Evolusi Peran Supervisor SUPERVISOR YANG BAIK

BAB IV SUPERVISOR YANG BAIK

A. Evolusi Peran Supervisor

Supervisor yang baik adalah supervisor yang betul-betul mampu memainkan perannya sebagai supervisor dengan sebaik-baiknya, yaitu mampu meningkatkan kompetensi guru dalam penelolaan pembelajaran. Peran supervisor itu mengalami evolusi selama 135 tahun Wiles dan Bondi 1986. Wiles dan Bondi menegaskan bahwa pada pertengahan abad 18 sampai dengan abad 19, supervisi akademik tidak lain adalah inspeksi. Pada saat ini, peran kepala sekolah adalah sebagai inspektur atau pengawas bagi bawahannya. Pada tiga tahun pertama dari abad 20 pendidikan di Amerika banyak dipengaruhi oleh model-model manajemen industri yang disebut dengan manajemen ilmiah, sehingga pada saat ini muncul gerakan supervisi ilmiah. Selanjutnya pada tahun 1920-an supervisi menjadi supervisi birokrasi. Pada tahun 1930-an muncullah gerakan hubungan kemanusiaan human relation movement yang dipelopori oleh Elton Mayo. Pada saat ini proses manajemen lebih ditekankan pada hubungan kemanusiaan. Gerakan ini juga mempengaruhi terhadap supervisi akademik sehingga pada saat ini supervisi yang berlaku adalah supervisi kooperatif. Selanjutnya, pada tahun 1955-an supervisi adalah pengembangan kurikulum sehingga peran supervisor pada saat ini lebih terfokus pada pengembangan kurikulum sebagai keseluruhan pengalaman belajar. Pada tahun 1965-an muncullah gerakan supervisi klinis. Pada tahun 1970-an supervisi dipandang 26 sebagai manajemen pendidikan. Akhirnya pada tahun 1980-an sampai sekarang program supervisi lebih ditekankan pada pengelolaan akademik. Di sini peran supervisor adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola akademik. Mengenai keseluruhan evolusi peran supervisor ini bisa dirangkum dalam tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Evolusi Peran Supervisor Masa Peran 1850 – 1910 1910 – 1920 1920 – 1930 1930 – 1955 1955 – 1965 1965 – 1970 1970 – 1980 1980 – inspeksi pengawasan supervisi ilmiah supervisi birokrasi supervisi kooperatif supervisi sebagai pengembangan kurikulum supervisi klinis supervisi sebagai manajemen pengelolaan akademik Sumber : Wiles, J, dan Bondi, J. 1986. Supervision: A Guide to Practice, Second Edition, Columbus, Charles E. Merril Publishing Company, halaman 7. Peran supervisor akademik pada masa sekarang ini adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola akademik. Peran yang demikian ini sesuai sekali dengan konsep supervisi akademik yang dikemukakan oleh Glickman 1981, Alfonso, Firth, dan Neville 1981, Sergiovanni 1987, dan Daresh 1989, sebagaimana telah dikemukakan di muka. Selanjutnya, Wiles dan Bondi mendeskripsikan dengan bidang khusus kompetensi supervisi special areas to supervision competence, yang menurut penulis merupakan peran-peran supervisor dalam melakukan supervisi akademik. Dalam hal ini dapat dibagi menjadi delapan peran sebagai berikut. 27 1. supervisors are developers of people 2. supervisors are curriculum developers 3. supervisors are instructional specialist 4. supervisors are human relations workers 5. supervisors are staff developers 6. supervisors are administrators 7. supervisors are managers of change 8. supervisors are evaluators Wiles Bondi, 1986, halaman 17 – 23

B. Kompetensi Supervisor Akademik yang Ideal