141)

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi proses akuntansi Menurut Abdul Halim, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa:

”Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi

pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang

dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai.” (2002:42)

Menurut Abdul Halim, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah, gambar Proses Akuntansi menyebutkan bahwa:


(22)

20

Bukti

Jurnal Buku Besar(BB)

Laporan Keuangan

Buku Pembatu (BP)

INPUT

PROSES

OUTPUT

Lap. Keu BB

Jurnal Bukti

BP

Gambar 2.1 Proses Akuntansi (2002:42)

2.1.5.3Siklus Akuntansi

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik

menyebutkan bahwa:

”Siklus Akuntansi Sektor Publik adalah teknik akuntansi dilingkungan

organisasi sektor publuk diaplikasikan dalam berbagai ragam dikarenakan adanya berbagai kepentingan dan kebutuhan masing-masingorganisasi yang berdampak pada tumbuhnya beragam teknik pengumpulan dan basis

akuntansi yang digunakan.” (2006: 109)

Laporan Keuangan

Transaks i

Jurnal

Buku Besar

Neraca Saldo

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (2006: 109)

Siklus Akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah menyebutkan bahwa: “Siklus Akuntansi adalah suatu kesatuan yang terjadi atas subsistem-subsistem atau


(23)

21 kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai

tujuan tertentu.” (2002:43)

1. Analisis Transaksi Keuangan

7. Laporan Keuangan : Laporan Laba Rugi/ Laporan Surplus Defisit Anggaran

9. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

2. Jurnal Transaksi 9. Neraca Saldo Setelah Penutupan

3. Posting ke Buku Besar

4. Neraca Saldo

5. Jurnal Penyesuaian 8. Jurnal Penutup

Gambar 2.3 Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) (2002:43)

Berdasarkan penjelasan di atas penulisan dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi dimulai dari Analisis transaksi keuangan, lalu proses pembuatan jurnal transaksi, lalu posting ke buku besar, sampai dihasilkan neraca saldo, lalu membuat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian dan berakhir di laporan keuangan neraca, laba rugi, dan arus kas, membuat jurnal penutup dan neraca saldo setelah tutup buku.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik pengertian penjurnalan dan jurnal, menyebutkan bahwa:“Jurnal adalah merupakan suatu media/metode yang digunakan untuk mencatat mengklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan

keuangan.” (2002:4)

Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik,

menyebutkan bahwa: “Jurnal umum adalah media untuk mencatat transaksi

secara kronologis (urut waktu).” (2002:48)

Berdasarkan pengertian di atas penullis dapat menyimpulkan bahwa Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi secara kronologis yang terjadi di perusahaan


(24)

22 Tabel 2.1 Jurnal Umum(2002:48)

PT “X” Jurnal Umum Periode _____________ Tanggal Kode

Rek Uraian Ref Debit Kredit

xx xx

113 114

Pengiriman dari Kantor Pusat

Kantor Pusat

LPB001

xx -

- xx

(Mencatat Penerimaan barang dagang dari kantor pusat)

xx

114 113

Kantor Pusat

pengiriman dari Kantor Pusat

SKBR001 xx

-

-

xx

(mencatat Retur Barang Dagang ke Kantor Pusat)

xx 111 411

kas

Penjualan

FP001 xx -

- xx (Mencatat Penjualan)

xx 412 111

Retur Penjualan

Kas

RP001 xx -

- xx

(Mencatat Retur Penjualan )

2.1.5.3.2 Buku Besar

Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal umum (general journal) tahap selanjutnya adalah memindahkan data yang terdapat dalam jurnal umum berdasarkan jenis perkiraannya masing-masing ke buku besar. Tahap ini disebut tahap pemindah-bukuan (posting) ke buku besar.


(25)

23 Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa: “Buku Besar adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening perkiraan/akun (Account).” (2002:45)

Sedangkan menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik, menyebutkan bahwa:“Buku besar adalah Merupakan suatu buku yang berisikan kumpulan rekening atau perkiraan yang telah di catat dalam jurnal. Rekening-relening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah

aktiva, kewajiban atau utang dan ekuitas.” (2002:8)

Berdasarkan pengertian di atas penullis dapat menyimpulkan bahwa Buku Besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening yang saling berhubungan dan merupakan sustu kesatuan sendiri atau kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan.

Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas(2002:8)

Nama Akun : Kas Nomor Akun :111 Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

xxx Saldo xxx - xxx

Penjualan 411 xxx - xxx

Retur Penjualan 412 - xxx xxx

Tabel 2.3 Buku Besar Umum Persediaan Pengiriman Barang Dagang dari Kantor Pusat (2002:8)

Nama Akun : Pengiriman dari Kantor Pusat Nomor Akun :113

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

xxx Saldo xxx - xxx


(26)

24 Tabel 2.4 Buku Besar Umum Persediaan Barang Dagang Kantor Pusat

(2002:8)

Nama Akun : Persediaan Barang daganng Kantor Pusat Nomor Akun :114

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

xxx Saldo xxx - xxx

Pengiriman dari Kantor pusat

113 - xxx xxx

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Retur Penjualan(2002:8)

Nama Akun : Penjualan Nomor Akun :1.4

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

xxx Retur Penjualan 412 - xxx xxx

Tabel 2.6 Buku Besar Umum Penjualan (2002:8)

Nama Akun : Penjualan Nomor Akun :412

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo


(27)

25 2.1.5.3.3 Jurnal Penyesuaian

Definisi Jurnal Penyesuaian menurut Indra Bastian, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik. menyebutkan bahwa: ”Jurnal yang dibuat peda akhir periode anggaran atau pada saat laporan keuangan akan disusun agar

menghasilkan keterkaitan yang tepat antara pendapatan dan belanja biaya.” (2002:

17)

Definisi Jurnal Penyesuaian menurut Abdul Halim, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik. menyebutkan bahwa:

“Jurnal perlu dibuat karena dalam akuntansi dikenal dalam prosedur penyesuaian perlu dilakukan karena akuntansi didasari asumsi dasar bahwa suatu umur entitas ekonomi dapat di penggal-penggal menjadi periode-periode yang sifatnya

buatan.” (2002: 52)

2.1.5.3.4 Laporan Laba Rugi

Definisi laporan keuangan menurut Indra Bastian, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik. menyebutkan bahwa:“Laporan Laba Rugi adalah hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang

berkepentingan.” (2002:32)

Definisi Laporan Laba Rugi Abdul Halim, dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa:

“Laporan Laba Rugi menyajikan pendapatan perusahaan selama satu periode dan biaya-biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama.” (2004:56)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa laporan laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan biaya perusahaan selama periode jangka waktu tertentu.


(28)

26 Tabel 2.7 Laporan Laba Rugi (2004:56)

PT "X"

LAPORAN LABA RUGI Periode xxxxxx

Pedapatan :

Penjualan xx

Penjualan bersih xx

HPP : xx

Persediaan barang Dagang awal xx Pengiriman Barang dari Kantor

Pusat xx

Kantor Pusat xx

persediaan barang untuk dijual xx Persediaan barang dagang akhir xx

Total HPP : xx

Laba Bruto Xx

Beban-beban

Biaya Usaha xx

Biaya Lain-lain xx

Total Beban xx

Laba Bersih xx

Laba ditahan di awal tahun xx

Laba ditahan di akhir tahun xx

2.1.5.3.5 Laporan Neraca

Definisi neraca menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa:

“Neraca saldo adalah daftar rekening beserta saldo terakhir yang ada di setiap

rekening.” (2002:52)

Definisi neraca menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, menyebutkan bahwa: “Neraca Murupakan Laporan yang memberikan gambaran utuh suatu entitas (Pemerintaha Daerah) pada suatu titik

waktu.” (2002:34)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem neraca adalah daftar rekening saldo terakhir dan memberikan suatu gambaran di setiap rekening


(29)

27 Tabel 2.8 Laporan Neraca (2002:34)

PT "X" NERACA Periode At xxxx

AKTIVA KEWAJIBAN

Aktiva Lancar Kewajiban xx

Kas xx

Hutang

Dagang xx

Pengiriman dari Kantor

Pusat xx Hutang Bank xx

Aktiva Lainnya xx

Hutang Jangka

Bunga xx

Aktiva Tetap Modal

Tanah xx Modal xx

Gudang xx Laba Ditahan xx

Peralatan xx Total Modal xx

Total

Aktiva xx

Total Kewajiban

+ Modal xx

2.1.6 Sistem Akuntansi

Menurut Mardiasmo dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik

menyebutkan bahwa: ”Sistem Akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta

adalah akuntansi berbasis akrual sedangkan sektor publik lebih banyak

menggunakan sistem akuntansi berbasis kas.” (2004:13)

Definisi sistem akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menyebutkan bahwa: “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi akuntansi.” (2002:3)

Menurut definisi diatas sistem akuntansi adalah aktivitas atau organisai di perlukan untuk menyediakan sedemikian rupa informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan


(30)

28 2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses

bisnis.”(2005: 4)

Berdasarkan definisi Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: ”Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk

mengubah data menjadi informasi.”(2004: 6)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah perubahan data menjadi informasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan dan pelaporan eksternal untuk pihak-pihak luar.

2.1.8 Persediaan Barang Dagang

2.1.8.1 Definisi Persediaan Barang Dagang

Definisi persediaan menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Pemerintahan, menyebutkan bahwa:

“Persediaan adalah aset:

1. Tersedia untuk di jual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”(2008:200)

Definisi persediaan menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul

Sistem Akuntansi Sektor Publik, menyebutkan bahwa:

“Persediaan adalah milik entitas pemerintah daerah yang disimppan di gudang

atau penyimpanan lain oleh entitas pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional.

Persediaan meliputi:


(31)

29 2. Barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang

sedang diproduksi

3. Bahan serta perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi.” (2002:66)

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Persediaan adalah barng-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dan menghasilkan laba.

2.1.8.2 Jenis Persediaan Barang Dagang

Menurut Abdul Halim dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah Jenis Persediaan Barang Dagang menyebutkan bahwa:

“Persediaan barang dagangan, persediaan barang dalam proses, persediaan barang

jadi, persediaan bahan baku, dan persediaan bahan penolong (bahan habis pakai

supplies).” (2000:12)

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan Jenis Persediaan Barang Dagang menyebutkan bahwa:”Perusahaan dagang, jenis persediaanya adalah barang dagang (merchandise inventory).Manufaktur umumnya dibagi tiga yaitu bahan baku, (raw material), barang setengah jadi

(work in proses), dan barang jadi (finished goods).”(2008:199)

2.1.8.3 Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan metode pencatatan persediaan dapat dilakukan dengan dua cara menyebutkan bahwa:

“1. Sistem Pencatatan Periodik (Periodic System)

Sistem pencatatan periodik merupakan pencatatan yang dilakukan secara terus menerus baik kuantitas dan harganya maupun mutasi saldonya yaitu perolehan persediaan dicatat pada akun pembelian nilai perssediaan akhir diperoleh dari hasil perhitungan fisik dilapangan tiap akhir periode.

2 Sistem Pencatatan Perpetual (Perpetual System)

Sistem pencatatan perpetual yaitu memberikan informasi tentang jumlah persediaan secara lebih uptodate.”(2008: 201)


(32)

30 Metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh penulis adalah sistem pencatatan prepetual. Menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa:

“1. Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Method) adalah harga

pokok penjualan selama periode tertentu dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut: persediaan barang dagang awal periode ditambah pembelian bersih selama periode sama dengan persediaan tersedia dijual dikurangi persediaan barang dagang pada akhir periode sama dengan harga pokok penjualan.

2. sistem pencatatan persediaan perpetual (perpetual method) pembelian barang dagang langsung dicatat ke akun persediaan. harga pokok penjualan tidak dihitung secara periodik,tetapi dihitung dan dicatat setiap

kali terjadi transaksi.”(2004: 406)

2.1.8.4 Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, ada 3 alternatif metode penilaian persediaan barang dagang, menyebutkan bahwa:

“1. Metode FIFO (First In First Out)

Metode FIFO menganggap bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan lebih dulu juga. 2. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO didasarkan pada anggapan bahwa barang yang dibeli lebih akhir akan dijual akan dijual atau dikeluarkan lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barng yang dibeli lebih akhir akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.

3. Metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Inventory Method) Metode Rata-rata didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogin. Pada metode ini, pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata tertimbang.”(2008: 202)

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa metode FIFO didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang yang dulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali sedangkan LIFO didasarkan atas tanggapan bahwa barang-barang paling akhir dibeli merupakan barang yang dijual pertama kali dan metode Average dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang


(33)

31 tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Definisi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang menurut Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi,

menyebutkan bahwa: “Sistem Informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.”(2002: 4)

Definisi persediaan menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Pemerintahan, menyebutkan bahwa:

“Persediaan adalah aset:

1. Tersedia untuk di jual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa.”(2008:200)

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik simpulan bahwa Sistem informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu kegiatan yang berguna dan diolah agar menghasilkan suatu informasi tentang suatu barang yang disimpan di dalam gudang.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang 2.1.10.1 Definisi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilih alternatip sistem

yang terbaik.“(2005: 39)

Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berudul Sistem Informasi Akuntansi


(34)

32 memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat

untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.” (2002:4)

Definisi persediaan menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Pemerintahan, menyebutkan bahwa:

“Persediaan adalah aset:

1 Tersedia untuk di jual dalam kegiatan usaha normal 2 Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

3 Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa.”(2008:200)

Definisi Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan menurut Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, menyebutkan bahwa:

“Perancangan Sistem informasi Akuntansi Persediaan adalah suatu kegiatan

dalam mengumpulkan data, memproses data dan menghasilkan data menjadi informasi yang berguna dan dapat dipercaya mengenai barang-barang yang

dimiliki oleh suatu perusahaan yang tersedia untuk dijual.”(2002: 66)

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik simpulan bahwa Perancangan Sistem informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang merupakan strategi dan desain untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi penyelesaian pada suatu sistem yang menyangkut mengenai konfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang pada akhir tahap analisis sistem untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, dan memngkomunikasikan informasi rekening dan suatu elemen yang sangat penting dalam penentuan harga pokok penjualan yang muncul pada neraca atau laporan laba rugi.

2.1.10.2 Fungsi Yang Terkait

Berdasarkan Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,


(35)

33

“1. Fungsi Penjualan

Dalam sistem penjualan, fungsi penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan.

2. Fungsi Gudang

Dalam sistem penjualan ini, fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.

3. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan spesifikasi sesuai yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penjualan dan

laporan penjualan.”(2001: 608)

2.1.10.3 Formulir/Dokumen Yang Digunakan

Menurut Mulyadi dalam bukunya berjudul Sistem Akuntansi, menjelaskan

bahwa: “Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi.” (2001:3)

Dokumen yang digunakan oleh perusahaan yang penulis teliti adalah kwitansi. Dokumen ini dibuat oleh perusahaan sebagai tanda bukti dari transaksi yang digunakan pada persediaan barang dagang.

2.1.10.4 Catatan Yang Digunakan

Catatan yang terkait pada sistem persediaan menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, menyebutkan bahwa:

“1. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.

2. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.

3. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.

4. Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk


(36)

34 2.1.10.5 Standar Akuntansi SIA Persediaan Barang Dagang

Menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah standar akuntansi persediaan barang dagang menurut PSAK no.14 adalah:

“Persediaan adalah aset:

A.Terdesia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

B.Dalam proses Produksi atau dalam proses perjalanan, atau

C.Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”(2007:14)

Jenis Persediaan menurut Standar Akuntansi Persediaan, penulis mengambil salah satu jenis persediaan yaitu Persediaan Barang Dagang.

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan metode pencatatan persediaan dapat dilakukan dengan dua cara menyebutkan bahwa:

“1. Sistem Pencatatan Periodik (Periodic System)

Sistem pencatatan periodik merupakan pencatatan yang dilakukan secara terus menerus baik kuantitas dan harganya maupun mutasi saldonya yaitu perolehan persediaan dicatat pada akun pembelian nilai perssediaan akhir diperoleh dari hasil perhitungan fisik dilapangan tiap akhir periode.

3 Sistem Pencatatan Perpetual (Perpetual System)

Sistem pencatatan perpetual yaitu memberikan informasi tentang jumlah persediaan secara lebih uptodate.”(2008: 201)

Menurut Deddi Nordiawan dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, ada 3 alternatif metode penilaian persediaan barang dagang, menyebutkan bahwa:

“1. Metode FIFO (First In First Out)

Metode FIFO menganggap bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan lebih dulu juga. 4. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode LIFO didasarkan pada anggapan bahwa barang yang dibeli lebih akhir akan dijual akan dijual atau dikeluarkan lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barng yang dibeli lebih akhir akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.


(37)

35 5. Metode Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Inventory Method)

Metode Rata-rata didasarkan pada anggapan bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogin. Pada metode ini, pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata tertimbang.”(2008: 202)

Berdasarkan definisi di atas adalah standar akuntansi persediaan barang dagang adalah suatu aset untuk kegiatan usaha dalam bentuk bahan atau perlengkapan.

2.1.10.6 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Persedian Barang Dagang

Untuk merancang sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang, dibutuhkan software yang bisa digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang. Ada berbagai macam software

yang bisa digunakan antara lain sebagai berikut: A. Visual Basic 6.0

B. Microsoft Office Access C. PHP Corder dan PHP Triad D. JavaScript

E. Turbo C++ dan Turbo Pascal

Penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi perssediaan barang dagang menggunakan software Visual Basic 6.0 karena salah satu aplikasi desktop yang mudah dioperasikan oleh pengguna (user) dan juga jika terjadi error

mudah untuk diperbaiki. Selain itu perangkat keras (hardware) yang ada di perusahaan mendukung atau support aplikasi desktop Visual Basic 6.0, serta biaya yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini terjangkau. Penulis dalam melakukan penelitian di bagian gudang dan akuntansi di bagian ini terjadi transaksi penerimaan dan pengeluaran barang berbentuk form inputan penerimaan dan pengeluaran barang.

Untuk merancang aplikasi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dibutuhkan software yang bisa melakukan penyimpanan data yang disebut

database, ada berbagai macam database yang mendukung aplikasi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dengan program dekstop Visual Basic 6.0 antara lain sebagai berikut:


(38)

36 A. SQL Server 2000

B. SQL Server 7.0

Database yang digunakan penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dengan Visual Basic 6.0 adalah SQL Server 2000, karena SQL Server 2000 merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan dalam pembuatan satu database dengan banyak file data dan bisa bekerja dengan bahasa pemograman yang sering digunakan oleh para pemakai komputer. Data-data yang tersimpan di database mengenai transaksi perseediaan barang dagang adalah sebagai berikut:

A. Program pengadaan barang. B. Laporan barang tersedia. C. Surat perssetujuan pembelian. D. Surat pesanan barang.

E. Laporan penerimaan barang. F. Laporan penjualan barang. G. Kartu Persediaan

H. Membuat jurnal umum, buku besar umum, laporan keuangan laba rugi, dan laporan keuangan neraca.

Kebutuhan software sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dibutuhkan juga apliksi report sebagai penunjang untuk menampilkan hasil proses pemrograman. Ada berbagai macam aplikasi report antara lain sebagai berikut: A. Crystal Report

B. Data Environment

C. Report pada Microsoft Access.

Penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang, report yang digunakan yaitu Crystal Report karena aplikasi report

ini mudah digunakan dan pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan, sehingga memudahkan pengguna untuk mendesain hasil dari report sesuai dengan keinginan. Report yang dihasilkan dari aplikasi sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang.


(39)

37 2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

Menurut Mudjiarto dalam bukunya yang berjudul Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan, menjelaskan bahwa perusahaan yang kami teliti termasuk ke dalam: “Perseroan (Coorporation), yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham (pesero/stockholder), yang mempunyai tanggung jawab terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal

disetor.”(2006:100)

Menurut Nilasari dan Sri wiludjeng dalam bukunya yang berjudul Pengantar Bisnis, menjelaskan bahwa: “Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) adalah

badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah yang modal dan kepemelikannya

dimiliki juga oleh pemerintah atau Negara.”(2006:39)

Jenis Perusahaan dagang Menurut Soermarso dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi suatu Pengantar, menjelaskan bahwa: “Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang kegiatanya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa

melakukan pengolahan lagi.”(2004:22)

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks ini dapat memberikan gambaran mengenai arus dokumen yang masuk kedalam dan keluar sistem. Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: “Jenjang tertinggi disebut dengan diagram Konteks (context diagram) yang menggambarkan ikhitisar paling ringkas dari sebuah system.”(2005:69)

Sedangkan menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, adalah sebagai berikut: “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.”(2005:64)

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses dan ringkas dari suatu sistem.


(40)

38 2.3.2Diagram Arus Data/Data Flow Diagram

Berdasarkan definisi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian

sistem ke modul yang lebih kecil.”(2005:64)

Berdasarkan definisi Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Disain, menjelaskan bahwa:

”Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram

juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.” (2005:700)

Berdasarkan dari kedua definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

Data Flow Diagram adalah gambar yang menggambarkan suatu sistem yang manual atau otomatis yang saling berhubungan sesuai dengan aturannya.

2.3.3 Kamus Data

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:“Kamus Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”(2005:70)

Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain,

menjelaskan bahwa: “Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”(2005:725)

Penulis menyimpulkan bahwa kamus data adalah katalog fakta tang berisi data-data untuk kebutuhan informasi dari suatu sistem.

2.3.4 Bagan Alir/Flowchart

Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi

menjelaskan bahwa: “Bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis.”(2005:71)


(41)

39 Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:“Flowchart adalah bagan -bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian

suatu masalah.”(2005:263)

Berdasarkan kedua definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa bagan alir dokumen adalah suatu bagan yang menggambarkan arus dokumen dari pertama kali dibuat atau dikeluarkan sesuai dengan prosedur.

2.3.5 Normalisasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain,

menjelaskan bahwa: “Normalisasi (Normalization) adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang

berulang-ulang.”(2005:403)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya, menjelaskan bahwa: “Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel/relasi/file/ untuk menyatakan entitas & hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database

yang mudah untuk dimodifikasi.” (2004:174)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan normalisasi adalah proses pengelompokan ke dalam tabel-tabel untuk mencegah terjadinya grup elemen yang berulang-ulang.

2.3.6 Diagram Relasi Entitas

ERD merupakan gambaran dari perancangan sistem yang dibuat dimana didalamnya terdapat fakta-fakta yang berkaitan dengan perancangan. Berdasarkan definisi Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa: ”Entity-Relationship Diagram adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara

abstrak”. (2004:142)

Berdasarkan definisi Adi Nugroho dalam bukunya yang berjudul Basis Data,

menjelaskan bahwa: ”Model E-R adalah rincian yang merupakan representasi


(42)

40 Berdasarkan dari kedua definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa ERD adalah sebuah gambaran yang saling berhubungan antara entitas dan relasi yang terdapat pada sistem yang dirancang.

2.3.6.1 Derajat Relasi (Relationship Degree)

Berdasarkan definisi Al-Bahra Bin Ladjamudin dengan bukunya yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya, menjelaskan bahwa:

Relationship degree atau derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship”.(2004:123)

Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD sebagai berikut:

A. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity set yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau

Reflective Relationship.

Gambar 2.4 Unary Relationship (2004:126)

B. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship

ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

Gambar 2.5 Binary Relationship(2004:127)

Pegawai Menikah

Dept.

Pegawai Bekerja Untuk


(43)

41

C. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari tiga tipe entutas secara serentak.

Gambar 2.6 Ternary Relationship (2004:127)

2.3.6.2 Kardinalitas Relasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya, menjelaskan bahwa: “Kardinalitas Relasi menunjukkan jumah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas

pada entitas yang lain”.(2004:128)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya terdapat 3 macam kardinalitas relasi menurut versi Chen yaitu sebagai berikut:

A. Relasi Satu ke Satu (One-to-One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.7 One to One (2004:132)

Alat

Pegawai

Pegawai Bekerja Untuk

Jumlah

Jurusan Dosen

NID NID

Mengepalai


(44)

42 B. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One-to-Many atau

Many-to-One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.8 One to Many (2004:132)

Gambar 2.9 Many to One (2004:132)

C. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 2.10 Many to Many (2004:133)

Kuliah Dosen

NID Kd_Mk

Ajar

1 M

NID

Mahasiswa Kuliah

NID Nama

Diambil

M 1

Nim Kd_Mk

Kuliah Mahasiswa

NIM Kd_Mk

Belajar

M N


(45)

43 D. Partisipasi (Participation)

Partisipasi (Participation) Menurut bukunya yang berjudul Data Design Using Entity – Relationship Diagram, membagi participation menjadi dua yaitu sebagai berikut:

“A.Full Participation is the double line. Some designers prefer to call this participation mandatory. The point is that is that if part of a relationship is mandatory or full, you cannot have a null value (a missing value) for that attribute in relationship.

B Part Participation is the single line, is also called optional. The sense of partial, optional participation is that there could be student who don’t have a relationship to automobile.” (2003:77)

Vehicle ID

Automobile

make Body style

color year

Student drive

Student number

address name

school Last_name Middie initail

First_name

Full participation 1

1

Gambar 2.11 Full Participation dan Part Participation(2003:77)

2.4 Software

Definisi software menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer,

menyebutkan bahwa: “Perangkat lunak berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja

komputer dan semua instruksi yang mengarah pada sistem komputer.”(2007.22)

Menurut Wahana Komputer dalam bukunya yang berjudul Kamus Lengkap Dunia Komputer, menjelaskan bahwa: “Software adalah perangkat lunak terdiri dari program, prosedur, subrutin, dan sejumlah tata cara yang berkaitan dengan


(46)

44 Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahawa software

adalah pengatur dalam sebuah komputer yang berkerja sebagai pengolahan data.

2.4.1Software Sistem Operasi

Berdasarkan Definisi Operating System software menurut Melwin Syafrizal Daulay dalam bukunya yang berjudul Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, menyebutkan bahwa:“Operating system software merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasi komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai

masukan.”(2007:22)

Definisi Operating system menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: “Operating System

(sistem operasi) berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer misanya antara keyboard

dengan CPU, dengan layar monitor dn lain-lain.”(2004:235)

Berdasarkan kedua definisi di atas operating system merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai mengendalikan hubungan antara komputer dengan komponen komputer dan dapat menerima perintah ayang dimasukan ke dalam komputer kemudian di operasikan menurut kegaiatan operasi system komputer.

2.4.2Software Interpriter

Definisi SoftwareInterpriter menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Pengenalan Komputer, menyebutkan bahwa:”Software Interpreter adalah menerjemahkan instruksi per instruksi dan langsung dikerjakan, sehingga source

program tidak harus ditulis secara lengkap terlebih dahulu.”(2000:394)

2.4.3SoftwareCompiler

Definisi Software Compiler menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Pengenalan Komputer, menyebutkan bahwa:”Software Compiler adalah Menerjemahkan secara keseluruhan sekaligus, jadi source program sudah harus


(47)

45 2.4.4 Software Aplikasi

Definisi Application Software menurut Edhy Sutanta dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: “Application Software, merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada

aplikasi tertentu.”(2005:21)

2.5 Client Server

Menurut Yuswanto dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0 mendefinisikan client server sebagai berikut:

“Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana

informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan

Client.” (2005:2)

Menurut Ramadhan Arief dalam bukunya SQL Server 2000 dan Visual Basic 6.0, mendefinisikan client server sebagai berikut:

“Client dan Server pada dasarnya tidaklah berarti dua buah komputer yang berbeda. Client dan Server adalah dua buah aplikasi yang berjalan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga aplikasi Client dan Server bisa saja berada bersama dalam satu buah komputer secara sekaligus.” (2005:3)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa Client Server

adalah dua buah aplikasi terbagi menjadi server dan user yang berjalan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga aplikasi Client dan Server bisa saja berada bersama dalam satu buah komputer secara sekaligus.


(1)

187 DAFTAR PUSTAKA

AW, Imam. 2005. SQL Server 2000. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Amirullah, dan Imam Harhjanto. 2005. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Bastian, Indra. 2004. Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar. Jakarta: Salemba

Empat

Bastian, Indra. 2004. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat Bagui, Sikha & Earp Richard. 2003. Database Design Using Entity-Relationship

Diagrams. New York: Auerbach Publications.

bin Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bustami Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Jogjakarta: Graha Ilmuan Djuandi, Feri. 2002. SQL Server. Jakarta: Elex Media.

Fatansyah. 2004. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem. Yogyakarta: Andi Offset.

http://pepiediptyana.files.wordpress.com (2009)

http://muidzaddin.com/revolutioner/pengertian-badan-usaha-milik-negara-bumn.html (22 Maret 2010)

http://mas-devid.blogspot.com/2009/06/pengertian-dan -pengertian-kegiatan-utama.html(Sabtu, 06 juni 2009)

http://mtspkp.multiply.com/journal/item/133 (5 Nopember 2009)

Kurniadi, Adi. 2000. Pemograman Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kusrini. 2007. Membangun SIA dengan Visual Basic & Microsoft SQL server.

Yogyakarta: Andi.

Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Madcoms. 2005. Aplikasi Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report. Yogyakarta: Andi Offsite.

Mudjarto. 2006. Membagun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi 3 Cetakan 3. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nordiawan, Dedi. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Nordiawan, Dedi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakrta: Salemba Empat Prijana. 2005. Metode Sampling Terapan. Bandung: Humaniora


(2)

188 Ramadhan, Arief. 2004. Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Ramadhan, Arief. 2005. SQL Server dan Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Akuntan, Ikatan. SAK per 1Oktober 2004

Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Sarwono, Jonathan. 2008. Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

SR Soemarso, 2004, Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem formasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Linggajaya.

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Syafrizal, Melwin Daulay. 2007. Mengenal Hardware Software dan Pengelolaan

Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.

T Hongren Carles. 2008. Akuntansi Biaya Penekanan Managerial.

Yuswanto. 2005. Pemograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: Pustaka Raya.


(3)

(4)

(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis (Tugas Akhir) saya ini asli dan belum pernah digunakan untuk mendapatkan gelar akademik ahli madya, baik di Universitas Komputer Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis (Tugas Akhir) ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan pembimbing.

3. Pada karya tulis (Tugas Akhir) ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2010 Yang membuat pernyataan

Siti Ermawati Nim. 11006034


(6)

215

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Ermawati

Tempat / Tanggal Lahir : Subang, 22 Oktober 1988 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Tambakan. No 15 Rt.14/05 Subang 41281

Telepon/HP : 081394323430

Status : Belum Menikah

DATA AKADEMIK:

No. Nama Sekolah Tahun Lulus Keterangan 1 TK Tunas Karya 1993-1994 Berijazah

2 SDN Rancabogo 1994 - 2000 Berijazah

3 YPI AL-Zaytun 2000 - 2003 Berijazah

4 YPI AL-Zaytun 2003 - 2006 Berijazah

5 Universitas Komputer

Indonesia Bandung 2006-2010

Berijazah

PENGALAMAN ORGANISASI:

No. Kegiatan Tahun Keterangan

1

Himpunan Mahasiswa Komputerisasi Akuntansi

2007-2008 Ketua Kerohanian

PENGALAMAN KERJA:

No. Pekerjaan Tahun Keterangan

1

LPMP(lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan)


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada Pt Sentra Indologis Utama Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 7 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BHanda Ghara Reksa Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 10 180

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Database Management System Penjulan Pada PT. Samafitro Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft Sql Server 2000 Berbasis Client Server

5 46 237

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan BaranG Dagang Pada PT. Bajubang Gasindo Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 6 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Indomo Mulia Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

2 11 226

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pada PT.Tasly World Indonesia Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

5 37 123

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 22 182

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Penggadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 21 184