19
4. Dampak Memaafkan
Memaafkan sering digunakan sebagai proses penting dalam psikoterapi dan konseling VandenBos, 2007
. Memaafkan memiliki hubungan dengan kesehatan fisik manusia. Dalam studi McCullough, ia
memfokuskan penelitiannya
pada efek
cardiovascular. Dalam
penelitiannya, kondisi ketika orang memaafkan yaitu partisipan mengalami penurunan stres psikologis, level pada emosi negatif menurun,
level emosi positif meningkat, dan memiliki kontrol diri yang baik. Memaafkan juga memiliki asosiasi dengan psychological well-being yang
baik, tingginya kepuasan dalam hidup, dan gejala riwayat hidup akan kesehatan fisik rendah. Kemudian, Memaafkan dapat berfungsi sebagai
alternatif lain untuk perilaku seperti merokok, dan penggunaan alkohol atau narkoba yang biasanya dilakukan untuk mengatasi emosi negatif dan
pengalaman sosial yang dihadapi. Beberapa penelitian tentang dampak memaafkan oleh McIntosh, et
al. dalam APA, 2006 melibatkan 488 siswa kejuruan dan 154 remaja dari 3 sampai 6 minggu setelah kejadian penembakan di Sekolah Colorado
tanggal 11 september 2001. Hasilnya menunjukkan siswa yang sudah memaafkan pelaku dilaporkan lebih memiliki
primer coping
usaha yang secara langsung mengubah reaksi emosional atau langsung menyelesaikan
masalah dan
secondary control coping
mengubah cara berpikir tentang kejadian menjadi lebih positif, serta berkurang keinginan menyerang
20
daripada orang yang tidak yakin untuk memaafkan, dan tidak mempercayai pelaku untuk dimaafkan.
Studi memaafkan pada hubungan berpasangan suami-isteri, Worthington Berry 2001 mengukur kesehatan fisik dan fungsi
psikologis partisipan. Hasilnya, yaitu orang yang memaafkan variabel personalitinya menunjukkan adanya karakter memaafkan yang tinggi dan
rendahnya karakter marah, serta variabel interpersonalnya ditunjukkan bahwa adanya kualitas hubungan yang lebih baik dengan ditunjukkan
tingginya perasaan suka dan kebahagiaan terhadap pasangan. Selain itu orang yang memaafkan juga memiliki kesehatan yang membaik.
B. Memaafkan menurut Agama Kristen