Pada gambar 3.12 menjelaskan konfigurasi SSID pada AP kedua. Konfigurasi pada AP kedua tidak jauh berbeda dengan AP pertama.
Pemberian nama pada SSID haruslah sama di semua AP karena DHCP forwarder bekerja berdasarkan SSID yang sama, sedangkan wireless channel
harus berbeda agar tidak terjadi interferensi antar frekuensi.
Gambar 3. 13 Konfigurasi Security untuk setiap Access point Langkah selanjutnya adalah konfigurasi security yang akan digunakan di
setiap AP. Untuk WPA shared key yang digunakan adalah “novan123”
seperti yang terlihat pada gambar 3.13
3.4.2. Konfigurasi Server Mikrotik
Konfigurasi mikrotik bertujuan untuk membuat server dan dapat memenuhi syarat tercapainya jaringan hotspot yang menggunakan internal
wireless roaming. Langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut : 1.
Penulis masuk terminal dengan bantuan software winbox.
2. Penulis memberi nama pada router server. Pemberian nama ini untuk
mempermudah penulis mengidentifikasi file, ketika router di-reset. Dengan memasukkan perintah :
system identity set name=Server 3.
Penulis memberi nama “Backbone”pada interface ether2.Perintah yang dimasukkan pada mikrotik adalah :
interface set name=Backbone ether2 4.
Penulis mengkonfigurasi interface Backbone yang berfungsi sebagai DHCP Client. Perintah yang dimasukkan pada mikrotik adalah :
ip dhcp-client add interface=Backbone disabled=no 5.
Penulis mengkonfigurasi interface ether3 memberian nama “Hotspot”. Pada interface Hotspot ini berfungsi sebagaiserver hotspot untuk
memberi IP pada client. Perintah yang dimasukkan pada mikrotik adalah:
interface set name=Hotspot ether3 6.
Penulis menambahkan ip address pada interface Hotspot dengan perintah :
ip address add address=192.168.20.124 interface=Hotspot 7.
Penulis mengkonfigurasi hotspot setup dengan perintah sebagai berikut :
Gambar 3. 14 Konfigurasi router mikrotik
3.4.3. Konfigurasi Komputer Server
Komputer server berfungsi sebagai server FTP untuk transfer file dan terhubung ke access point dengan kabel.Aplikasi yang digunakan untuk
transfer file adalah Filezilla server. Client akan mendownload file dari server sebesar 100MB. Berikut tampilan Filezilla server.
Gambar 3. 15 FileZilla FTP Server
Dengan Filezilla dapat menentukan folder atau drive mana yang akan digunakan untuk menempatkan file upload atau download.Selain itu dapat
menentukan username dan password user yang akan login ke server.
Gambar 3. 16 Shared Folder pada FileZilla
Setelah pengaturan di atas ,maka aktifkan filezilla dengan masukan server address “127.0.0.1” dan password “novan”.
Gambar 3. 17 Pengaturan User pada FileZilla
3.4.4. Konfigurasi Komputer Client