Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Indomo Mulia Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya perusahaan saat ini membutuhkan sistem informasi yang baik, karena perkembangan teknologi semakin pesat, secara langsung berdampak pada semua perusahaan baik itu yang sedang berkembang maupun yang sudah maju. Pada suatu perusahaan juga diperlukan pengelolaan data secara cepat dan akurat.

Penulis melakukan penelitian di PT. INDOMO MULIA yang beralamatkan di Jl. Peta Ruko Kopo Plaza Blok C22 Bandung. Bagian-bagian yang terkait dengan judul yang penulis ambil adalah Kantor Pusat, Departemen, Kepala Cabang, Bagian Financial, Purchase, Adm. Service, Adm. Gedung, dan Supplier. PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik, dalam hal tersebut dibutuhkan peralatan-peralatan yang menunjang pada seluruh bagian yang berada di Kantor Cabang. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung tidak hanya berupa peralatan tulis tetapi juga terdapat peralatan-peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk membantu proses pembuatan laporan.

PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung dalam pencatatan aktiva tetap masih manual, hanya dalam pembuatan laporan keuangan aktiva tetap yang terdapat pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung sudah terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft Excel, dalam pembuatan laporannya sudah link dari sheet

yang satu ke sheet yang lainnya untuk melakukan pencatatan akuntansi dan metode pencatatan akuntansi yang digunakan yaitu metode accrual basic, perhitungan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus. sehingga dalam proses pembuatan laporannya membutuhkan banyak waktu dan informasi yang dihasilkan tidak akurat. Kegiatan-kegiatan dalam aktiva tetap adalah penyimpanan data, pecatatan aktiva, dan pembuatan laporan laba rugi dan laporan neraca. Pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung juga terdapat form jurnal dan buku besarnya yang sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan karena


(2)

2 pembukuan di PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung sudah terdapat laporan laba rugi dan neracanya.

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, penulis akan merancang sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan software Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sehingga pembuatan laporan akan lebih cepat dan informasi yang dihasilkan lebih akurat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. INDOMO MULIA CABANG BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT SQL SERVER 2000”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

A. Bagaimana sistem akuntansi aktiva tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung.

B. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai databasenya yang berbasis

Client Server.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah, agar masalah yang akan dibahas lebih terarah dan tidak menyimpang dari ketentuan yang ada, yaitu:

A. Pembahasan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap yang berupa laporan keuangan neraca (Desentralisasi) yang akan dibahas meliputi perolehan aktiva tetap dari pemberian aktiva oleh Kantor Pusat kepada Kantor Cabang, pembelian tunai secara cash dan cek, aktiva tetap yang ditukar tambah dan yang sudah tidak terpakai, penyusutan peralatan dan kendaraan, sedangkan untuk gedung dan tanah pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung yaitu dilakukan dengan cara menyewa. Metode penyusutan aktiva yang digunakan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah metode


(3)

3 garis lurus. Dan metode pencatatan akuntansi menggunakan metode cash

basic dan metode pencatatan aktiva tetap yang digunakan yaitu perpectual.

B. Perancangan Sistem Akuntansi Aktiva Tetap dengan menggunakan software

Micrososft Visual Basic 6.0, dengan proses yang terdiri dari jurnal umum, buku besar yang menghasilkan kartu umur aktiva tetap, laporan keuangan laba/rugi serta laporan keuangan neraca dengan SQL Server sebagai

databasenya yang berbasis client server.

1.4 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan dokumen yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung dengan menggunakan

software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL 2000 Berbasis Client

Server.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan penulis pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut: A. Untuk mengetahui Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO

MULIA Cabang Bandung.

C. Untuk merancang Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai databasenya yang berbasis

Client Server.

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah tempat dimana kita mengadakan penelitian, ada juga yang menyebutkan bahwa ”unit analisis merupakan satuan terkecil dari objek penelitian yang diinginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data”. (Efferin, Sujoko et al. 2004:55)


(4)

4 Adapun definisi lain dari unit analisis adalah sebagai berikut ”Menurut penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”. (KBBI 2001:43)

Berdasarkan definisi tentang unit analisis di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa unit analisis merupakan batasan dari apa yang akan kita teliti dan data apa yang berkaitan dengan yang kita teliti. Penulis melakukan penelitian pada perusahaan dagang meliputi penjualan barang-barang elektronik yaitu pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung yang berlokasikan pada Jl. Peta Ruko Kopo Plaza Blok C22 Bandung di bagian financial.

1.5.2 Populasi dan Sampel

Definisi dari ”Populasi adalah seluruh item yang ada” (Jogiyanto 2005, p. 631), selain itu definisi dari ”populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan” (Nazir 2005:271).

Definisi dari ”Sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya” (Jogiyanto 2005:631), selain itu adapula yang mendefinisikan bahwa ”sampel adalah bagian dari populasi” (Nazir 2005:271).

Berdasarkan Definisi di atas Populasi yang digunakan dalam penelitian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap yang dilakukan di PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung ialah Populasi Laporan Aktiva Tetap dari tahun 2000-2009 dan sebagai sampelnya ialah Laporan Aktiva Tetap pada tahun 2008-2000-2009. Penulis melakukan penelitian di bagian financial.

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan oleh Penulis menguraikan penjelasan tentang Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dimana bahwa sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Kantor Cabang PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung belum terkomputerisasi dengan baik.


(5)

5 1.5.4 Desain Penelitian

Definisi dari “Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. (Nazir 2005:84).

Pada penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian data primer dan data sekunder, adapun definisinya adalah sebagai berikut:

“Desain penelitian data primer dan data sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut”. (Nazir 2005:92)

Berdasarkan penjelasan tentang data primer di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa data primer adalah data yang diambil dari orang pertama yang menjadi objek penelitian dan data tersebut tidak mengalami perubahan sedangkan data sekunder diambil dari orang ketiga atau orang pertama yang datanya terlebih dahulu dimodifikasi.

1.5.4.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian akademik. Menurut buku yang berjudul Metodologi Bisnis data kuantitatif dan data kualitatif

adalah sebagai berikut:

“Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, dan disertasi serta merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya harus benar), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan”. (Sugiyono 2002:4)

Alasan penulis memakai jenis penelitian akademik adalah agar dalam pembuatan proposal dapat dibuat dengan cara-cara yang benar dan tersetruktur.


(6)

6 1.5.4.2Jenis Data

Jenis data dalam buku yang berjudul Metodologi Bisnis data kuantitatif dan

data kualitatif adalah sebagai berikut: ”Data Kuantitatif adalah penelitian yang

jenis datanya berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan”. (Sugiyono 2002:91)

Menurut buku yang berjudul Metodologi Bisnis data kuantitatif dan data

kualitatif mengemukakan bahwa: ”Data Kualitatif adalah penelitian yang jenis

datanya dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar”. (Sugiyono 2002: 91) Berdasarkan definisi di atas penulis memilih jenis data kuantitatif dan kualitatif, karena data yang penulis peroleh berbentuk kata, kalimat dan angka. 1.5.4.3Jenis Desain Penelitian

Jenis-jenis desain penelitian dalam buku yang berjudul Metodologi

Penelitian, adalah sebagai berikut:

“A.Desain Penelitian yang Ada Kontrol

Desain penelitian ini adalah desain percobaan atau desain bukan percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai kontrol.

B.Desain Penelitian Deskriptif-Analistis

Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Desain penelitian analistis ditujukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih tenang dalam hubungan-hubungan.

C.Desain Penelitian atau Bukan

Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitian lapangan sangat erat hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data.

D.Desain Penelitian dalam Hubungan dengan Waktu

Desain penelitian ini dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu. E.Desain penelitian dengan Tujuan Evaluatif dan Bukan

Desain penelitian evaluatif merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administratif terhadap aplikasi hasil penelitian.

F. Desain penelitian dengan data primer atau sekunder

Desain penelitian dengan data primer, maka desain yang dibuat harus menjamin pengumpulan data efisien dengan lata dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga si peneliti menerima limitasi-limitasi dari data tersebut”. (Nazir 2005:88)


(7)

7 Berdasarkan definisi di atas penulis menggunakan penelitian data primer karena data yang didapat langsung dari sumbernya untuk diamati dan dicatat sedangkan data sekunder karena data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada Kantor Cabang PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung.

1.5.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif dalam buku yang berjudul Metode

Penelitian menjelaskan bahwa: ”Metode Penelitian deskriptif yaitu suatu metode

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. (Nazir 2005:54)

Metode penelitian survei dalam buku yang berjudul Metode Penelitian

menjelaskan bahwa: “Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”. (Nazir 2005:56)

Berdasarkan definisi di atas Penulis memilih menggunakan metode penelitian

deskriptif karena Penulis menemukan permasalahan yang terjadi di perusahaan

khususnya pada sistem informasi akuntansi aktiva tetap.

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

A. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian Lapangan menurut buku yang berjudul Metode Penelitian adalah: ”Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian”. (Nazir 2005:175)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:


(8)

8 1. Wawancara (interview)

Penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pejabat yang berkaitan dengan judul Penulis, yaitu pada bagian financial dan kepala cabang pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung.

2. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek, yaitu kegiatan yang terkait dengan judul penulis pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung.

B. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitiaan Kepustakaan dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, adalah sebagai berikut: “Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian”. (Nazir 2005:175)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Kepustakaan merupakan kegiatan mempelajari dan mengkaji kembali sumber data yang ada pada buku atau internet yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. 1.6 Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Definisi metodologi pengembangan sistem dalam buku yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi menerangkaan bahwa: “Metodologi

Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”. (Jogiyanto HM 2005:59)

Adapun menurut Menurut buku Analisis Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi”. (Tata Sutabri 2004:68)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Metodologi Penelitian adalah metode, prosedur, konsep, dan aturan untuk mengembangkan sistem informasi.


(9)

9 Ada beberapa macam sistem pengembangan sistem yaitu sebagai berikut: A. Metodologi yang Berorientasi pada Output

Definisi metodologi yang berorientasi keluaran adalah sebagai berikut: ”Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional, diperkenalkan sekitar tahun 1960 dengan memberikan tahapan dalam pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan peranti yang mamadai, seperti cara menganilisis, menggambarkan sistem sehingga sering juga disebut metodologi system life cycle (SDLC).” (Sutabri, 2004:69).

Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi pada Output (Tata Sutabri 2004:68) B. Metodologi yang Berorientasi pada Process

Definisi metodologi yang berorientasi proses adalah ”Metodologi ini disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain” (Sutabri, 2004:70).

Skema dari metodologi yang berorientasi proses adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 Data sebagai fokus Utama (Tata Sutabri 2004:68) C. Metodologi yang Berorientasi pada Data

Definisi metodologi yang berorientasi data adalah ”Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi. Alat yang digunakan untuk membuat model ialah entity relational diagram (ERD)” (Sutabri, 2003:71).


(10)

10 1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang penulis pakai adalah iterasi, adapun definisi dari iterasi adalah ”Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakai teknik iterasi atau dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang diinginkan” (Tata Sutabri 2004:62).

Adapun skema model pengembangan sistem iterasi adalah sebagai berikut:

Gambar 1.4 Iterasi (Tata Sutabri 2004:63) 1.7 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang diperoleh walaupun dalam penyajiannya masih jauh dari kesempurnaan, kegunaan penelitian yang dilakukan penulis mengenai perancangan sistem informasi akuntansi aktiva tetap adalah sebagai berikut :


(11)

11 A. Kegunaan Keilmuan

1. Bagi Penulis

Peneliti dapat mengetahui bagaiman sistem akuntansi pendapatan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung sehingga peneliti dapat merancang sistem yang baru untuk perusahaan. Selain itu penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan yaitu dengan merancang Sistem Informasi Akuntasi Aktiva Tetap dengan Microsoft Visual Basic 6.0 dan merancang Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap sebagai karya nyata akademis.

2. Bagi Peneliti Lain

Sebagai sumber informasi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya tentang Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung.

B. Kegunaan Operasional

Kegunaan penelitian bagi perusahaan yaitu agar mendapatkan tambahan sistem baru yang diharapkan dapat mempermudah pengolahan data sehingga menghasilkan laporan sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang lebih akurat. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.8.1 Lokasi Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung yang berlokasi di Jl. Peta Ruko Kopo Plaza Blok C22 Bandung, Telp. (022)70827978, Fax (022)6040146, Situs: www.ambiente.co.id. Penulis melakukan penelitian pada bagian financial.

1.8.2 Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Januari 2011. Berikut adalah time schedule penelitian:


(12)

12 Table 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir

1.9 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman pada penyusunan penelitian ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sabagai berikut:

A. Bagian awal terdiri dari lembar judul, pernyataan keaslian, lembar pengesahan pembimbing dan penguji, abstrak, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan daftar simbol. B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan khusus yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, rekayasa perangkat lunak, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain. BAB III: ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan lebih rinci dan terurut mengenai sistem yang berjalan pada perusahaan seperti sejarah singkat


(13)

13 perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan, kebijakan dan pengendalian intern tentang sistem yang berjalan, fungsi yang terkait, formulir/dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, sistem yang berjalan, serta kelemahan sistem yang berjalan.

BAB IV: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Bab ini menguraikan sistem informasi akuntansi yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur menu, perancangan antar muka dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi, jaringan komputer, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan simpulan dan saran dari hasil analisis penelitian dari permasalahan yang ada.


(14)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap 2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi mendefinisikan bahwa: “Perancangan adalah Suatu kegiatan yang

memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”. (AL-Bahra 2005:39)

Definisi perancangan dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi menyebutkan bahwa: ”Desain sistem adalah penggambaran,

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. (Jogiyanto HM 2005:196)

Berdasarkan penjelasan di atas Penulis dapat mengambil simpulan bahwa perancangan merupakan kegiatan mendesain sistem baru yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi

menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. (Azhar Susanto 2004:24)

Adapun menurut pengertian sistem dalam buku yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. (Jogiyanto HM 2005:2)

Berdasarkan penjelasan di atas Penulis dapat mengambil simpulan bahwa sistem merupakan kesatuan dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.


(15)

15 2.1.3 Informasi

Definisi informasi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi

menjelaskan bahwa: “Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. (Krismiaji 2005:15)

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi menjelaskan bahwa: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang

memberikan arti dan manfaat”. (Azhar Susanto 2004:46)

Berdasarkan penjelasan di atas Penulis dapat mengambil simpulan bahwa informasi adalah pengolahan data mentah yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi menjelaskan bahwa:

“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Azhar Susanto 2004:61)

Adapun definisi sistem informasi menurut buku yang berjudul Analisis Dan

Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa:

“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto HM 2005:11)

Berdasarkan penjelasan di atas maka Penulis dapat mengambil simpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan dan menghasilkan informasi yang berguna untuk para pemakai.


(16)

16 2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar,

menjelaskan bahwa: ”Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. (Soemarso SR 2005:3)

Adapun definisi Akuntansi menurut buku yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menyebutkan bahwa: ”Akuntansi adalah Bahasa bisnis setiap

organisasi menggunakan sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis”. (Azhar Susanto 2004:4)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan menjadi laporan keuangan.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Salah satu metode pencatatan akuntansi adalah dengan metode pencatatan akuntansi berbasis akrual (Accrual Based), Menurut Achmad Tjahjono dan Sulatiningtias dalam bukunya Akuntansi suatu Pengantar Pendekatan Terpadu, pengertian Acrual Basis sebagai berikut:

Acrual Basis atau dasar akrual adalah dasar pencatatan dalam akuntansi

yang akan melaporkan pendapatan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai akan diterima dan akan melaporkan beban pada saat terjadinya , tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan. (Achmad Tjahjono 2003:42)

Cash Basis adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang hanya mengakui

pendapatan apabila benar-benar diterima secara tunai dan akan mengakui beban apabila betul-betul telah terjadi”. (Achmad Tjahjono 2003:42)


(17)

17 2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi proses akuntansi menurut buku yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar, menyebutkan bahwa:

”Proses akuntansi merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data relavan untuk pengambilan keputusan, pemrosesan data, dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan, pengkomunikasian informasi kepada pemakai”. (Soemarso SR 2004:20)

Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar gambar proses akuntansi adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Soemarso SR 2004:20) Adapun penjelasan dari siklus akuntansi di atas adalah sebagai berikut:

“1. Identifikasi dan Pengukuran Data

Data yang relevan untik keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang relah diselesaikannya. Data yang telah di identifikasi kemudian diukur.

2. Proses dan Pelaporan

Proses dan pelaporan data mencangkup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkana data secara kronologis. Transaksi perusahaan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.

3. Laporan Akuntansi

Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh sistem akuntansi banyak ragamnya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statement).


(18)

18 4. Analisis dan Interprestasi

Laporan akuntansi perlu dianalisis dan diinterprestasikan. Analisis laporan keungan adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan. Interprestasi laporan keuangan menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya dengan keputusan usaha yang diambil” (Soemarso 2004:20).

Berdasarkan definisi dan gambar di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa proses akuntansi adalah kegiatan-kegiatan yang terprosedur mengenai proses-proses yang dilakukan dalam pengolahan data yang berhubungan dengan akuntansi atau kejadian dan transaksi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar adalah sebagai berikut: ”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan

mulai terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya” (Soemarso SR 2002:90). Definisi lain dari siklus akuntansi adalah: ”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi”. (Halim, 2004:42)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, dan digolongkan ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.


(19)

19 Definisi siklus akuntansi menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan”. Tahap Pencatatan:

”1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi. 2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian). 3. Pemindah-bukuan (posting) ke buku besar.

Tahap Pengikhtisaran:

4. Pembuatan neraca saldo (trial balance).

5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjustment). 6. Penyusunan laporan keuangan.

7. Pembutan jurnal penutup (closing entries)

8. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance) 9. Pembuatan jurnal balik”. (Soemarso SR 2004:90)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, diposting ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Definisi jurnal umum yang terdapat dalam buku yang berjudul Akuntansi

Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: ”Jurnal umum (general journal) bentuk

jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-kadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar”. (Soemarso SR 2004:110)

Menurut Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul Sistem informasi akuntansi, adalah sebagai berikut: “Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat ayat-ayat jurnal, dan dalam buku harian setiap bukti transaksi di catat secara kronologis”. (Mulyadi 2001:101)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal adalah sebuah catatan untuk mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan urut waktu terjadinya.


(20)

20 Tabel 2.1 Jurnal Umum (Soemarso SR 2004:95)

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum

Definisi Buku Besar dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar, adalah sebagai berikut: “Buku Besar adalah kumpulan dari akun-akun

yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri”. (Soemarso SR 2004:79)

Definisi lain Buku Besar pada buku yang berjudul Sistem Akuntansi, menyebutkan bahwa:

“Buku besar adalah Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.Buku besar pembantu (Subsidiary Ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”. (Mulyadi 2001:121)


(21)

21 Definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Buku besar adalah kumpulan akun yang digunakan untuk meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal

Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas/Bank(Soemarso SR 2004:105)

Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk Kantor Pusat (Soemarso SR 2004:105)

Tabel 2.4 Buku Besar Umum untuk Sewa Tanah dan Gedung dibayar dimuka (Soemarso SR 2004:105)

Tabel 2.5 Buku Besar Umum untuk Sewa Tanah dan Gedung (Soemarso SR 2004:105)


(22)

22 Tabel 2.6 Buku Besar Umum untuk Mesin (A) Baru (Soemarso SR 2004: 105)

Tabel 2.7 Buku Besar Umum untuk Mesin (B) Lama (Soemarso SR 2004: 105)

Tabel 2.8 Buku Besar Umum untuk Akumulasi Penyusutan Peralatan (Soemarso SR 2004: 105)


(23)

23 Tabel 2.10 Buku Besar Umum untuk Akumulasi Penyusutan Mesin (Soemarso SR

2004: 105)

2.1.5.3.3 Jurnal Penyesuaian

Definisi Jurnal Penyesuaian menurut Akuntansi Suatu Pengatar, yaitu : “Jurnal penyesuaian adalah untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal yang sebenarnya” (Soemarso SR 2004: 214), adapula yang berpendapat bahwa “Penyesuaian diperlukan untuk menyakinkan bahwa prinsip-prinsip pengakuan pendapatan atau biaya telah ditaati” (Halim 2004: 54).

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal penyesuaian adalah jurnal untuk menyesuaikan perubahan dari aktiva, pasiva, pendapatan, dan beban yang belum diakui.

Tabel 2.11 Jurnal Penyesuaiaan (Soemarso SR 2004: 215)

2.1.5.3.4 Laba Rugi

Definisi laporan laba rugi adalah: “Laporan laba/rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu.


(24)

24 Laporan laba/rugi menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu” (Soemarso 2004: 224).

Adapun definisi lain dari laporan laba rugi yang menjelaskan bahwa “Laporan rugi-laba adalah menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu” (Jusup, Al Haryono, 2003: 23).

Berdasarkan dari dua definisi di atas maka laporan laba/rugi yaitu ikhtisar pendapatan dan beban yang menunjukkan hasil operai perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Tabel 2.12 Laporan Laba Rugi (Amir Abadi Yusuf 2004: 442).

PT. XXX Laporan Laba Rugi

Periode XXX

Penjualan

Penjualan XXX

Harga Pokok Penjualan XXX

XXX

Beban Usaha

Beban Perbaikan Peralatan XXX

Beban Penyusutan Peralatan XXX

Beban Beban Perbaikan

Kendaraan XXX

Beban Penyusutan

Kendaraan XXX

Beban adm. Keuangan XXX

Beban Pemeliharaan Gedung XXX

Beban Perjalanan Dinas XXX

Beban Perlengkapan XXX

Beban Operasional XXX

Beban Pengembangan Ekonomi XXX

Total Beban Usaha XXX

Laba Bersih XXX

2.1.5.3.4.1 Neraca

Berdasarkan dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar,

menjelaskan bahwa neraca:


(25)

25 ”Neraca (balance sheet): daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaanya. Neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu”.(Soemarso SR 2004: 55).

Berdasarkan buku yang berjudul Dasar-Dasar Akuntansi menjelaskan bahwa:” Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir bulan”. (Al Haryono Jusuf 2001: 129)

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa neraca adalah laporan yang memberi informasi posisi keuangan perusahaan yang meliputi aktiva, utang dan modal.

Tabel 2.13 Laporan Neraca (Amir Abadi Jusuf 2000: 449) PT "XXX"

Neraca Periode XX/XX/XXX

Aktiva Utang & Modal Aktiva Lancar: Utang

Kas XXX Utang dagang

Kas Kecil Utang Voucher

Kas di Bank Utang Bunga

Piutang Usaha Jumlah Utang XXX

Perlengkapan

Jumlah Aktiva Lancar XXX

Kantor Pusat XXX

Aktiva Tetap:

Peralatan XXX Modal:

Akumulasi Penyusutan Peralatan XXX Modal XXX

Kendaraan XXX Jumlah modal XXX

Akumulasi Penyusutan Kendaraan XXX

Jumlah Aktiva Tetap XXX

Jumlah Aktiva XXX Jumlah utang & modal XXX

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut:


(26)

26 “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan”. (Mulyadi 2001: 3)

Definisi lain dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi,

mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan memproses bisnis”. (Krismiaji 2001: 4)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menyimpulkan Sistem Akuntansi adalah suatu sistem yang memproses transaksi guna menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan dalam mengelola perusahaan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi menurut buku yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut:

“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya”. (Jogiyanto HM, dkk 2005: 17)

Adapun definisi lain dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi

adalah sebagai berikut: “Sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”. (Krismiaji 2005: 4)


(27)

27 Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menyimpulkan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses transaksi dan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajer dalam mengendalikan perusahaan.

2.1.8 Aktiva Tetap

Definisi Aktiva Tetap dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar,

menyebutkan bahwa:

”Aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan memiliki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun”. (Soemarso SR 2005:203)

Definisi lain tentang Aktiva Tetap dalam buku yang berjudul Sistem

Akuntansi. Bahwa: ”Aktiva tetap (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang

memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”(Mulyadi 2001: 591)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa aktiva tetap adalah harta perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan dan aktiva merupakan harta jangka panjang atau permanen dan berwujud karena terlihat secara fisik.

2.1.8.1 Definisi Aktiva Tetap

Definisi Aktiva Tetap dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar,

menyebutkan bahwa:

”Aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan memiliki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun”. (Soemarso SR 2005:203)


(28)

28 Definisi lain tentang Aktiva Tetap dalam buku yang berjudul Sistem

Akuntansi. Bahwa: ”Aktiva tetap (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang

memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”(Mulyadi 2001: 591)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa aktiva tetap adalah harta perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan dan aktiva merupakan harta jangka panjang atau permanen dan berwujud karena terlihat secara fisik.

2.1.8.2 Jenis Dan Bentuk Aktiva Tetap 2.1.8.2.1 Jenis Aktiva Tetap

Jenis Aktiva Tetap dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi.

Menyebutkan bahwa ada beberapa golongan, yaitu:

”1. Tanah dan Perbaikan Jalan 2. Gedung dan Perbaikan Gedung 3. Mesin dan Equipment Pabrik 4. Mesin dan Equipment Kantor 5. Mebel

6. Kendaraan Darat dan Udara 7. Kendaraan Air

8. Lain-lainnya”.(Mulyadi 2001: 598) 2.1.8.2.2 Bentuk Aktiva Tetap

Bentuk Aktiva Tetap dibagi menjadi 2, yaitu Aktiva Berwujud dan Aktiva Tidak Berwujud.

Definisi Aktiva Berwujud menurut Kamus Akuntansi. Bahwa:

”Aktiva berwujud adalah barang yang mmiliki bahan fisik dan umur lebih dari satu tahun. Dibeli untuk digunakan dalam operasi usaha dan tidak dimaksud untuk dijual kembali kepada pelanggan”. (Joel G. Siegel dan Jae K. Shim 2000:189)


(29)

29 Definisi Aktiva Tidak Berwujud dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar, Bahwa: ”Aktiva tidak berwujud adalah Aktiva perusahaan yang secara

fisik tidak dapat dinyatakan”. (Soemarso SR 2005: 52) 2.1.8.3 Standar Akuntansi Aktiva tetap

2.1.8.3.1 Pengertian Aktiva Tetap

Definisi Aktiva Tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, menyebutkan bahwa:

”Aktiva tetap yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang dipergunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. (Ikatan Akuntansi Indonesia 2002:16.2)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa aktiva tetap adalah harta yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksud untuk dijual.

2.1.8.4 Biaya Perolehan

Definisi Biaya Perolehan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, menyebutkan bahwa:

”Biaya Perolehan adalah Jumlah kas atau setara kas yang dibayar atau nilai imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan”.(Ikatan Akuntansi Indonesia 2002:16.2)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa biaya perolehan adalahjumlah kas yang dibayar untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan.


(30)

30 2.1.8.5Metode Penyusutan

Metode penyusutan yang dipakai pada instansi yang penulis teliti pada aktiva tetapnya yaitu metode garis lurus, adapun penjelasan dari metode garis lurus dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar adalah ”Metode garis lurus adalah dalam metode garis lurus, beban penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva tetap”.(Soemarso SR 2005: 25)

Dibawah ini adalah salah satu bentuk metode garis lurus untuk penyusutan aktiva tetap berwujud:

Tabel 2.14 Metode Garis Lurus (Soemarso SR 2005: 26)

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan untuk menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan eksternal.

2.1.10.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap, maka dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap adalah suatu desain


(31)

31 kumpulan sistem baru kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi aktiva dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

2.1.10.2 Fungsi yang terkait

Adapun beberapa fungsi yang terkait dan dapat diuraikan dalam buku Sistem

Akuntansi menyebutkan fungsi yang terkait adalah sebagai berikut:

” 1. Fungsi Pemakai.

2. Fungsi Riset Dan Pengembangan. 3. Direktur Yang Bersangkutan. 4.Direktur Utama.

5.Funsi Pembelian. 6.Fungsi Penerimaan. 7.Fungsi Aktiva Tetap.

8.Fungsi Akuntansi”.(Mulyadi 2001: 593) 2.1.10.3 Formulir/Dokumen yang Digunakan

Dalam buku Sistem Akuntansi menyebutkan dokumen yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut:

”1. Surat permintaan otorisasi investasi.

2. Surat permintaan reparasi (authorization for repair). 3. Surat permintaan transfer aktiva tetap.

4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap. 5. Surat permintaan kerja (Work Order).

6. Surat order pembelian. 7. Laporan penerimaan barang. 8. Faktur dari pemasok.

9. Bukti kas keluar.

10. Bukti memorial”. (Mulyadi 2001: 592) 2.1.10.4 Catatan yang Digunakan

Dalam buku Sistem Akuntansi menyebutkan catatan yang digunakan (dari penerimaan kas dan pengeluaran kas) adalah sebagai berikut:


(32)

32 ”1. Kartu Aktiva.

2. Jurnal Umum.

3. Register Bukti Kas Keluar”. (Mulyadi 2001: 595) 2.1.10.5Kebutuhan Perangkat Lunak SIA Aktiva Tetap

Kebutuhan rekayasa software dalam perancangan SIA Aktiva Tetap terdiri dari software pemrograman, Software penyimpanan data dan software pembuatan

report.

Perancangan SIA Aktiva Tetap dalam pembuatan aplikasinya menggunakan

software bahasa pemrograman, bahasa pemrograman yang bisa digunakan

diantaranya sebagai berikut:

A. Microsoft Visual Basic 6.0 B. Microsoft Visual Foxpro C. Pascal

D. C ++

Berdasarkan software-software pemrograman yang telah penulis sebutkan di atas penulis memilih bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 karena Microsoft visual basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman desktop yang komponen toolnya cukup lengkap dan yang menjadi alasan penulis menggunakan program desktop adalah karena aplikasi yang dibuat bersifat private tidak bersifat

online yang bersifat client server dengan hak access terbatas.

Kegunaan bahasa pemrograman Microsoft visual basic ini dalam perancangan SIA Aktiva Tetap adalah untuk memproses data, yang akan diproses ke jurnal umum dan buku besar dan disediakan dalam neraca yang telah disesuaikan terlebih dahulu.

Perancangan SIA Aktiva Tetap membutuhkan software penyimpanan data, adapun nama lain dari software penyimpanan data adalah database, macam-macam database yang bisa digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah sebgai berikut:

A. SQL Server 2000 B. Clipper


(33)

33 D. Microsoft Access

Berdasarkan software-software penyimpanan data yang telah penulis sebutkan diatas penulis memilih penyimpanan data SQL Server 2000 karena SQL Server 2000 adalah salah satu software yang mempunyai banyak fasilitas seperti

view yang berguna untuk merelasikan database, trigger, store procedure dan lain-lain. Selain itu SQL 2000 dapat terintegrasi dengan baik dengan visual basic 6.0.

Kegunaan software Microsoft SQL Server 2000 ini dalam perancangan SIA Aktiva Tetap adalah sebagai penyimpan data, adapun data–data yang akan disimpan dalam sebuah penyimpanan yang disebut dengan tabel terdiri dari tabel pegawai, tabel aktiva tetap, tabel penyusutan aktiva tetap dan tabel transaksi.

Perancangan SIA Aktiva Tetap juga membutuhkan software report yang berfungsi untuk menampilkan hasil dari software pemrograman yang datanya dipanggil dari software penyimpanan data, adapun software report yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

A. Crystal Report

B. Report pada Microsoft Access

C. Data Environment pada Visual Basic

Berdasarkan software-software report yang telah penulis sebutkan di atas penulis memilih Crystal Report karena Crystal Report adalah salah satu software

report yang komponen dan fasiltas toolnya cukup lengkap dan laporan yang

dihasilkan baik.

Report yang dapat dihasilkan dari perancangan SIA Aktiva Tetap ini adalah

data pegawai, daftar aktiva tetap, daftar umur aktiva tetap, jurnal umum, buku besar dan laporan neraca.

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan 2.2.1 Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah Perseroan Terbatas (PT). Pada bukunya Akuntansi berdasarkan prinsip akuntansi

Indonesia perusahaan jasa dan dagang Perseroan Terbatas (PT) adalah sebagai


(34)

34 beberapa saham dimana saham-saham tersebut dimiliki lebih dari satu orang”.(Erhans, dkk 2000:13)

2.2.2 Jenis Perusahaan

Jenis perusahaan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah Perusahaan Dagang. Oleh karena itu dapat didefinisikan dalam buku yang berjudul Akuntansi berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia perusahaan jasa dan

dagang Perusahaan Jasa ialah: “Perusahaan Dagang ialah perusahaan yang

menjual barang dagangan kepada konsumen”.(Erhans, dkk 2000:11)

Menurut Soemarso SR dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar

Perusahaan Jasa ialah: “Perusahaan Dagang ialah perusahaan yang kegiatannya menjual barang dagangan”.( Soemarso SR 2004: 22)

PT. INDOMO MULIA termasuk jenis perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan barang-barang elektronik seperti mesin cuci, seterika, dan lain-lain.

2.2.3 Bidang Perusahaan

Bidang perusahaan PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah melakukan menjual macam-macam barang elektronik seperti mesin cuci, seterika, dan lain-lain.

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Definisi diagram konteks dalam buku yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, menyatakan bahwa:

“Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada”. (Tata Sutabri 2004: 166)


(35)

35 Adapun definisi diagram konterks dalam buku Analisis dan Desain Sistem

Informasi, adalah sebagai berikut: “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri

dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem”. (Al Bahra 2005: 64)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada.

2.3.3.2 Diagram Arus Data

Definisi diagram arus data dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi adalah sebagai berikut:

“Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram

juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur”. (Jogiyanto HM 2005: 700)

Definisi diagram arus data dalam buku yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi adalah sebagai berikut: “Data flow diagram digunakan untuk

mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru”.(Krismiaji2005: 68)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan Data Flow

Diagram adalah suatu model untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada

dan untuk merancangkan serta mendesain sistem yang baru. 2.3.3.2.1 Diagram Level 0

Diagram ini merupakan level terperinci dari diagram konteks dalam bukunya

Analisis Dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Diagram Level 0

adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram”. (Al Bahra 2005: 64)


(36)

36 Definisi lain mengatakan dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem

Informasi adalah sebagai berikut: “Diagram level 0 ini dibuat untuk

menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks yang penjabarannya lebih terperinci”. (Tata Sutabri 2004: 166)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram

level 0 merupakan penggambaran tahapan proses yang lebih terperinci yang ada

didalam diagram konteks.

2.3.3.2.1 Diagram Level Detail

Diagram ini merupakan level terperinci dari diagram level 0 dalam buku

Analisis Dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Diagram Rinci

adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya”.(Al Bahra 2005: 64)

Adapun dalam bukunya Analisis Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Diagram detail ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dan tahapan proses yang ada di dalam diagram level sebelumnya”. (Tata Sutabri 2004: 166)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram rinci/detail adalah diagram yang menguraikan proses yang ada pada diagram level sebelumnya.

2.3.3.3 Kamus Data

Definisi kamus data dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi adalah sebagai berikut: “Kamus Data adalah katalog fakta tentang data

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. (Jogiyanto HM 2005: 725)

Definisi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:

”Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang


(37)

37 digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai penganalisis sistem mempunyai dasar pengertianyang sama tentang, masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses”. (Al Bahra 2005:70)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah katalog fakta tentang data dan informasi yang dibutuhkan dari suatu sistem informasi.

2.3.3.4 Bagan Alir

Bagan alir dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, adalah sebagai berikut:

“Bagan Alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem”.(Krismiaji 2005: 71)

Definisi lain bagan alir dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain

menyebutkan bahwa:

“Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi”. (Jogiyanto HM 2005: 795)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bagan Alir merupakan serangkaian simbol yang menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.


(38)

38 2.3.3.4.1 Bagan Alir Dokumen

Definisi bagan alir dokumen dalam buku Sistem Informasi Akuntansi

menyebutkan bahwa:

“Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tesebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal – hal lain yang terjadi ketika dokumen tesebut mengalir melalui sebuah sistem”. (Krismiaji 2005: 75)

Pada buku yang berjudul Analisis dan Desain menyebutkan bahwa:

“Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya”. (Jogiyanto HM 2005: 800)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) adalah bagan alir yang menggambarkan aliran dokumen dan informasi pada suatu organisasi.

2.3.3.4.2 Bagan Alir Sistem

Definisi bagan alir sistem dalam buku Sistem Informasi Akuntansi

menyebutkan bahwa:

“Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. Bagan alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisa, mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem”. (Krismiaji 2005: 75)


(39)

39 Pada buku yang berjudul Analisis dan Desain menyebutkan bahwa: “Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem”. (Jogiyanto HM 2005: 796)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menarik simpulan bahwa bagan alir sistem merupakan bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah sistem manual.

2.3.3.5 Normalisasi

Definisi normalisasi dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa: “Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang”. (Jogiyanto HM 2005:403)

Adapun dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi

menjelaskan bahwa: ”Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika”. (Al Bahra 2005: 169)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa normalisasi adalah teknik memperbaiki dan membangun model data yang dikoneksikan dengan model data logika.

Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi. Level

normalisasi atau sering disebut bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk normal. Bentuk normal yang dikenal hingga saat ini meliputi bentuk UNF, INF, 2NF, 3NF,dan BCNF. Secara berturut masing-masing

level normal tersebut akan dijelaskankan seperti di bawah ini:

”A. Bentuk Tidak Normal (Un Normalized Form/UNF)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan dikerekam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

B.Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara


(40)

40 setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).

C.Bentuk normal ke dua (Second Normal Form/2 NF)Third Normal Form

/3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit daripada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.

D.Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu relasi yang melibatkan seluruh candidate key di dalam relasi tersebut”. (Al Bahra 2005:176)

2.3.3.6Diagram Relasi Entitas

Definisi Diagram Relasi Entitas dalam bukunya yang berjudul Basis Data

menjelaskan bahwa: “Entity Relationship Diagram yaitu berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata”. (Fatansyah 2004: 79)

Pada buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”. (Al Bahra 2005: 142)

Berdasarkan definisi di atas Penulis dapat menyimpulkan bahwa ERD adalah komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang digunakan untuk merancang dan mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata.

Berdasarkan paparan tentang Entity Relationship Diagram di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram adalah suatu desain yang menggambarkan skema database yang akan dibuat.

A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Definisi “Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship”. (Albahra 2005:145).

Macam-macam Relationship yang sering digunakan dalam ERD adalah sebagai berikut:


(41)

41

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity yang

berasal dari entity set yang sama. Contoh:

Gambar 2.3 Unary Relationship(Albahra 2005:145)

2. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari

suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Contoh:

Gambar 2.4 Binary Relationship(Albahra 2005: 145)

3. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari

tiga tipe entitas secara serentak. Contoh:

Gambar 2.5 Ternary Relationship(Albahra 2005: 145) B. Kardinalitas

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi menurut versi Chen yaitu sebagai berikut:


(42)

42 Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Contoh:

Gambar 2.6 Diagram Kardinalitas One to One(Albahra 2005:149)

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to

One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh:

Gambar 2.7 Diagram Kardinalitas One to Many(Albahra, 2005:150)

Gambar 2.8 Diagram Kardinalitas Many to One (Albahra 2005: 150) 3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)


(43)

43 Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Contoh:

Gambar 2.9 Diagram Kardinalitas Many to Many(Albahra 2005: 151) C. Partisipasi (Participation)

Menurut Sikha Baguy & Richard Earp dalam bukunya yang berjudul Data

Design Using Entity-Relationship Diagram, membagi participation menjadi dua

yaitu sebagai berikut:

“A. Full participation is the double line. Some designers prefer to call this participation mandatory. The point is that is that if part of a relationship is mandatory or full, you cannot have a null value (a

missing value) for that attribute in relationship.

B. Part participation is the single line, is also called optional. The sense

of partial, optional participation is that there could be student who

don’t have a relationship to automobile”. (Sikha Baguy & Richard

Earp 2003:77)


(44)

44 2.4 Software

Definisi Software (Perangkat lunak) dalam buku yang berjudul Mengenal

Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer sebagai berikut:

“Perangkat lunak berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua instruksi yang mengarah pada system computer”. (Melwin Syafrizal Daulay 2007:22)

Pada buku Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis

Komputer, mendefinisikan software sebagai berikut: “Software adalah kumpulan

dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer”. (Azhar Susanto 2004:234)

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa software

adalah kumpulan program untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. 2.4.1 Software Sistem Operasi

Software Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP.

Definisi software sistem operasi menurut buku yang berjudul Mengenal

Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, menyebutkan bahwa:

Operating system software merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk

mengkonfigurasi komputer agar dapat menerima berbagai perintah dasar yang diberikan sebagai masukan”. (Melwin Syafrizal Daulay 2007: 22)

Definisi Microsoft Windows XP menurut buku yang berjudul Penuntun

Praktis Microsoft Office XP adalah sebagai berikut: “Microsoft Windows XP

merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam pengoperasiannya”.(Abdul Razaq 2003: 9)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Software

Sistem Operasi Microsoft Windows XP adalah sistem operasi yang mempunyai berbagai fasilitas dan memberikan kemudahan dalam pengoprasiannya.

2.4.2Software Enterpriter

Definisi Software Enterpriter dalam bukunya yang berjudul Pengenalan


(45)

45 instruksi per instruksi dan langsung dikerjakan, sehingga source program tidak harus ditulis secara lengkap terlebih dahulu.”( Jogiyanto HM 2000: 394)

2.4.3Software Compiler

Pada buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan

Pengembangan Berbasis Komputer, mendefinisikan compiler software sebagai

berikut: “Kompiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file”. (Azhar Susanto 2004: 394)

Pada bukunya yang berjudul Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi

Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:

“Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Visual Basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek

(Object Oriented Programing)”. (Kusrini dan Andry Koniyo 2007: 1)

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang menghasilkan program aplikasi berbasiskan windows.

2.4.4Software Aplikasi

Definisi software Aplikasi dalam buku yang berjudul Mengenal

Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer, menyebutkan bahwa:

“Software Aplikasi merupakan program siap pakai yang digunakan untuk

aplikasi dibidang tertentu. Misalnya dalam bidang database aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data baik yang berukuran kecil atau besar dan bisa digunakan secara stand alone (tunggal) maupun sistem yang berbasis jaringan local client server”. (Melwin Syafrizal Daulay 2007:3)


(46)

46 Definisi lain tentang Software Aplikasi buku yang berjudul Pengantar

Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: “Application Software, merupakan

perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu”. (Edhy Sutanta 2005:21)

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa software

aplikasi adalah program siap pakai yang digunakan pada aplikasi tertentu. 2.5 Client Server

Definisi Client Server dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Client

Server Microsoft Visual Basic 6.0, adalah sebagai berikut: “Server adalah

komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client”. (Yuswanto 2002: 5)

Pada buku SQL Server 2000 dan Visual Basic 6.0, menyebutkan bahwa:

“Client dan Server pada dasarnya tidaklah berarti dua buah komputer yang

berbeda. Client dan Server adalah dua buah aplikasi yang berjalan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga aplikasi Client dan Server bisa saja berada bersama dalam satu buah komputer secara sekaligus”. (Arief Ramadhan 2005: 3)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

client server yaitu dua buah atau lebih aplikasi yang saling berinteraksi dan


(47)

47

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. INDOMO MULIA adalah suatu perusahaan berpengalaman dengan suatu jejak yang sudah tercatat. Ada Seperti halnya mitra dan utama potensial dapat bersandar pada fakta bahwa mendirikan perusahaan, menetapkan proses dan organisasi akan memperlancar jalan untuk suatu yang mengefektifkan persekutuan bisnis. PT. INDOMO MULIA dikenal untuk:

A. Jaringan distribusi luas,

B. Layanan pelanggan sempurna di bagian logistik dan after-sales sebagai pendukung,

C. Memiliki keunggulan dalam operasional (ISO 9001-2000 bersertifikat, Bersandar Enam Sigma prakarsa)

D. Penawaran produk kompetitif dan inovatif

PT. INDOMO MULIA telah menikmati pertumbuhan pengecualian di dalam bidangnya kurang lebih pada tahun-tahun yang lalu dan penjualan diharapkan untuk semakin sempurna, dan kita mengharapkan semakin meningkatnya target penjualan yang relatif lebih cepat dari pertengahan atau menurunnya penjualan dan diproyeksikan konsumen Indonesia pada tahun 2016 dapat mencapai 1 miyar US $.

Perusahaan kami secara efektif diproyeksikan untuk memenuhi permintaan ini. Dan jaringan distribusi kami secara efektif bekerja untuk memenuhi layanan penjualan yang berkenaan dengan kota-kota yang akan berkembang diluar dari kota Jakarta. Sementara itu, IT yang berintegrasi mendukung sistem dan jasa layanan kita untuk menyediakan layanan pelanggan atasan dan ketersediaan onderdil. Reputasi, melayani dengan baik dan faktor kunci adalah menciptakan dan memelihara merek dalam penjualan di Indonesia.


(48)

48 3.2 Tujuan Perusahaan (Visi dan Misi Perusahaan)

3.2.1 Visi Perusahaan

Visi kita ingin menjadi perusahaan pertama yang menjadi solusi rumah dalam penjualan dan mencapai prestasi yang paling baik dalam jasa layanan.

3.2.2 Misi Perusahaan Misi kami adalah:

A. Menyediakan layanan dengan produk yang baik dan solusi yang akan meningkatkan mutu hidup mereka.

B. Menjadi pilihan mitra untuk memberikan layanan solusi.

C. Menjadi penyedia lapangan kerja bagi orang-orang yang dapat bekerja dengan baik.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan PT. INDOMO MULYA yang berhubungan dengan penelitian adalah sebagai berikut:


(49)

49 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung

3.4 Deskripsi Jabatan (Job Description)

Berikut adalah penjabaran untuk memperjelas struktur organisasi pada PT. INDOMO MULIA CABANG BANDUNG Cabang Bandung dengan susunan wewenang dan masing-masing diuraikan sebagai berikut:

A. Kepala Cabang 1. Tugas

a. Atas nama direksi melaksanakan pengawasan dan pembinaan perusahaan menurut kebijaksanaan yang telah ditetapkan dalam pedoman pengawasan sesuai dengan kebijaksanaan umum perusahaan.

b. Membahas secara menyeluruh penyelenggaraan tugas perusahaan sebagai upaya peningkatan kualitas perusahaan.

c. Membuat rencana strategis perusahaan. Baik jangka pendek maupun jangka panjang.


(50)

50 e. Menyetujui/mengotorisasi pengajuan PPB (Permintaan Pembelian Barang)

dari setiap pembelian atau pengeluaran uang untuk semua biaya operasional perusahaan.

f. Menerima laporan neraca dari bagian Financial.

g. Mengotorisasi laporan neraca untuk diserahkan kepada pusat. 2. Wewenang

a. Berhak membuat kebijakan perusahaan mengenai usulan proyek maupun usaha-usaha lainnya.

b. Berhak mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan keputusan perusahaan.

c. Menentukan kebijakan secara operasional guna menunjang kelancaran pada perusahaan cabang.

B. Purchase

1. Melakukan pembelian barang kepada klien-klien.

2. Menyerahkan PPB yang sudah di otorisasi oleh kepala cabang kepada

Supplier untuk melakukan transaksi.

3. Menerima barang yang dikirim oleh oleh Supplier kepada perusahaan. 4. Mendapatkan bukti pembelian berupa kuitansi dan PO(Purchase Order)

dari Supplier.

C. Financial

1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bidang administrasi, keuangan, dan pembukuan.

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pengeluaran dan kekayaan perusahaan.

3. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pengadaaan peralatan.

4. Menyelesaikan pembayaran gaji, upah, dan biaya-biaya atau beban yang dikeluarkan perusahaan.

5. Mendapatkan bukti-bukti atas biaya perusahaan yang dikeluarkan perusahaan.

6. Mengawasi peredaran uang dan meneliti catatan-catatan penerimaan dan pengeluaran uang.


(51)

51 D. Adm. Service

1. Mengecek aktiva apakah masih layak digunakan atau harus dilakukan perbaikan dan jual.

2. Memberikan aktiva beserta uang kepada instansi/departemen service yang akan memperbaiki barang.

3. Menukar tambah aktiva yang kiranya rusak dan tidak bias diperbaiki lagi. 4. Mendapatkan kwitansi dari instansi/departemen yang melakukan

perbaikan ataupun tukar tambah barang.

5. Memberikan kwitansi tersebut kepada Bagian Financial. E. Adm. Gedung

1. Mengecek rutin gedung 1 bulan sekali apabila ada yang rusak atau tidak. 2. Melakukan melakukan perbaikan jika mendapat konfirmasi gedung yang

rusak dari departemen.

3. Mengajukan SPA kepada kepala cabang untuk perbaikan gedung.

Mendapatkan kwitansi hasil pembelian barang yang dibutuhkan untuk perbaikan dan memberikan kepada bagian financial.

3.5 Kebijakan Perusahaan dan Pengendalian Internal Tentang Sistem Berjalan

Kebijakan Perusahaan dan Pengendalian Intern PT. INDOMO MULIA CABANG BANDUNG Cabang Bandung yang berhubungan dengan penelitian adalah sebagai berikut:

A. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah Accrual Basic dimana semua transaksi baik berhubungan atau tidak berhubungan dengan kas dicatat.

B. Pembayaran pembelian aktiva dilakukan dengan cara tunai cash atau dengan melalui cek transfer via bank.

C. Pembayaran menggunakan cek dilakukan jika pembayaran di atas Rp 3.000.000,-

D. Metode Penyusutan menggunakan metode garis lurus dan melakukan penyusutan peralatan dan kendaraan sesuai dengan umur 4-5 tahun.


(52)

52 E. Biaya Perolehan dihasilkan dari setiap pembelian barang secara tunai.

F. Selain dari pembelian Perolehan Aktiva Tetap PT. INDOMO MULYA di dapat dari Kantor Pusat.

G. Membeli suatu barang harus menggunakan Permintaan Pembelian Barang (PPB).

H. Setiap melakukan pembelian barang akan dibuatkan Berita Acara Pembelian Barang (BAPB).

I. Setiap melakukan perbaikan atau tukar tambah menggunakan Surat Perbaikan Aktiva (SPA).

J. Jenis aktiva tetap pada PT. INDOMO MULIA CABANG BANDUNG Cabang Bandung meliputi kendaraan dan peralatan.

K. Tanah dan gedung pada PT. INDOMO MULIA dilakukan dengan cara sewa. L. Aktiva meliputi peralatan dan kendaraan diperoleh dari Kantor Pusat.

M. Aktiva tetap akan diservice jika aktiva tetap tersebut masih dapat diperbaiki. N. Aktiva tetap akan ditukar tambah jika sudah tidak dapat diperbaiki.

O. Biaya perolehan dicatat sejumlah harga aktiva tetap tersebut.

P. Biaya perolehan dari pertukaran aktiva tetap didapat dari tukar tambah. Q. Pada 1 bulan sekali Adm. Service melakukan pengecekan rutin aktiva tetap. R. Adm. Service Menerima konfirmasi tentang kerusakan aktiva tetap dari

departemen, jika dipertengahan bulan terdapat kerusakan aktiva tetap.

3.6 Fungsi Yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah sebagai berikut:

A. Kantor Pusat B. Kepala Cabang C. Departemen D. Fungsi Financial E. Fungsi Purchase F. Fungsi Adm. Service G. Fungsi Adm. Gedung H. Fungsi Supplier


(53)

53 I. Fungsi Service

3.7 Formulir/Dokumen Yang Digunakan

Formulir atau dokumen dan catatan yang digunakan dalam Sistem Informasi Keuangan pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah sebagai berikut:

1. PPB (Permintaan Pembelian barang)

2. PPB Acc (Permintaan Pembelian Barang telah diotorisasi) 3. SPA (Surat Perbaikan Aktiva)

4. SPA Acc (Surat Perbaikan Aktiva telah diotorisasi) 5. SPB (Surat Pengiriman Barang)

6. SPB Acc (Surat Pengiriman Barang telah diotorisasi) 7. PO (Purchase Order)

8. Kwitansi (Bukti Pembayaran Melalui Kwitansi) 9. Cek (Bukti Pembayaran Melalui Cek)

10.BAPB (Berita Acara Pembelian Barang) 11.KUP (Kartu Umur Peralatan)

3.8 Catatan Yang Digunakan

Catatan yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah sebagai berikut:

1.

JU (Jurnal Umum)

2.

BB (Buku Besar)

3.

L/R (Laba/Rugi)

4.

NS (Neraca Saldo)

3.9 Sistem Yang Berjalan

3.9.1 Diagram Konteks yang Berjalan

Diagram konteks berjalan dari Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah sebagai berikut:


(54)

54 Gambar 3.3 Diagram Konteks berjalan

Keterangan:

PPB : Permintaan Pembelian Barang PPB Acc : PPB yang telah di otorisasi PO : Purchase Order

Kwitansi : Bukti Pembayaran melalui kwitansi Cek : Bukti Pembayaran Lewat Cek BAPB : Berita Acara Pembelian Barang SPA : Surat Perbaikan Aktiva

SPA Acc : SPA yang telah di otorisasi SPB : Surat Pengiriman Barang SPB Acc : SPB yang telah di otorisasi

JU : Jurnal Umum

KUP : Kartu Umur Peralatan


(55)

55 Entitas pada diagram kontek diatas terdiri dari Kantor Pusat, Kepala Cabang, Departemen, Financial, Purchase, Adm. Service, Adm. Service adapun andil dari masing-masing entitas tersebut dalam proses pembuatan Laporan Pendukung Aktiva Tetap diawali dengan Bagian Financial membuat PPB yang diserahkan kepada Kepala Cabang untuk diotorisasi selanjutnya diberikan kepada bagian purchase yang untuk memmilih supplier ketika sudah mendapatkan supplier kemudian terjadi transaksi dan supplier tersebut memberikan kwitansi kepada pihak purchase setelah mendapatkan kwitansi kemudian memberikannya kepada bagian financial untuk melakukan pembayaran melalui cek atau tunai dan memasukan kedalam Berita Acara Pembelian Barang (BAPB).

Setelah selesai melakukan pembayaran, bagian Financial membuat jurnal umum dari BAPB kemudian dibuatkan buku besar, laporan laba/rugi dan neraca.

3.9.2 Data Flow Diagram yang Berjalan

3.9.2.1 Diagram Arus Data Level 0 (Overview Diagram)

Diagram arus data level 0 dari Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. INDOMO MULIA Cabang Bandung adalah sebagai berikut:


(56)

56 1.0

Pengajuan Aktiva Tetap

2.0 Meminta Aktiva Tetap Kepada Kantor Pusat

3.0 Pembelian Aktiva Tetap 4.0 Pengecekan Aktiva Tetap 5.0 Pembuatan Laporan

Financial PPB Departemen

PPB, SPB Acc, Barang PPB Kepala Cabang PPB PPB Kantor Pusat PPB Acc PPB Acc PPB Acc, SPB Acc

SPB Acc

SPB Acc, SK

SPB, SPB Acc

SPB, SPB, Barang, SK PPB, SPB SPB, Barang Cek, Uang Kwitansi PPB Acc Supplier

PO, Kwitansi, Cek, Uang PO, Kwitansi, Barang

Purchase PPB Acc, PO, Kwitansi,

PPB Acc, Kwitansi,

Service Aktiva Tetap, Uang

Aktiva Tetap, Kwitansi

Adm. Service

Aktiva Tetap, SPA Acc, Uang, Kwitansi Aktiva Tetap, Uang SPA

SPA Acc

Adm. Gedung Aktiva Tetap, Kwitansi,

Barang Aktiva Tetap, Uang

Aktiva Tetap

SPA Acc SPA Acc

Kwitansi, SPA Acc Kwitansi

Cek

Kwitansi, SPA Acc SPB Acc L/R, Neraca Neraca L/R File JU JU BB L/R Neraca SPB Acc

PPB SPB Acc PPB

SPB Acc SPB Acc

PO PO

File BB Aktiva Tetap, Uang

Aktiva Tetap, Kwitansi, Barang

Gambar 3.4 Diagram Arus Data Level 0 (Overview Diagram)

Keterangan:

PPB : Permintaan Pembelian Barang PPB Acc : PPB yang telah di otorisasi PO : Purchase Order


(1)

201

LAMPIRAN 9


(2)

202

LAMPIRAN 10


(3)

203

LAMPIRAN 11


(4)

204

LAMPIRAN 12


(5)

205

LAMPIRAN 13


(6)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis (Tugas Akhir) saya ini asli dan belum pernah digunakan untuk mendapatkan gelar akademik ahli madya, baik di Universitas Komputer Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis (Tugas Akhir) ini harus adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan pembimbing. 3. Karya tulis (Tugas Akhir) ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Februari 2011 Yang Membuat Pernyataan

Eko Setiawan NIM: 11007031


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada Pt Sentra Indologis Utama Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 7 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BHanda Ghara Reksa Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 10 180

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Radio Karang Tumaritis Dengan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 2 4

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Pusat Sumber Daya Geologi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Database SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 28 227

Perancangan Database Management System Penjulan Pada PT. Samafitro Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft Sql Server 2000 Berbasis Client Server

5 46 237

Perancangan Sistem Informasi Aluntansi Aktiva Tetap Pada SMA Karya Pembangunan Baleendah Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 22 178

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Penggadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 21 184

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322