3.4. Konfigurasi Alat Pengujian
Pada konfigurasi alat pengujian, penulis melakukan proses instalasi firmware DD-WRT pada access point dilakukan melalui dua tahap. Pertama melakukan
upgrade dengan mengguakan firmware DD-WRT versi factory-to-ddwrt.bin. Setelah proses upgrade firmware tersebut berhasil, kemudian dilakukan upgrade
firmware DD-WRT menggunakan versi tl-wr740n-webflash.bin. Setelah berhasil melakukan instalasi tl-wr740n-webflash.bin maka firmware
DD-WRT terlihat
pada gambar
3.7 Kemudian
penulis melanjutkan
mengkonfigurasi access point.
Gambar 3. 7 Tampilan Awal Firmware DD-WRT
3.4.1. Konfigurasi Access Point
Beberapa konfigurasi harus diterapkan pada setiap access point agar didapatkan sistem seperti yang diharapkan. Dalam pembuatan wireless
roaming, access point yang digunakan dibuat sama untuk mempermudah proses konfigurasi. Langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut :
Gambar 3. 8 Konfigurasi IP Address AP 1 Gambar 3.8 menjelaskan konfigurasi awal yang dilakukan pada access
point pertama. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberi nama pada access point, dalam hal ini access point pertama diberi nama AP 1
dengan IP address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0. Kemudian WAN connection type di-disable, begitu juga konfigurasi yang harus
dilakukan pada access point kedua. Gambar 3.9 menujukkan konfigurasi IP address pada access point kedua.
Gambar 3. 9 Konfigurasi IP Address AP 2 Pada gambar 3.10 menujukkan konfigurasi DHCP untuk setiap access
point. Access point tidak berfungsi sebagai DHCP server melainkan berfungsi sebagai DHCP forwarder yang meneruskan IP DHCP dari router yang
memiliki fungsi sebagai DHCP server.
Gambar 3. 10 DHCP Forwarder
Gambar 3. 11 Konfigurasi SSID pada Access Point 1 Gambar 3.11 menujukkan konfigurasi pemberian nama SSID dan wireless
channel yang digunakan oleh Access Point AP pertama. SSID yang digunakan adalah “novan”.
Gambar 3.12 Konfigurasi SSID pada Access Point 2
Pada gambar 3.12 menjelaskan konfigurasi SSID pada AP kedua. Konfigurasi pada AP kedua tidak jauh berbeda dengan AP pertama.
Pemberian nama pada SSID haruslah sama di semua AP karena DHCP forwarder bekerja berdasarkan SSID yang sama, sedangkan wireless channel
harus berbeda agar tidak terjadi interferensi antar frekuensi.
Gambar 3. 13 Konfigurasi Security untuk setiap Access point Langkah selanjutnya adalah konfigurasi security yang akan digunakan di
setiap AP. Untuk WPA shared key yang digunakan adalah “novan123”
seperti yang terlihat pada gambar 3.13
3.4.2. Konfigurasi Server Mikrotik