Analisis Troughput Efek roaming internal wireless lan pada unjuk kerja TCP.

4.3. Analisis Troughput

Untuk troughtput hasil pengujian pada skenario berjalan kecepatan lambat, sedang, dan cepat dengan kondisi SACK ON dan SACK OFF dimasukkan pada grafik berikut : Gambar 4. 33 Grafik rata-rata troughput Pada gambar diatas merupakan hasil rata-rata troughput pada pengujian dengan kecepatan berjalan lambat, kecepatan berjalan sedang, kecepatan berjalan cepat dengan kondisi SACK ON dan SACK OFF. Terlihat hasil rata-rata troughput pada kecepatan berjalan lambat, hasil troughput pada pengujian SACK ON dan SACK OFF terlihat berbeda. Dimana pengujian dengan kondisi SACK ON lebih baik, kecepatan roaming secara lambat meminimalisir terjadinya link error dan menjaga proses download menjadi cukup stabil dan SACK membantu dalam proses retransmisi data lebih selektif meminimalisir terjadinya duplikasi paket. 788,814 740,358 683,147 753,674 733,252 678,234 620,000 640,000 660,000 680,000 700,000 720,000 740,000 760,000 780,000 800,000 Kb p s berjalan lambat berjalan sedang berjalan cepat TRHOUGHPUT Sack ON Sack OFF Pada kondisi roaming dengan kecepatan berjalan sedang sekitar 1 meter per second, terlihat hasil rata-rata troughput lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi roaming dengan kecepatan lambat sekitar 0,5 meter per second. Hal ini dikarenakan semakin cepat klien bergerak, tcp melakukan kontrol pengiriman paket dengan semakin agresif. Dengan kecepatan berjalan sedang, menyebabkan link error pada klien menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan kondisi roaming dengan kecepatan berjalan lambat. Terlihat pula pada skenario ini, pengujian dengan kondisi SACK ON mendapatkan hasil rata-rata troughput lebih baik dibanding dengan kondisi SACK OFF. Pada skenario roaming dengan kecepatan berjalan cepat, kali ini hasil rata- rata troughput terlihat menjadi paling buruk jika dibandingkan dengan skenario- skenario sebelumnya. Pada skenario roaming dengan kecepatan cepat ini menyebabkan klien mendapatkan lebih banyak gangguan dalam pengiriman paket data sehingga hasil rata-rata troughput menjadi lebih buruk. Semakin cepat pergerakan klien menjauh dari area AP1 menuju AP2, semakin cepat pula klien kehilangan sinyal dan mempersempit lebar bandwidth yang dapat digunakan. Pada roaming dengan kecepatan berjalan cepat ini, tcp menjadi sangat agresif dalam melakukan kontrol paket yang dikirim. Semakin sempitnya lebar bandwidth yang dapat digunakan, diperburuk dengan semakin agresifnya tcp dalam melakukan kontrol pengiriman paket menyebabkan proses pengiriman paket menjadi semakin buruk. 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan