108
dengan diminished yang walaupun juga menuntut penyelesaian namun terdengar sempit. Dari kedua rangkaian tersebut persamaan umum yang
dapat dipahami ialah bahwa dalam sistem tonal terdapat tiga trinada utama yaitu trinada I tonika, V dominan dan IV sub dominan.
Fenomena ini dapat kita lihat pada musik-musik non klasik hingga saat ini atau dengan kata lain secara tanpa disadari sitem tonal mengikat musik-
musik populer dan beberapa musik tradisi.
Kita bisa membuat variasi dari akor-akor tersbut dengan suatu proses yang diebut ”pembalikan” inversion. Dengan memindahkan nada
terrendah C satu oktaf ke atas sehingga dari susunan C-E-G menjadi E- G-C, terjadi interval tiga di antara nada yang pertama dan kedua dan
interval enam di antara nada pertama dan keenam. Sehubungan dengan itu pembalikan yang pertama ini disebut juga akor 63. Smentara itu akor
64 adalah akor pembalikan kedua yang diperoleh dengan menaikan nada pertama dari akor pembalikan pertama sebanyak satu oktaf ke atas.
Ilustrasi33 : Trinada pembalikan Dalam suatu komposisi musik, peranan trinada sangatlah penting.
Selain sebagai dasar harmoni yang digunakan untuk menyusun iringan sajian sebuah lagu, trinada juga sebagai dasar penenyusunan komposisi
maupun aransemen secara umum. Kepentingan trinada dalam iringan sebuah lagu disebabkan karena umumnya struktur melodi diatonis
senantiasa berada dalam kerangka tonalitas dan skala nada. Sehubungan dengan itu guna memperoleh pemahaman lebih jauh
mengenai struktur.
5.11. Kontrapung
Di samping harmoni ada teknik komposisi yang tidak kalah pentingnya yaitu kontrapung atau dalam bahasa Inggris disebut
counterpoint. Jika harmoni menekankan melodi pokok dan iringannya sedangkan maka pada kontrapung, beberapa melodi dimainkan secara
bersamaan. Dengan demikian jika beberapa melodi dinyanyikan bersamaan dengan efek-efek harmonis yang dapat diterima maka kita
memperoleh kesan kontrapung.
Di unduh dari : Bukupaket.com
109
Kontrapung dapat didefinisikan sebagai seni mengkombinasikan melodi. Dalam konteks yang lebih luas kita dapat membedakan antara
gaya homofoni denga kontrapungtis. Gaya homofonik pada dasarnya bersifat akor chordal yang umumnya tampak pada berbagai lagu himne
sebagai contoh bentuk yang paling sederhana. Pada model tersebut lagu diringi oleh akor-akor dasar atau sederhana. Di samping itu juga biasa
terdapat pada grekan-gerakan satabande pada suite abad ke-18. Dalam penulisan kontrapung juga terdapat basis logika akor, tapi bagian-bagian
suaranya memiliki alur melodi yang berdiri sendiri. Sebagai contoh yang sederhana ialah kontrapung pada karya-karya Two-part Invention Bach.
Alur melodi suara basnya sama menariknya dengan melodi pada suara atas. Demikian pula pada karya-karya Gigue dari French Suite No. 5
Bach, yang menerapkan kontrapung tiga suara yang berjalan bersama.
Penulis kontrapung yang terkenal di antaranya ialah Bach dan Handel. Walaupun Bach kadang-kadang mencoba menggunakan konsep
homofonis namun kesan kontrapungnya tetap tidak bisa hilang. Gaya kontrapung juga seringkali menerapkan teknik-teknik imitasi, bahkan ada
yang secara berlebihan mengatakan bahwa imitasi adalah darah kehidupan kontrapung. Dalam kenyataanya imitasi adalah teknik yang
jauh lebih ringan dari yang diperkirakan banyak orang. Teknik kontrapung banyak diterapkan dalam karya-karya solo instrumental, khususnya
piano. Walaupun demikian terdapat juga untuk karya-karya solo gitar, dan bahkan untuk solo instrumen gesek seperti biola dan cello. Contoh
kontrapung tiga suara di bawah ini dikutip dari Prelude, Fugue, and Allegro BWV 998, untuk keyboard karya J.S. Bach.
Notasi 34: ”Fugue” dari Prelude, Fugue, and Allegro, BWV 998 J.S. Bach
Di unduh dari : Bukupaket.com
110
Walaupun pada dasarnya kontrapung ialah paling tidak terjadi dari perpaduan dua melodi, namun efek kontrapung juga bisa diterapkan
pada alur melodi tunggal, yaitu dengan teknik imitasi. Model kontrapunf seperti ini dapat dijumpai pada karya-karya Bach, baik untuk permainan
biola maupun cello tanpa iringan. Berikut ini ialah Prelude dari Cello Suite No. 1 dalam C mayor, yang telah ditranskrip untuk notasi gitar dalam D
mayor.
Notasi 35: ”Prelude” dari Cello Suite No. 1 J.S. Bach
Contoh di atas menunjukkan beberapa teknik untuk menimbulkan kesan kontrapung pada melodi tunggal. Walaupun hanya satu alur melodi
tunggal dengan teknik-teknik imitatif dapat menimbulkan kesan kontrapung. Pada baris pertama setidaknya tersirat adanya dua alur
melodi. Melodi pertama suara atas dalam nada-nada seperenambelas semi quaver sedangkan alur melodi kedua tersusun dari skala D mayor
menurun, mulai dari dominan lihat nada-nada yang dilingkari. Untuk baris kedua dari birama 31 walaupun dalam kenyataannya tertulis
dalam semi quaver tersirat adanya kesan melodi dalam nada-nada quaver pada alur suara kedua yang diiringi nada-nada tinggi yang
monoton pada alur suara pertama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
111
B B
B A
A A
G G
G I
I I
A A
A N
N N
K K
K E
E E
D D
D U
U U
A A
A :
: :
B B
B E
E E
N N
N T
T T
U U
U K
K K
M M
M U
U U
S S
S I
I I
K K
K
x x
x
B B
B e
e e
n n
n t
t t
u u
u k
k k
d d
d a
a a
n n
n U
U U
n n
n i
i i
t t
t S
S S
t t
t r
r r
u u
u k
k k
t t
t u
u u
r r
r
x x
x
G G
G r
r r
a a
a m
m m
a a
a t
t t
i i
i k
k k
a a
a M
M M
e e
e l
l l
i i
i o
o o
d d
d i
i i
d d
d a
a a
n n
n B
B B
e e
e n
n n
t t
t u
u u
k k
k -
- -
B B
B e
e e
n n
n t
t t
u u
u k
k k
D D
D a
a a
s s
s a
a a
r r
r
x x
x
P P
P e
e e
n n
n g
g g
e e
e m
m m
b b
b a
a a
n n
n g
g g
a a
a n
n n
B B
B e
e e
n n
n t
t t
u u
u k
k k
D D
D a
a a
s s
s a
a a
r r
r
x x
x
S S
S o
o o
n n
n a
a a
t t
t a
a a
: :
: B
B B
e e
e n
n n
t t
t u
u u
k k
k K
K K
h h
h a
a a
s s
s M
M M
u u
u s
s s
i i
i k
k k
K K
K l
l l
a a
a s
s s
i i
i k
k k
Di unduh dari : Bukupaket.com
112
Di unduh dari : Bukupaket.com
113
BAB 6 BENTUK DAN UNIT-UNIT SUB STRUKTUR