Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Penggadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KREDIT GADAI PADA PERUM PEGADAIAN

KANTOR CABANG PUNGKUR BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT SQL SERVER 2000

BERBASIS CLIENT SERVER

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

Herlina Ratnasari/11008001

Dosen Pembimbing: Dony Waluya Firdaus, M.Si.

Hery Dwi Yulianto, S.T.

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

DESIGN OF PAWN CREDIT ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM AT PERUM PEGADAIAN BRANCH OFFICE PUNGKUR BANDUNG

WITH SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 AND MICROSOFT SQL SERVER 2000

BASED OF CLIENT SERVER

FINAL TASK

To fulfills final task of D-III level To obtain the title of computer undergraduate Study Program Accountancy Computerization

Created By:

Herlina Ratnasari/11008001

Counsellor:

Dony Waluya Firdaus, M.Si. Hery Dwi Yulianto, S.T.

STUDY PROGRAM ACCOUNTANCY COMPUTERIZATION FACULTIES ENGINEERING AND COMPUTER SCIENCE

INDONESIAN COMPUTER UNIVERSITY BANDUNG


(3)

ABSTRAK

Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan juga masih menggunakan sistem semimanual yang menghasilkan laporan rekapitulasi pelunasan dan peminjaman. Oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu sistem yang baik untuk menghasilkan informasi yang akurat serta sesuai dengan kebutuhan. Atas permasalah tersebut maka penulis mengambil judul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Dengan Berbasis Client Server.

Desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian dengan data primer dan sekunder, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian akademik, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif, penelitian survei, dan penelitian eksplanatoris, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara dan pengamatan. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metodologi yang berorientsi pada proses, data dan keluaran. Struktur pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Iterasi. Perancangan sistem informasi yang digunakan adalah diagram konteks, data flow diagram, dan bagan alir sistem.

Penulis berharap setelah membuat perancangan sistem informasi akuntansi kredit gadai, pengolahan data menjadi lebih baik sehingga menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sesuai standar akuntansi keuangan dan output yang dihasilkan berupa rekapitulasi pelunasan dan peminjaman, laporan laba rugi dan laporan neraca.

Kata Kunci: Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Kredit Gadai, Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.


(4)

ABSTRACT

Perum Pegadaian Pungkur is one of branch of goverment’s profit-institutions Badan Usaha Milik Negara (BUMN). This branch uses semimanual system for entering the data and for making the general journal, general ledger. It doesn’t actually have its own financial statements. Therefore Perum Pegadaian Pungkur need a new good system that can write all of the financial reports accurately and adequate to the needs. Based on that matter the researcher make a research entitled Design of Pawn Credit Accounting Information System at Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung with Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 Bases of Client Server.

The researcher uses research design of primary and secondary data. The type of this research is academical research and the type of data is qualitative and quantitative. As the methode of research the researcher uses descriptive, surveyor, and explanatorical research. By data collecting the researcher uses literature and field study techniques. In the research the researcher also use methodology of developing system which is oriented to process, data and output. The researcher uses Iterasi as the structure of developing system. The designing of accounting information system that the researches suggests is already fullfilled the accounting standard. The designing of information system that used is context diagramm, data flow diagramm and system flow chat.

After designing accounting information system for mortgage credit the data processing would become better and produce fast, precise and accurate information based on standard financial accounting and the output that produced are recapitulation and loan repayment, income statement and balance sheet.

Keywords: Design, Accounting Information Systems, Pawn Credit, Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000.


(5)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi jenjang Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi materi maupun susunan tata bahasanya, dan juga tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hal ini mengingat kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sangat terbatas. Penulis berharap dapat menerima saran dan kritik yang sangat berharga yang akan dijadikan sebagai pembelajaran dan pengetahuan dalam melakukan hal yang lebih baik di masa yang akan datang, adapun judul yang diambil yaitu: “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Dengan Menggunakan Software

Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 200 Berbasis Client

Server.”

Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi, tetapi atas izin Allah SWT dan bantuan serta doa dari orang-orang terdekat akhirnya proposal Tugas Akhir ini berhasil dibuat. Penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan


(6)

sehingga proposal Tugas Akhir ini dapat segera terselesaikan. Penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih terutama kepada yang terhormat :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Rio Yunanto, M.T., selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi. 4. Dony Waluya Firdaus, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akuntansi Tugas

Akhir.

5. Hery Dwi Yulianto, S.T., selaku Dosen Pembimbing Sistem dan Dosen Wali KA-08 yang selalu memberi arahan dan semangat kepada penulis. 6. Seluruh Dosen dan Sekretariat Program Studi Komputerisasi Akuntansi dan

juga Dosen Penguji yang selalu memberikan masukan yang berguna bagi penulis, penulis mengucapkan banyak terimakasih.

7. Seluruh Pegawai Kantor Wilayah dan Pegadaian Kantor Cabang Pungkur di setiap Bagian yang telah membantu dan memberi masukan-masukan kepada penulis mengucapkan banyak terimakasih.

8. Kedua orangtua, serta kakak-kakak yang selalu memberikan dorongan, kasih sayang, dan doa bagi keselamatan dan keberhasilan penulis.

9. Teman-teman KA 08 terutama orang-orang yang selalu memberi kebahagiaan keep smile terus meskipun banyak rintangan yang kita hadapi di Komputerisasi Akuntansi ini.


(7)

Akhir kata semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini.

Bandung, September 2012 Penulis

Herlina Ratnasari


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL BAHASA INDONESIA ... i

LEMBAR JUDUL BAHASA INGGRIS ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

DAFTAR SIMBOL ... xxxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4.1 Maksud Penelitian ... 4

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Objek dan Metode Penelitian ... 5

1.5.1 Unit Analisis ... 5

1.5.2 Populasi dan Sampel ... 5

1.5.3 Objek Penelitian ... 6

1.5.4 Desain Penelitian ... 6

1.5.4.1Jenis Penelitian ... 7


(9)

Halaman

1.5.4.3Jenis Desain Penelitian ... 8

1.5.5 Metode Penelitian ... 8

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data ... 9

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak ... 10

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem... 10

1.6.2 Model Pengembangan Sistem ... 12

1.7 Kegunaan Penelitian... 13

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

1.8.1 Lokasi Penelitian ... 14

1.8.2 Waktu Penelitian ... 14

1.9 Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... 18

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai ... 18

2.1.1 Perancangan ... 18

2.1.2 Sistem ... 18

2.1.3 Informasi ... 20

2.1.4 Sistem Informasi ... 20

2.1.5 Akuntansi ... 21

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi ... 22

2.1.5.2 Proses Akuntansi ... 22

2.1.5.3 Siklus Akuntansi ... 23

2.1.5.3.1 Jurnal Umum ... 23

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum ... 26

2.1.5.3.3 Laporan Laba Rugi ... 28

2.1.5.3.4 Laporan Neraca ... 30

2.1.6 Sistem Akuntansi ... 31

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi ... 32

2.1.8 Kredit ... 32

2.1.8.1 Pengertian Kredit ... 32


(10)

Halaman

2.1.8.3 Tujuan Kredit ... 34

2.1.8.4 Fungsi Kredit ... 34

2.1.8.5 Jenis-jenis Kredit ... 35

2.1.8.6 Jenis-jenis Pembebanan Bunga Kredit ... 36

2.1.8.7 Standar Kredit Tarif Sewa Modal ... 36

2.1.8.8 Biaya Administrasi ... 37

2.1.8.9 Perubahan Tarif Biaya Administrasi ... 37

2.1.8.10 Presentase Uang Pinjaman ... 38

2.1.9 Gadai ... 38

2.1.10 Kredit Gadai ... 39

2.1.11 Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai ... 39

2.1.12 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai... 39

2.1.12.1 Fungsi Yang Terkait ... 39

2.1.12.2 Dokumen Yang Digunakan ... 40

2.1.12.3 Catatan Yang Digunakan ... 41

2.1.12.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Perkreditan ... 41

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan ... 42

2.3 Alat Pengembangan Sistem ... 42

2.3.1 Diagram Konteks ... 42

2.3.2 Diagram Arus Data ... 43

2.3.3 Kamus Data ... 43

2.3.4 Bagan Alir/Flowchart ... 44

2.3.5 Normalisasi ... 44

2.3.6 Diagram Relasi Entitas ... 45

2.3.6.1 Derajat Relasi ... 45

2.3.6.2 Kardinalitas Relasi ... 46

2.3.6.3 Partisipasi (Participation)` ... 48

2.3.6.4 Jenis-jenis Artibut ... 48


(11)

Halaman

2.4 Software ... 50

2.4.1 Software Sistem Operasi ... 51

2.4.2 Software Interpreter ... 51

2.4.3 Software Compiler ... 51

2.4.4 Software Aplikasi ... 52

BAB III ANALISIS SISTEM INFORMASI KREDIT GADAI ... 54

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 54

3.2 Tujuan Perusahaan (Visi dan Misi Perusahaan) ... 56

3.2.1 Visi Perusahaan ... 56

3.2.2 Misi Perusahaan ... 56

3.2.3 Budaya Perusahaan ... 57

3.3 Struktur Organisasi ... 58

3.4 Deskripsi Jabatan (Job Description) ... 58

3.5 Kebijakan Perusahaan dan Pengendalian Intern ... 62

3.6 Fungsi yang Terkait ... 70

3.7 Formulir/Dokumen dan Catatan yang Digunakan ... 71

3.8 Sistem yang Berjalan ... 72

3.8.1 Diagram Konteks yang Berjalan ... 72

3.8.2 Data Flow Diagram yang Berjalan ... 74

3.8.2.1 Data Flow Diagram Level 0 ... 74

3.8.2.2 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 1 .... 80

3.8.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 2 .... 81

3.8.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 3 .... 83

3.8.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 4 .... 84

3.8.2.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 5 .... 86

3.8.2.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 6 .... 88

3.8.2.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 7 .... 90

3.8.2 Kamus Data yang Berjalan ... 92

3.8.4 Bagan Alir (Flowchart) yang Berjalan ... 94


(12)

Halaman

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

KREDIT GADAI ... 102

4.1 Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai yang diusulkan ... 102

4.1.1 Struktur Organisasi yang diusulkan ... 102

4.1.2 Deskripsi Jabatan yang diusulkan ... 103

4.1.3 Kebijakan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai dan Pengendalian Intern yang diusulkan ... 104

4.1.4 Formulir/Dokumen dan Catatan yang diusulkan ... 104

4.1.5 Nama Akun dan Kode Akun yang Diusulkan ... 105

4.2 Perancangan Model Sistem yang diusulkan ... 105

4.2.1 Data Flow Diagram yang Diusulkan ... 106

4.2.1.1 Diagram Konteks... 106

4.2.1.2 Data Flow Diagram Level 0 Sistem yang diusulkan ... 107

4.2.1.3 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 1 Sistem yang diusulkan ... 113

4.2.1.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 2 Sistem yang diusulkan ... 114

4.2.1.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 3 Sistem yang diusulkan ... 116

4.2.1.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 4 Sistem yang diusulkan ... 118

4.2.1.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 5 Sistem yang diusulkan ... 120

4.2.1.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 6 Sistem yang diusulkan ... 122

4.2.1.9 Data Flow Diagram Level 1 Proses Nomor 7 Sistem yang diusulkan ... 124

4.2.2 Kamus Data yang Diusulkan ... 126

4.2.3 Bagan Alir (Flowchart) Sistem yang Diusulkan ... 128


(13)

Halaman

4.2.4.1 Normalisasi yang Diusulkan ... 136

4.2.4.2 Pengkodean pada Kunci Utama ... 141

4.2.4.3 Perancangan Struktur Tabel ... 143

4.2.4.4 Diagram Relasi Entitas yang diusulkan ... 146

4.3 Perancangan Struktur Menu ... 147

4.3.1 Struktur Menu Pada Bagian Penaksir ... 148

4.3.2 Struktur Menu Pada Bagian Kasir ... 149

4.3.3 Struktur Menu Pada Bagian Gudang ... 150

4.3.4 Struktur Menu Pada Bagian Lelang ... 151

4.3.5 Struktur Menu Pada Bagian Administrasi dan Akuntansi ... 151

4.4 Perancangan Antarmuka dan Laporan ... 152

4.4.1 Perancangan Antarmuka ... 152

4.4.2 Perancangan Laporan ... 162

4.5 Tampilan dan Kode Program ... 162

4.5.1 Tampilan Menu Utama ... 162

4.5.2 Tampilan dan Kode Bagian Penaksir ... 165

4.5.3 Tampilan dan Kode Bagian Kasir ... 173

4.5.4 Tampilan dan Kode Bagian Gudang ... 185

4.5.5 Tampilan dan Kode Bagian Lelang ... 188

4.5.6 Tampilan dan Kode Bagian Akuntansi ... 190

4.6 Konversi Komponen Sistem ... 205

4.6.1 Pengguna (Brainware) ... 205

4.6.2 Perangkat Keras (Hardware) ... 205

4.6.3 Perangkat Lunak (Software) ... 205

4.6.3.1 Perangkat Lunak Sistem ... 205

4.6.3.2 Perangkat Lunak Pemograman ... 205

4.6.3.3 Perangkat Lunak Aplikasi ... 206

4.7 Jaringan Komputer Client Server ... 206


(14)

Halaman

4.7.2 Koneksi Jaringan Client Server ... 206

4.8 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang Diusulkan ... 210

4.8.1 Kelebihan Sistem ... 210

4.8.2 Kekurangan Sistem ... 211

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 212

5.1 Simpulan ... 212

5.2 Saran ... 213

DAFTAR PUSTAKA ... 214

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 216


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bertujuan untuk membantu program pemerintah memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia bagi kesejahteraan masyarakat.

Perekonomian Indonesia yang tidak stabil membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat masyarakat khususnya kalangan kecil dan menengah mengalami kesulitan untuk memperoleh pinjaman yang cepat dengan persyaratan yang mudah untuk itu Perum Pegadaian adalah salah satu solusinya.

Perum Pegadaian yang penulis teliti beralamatkan di Jl. Pungkur no. 123 Bandung 40252 yang merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dibidang pinjaman kredit. Perum Pegadaian ini memiliki banyak produk yang ditawarkan mulai dari KCA (Kredit Gadai Cepat dan Aman), KREASI (Kredit Angsuran Fidusia), Gadai Syariah, Jasa Taksiran, serta Jasa Penitipan Barang dengan banyak produk yang diberikan. Penulis mefokuskan pada satu produk saja yaitu KCA (Kredit Cepat Aman), karena belum maksimalnya dalam penaksiran dan juga pelaporan akuntansi yang belum memenuhi standar.

Melihat sangat pentingnya sistem informasi akuntansi di Perum Pegadaian khususnya produk KCA (Kredit Gadai Cepat dan Aman) maka penulis berpendapat dengan alasan yang sudah dipaparkan di atas bahwa di Perum


(16)

Pegadaian masih belum maksimal dalam melayani penaksiran barang, ketepatan yang dirasa masih lambat dan juga pencatatan yang belum sesuai dengan standar akuntansi walaupun di Perum Pegadain sudah adanya pencatatan sesuai standar akuntansi tetapi itu di Kantor Wilayah bukan di kantor-kantor cabang Perum Pegadaian yang lainnya dan juga masih semimanual yaitu menggunakan Microsoft Excel untuk memasukan data sehingga sering terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam pembuatan laporan, maka memerlukan adanya sebuah pengelolaan informasi yang baik agar dapat tersusun/tersimpan dengan meminimalisirkan kesalahan yang sudah ada pada sistem yang ada dan membantu kinerja pegawai guna meningkatkan mutu perusahaan yang mandiri.

Menurut Anne Ahira (2011) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.


(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan keterangan di atas, dapat diidentifikasikan masalah yang diuraikan tidak meluas dan untuk lebih memfokuskan pembahasan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yang meliputi :

A. Bagaimana Sistem Informasi Kredit Gadai dan struktur organisasi serta job description yang ada pada Pegadaian Kantor Cabang Pungkur khususnya pada produk pelayanan KCA (Kredit Cepat Aman).

B. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada Pegadaian Kantor Cabang Pungkur dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 berbasis client server.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah, agar masalah yang akan dibahas lebih terarah dan tidak menyimpang dari ketentuan yang ada, yaitu:

A. Permasalahan terhadap Sistem Informasi Kredit Gadai, peneliti hanya membatasi sampai pada proses input data nasabah yang melakukan pinjaman dan pembayaran sampai kepada laporan keuangan neraca dan laba rugi yang berkaitan dengan transaksi pengkreditan dalam produk pelayanan KCA (Kredit Cepat Aman). Metode pencatatan akuntansi penulis menggunakan metode pencatatannya dengan menggunakan Accrual Basis Accounting, yang merupakan pengakuan pendapatan dan beban ketika pendapatan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai itu akan diterima, dan akan melaporkan beban pada saat itu juga tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan dan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Barang


(18)

jaminan yang tidak dapat digadaikan meliputi barang gudang, perabotan, dan sepeda.

B. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada Pegadaian Kantor Cabang Pungkur dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 berbasis client server, agar dapat mempermudah dalam kinerja dalam pengajuan perkreditan, penaksiran dan menghasilkan laporan keuangan.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dilaksanakan penelitian adalah untuk memperoleh data-data mengenai Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung adalah :

A. Untuk mengetahui Sistem Informasi Kredit Gadai dan mengusulkan struktur organisasi dan job description yang ada pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung.

B. Untuk merancang Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 berbasis client server.


(19)

1.5Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Penulis dalam melakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai dengan unit analisisnya, yaitu Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung pada bagian administrasi dan penaksiran.

1.5.2 Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Jogiyanto (2005:631) “populasi adalah seluruh item yang ada” selain itu populasi menurut Nazir (2005:271) “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek yang kita teliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini laporan rekapitulasi pelunasan pegadaian periode tahun 2005-2009.

Pengertian sampel menurut Jogiyanto (2005:631) “sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya”, selain itu sampel menurut Nazir (2005:271) “sampel adalah bagian dari populasi”.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari sebagian item dari objek yang kita teliti. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian penulis adalah laporan rekapitulasi pelunasan periode tahun 2008-2009.


(20)

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 berbasis Client Server, dimana sistem informasi kredit gadai pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung ini belum terkomputerisasi dengan baik.

1.5.4 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Nazir (2005:84) ”desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penelitian meliputi proses membuat pengamatan serta memilih pengukuran variabel-variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian memproses data yang dikumpulkan. Desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas:

A. Desain Sampel

Dalam menentukan besar sampel, pemilihannya perlu dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya variabel yang ingin dikumpulkan.

B. Desain Alat

Yang dimaksud dengan alat disini adalah alat untuk mengumpulkan data. Alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti: cek list dari quistionair atau schedule), kurang berstruktur seperti: interview guide ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung.


(21)

1.5.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian akademik, yaitu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan saran edukatif, dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.

Jenis penelitian menurut Sugiyono (2002:14) :

Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehinngga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul), variable penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan (S1,S2,S3).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian akademik merupakan sarana edukatif untuk mahasiswa dalam membuat skripsi,tesis, dan disertasi. Penulis menggunakan jenis penelitian ini karena penelitian ini merupakan penelitian tugas akhir yang dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer jenjang D-III.

1.5.4.2 Jenis Data

Jenis data yang penulis gunakan ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Pengertian data kualitatif dan kuantitatif menurut Sugiyono (2002: 91) “data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.” Sedangkan pengertian data kuantitatif adalah “data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”.


(22)

1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian

Jenis desain penelitian yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis desain penelitian deskriptif analisis.

Pengertian desain penelitian deskriptif analisis menurut Nazir (2005:89) “desain penelitian deskriptif analisis adalah studi untuk menemukan fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat”.

1.5.5 Metode Penelitian

Penulis menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu metode penelitian deskriptif dan metode penelitian survey. Pengertian dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut :

Pengertian metode penelitian deskriptif menurut Nazir (2005:54) “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas, peristiwa pada masa sekarang”.

Pengertian metode penelitian survey menurut Nazir (2005:56) :

Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang, sedangkan metode penelitian survey adalah suatu metode untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada pada suatu daerah.


(23)

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : A. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan menurut Nazir (2005:175) “penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian”.

B. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan menurut Nazir (2005:175) “penelitian lapangan adalah observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”. Penulis melakukan beberapa teknik dalam melakukan pengumpulan data, yaitu:

1. Wawancara (interview)

Wawancara menurut Nazir (2005:193) :

Wawancara (interview) yaitu memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Penulis mengadakan wawancara (interview) secara langsung kepada para pegawai atau staf bagian kasir, penaksiran, dan bag. administrasi mengenai masalah yang berkaitan dengan proses perkreditan.


(24)

2. Pengamatan (observation)

Pengamatan (observation) menurut Nazir (2005:175) “pengamatan langsung atau observation langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.”

Penulis melakukan pengamatan di Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur dan pencatatan sistematis secara langsung yang berhubungan dengan proses perkreditan dan penaksiran dengan bagian Kasir dan Penaksir.

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem menurut Sutabri (2004:69) “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”.

Metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metodologi yang berorientasi pada keluaran, proses dan data. Menurut Sutabri (2004:69) : A. Metodologi yang Berorientasi Keluaran (output)

Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional, diperkenalkan sekitar tahun 1960 dengan memberikan tahapan dalam pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan peranti yang mamadai, seperti cara menganalisis, menggambarkan sistem, sehingga sering juga disebut metodologi Sistem Development Life Cycle (SDLC). Fokus utama metode ini adalah pada keluaran/ output seperti laporan penjualan, laporan pembelian, dan lain sebagainya. Penulis menggunakan ini karena pada penelitian ini penulis merancang suatu keluaran yang dihasilkan oleh penulis berupa data pembayaran nasabah per bulan, jurnal,


(25)

buku besar, laporan laba/rugi dan neraca, sehingga keluaran tersebut dapat digunakan oleh Perum Pegadaian, tempat penulis melakukan penelitian. Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.1 Metodologi yang Berorientasi pada Keluaran (2004:69) B. Metodologi yang Berorientasi pada Proses

Metodologi penelitian yang berorientasi pada proses disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain, diperkenalkan sekitar tahun 1970 dan masih mendominasi pengembangan sistem sampai saat ini. Metode ini telah dilengkapi dengan alat alat (tool) seperti DFD (Data Flow diagram), bagan terstruktur dan kamus data dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, khususnya pemrograman terstruktur atau modular. Penulis menggunakan metodologi ini karena mendukung penulis untuk membuat diagram arus data, kamus data sehingga perancangan sistem yang dibuat oleh penulis dapat tergambarkan dan lebih terperinci. Data yang di proses lebih ke data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Metodologi pengembangan sistem yang berorientasikan proses yang dapat digambarkan sebagai berikut:


(26)

C. Metodologi yang Berorientasi Data

Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi, diperkenalkan sekitar tahun 1980 dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan Relation Database Management Sistem. Alat yang digunakan untuk membuat model adalah Entity Relational Diagram (ERD). Fokus utama metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut. Penulis menggunakan metodologi ini karena data merupakan suatu perancangan sistem, data-data yang dibutuhkan oleh penulis antara lain berupa data nasabah, data pinjaman, dan data pembayaran nasabah. Seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.3 Data Sebagai Fokus Utama (2004:69)

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Cara yang dilakukan Penulis dalam penerapan tahapan pengambangan sistem informasi harus dilakukan secara bertahap namun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan harus melaksanakan pekerjaan itu berulang-ulang, hal ini membuat penulis memilih struktur pengembangan sistem Iterasi.

Pengertian iterasi menurut Sutabri (2004:62) “iterasi adalah tahapan di mana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang diinginkan”.


(27)

Penulis menggunakan struktur pengembangan sistem iterasi karena pada saat analisa sistem, penulis menemukan kekurangan data sehingga penulis harus kembali ke tempat penelitian (survei sistem) agar memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan.

Pengembangan sistem informasi iterasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.4 Iterasi (2004:63)

Gambar di atas menunjukkan bahwa dimana suatu proses dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang diinginkan.

1.7 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak, walaupun dilaksanakan dengan kemampuan yang terbatas sehingga penyajiannya jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi.


(28)

A.Penulis

Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung.

B.Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi satu masukan yang berarti bagi perusahaan khususnya mengenai Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai dan membantu permasalahan yang ada pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung.

C.Bagi Peneliti Lainnya

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan gambaran khususnya mengenai Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai apabila peneliti lain akan mengambil tema yang sama.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penulis dalam melaksanakan penelitian untuk mendapatkan data-data dilakukan di Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung yang beralamatkan di jalan Pungkur no. 123 Bandung 40252 Telp. (022) 4230737 Fax. (022) 4218680 website: //http: www.pegadaian.co.id//

1.8.2 Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 s.d Februari 2012. Penulis


(29)

membuat Time Schedule untuk mempermudah dalam melakukan penyusunan laporan tugas akhir. Time Schedule tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Time Schedule

1.9 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan, maka tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab, pembahasan setiap bab disusun saling berkaitan, adapun sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:

A.Bagian awal terdiri dari lembar judul, pernyataan keaslian, lembar pengesahan pembimbing dan penguji, abstrak, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol dan daftar lampiran.


(30)

B.Bagian isi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang perancangan, sistem, informasi, akuntansi, sistem informasi, sistem akuntansi, sistem informasi akuntansi, kredit, gadai, sistem informasi akuntansi kredit, sistem informasi akuntansi kredit gadai, perancangan sistem informasi akuntansi kredit gadai, alat kelengkapan sistem yang mencakup data flow diagram, flowchart, dan entity relationship diagram serta software yang digunakan.

BAB III ANALISIS SISTEM INFORMASI KREDIT GADAI

Bab ini membahas tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, deskripsi jabatan, kebijakan perusahaan, fungsi yang terkait, formulir/dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, sistem yang berjalan, kamus data yang berjalan, dan bagan alir yang berjalan.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KREDIT GADAI

Bab ini membahas tentang sistem informasi akuntansi yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan


(31)

antarmuka dan laporan, tampilan dan kode program, komponen sistem informasi, jaringan komputer client server, kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang simpulan dan saran dari hasil analisis penelitian dari permasalahan yang ada.


(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai 2.1.1 Perancangan

Pengertian perancangan menurut bin Ladjamudin (2005:39) :

Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah–masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Perancangan menurut Kusrini dkk (2007:79) “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.

2.1.2 Sistem

Pengertian sistem menurut Susanto (2004:24) “sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik dari phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Sistem menurut bin Ladjamudin (2005:3) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.


(33)

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling berkaitan atau berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik sistem menurut Kusrini dkk (2007:6) :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sitem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem (Input)

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.


(34)

2.1.3 Informasi

Pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001:8) “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Informasi menurut bin Ladjamudin (2005:8) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun dimasa yang akan datang”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dan bermanfaat.

Karakteristik informasi menurut Susanto (2007:40) :

a. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. b. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat

informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. c. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang

dibutuhkan tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.

d. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

2.1.4 Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut bin Ladjamudin (2005:14) :

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(35)

Sistem informasi menurut Susanto (2007:55) “sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain, dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub yang saling berhubungan untuk melaporkan informasi sedemikian rupa untuk mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi.

2.1.5 Akuntansi

Pengertian akuntasi menurut Halim (2004:31) :

Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan, termasuk analisis atas laporan tersebut.

Akuntansi menurut Ramly dan Rustan (2005:2) “akuntansi adalah suatu seni untuk melakukan pencatatan, pengelompokan, pengiktisaran dan pelaporan serta penganalisisan terhadap transaksi-transaksi ekonomi perusahaan guna pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, dan kegiatan pelaporan informasi dari kegiatan transaksi keuangan yang terjadi sampai pada hasilnya yang dilaporkan kepada pimpinan.


(36)

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Pengertian metode pencatatan akuntansi menurut Halim (2002:40) :

Basis kas menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Apabila suatu transaksi belum menimbulkan perubahan pada kas, maka transaksi tersebut tidak dicatat.

Metode pencatatan akuntansi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2009:5) :

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan metode pencatatan basis kas adalah metode yang mengakui suatu transaksi ekonomi ketika transaksi tersebut berpengaruh pada kas, sedangkan metode pencatatan basis akrual adalah suatu metode pencatatan yang mencatat suatu transaksi ekonomi ketika transaksi itu terjadi.

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Pengertian proses akuntansi menurut Soemarso (2004:20) “proses akuntansi adalah transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dilanjutkan ke proses pencatatan dari transaksi, yang terjadi di golongkan dalam kelompok kemudian dilanjutkan pada tahap”.


(37)

Proses akuntansi digambarkan menurut Soemarso (2004:20) :

Gambar 2.1 Proses Akuntansi

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso (2004:90) “siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya”.

Pengertian siklus akuntansi menurut Halim (2004:42) ”siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menyusun laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan kredit beserta jumlah uang nominalnya masing-masing.


(38)

Pengertian jurnal umum menurut Bastian (2006:84) “jurnal adalah suatu media atau metode yang digunakan untuk mecatat transaksi keuangan”.

Jurnal umum menurut Ramly dan Rustan (2005:7) “jurnal adalah kegiatan untuk mencatat transaksi yang terjadi pada hari itu. Jurnal berisi mutasi harian baik mutasi debit atau mutasi kredit”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal adalah kertas kerja yang digunakan untuk mencatat transaksi, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal umum menurut Bastian (2006:86) :

Tabel 2.1 Jurnal Umum untuk Pencairan Kredit

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx SBK001 Pinjaman yang diberikan 115 xxx -

Kas 111 - xxx

Kas 111 xxx -

Pendapatan Adm. 412 - xxx Tabel 2.2 Jurnal Umum untuk Cicilan

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx SBK002 Kas 111 xxx -

Pendapatan bunga 411 - xxx

Pendapatan Adm. 412 - xxx

Kas 111 xxx -

Pinjaman yang diberikan


(39)

Tabel 2.3 Jurnal Umum untuk Tambah Pinjam

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx SBK 003 Pinjaman yang diberikan 115 xxx -

Kas 111 - xxx

Tabel 2.4 Jurnal Umum untuk Pelunasan PT. XXX

Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx SBK004 Kas 111 xxx -

Pinjaman yang diberikan

(Cicilan Pokok) 115 - xxx

Pendapatan bunga 411 - xxx Tabel 2.5 Jurnal Umum untuk Ulang Gadai

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx SBK005 Kas 111 xxx -

Pendapatan bunga 411 - xxx Pendapatan Adm. 412 - xxx

Tabel 2.6 Jurnal Umum untuk Pelelangan

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx BAL001 Kas 111 xxx -

Pinjaman yang diberikan 115 - xxx Pendapatan bunga 411 - xxx Biaya lelang penjual dan pembeli - xxx


(40)

Tabel 2.7 Jurnal Umum untuk Pembayaran Hutang Nasabah

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx BAL002 Hutang pada nasabah 211 xxx -

Kas 111 - xxx

Tabel 2.8 Jurnal Umum untuk Pembayaran Biaya Lelang Penjual dan Pembeli

PT. XXX Jurnal Umum Periode xx/xx/xxxx

Tgl No.Bukti Uraian Ref. Jumlah

Debit Kredit

1 2 3 4 5 6

xx BAL003 Biaya lelang penjual dan pembeli xxx -

Kas 111 -- xxx

2.1.5.3.2 Buku Besar

Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri.

Pengertian buku besar menurut Bastian (2006:8) :

Buku besar adalah suatu buku yang berisikan kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban atau utang dan ekuitas secara terpisah.

Buku besar menurut Ramly dan Rustan (2005:9) “buku besar berfungsi untuk mengelompokkan transaksi-transaksi harian pada posnya masing-masing”.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa buku besar adalah perpindahan data yang terdapat dalam jurnal dan merupakan kumpulan-kumpulan rekening atau akun-akun yang saling berhubungan yang


(41)

digunakan untuk meringkas informasi yang telah dicatat di dalam dijurnal. Contoh buku besar umum menurut Bastian (2006:91) :

Tabel 2.9 Buku Besar Umum Kas

PT. XXX Buku besar Umum Periode xx/xx/xxxx

Nama akun : Kas No Akun:111

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xx Pinjaman yang diberikan 115 - xxx xxx

Pendapatan Adm. 412 xxx - xxx -

xx/xx/xx Pendapatan bunga 411 xxx - xxx -

Pendapatan Adm. 412 xxx - xxx -

Pinjaman yang diberikan (Cicilan

Pokok) 115 xxx - xxx -

xx/xx/xx Pinjaman yang diberikan 115 - xxx xxx -

xx/xx/xx

Pinjaman yang diberikan (Cicilan

Pokok) 115 xxx - xxx -

Pendapatan bunga 411 xxx - xxx -

xx/xx/xx Pendapatan bunga 411 - xxx xxx -

Pendapatan Adm. 412 - xxx xxx -

xx/xx/xx Pinjaman yang diberikan 115 xxx - xxx -

Pendaptan bunga 411 xxx - xxx -

Biaya lelang penjual dan pembeli 511 xxx - xxx -

Hutang pada nasabah 211 xxx - xxx -

xx/xx/xx Hutang pada nasabah 211 - xxx xxx -

xx/xx/xx Biaya lelang penjual dan pembeli 511 - xxx xxx -

Tabel 2.10 Buku Besar Umum Pinjaman yang diberikan

Nama akun : Pinjaman yang diberikan No Akun:115

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xx Kas 111 xxx - xxx -

xx/xx/xx Kas 111 - xxx xxx -

xx/xx/xx Kas 111 xxx - xxx -

xx/xx/xx Kas 111 - xxx xxx -

xx/xx/xx Kas 111 - xxx xxx -

Tabel 2.11 Buku Besar Umum Hutang pada Nasabah

Nama akun : Hutang pada nasabah No Akun : 211

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit


(42)

Tabel 2.12 Buku Besar Umum Pendapatan Bunga

Nama akun : Pendapatan bunga No Akun:411

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

Tabel 2.13 Buku Besar Umum Pendapatan Adm.

Nama akun : Pendapatan Adm. No Akun:412

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

Tabel 2.14 Buku Besar Umum Biaya lelang penjual dan pembeli

Nama akun : Biaya lelang penjual dan pembeli No Akun:511

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit

xx/xx/xx Kas 111 - xxx - xxx

xx/xx/xx Kas 111 xxx - xxx -

2.1.5.3.3 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menurut Ramly dan Rustan (2005:19) “laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan posisi hasil usaha suatu bank, berupa pendapatan yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode tertentu”.

Pengertian laporan laba rugi menurut Ardiyos (2004:96) :

Laporan laba rugi (income statement) adalah suatu laporan yang disusun secara sistematis tentang pendapatan dan pengeluaran suatu perusahaan atau organisasi untuk menunjukan adanya laba bersih atau kerugian untuk suatu periode tertentu.


(43)

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan laba rugi adalah merupakan ringkasan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.Contoh laporan laba rugi berdasarkan Perum Pegadaian :

Tabel 2.15 Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi

PT.XXX Periode, xx/xx/ xxxx

URAIAN 2008 2009

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan sewa modal xxx xxx

Pendapatan Administrasi xxx xxx

xxx xxx

Pendapatan usaha lainnya

uang kelebihan lewat waktu xxx xxx

pendapatan lainnya xxx xxx

xxx xxx

Jumlah Pendapatan Usaha xxxx xxxx

BEBAN USAHA

Bunga dan Provisi (xxx) (xxx)

penyusutan aktiva tetap (xxx) (xxx)

Pegawai umum (xxx) (xxx)

Jumlah Beban Usaha (xxxx) (xxxx)

LABA USAHA xxxx xxxx

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

pendapatan sewa gedung xxx xxx

pendapatan jasa giro xxx xxx

laba penjualan aktiva tetap xxx xxx

Beban lain-lain xxx xxx

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain xxx xxx

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN xxxx xxxx

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN

- Tahun berjalan xxx xxx

- Tangguhan xxx xxx


(44)

2.1.5.3.4 Laporan Neraca

Pengertian laporan neraca menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2007:54) ”laporan neraca adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, serta aset bersih dan informasi mengenai hubungan di anatara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.”

Laporan neraca menurut Soemarso (2002:55) “laporan neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir bulan”.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa laporan neraca adalah laporan yang memberi informasi posisi keuangan perusahaan yang meliputi aset bersih yang diperoleh. Contoh laporan neraca berdasarkan Perum Pegadaian :

Tabel 2.16 Laporan Neraca PT. XXX

Neraca Periode xx/xx/xxxx

ASSET KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Uraian 2008 2009 Uraian 2008 2009

ASSET LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas xxx xxx Pinajaman Bank xxx xxx

Pinjaman yang diberikan xxx xxx Pinjaman obligasi yang akan jatuh tempo xxx xxx

Piutang Lainnya xxx xxx dalam waktu satu tahun

Pendapatan yang harus diterima xxx xxx Pinjaman lainnya xxx xxx

Jumlah Asset Lancar xxx xxx Hutang kepada rekanan xxx xxx

Hutang kepada nasabah xxx xxx

Hutang pajak xxx xxx

Biaya yang masih harus dibayar xxx xxx

Pendapatan diterima dimuka xxx xxx

Hutang lancar lainnya xxx xxx

ASSET TIDAK LANCAR Jumlah Kewajiban Lancar xxxx xxxx

Asset lain-lain xxx KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


(45)

Tabel 2.17 Laporan Neraca Lanjutan PT. XXX

Neraca Periode xx/xx/xxxx

!" #

$ % & "

!" #

2.1.6 Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) :

Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan.

Sistem akuntansi menurut Alimansyah dan Padji (2003:284) “sistem akuntansi adalah suatu cabang dari akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan”.


(46)

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu sistem yang memproses transaksi dan menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Yusuf (2000:1) :

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan, sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.

Sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2002:4) ”sistem informasi akutansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna mengasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoprasikan bisnis”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang diproses untuk menghasilakan informasi yang terkomputerisasi yang berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengoprasian suatu bisnis.

2.1.8 Kredit

2.1.8.1 Pengertian Kredit

Kredit merupakan alat untuk membantu masyarakat dalam memberikan untuk memenuhi semua modal yang dibutuhkan oleh masyarakat.


(47)

Pengertian kredit menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2009:31) :

Kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersembahkan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA).

Kredit menurut Simorangkir (2000:100) :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman-pinjaman antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

2.1.8.2 Unsur-unsur Kredit

Terdapat beberapa unsur-unsur kredit yang akan membantu sehingga proses pinjam-meminjam dapat terlaksana dengan baik.


(48)

A.Kepercayaan

Keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan, baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

B.Waktu

Masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang diterima pada masa yang akan datang.

C.Degree of Risk

Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang akan diterima di kemudian hari.

2.1.8.3 Tujuan Kredit

Tujuan kredit menurut Simorangkir (2000:102) :

A. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi.

B. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya

,,,guna menjamin kebutuhan masyarakat.

C. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat

,,.memperluas usahanya.

2.1.8.4 Fungsi Kredit

Fungsi kredit menurut Simorangkir (2000:102) :

A.Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. B.Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang. C.Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang. D.Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi.

E.Kredit dapat meningkatkan kegairahan usaha. F. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.


(49)

2.1.8.5 Jenis-Jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Kasmir (2000:60) :

A.Dilihat dari segi kegunaan

1. Kredit investasi, untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru.

2. Kredit modal kerja, untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasional.

B.Dilihat dari segi tujuan kredit

1. Kredit produksi, untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. 2. Kredit konsumtif, untuk dikonsumsi secara pribadi.

3. Kredit perdagangan, untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

C.Dilihat dari segi jangka waktu

1. Kredit jangka pendek, memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun.

2. Kredit jangka menengah, jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun.

3. Kredit jangka panjang, kredit yang jangka waktu pengembaliannya di atas 3 tahun sampai 5 tahun.

D.Dilihat dari segi jaminan

1. Kredit dengan jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.

2. Kredit tanpa jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa ada jaminan barang atau jaminan orang.

E.Dilihat dari segi sektor usaha

1. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat

2. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing dan sapi.

3. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak dan timah.

4. Kredit pendidikan, yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

5. Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter, dan pengacara.

6. Kredit perumahan, kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.


(50)

2.1.8.6 Jenis-Jenis Pembebanan Bunga Kredit

Pembebanan bunga kredit menurut Fahmi dan Hadi (2005:133) :

A.Flate Rate

Perhitungan bunga kredit yang tetap setiap periode, sehingga jumlah angsurannya sama setiap periode.

B. Sliding Rate

Perhitungan bunga kredit yang dilakukan dengan cara mengalikan % suku bunga per periode dengan sistem sisa pinjaman, sehingga jumlah bunga yang dibayar debitur semakin menurun untuk setiap periode, perhitungan bunga ini juga disebut perhitungan bunga menurun.

C. Floating rate

Perhitungan bunga kredit yang didasarkan pada tingkatan suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

2.1.8.7 Standar Kredit Tarif Sewa Modal

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Sewa Modal, yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004, selanjutnya diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007 dan diubah kembali dengan Surat Keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008 tarif sewa modal ditetapkan sebagai berikut:


(51)

2.1.8.8 Biaya Administrasi

Besarnya biaya administrasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Biaya Administrasi yang mulai berlaku tanggal 01 Oktober 2004, setiap pemberian kredit dikenakan biaya administrasi sebagai berikut:

Tabel 2.19 Biaya Administrasi

2.1.8.9 Perubahan Tarif Biaya Administrasi Ulang Gadai

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.312/UI.3.00213/2007 tanggal 09 Mei 2007 dan Surat Edaran Direksi No.32/UI.3.00213/2007 tanggal 07 Juni 2007 tentang Perubahan Tarif Biaya Administrasi Ulang Gadai yang mulai berlaku tanggal 01 Juli 2007, pengenaan biaya administrasi dibedakan antara gadai baru dan ulang gadai sebagai berikut:


(52)

2.1.8.10 Persentase Uang Pinjaman

Berdasarkan SE No.49/OP.1.00211/2004 tanggal 11 Oktober 2004, besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang mulai berlaku tanggal 01 Oktober 2004, terakhir berdasarkan SE No. 06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008 sebagai berikut:

Tabel 2.21 Persentase Uang Pinjaman Golongan A 95 % dari nilai taksiran Golongan B 92 % dari nilai taksiran Golongan C 91 % dari nilai taksiran Golongan D 93 % dari nilai taksiran

2.1.9 Gadai

Pengertian gadai menurut Susilo dkk (2008:121) “gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak”.

Gadai menurut Salim (2008:34) “gadai adalah hak kebendaan atas barang bergerak untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan”.

Hak gadai menurut Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Kekayaan Negara Dan Perimbangan Keuangan dalam hukum kebendaan yaitu suatu pemindahan hak milik dengan perjanjian bahwa benda akan dikembalikan apabila si berhutang sudah membayar lunas hutang dan bunganya. Selama hutang belum dibayar kreditur menjadi pemilik benda yang dijaminkan itu.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa gadai adalah suatu hak kebendaan atas barang yang mempunyai piutang untuk mengambil pelunasan atas barang bergerak.


(53)

2.1.10 Kredit Gadai

Menurut penulis berdasarkan pengertian diatas dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari kredit gadai adalah pemberian pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu kepada nasabah atas dasar hukum gadai dan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2.1.11 Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai

Menurut penulis berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari sistem informasi akuntansi kredit gadai adalah suatu sistem pengolahan data akuntansi yang khusus digunakan untuk memberikan informasi mengenai kredit gadai yang akan digunakan oleh perusahaan.

2.1.12 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai

Menurut penulis berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari perancangan sistem informasi akuntansi kredit gadai adalah suatu sistem yang dapat memproses data kredit gadai guna menghasilkan informasi yang berguna, up date dan akurat bagi pihak yang membutuhkan.

2.1.12.1 Fungsi Yang Terkait

Fungsi yang terkait menurut Suyatno dkk (2000:64) :

1. Kepala Bagian Kredit/Cabang

Bagian ini berfungsi untuk memutuskan permohonan dalam batas-batas tertentu tanpa mengusulkan terlebih dahulu kepada kantor pusat, tetapi jika permohonan berada diluar batas wewenangnya, cabang harus mengusulkan terlebih dahulu permohonan fasilitas kredit tersebut kepada direksi/kantor


(54)

pusat disertai hasil penilaian serta kesimpulan-kesimpulan dan usul-usul yang definitif.

2. Direksi/Kantor Pusat

Bagian ini berfungsi untuk memberikan keputusan permohonan fasilitas kredit yang dilakukan oleh bagian kredit/cabang setelah mengadakan penilaian permohonan fasilitas kredit yang diusulkan.

3. Direksi/Kantor Pusat dengan Bank Indonesia

Menurut ketentuan memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia, terlebih dahulu kantor pusat akan meneruskan permohonan kredit tersebut kepada Bank Indonesia. Pemberitahuan keputusan kepada cabang, baru dilakukan setelah mendapatkan keputusan dari Bank Indonesia.

2.1.12.2 Dokumen Yang Digunakan

Dokumen yang digunakan menurut Suyatno dkk (2000:62) :

1. Berkas

Merupakan surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangai secara lengkap dan sah, yang disediakan oleh bank sesuai dengan jenis fasilitas kredit yang di gunakan oleh nasabah.

2. Kelengkapan dan Berkas Pemohon

Pemohon dinyatakan lengkap bila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mengajukkan permohonan menurut jenis kreditnya. Selama permohonan kredit sedang dalam proses, maka berkas-berkas permohonan harus dipelihara dalam berkas permohonan.

2.1.12.3 Catatan Yang Digunakan

Catatan yang digunakan menurut Suyatno dkk (2000:62) :

1. Formulir Daftar Isian Permohonan Kredit

Untuk memudahkan bank memperoleh data yang diperlukan, bank mempergunakan Daftar Isian Permohonan Kredit yang harus diisi oleh nasabah, formulir-fomulir neraca, daftar rugi/laba.

2. Pencatatan

Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus dicatat dalam register khusus yang disediakan.


(55)

2.1.12.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Perkreditan

Pengertian software menurut Susanto (2007:166) “kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada computer”.

Software aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai, yaitu sebagai berikut:

A. PHP Triad B. Visual Basic 6.0 C. Visual Basic.Net D. Borland Dephi E. Turbo C++

Software aplikasi yang penulis gunakan dalam membuat Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai adalah Microsoft Visual Basic 6.0, karena software ini menggunakan salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer dan kemudahan dalam menggunakan serta pengaplikasikannya. Software ini akan menghasilkan program aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai.

Pembuatan Software aplikasi ini juga membutuhkan database sebagai tempat penyimpanan data dalam jumlah yang besar. Pengertian database menurut Yuswanto (2005:10) “database adalah sekumpulan data/informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan”.

Ada beberapa macam database yang bisa digunakan untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai, yaitu:

A. SQL Server 2000 B. SQL Server 2005 C. Oracle


(56)

D. Microsoft Access E. PHP MySQL

Penulis dalam membuat Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai menggunakan database SQL Server 2000, karena merupakan produk andalan dari Microsoft untuk database server. SQL Server juga mendukung penggunaan bahasa SQL (Structure Query Language), SQL Server juga mempunyai kemampuan untuk akses client server.

Selain menggunakan Software aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai database, penulis juga menggunakan Report untuk hasil output. Penulis menggunakan software cristal report dalam pembuatan laporan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai.

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

Perusahaan yang penulis teliti merupakan suatu Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung, merupakan Lembaga Keuangan Non Bank yang kegiatan utamanya adalah memberikan kredit gadai kepada para nasabah.

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Pengertian diagram konteks menurut bin Ladjamudin (2005:64) “diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem”.


(57)

2.3.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD)

Pengertian diagram arus data menurut bin Ladjamudin (2005:64) “diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil”.

Diagram arus data menurut Krismiaji (2002:68) “diagram arus data adalah sebuah DFD secara grafis menjelaskan arus data dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa DFD adalah sebuah model sistem yang menjelaskan tentang alur suatu proses.

2.3.3 Kamus Data

Pengertian kamus data menurut Jogiyanto (2005:725) “kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Kamus data menurut bin Ladjamudin (2005:70) “kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah katalog fakta yang isinya meliputi data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Isi kamus data menurut bin Ladjamudin (2005:71) : A.Nama arus data

B.Alias C.Bentuk data D.Arus data E.Penjelasan


(58)

2.3.4 Bagan Alir (Flowchart)

Pengertian bagan alir menurut Krismiaji (2002:71) :

Bagan alir (flowchart) adalah teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Bagan alir menurut Jogiyanto (2005:795) “bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir (flowchart) adalah suatu bagan yang berbentuk simbol yang menunjukkan prosedur sistem secara logika.

Bagan alir program menurut Jogiyanto (2005:802) “bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa bagan alir program adalah suatu bagan yang menjelaskan secara rinci alur dari sebuah program.

2.3.5 Normalisasi

Pengertian normalisasi menurut bin Ladjamudin (2005:169) “normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih cepat dikoneksikan dengan model data logika”.


(59)

atribut dari suatu relasi sehingga memberikan struktur relasi yang baik (tanpa redudansi)”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa normalisasi adalah suatu teknik untuk membangun model data relasional secara lebih cepat dan dengan struktur relasi yang baik.

2.3.6 Diagram Relasi Entitas (Entity Relationship Diagram)

Pengertian diagram relasi entitas menurut bin Ladjamudin (2005:142) “entity relationship diagram merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data”.

Diagram relasi entitas menurut Kusrini dan Koniyo (2007:99) “entity relationship diagram merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan data yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan.

2.3.6.1 Derajat Relasi

Derajat Relasi yang sering dipakai di dalam ERD adalah sebagai berikut menurut bin Ladjamudin (2005:144) :

A.Unary Relationship

Adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama.


(60)

Gambar 2.2 Unary Relationship (2005: 145) B.Binary Relationship

Adalah model relationship antara instance-intance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama).

Gambar 2.3 Binary Relationship (2005:145) C. Ternary Relationship

Adalah relationship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak.

Gambar 2.4 Ternary Relationship (2005:146)

2.3.6.2 Kardinalitas Relasi

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu sebagai berikut menurut bin Ladjamudin (2005:144) :

A. (One to One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Alat

Pegawai Pegawai

Jumlah Bekerja Untuk


(1)

212

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Mempelajari permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Akuntasi Kredit Gadai pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung, dan berusaha menerapkan ilmu yang telah didapat diperkuliahan dengan mengikuti perkembangan komputer dan kebutuhan penggunanya, maka penulis bisa mengambil simpulan dan saran untuk kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.

5.1 Simpulan

A.Kegiatan pencatatan transaksi Kredit Gadai sudah menggunakan komputer yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel 2003 sebagai alat bantu pencatatan transaksi dan alat bantu hitung, tetapi belum terkomputerisasi dengan baik sehingga kesulitan dalam proses pencatatan dan pembuatan laporan keuangan kerap terjadi. mengakibatkan terjadinya human error, sehingga dalam pengerjaannya kurang efektif dan efisien. Tetapi format laporan keuangan yang digunakan belum sesuai dengan standar akuntansi yang ada. Struktur organisasi yang berjalan di Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung terdapat beberapa kelemahan yaitu terdapat kerangkapan kerja yang ada di bagian administrasi. Oleh karena itu, penulis mengusulkan struktur organisasi usulan dengan membagidua yang semula bagian administrasi/keuangan menjadi 2 bagian, yaitu bagian administrasi


(2)

213 dan akuntansi. Hal ini bertujuan agar job description-nya menjadi jelas dan meminimalisi kesalahan akibat kerangkapan kerja.

B.Penulis membuat rancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai berbasis client server dengan sebelumnya penulis membuat perancangan sistem informasi akuntansi kredit gadai dengan merancang sebuah sistem secara umum menggunakan Diagram Arus Data, penjabaran secara rinci menggunakan Bagan Alir, dokumen yang ada pada sistem menggunakan Kamus Data, dan untuk rancangan tabel menggunakan Diagram Relasi Entitas, normalisasi dokumen dan menggunakan database SQL Server 2000 dan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0, sehingga dengan aplikasi tersebut dapat menghasilkan informasi yaitu yang dapat membantu memudahkan dalam proses pencatatan transaksi kredit gadai hingga proses pembuatan laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih akurat dan up to date. Laporan Keuangan yang dihasilkan adalah perhitungan laporan laba rugi dan neraca.

5.2 Saran

Melakukan pembahasan dan penelitian secara menyeluruh, maka tidak berlebihan kiranya jika disampaikan saran yang mungkin berguna bagi Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung. Bertitik tolak dari pembahasan diatas dan berdasarkan simpulan yang telah diutarakan maka disarankan:

A. Struktur Organisasi dan job description harus sesuai, tidak boleh terjadi penyalahan dalam melakukan tugas dan fungsi yang dijabat. Penulis merancang Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai dengan menggunakan


(3)

Microsoft Visual Basic 6.0 dapat membantu dan mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan. Agar Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai pada bagian Penaksiran dan Adm. Keuangan pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung dapat digunakan dengan optimal, maka perlu adanya dukungan hardware dan sorfware yang memadai sehingga dapat dioperasikan dengan kecepatan yang maksimal. Perusahaan menggunakan Processor Intel, memory DDR 256MB, Harddisk 40Gb. Perusahaan harus meng-upgradememory yang tadinya 256 MB menjadi 512 MB agar dapat menjalankan program ini dengan maksimal.

B. Program aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai yang telah dibuat, dapat dikembangkan dimasa yang akan datang, mengingat fasilitas dan kemampuan program ini masih perlu ditingkatkan.


(4)

214

DAFTAR PUSTAKA

Ahira Anne. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Tersedia: www.anneahira.com/artikel-umum/sitem-infomasi-akuntansi.htm. 22 Juni 2011

Alimansyah & Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: CV Yrama Widya.

Bastian Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. bin Ladjamudin, Al-bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Daulay, Melwin Syafrizal. 2007. Mengenal Hardware-Software dan Pengenlolaan Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andy.

Fathansyah. 2003. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika. Fess, Reeve Warren. 2006. Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba

Empat.

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi Offset.

Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.


(5)

Koniyo, Andridan Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL server. Yogyakarta: Andi Madcoms. 2005. Aplikasi Database Visual Basic 6.0 dengan cristal Report.

Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.

O. P. Simorangkir. 2000. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta: Ghalia

Razaq, Abdul. 2003. Penuntun Praktis Microsoft XP. Surabaya: Indah.

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangnnya. Bandung: Lingga Jaya.

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Suyatno, Thomas, dan Chalik. 2006. Dasar-Dasar Perkreditan Edisi ketiga.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yuswanto. 2005. Pemrograman Client Serve Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: Pustaka.


(6)

239

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Herlina Ratnasari

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 4 Maret 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cisaranten Baru I no.23 Arcamanik

Bandung 40293

E-mail : herlina_ratnasari04@yahoo.co.id

DATA AKADEMIK

No. Akademik Tahun Keterangan

1 SDN Binaharapan 02 Bandung 1996 – 2002 Berijazah

2 SMPN 17 Bandung 2002- 2005 Berijazah

3 SMUN 10 Bandung 2005 – 2008 Berijazah

4 Universitas Komputer Indonesia 2008 – sekarang Masih Kuliah

DATA PENGALAMAN BERORGANISASI

No. Pengalaman Berorganisasi Periode Keterangan

1. PRAMUKA 1999-2002 Anggota

2. PASKIBRA 2002-2004 Anggota

3. Himpunan Mahasiswa

Komputerisasi Akuntansi

2009-2010 Seksi Keterampilan

dan Budaya


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada Pt Sentra Indologis Utama Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 7 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Konsumtif Pada PT. BPR Metro Asia Mandiri Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 55

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BHanda Ghara Reksa Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 10 180

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Database Management System Penjulan Pada PT. Samafitro Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft Sql Server 2000 Berbasis Client Server

5 46 237

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Indomo Mulia Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

2 11 226

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 14 246

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322