Kadens Plagal Pada musik yang menggunakan sitem modal, yaitu musik Abad

121 Ilustrasi 41: Kadens autentik sempurna Kategori kedua dari kadens autentik ialah kadens autentik tak sempurna. Jenis ini terjadi jika terts atau kwint dari tonika hadir pada suara luar sopran dan bass, atau jika terts terdapat pada suara bass. Ilustrasi 42: Kadens autentik tak sempurna

6.3.12. Kadens Plagal Pada musik yang menggunakan sitem modal, yaitu musik Abad

Pertengahan misalnya komposisi motet, pergerakan plagal sering digunakan sebagai kadens final menutup keseluruhan karya. Contoh pergerakan kadens plagal adalah sebagai berikut: Ilustrasi 43: Kadens Plagal 6.3.1.3 Kadens Deseptif Kadens deseptif ialah pergerakan akor apa saja yang menuju akor VI atau dari akor V ke harmoni apa saja yang tidak diduga kehadirannya. Dengan demikian jenis kadens ini memiliki kecenderungan menipu; pendengar mengharap akor berikutnya sebagai solusi yang tegas namun Di unduh dari : Bukupaket.com 122 dalam kenyataannya menuju akor-akor lain yang berada diluar dugaan pendengar. Berikut ini ialah contoh kadens deseptif: Ilustrasi 44: Kadens Tipuan 6.3.1.4. Kadens Setengah Akor-akor pada kadens setengah biasanya bergerak dari akor apa saja menuju akor V. Walaupun demikian dalam musik abad ke-19 dan ke- 20, kadang-kadang kalimat musik berakhir pada akor II, III, atau IV, sehingga fenomena seperti ini perlu dipertimbangkan juga sebagai kadens setengah. Sebagai catatan tambahan, pergerakan akor dalam kunci minor yaitu IV6-V atau II 65-V kadang-kadang diklasifikasikan sebagai kadens Phygrian. Iluistrasi 45: Kadens Setengah 6.3.1.5. Akor kadens pada akhir frase atau kalimat Akor pada kadens yang berfungsi sebagai titik istirahat sementara di pertengahan frase atau kalimat biasanya adalah trinada konsonan, atau kadang dominant tujuh. Pada ekstrak karya vocal kontrapungtis untuk tiga sopran dan satu alto yang telah ditranskrip untuk solo gitar di bawah ini kadens disamarkan dengan satu atau lebih alur Di unduh dari : Bukupaket.com 123 suara secara tumpang tindih dengan maksud untuk menjaga kesinambungan. Pada contoh ini kadens terdapat pada soprano pertama dengan susunan nada C-B-A-B. Ilustrasi 46: Penyamaran Kadens dalam musik vokal Contoh penyamaran serupa tampak lebih jelas pada karya renaisans Fantasia untuk lute dari John Dowland yang telah ditranskrip untuk solo gitar. Pertama kadens berada pada alur sopran, kemudian yang kedua dan ketiga pada alur tenor. Notasi 39 : Penyamaran Kadens dalam musik instrumental Dowland: Fantasie 7 6.3.1.6. Akor akhir Akor akhir suatu komposisi selalu tonika apakah dalam nada dasar mayor atau minor. Pada musik abad ke-16, sebuah akor final, tanpa mempertimbangkan nada dasar yang digunakan, keseluruhannya mayor atau minor, selalu dalam mayor. Di unduh dari : Bukupaket.com 124 Kelaziman fenomena akor mayor sebagai penutup komposisi berkunci minor pada masa di antara abad ke-16 dan ke-18 dikenal dengan istilah Tierce de Picardy atau “Picardy Third”. Contoh berikut ini dikutip dari Aria con variazioni untuk gitar yang diadaptasi dari musik Organ abad ke-16 dari komponis Italia, Girolamo Frescobaldi: Notas 40: Fenomena akor mayor pada karya berkunci minor Frescobaldi: Aria con Variazioni Walaupun karya pada notasi di atas aslinya ditulis untuk solo Organ namun contoh yang diberikan ialah bukan notasi Organ melainkan notasi gitar. Karya ini menjadi terkenal sebagai karya standar girtar klasik setelah Andres Segovia, gitaris legendaris abad ke-20, membuat transkripsi gitar. Keunikan transkripsi ini ialah keberanian Segovia dalam mentrasfer sistem modus dorian ke dalam tonal mayor. Di unduh dari : Bukupaket.com 125

BAB 7 GRAMATIKA MELODI DAN BENTUK-BENTUK DASAR

Melodi ialah jiwa dari musik. Oleh karena itu dari perspektif musik pertunjukan jika pemain salah dalam mengiterpretasikan melodi maka permainannya seakan-akan tak berjiwa. Dalam bidang komposisi musik tonal yang bertekstur homofonik, peranan melodi sangat penting. Dalam musik populer misalnya, superioritas lirik bisa menjadi tak berarti tanpa dukungan melodi yang bagus. Secara teknis, melodi adalah sederetan nada yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi rangkaian bunyi yang enak didengar. Walaupun musik tanpa melodi bisa saja terjadi namun secara umum akan terasa adanya kekurangan. Dengan melodi, musik akan terasa memiliki kehidupan. 7.1. Gramatika Kalimat Melodi Setelah memahami unit-unit sub frase yang terdiri dari figure dan motif yang membentuk frase, dan unit pelengkap frase, kadens, sebagaimana yang terdapat pada bab ketiga, dalam bab ini dibahas jenis-jenis frase yang merupakan unit-unit sub struktur yang lebih luas yaitu kalimat. Berdasarkan pengetahuan tentang frase untuk selanjutnya dalam bab ini juga akan dibahas bentuk-bentuk kalimat dan pengembangannya. 7.1. 1. Frase Frase ialah suatu seksi dalam suatu alur musikal yang sepadan dengan “klausa” atau “kalimat” pada prosa. Randel Kata “frase” dalam diktat ini diadobsi dari kata bahasa Inggris phrase, sedangkan “kalimat” dari kata sentence. Frase memiliki fungsi dan tingkat kepanjangan yang berbeda dari kalimat, yaitu lebih pendek karena merupakan komponen pelengkap struktur kalimat. Guna memperoleh pemahaman tentang frase, Stein 1962:22 menawarkan empat asumsi. Yang pertama bahwa frase konvensional umumnya adalah sebuah unit yang terdiri dari empat birama; yang kedua bahwa frase adalah unit terpendek yang diakhiri oleh kadens; yang ketiga bahwa sebuah frase biasanya memiliki hubugan dengan frase-frase lain; dan yang keempat bahwa pada dasarnya frase adalah basis struktural bentuk-bentuk homofonis yang juga diterapkan pada struktur-struktur polifonis tertentu.

7.1.1. 1. Unit empat birama

Di unduh dari : Bukupaket.com