Bebebrapa Penelitian Supervisi Klinik

1. Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru, mengenai pengajaran yang dilaksanakannya. 2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pengajaran. 3. Membantu guru mengembangkan keterampilannnya menggunakan strategi pengajaran. 4. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya. 5. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan profesional yang berkesinambungan. Demikianlah sekilas konsep spuervisi klinik bila disimpulkan, maka karakteristik supervisi klinik sebagai berikut ; supervisi klinik berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan guru, tujuan supervisi klinik itu adalah untuk pengembangan profesional guru. Kegiatan supervisi klinik ditekankan pad aspek- aspek yang menjadi perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas, observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail, analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru dan hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan autoritarian.

B. Bebebrapa Penelitian Supervisi Klinik

Sejak supervisi klinik diperkenalkan dan dikembangkan pada akhir dasawarsa lima puluhan dan awal dasawarsa lima puluhan dan awal dasawarsa enam puluhan, penelitian tentang efektivitas klinik dalam praktek mengajar belum dilaksanakan secara luas dan mendalam. Bahkan keberadaannya selama lima belas tahun supervisi 81 klinik lebih bersifat sebagai ide pendidikan belaka daripada praktek yang workable dalam latar pendidikan Krajewski 1982. Namun ini telah banyak dipraktikkan supervisi klinik dan penelitian efektivitasnya. Walaupun hanya beberapa penelitian sederhana, tetapi hasilnya menunjukkan keefektifan supervisi klinik. Misalnya, Flanders 1970 yang lebih memusatkan perhatiannya pada analisis interaksi dalam supervisi klinik menemukan bahwa melalui supervisi klinik supervisor dapat membantu guru menganalisis interaksi yang dilakukan di kelas. Penelitian lainnya dilakukan oleh Amidon, Shinn, dan Marthin yang bertujuan menjaring informasi mengenai sikap guru dan supervisor terhadap supervisi klinik. Hasil ketiga penelitian ini dilaporkan atau diinformasikan oleh Acheson dan Gall 1980 sebagai berikut. Blumberg dan Amidon menemukan bahwa para guru lebih menyukai dan menghargai penerapan komunikasi tidak langsung yang merupakan unsur penting dalam supervisi klinik yang bergaya tidak langsung pula. Berdasarkan penelitiannya, Shinn menemukan dua kesimpulan mengenai supervisi klinik, yaitu ; para guru banyak yang mengatakan bahwa teknik supervisi klinik yang sangat bermanfaat, dan para guru lebih menyukai supervisi klinik yang berbentuk tidak langsung. Sedangkan hasil penelitian Marthin menyatakan bahwa para guru bisa menerima supervisi klinik sebagai satu pendekatan pembinaan pengajaran guru. Ia menemukan bahwa kelompok yang telah ditatar bisa menerima maksud evaluasi tahunan yang bertujuan memperbaiki pekerjaan para guru itu sendiri dan sebagai promosi jabatan atau pertimbangan lain yang menyangkut pekerjaan mereka. Dalam proses supervisi kilinik selalu terdapat kegiatan yang disebut dengan istilah post conference, lakukan setelah dilakukan 82 observasi kelas. Di sini supervisor bersama guru menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah diobservasi sebelumnya. Dengan demikian secara otomatis, melalui kegiatan post conference guru memperoleh balikan mengenai kegiatannya mengelola proses belajar mengajar. Tuckman dan Yates 1980 pernah melakukan penelitian tentang efektivitas pemberian balikan dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru. Dalam penelitian ini subyek dibagi dua kelompok, yaitu kelompok eksperiman yang diberikan perlakukan berupa balikan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 ada perbedaan yang signifikan antara guru-guru yang memperoleh balikan dari murid dan guru-guru yang tidak mendapatkan balikan dari muridnya, dan 2 penampilan mengajar tingkat akhir lebih baik bila dibandingkan dengan penampilan mengajar tingkat permulaan bagi kelompok eksperimen bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada tahun 1984, Mantja pernah melakukan penelitian tentang keefektifan supervisi klinik dalam pembimbingan praktik mengajar mahasiswa IKIP Malang, sebagai studi eksperimentasi kuasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kelompok mahasiswa yang dibimbing dengan supervisi klinik menunjukkan pestasi keberhasilan yang dibimbing secara tradisional. Penelitian ini hanya memusatkan perhatian pada salah satu pembentukan kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan eksperimental kuasi dengan pra tes dan pasca tes. Data utama penelitian ini adalah nilai latihan praktik mengajar dua nilai latihan awal dan dua nilai latihan akhir dari depalan kali penampilan mengajar. Data lain yang diperoleh melalui angket 83 dianalisis dengan tes kuasi kuadrat. Data ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kedua kategori kelompok setelah perlakuan supervisi klinik diberian kepada kolompok eksperimental. Sedangkan subyek penelitian ini adalah 104 orang mahasiswa IKIP Malang Program SO-2, SO-3, dan S-1, yang memprogram dan mengikuti kegiatan PPL pada Semester I, Tahun Akademik 1983-1984. Jumlah subyek penelitian ini adalah 42 mahasiswa untuk kategori eksperimental dan 62 orang mahasiswa untuk kategori kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian eksperimen ini disimpulkan sebagai berikut : 1. Untuk penilaian keseluruhan, yang mencakup persiapan tertulis dan pelaksanaan mengajarnya di kelas, kategori kelompok eksperimental menunjukkan prestasi keberhasilan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. 2. Untuk menilai persiapan tertulis, kedua kategori kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. 3. Khusus mengenai pelaksanaan praktek mengajar di kelas, kategori kelompok eksperimental menunjukkan prestasi keberhasilan yang lebih tinggi daripada kategori kelompok kontrol. Demikianlah, sehingga Mantja menyimpulkan bahwa kelompok mahasiswa yang dibimbing dengan menggunakan supervisi klinik menunjukkan prestasi keberhasilan yang lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang dibimbing secara tradisional. Dengan ini pula hasil penelitian menunjukkan efektifitas supervisi klinik dalam pembimbingan praktek mengajar mahasiswa. 84

C. Langkah-langkah Supervisi Klinik