mengalami sakit daripada guru-guru yang memiliki kepala sekolah yang bersifat unsupportive.
2. Model EkonomikMesin
Model ekonomikmesin economicmachine model ini didasarkan pada pandangan manajemen klasik mengenai motivasi bahwa
manusia hanya membutuhkan uang. Dalam model ini, manusia dipandang sebagai makhluk organisasi yang bekerja semata-mata
untuk mengejar uang atau kekayaan. Ia dipandang sebagai mesin yang tidak memiliki perasaan sosial, dan tidak memiliki kebutuhan lain
kecuali uang Huse dan Bowditch, 1973. Oleh sebab itu, menurut model ini, apabila seseorang digaji dengan memuaskan, maka
seseorang tersebut akan bekerja dengan baik. Selanjutnya, apabila terjadi permasalahan-permasalahan, seperti adanya pegawai yang
malas, menyia-nyiakan waktu goofing off, performansi kerja yang rendah, maka paling baik dipecahkan dengan cara memikirkan cara
pembayaran yang menyediakan insentif yang mendorong pegawai berperformansi dengan baik Owens, 1987.
Berdasarkan asumsi dasar tersebut di atas, dalam model ekonomikmesin ini dikembangkan satu sistem pembayaran gaji
berdasarkan bukan pada waktu yang dihabiskan, melainkan apa yang dihasilkan Huse dan Bowditch, 1973; dan Tosi dan Carroll, 1976.
Sudah barang tentu sistem pembayaran ini sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas, terutama bila diterapkan dalam
dunia industri. Model ini tampak lebih manusiawi daripada model kekuatan dan
ancaman. Bukan saja karena dalam model ini tidak digunakan tekanan-tekanan dalam memotivasi kerja seseorang, melainkan juga
66
setiap orang membutuhkan uang. Namun, guru sebagai manusia, bukanlah makhluk yang bekerja semata-mata untuk mendapatkan
uang. Ia adalah makhluk sosial yang sepanjang hidupnya bukan hanya membutuhkan uang untuk mempertahankan eksistensi
hidupnya, melainkan juga aspek-aspek lain, seperti hubungan sosial, harga diri, pengakuan, dan pertumbuhan. Apabila dikaitkan dengan
teori hierarki kebutuhan Maslow dan teori kebutuhan ERG Alderfer, maka sebenarnya model ini semata-mata mampu memenuhi
kebutuhan tingkat rendah, yaitu fisiologis. Sesuai dengan teori ini dua faktor Herzberg, uang atau gaji
merupakan salah satu faktor penyehat. Keberadaannya mampu menimbulkan tidak adanya ketidakpuasan, tetapi tidak akan
menimbulkan kepuasan sehingga tidak akan mampu meningkatkan motivasi. Keberadaannya dapat memelihara prestasi, tetapi tidak
akan mampu meningkatkan prestasi. Itulah sebabnya Herzberg 1959 memberikan nama lain dari faktor penyehat itu dengan
sebutan faktor pemeliharaan maintenance factor. Sedangkan menurut Owens 1987, seseorang yang sebagian besar
kebutuhannya terpenuhi oleh faktor-faktor penyehat cenderung mendapatkan kepuasan kecil dari kerjanya dan menunjukkan
perhatian kecil pula terhadap bagaimana ia seharusnya mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik.
3. Model Pertumbuhan – Sistem Terbuka