29
berupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada komposisi selanjutnya.
3.2. Era Abad Pertengahan Medieval Era 600-1450
Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk
keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang
kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan
kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik, biarawan dan teoretikus musik Guido d’Arezzo ca. 997 –
ca. 1050 merancang sistem menyanyi yang dinamakan ’solmisasi’. Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu
pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant.
Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal
dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni. Pusat musik abad ke-14 adalah Italy dengan komposer-komposer penting
seperti Francisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna. Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik Léonin dan Perotin yang
notabene adalah biarawan Katedral Notre-Dame disebut sebagai komposer-komposer ”Aliran Notre-Dame” The Notre-Dame School.
Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova Seni Baru oleh Philippe de Vitry muncul lebih awal pada abad ke-14 dan sekaligus menunjukkan
bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno.
Di unduh dari : Bukupaket.com
30
3.3. Era Renaisans 1450-1600
Di unduh dari : Bukupaket.com
31
Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme
khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik
di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan
yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus
sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau
disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad ke-16 musik
instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknik- teknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen
kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak
ornamentasi melodi.
Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik
melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu
pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula
musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan
gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposer- komposer terpenting ialah Josquin des Prés, Orlandus Lassus, William
Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina. 3.4. Era Barok 1600-1750
Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya
era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik
modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun kata Perancis Baroque; InggrisJerman: Barock; Italy: Barocco—semua
menunjuk pada kata sifat ’bizaree’ aneh, ajaib, dan ganjil—pada
mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina, merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif,
agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
32
menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya musik yang terpenting adalah gaya antik prima prattica, stile antico dan
sconda prattica, stile moderno yang lebih teatrikal daripada yang pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan
penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan
unsur-unsur dinamik seperti forte-piano keras-lembut.
Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini, Jacopo
Peri, Claudio
Monteverdi, dan
Pietro Francesco
Cavalli; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich Schütz. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan
harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro
Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan
George Frideric Handel. Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian,
memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan akord dalam tangga nada mayor atau minor—menjadikan musik diatonik
bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo.
Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik
menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas nada paling bawah. Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang
menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik ”sonata” dan ”concerto”. Pusat-pusat musik Barok dan para
komposernya adalah Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental
seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da camera. Musik hiburan entertainment music secara bertahap mulai
berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik
berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan concerto grosso.
3.5. Era Klasik 1750-1820
Seperti yang terjadi pada era Renaisans, sebenarnya cukup sulit mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu,
perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan norma-norma yang ditetapkan. Cara paling mudah memahami era Klasik
Di unduh dari : Bukupaket.com
33
ialah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa Apollo era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan
klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih. Jika Apollo adalah dewa
keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak tenang dan seimbang hamonious tranquility; maka teori penting tentang
Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri,
dan pemahaman—yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang melahirkan prototipe romantikisme.
Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-‘kelas’ tinggi, bukan sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik semua musik
serius termasuk dalam kategori itu, tetapi era Klasik tidak mendadak menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya rokoko yang riang
galant style khususnya di Perancis dan gaya sentimental empfindsamer stil yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-
an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan lightness, keanggunan gracefulness, dan hiasan decoration; sedangkan Jerman
lebih senang pada masalah rasa sensibilities. Di Jerman suatu gerakan kesenian yang penting adalah Sturm und Drang ”Storm and Stress”,
”Badai dan Stres” muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih
meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar bangsa sendiri dalam karya-karya seni—Jerman.
Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok diinspirasikan oleh Rokoko yang memurnikan kembali idealisme klasik
Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven.
Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuartet,
kuintet, dan trio piano—dijadikan standar dan menggantikan dominasi ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan gaya homofoni yang
membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringan. Bentuk musik musical form terpenting adalah bentuk sonata sonata
form yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto.
Suatu gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang ”Storm and Stress”, ”Badai dan Stres” muncul di Jerman dipelopori oleh
pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, mengajak seniman agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar sendiri
dalam karya-karya seni. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa
Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri.
Di unduh dari : Bukupaket.com
34
3.6. Era Romantik 1820-1900