Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap perbandingan sistem akuntansi paroki dengan teori-teori akuntansi, sistem infomasi akuntansi penerimaan kas paroki dan usulan perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang diberikan peneliti kepada paroki. Bab VI Penutup Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan, serta saran-saran yang nantinya akan bermanfaat bagi paroki. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Organisasi Nirlaba

1. Pengertian Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba moneter. Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa petugas pemerintah. Menurut PSAK No.45, organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut Mahsun 2011:187. 2. Organisasi Nirlaba Gereja Gereja memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lainnya serta gereja tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang percaya dan telah dipanggil Allah dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib untuk dijadikan milikNya. Gereja merupakan persekutuan orang-orang yang percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah juru selamat dunia dan manusia. Uskup mengemban tanggung jawab pemeliharaan seluruh keuskupan, yang disebut gereja dan menunjuk para imam sebagai pastor yang mewakilinya melayani komunitas- komunitas lokal yang lebih kecil, yang sekarang disebut sebagai paroki. Keuskupan adalah persekutuan umat Katolik dalam wilayah geografis tertentu, yang penggembalaannya dipercayakan kepada uskup dan dibantu oleh para pastor yang mendapatkan perutusan dan wewenang darinya. a. Paroki Menurut kitab hukum kanonik nomor 515, Paroki ialah jemaat tertentu kaum beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam gereja partikular dan yang reksa pastoralnya, dibawah otoritas uskup dan dipercayakan kepada pastor paroki sebagai gembalanya sendiri. Kesimpulan dari paroki adalah persekutuan umat Katolik yang dibentuk secara tetap dalam lingkup keuskupan dengan batas- batas geografis yang ditentukan oleh uskup dan yang reksa pastoralnya dipercayakan kepada pastor bersama dengan dewannya. Paroki dibagi secara teritorial dalam lingkungan- lingkungannya. Dewan paroki merupakan badan pengurus paroki, dimana para pastor bersama-sama dengan wakil-wakil umat memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan segala sesuatu yang perlu untuk mewartakan sabda Tuhan, membagikan rahmat Allah dan membimbing umat supaya dapat menghayati iman dan mengamalkannya dalam masyarakat. Paroki mempunyai struktur organisasi khususnya pada bagian keuangan serta terdapat gambaran mengenai proses berjalannya penerimaan kas, yang dapat diperlihatkan pada gambar 1 dan 2. = Fungsi = Koordinasi Gambar 1. Struktur Organisasi Bagian Keuangan Sumber: Ekonom KAJ 2012:4 Suatu tata keuangan akan dapat berjalan dengan baik apabila diikuti dengan suatu sistem pengawasan yang baik. Salah satu bentuk sistem pengawasan adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab antara fungsi keuangan kasir, akuntansi petugas akuntansi, dan yang mempunyai wewenangotorisasi, pengambil keputusan, serta penyimpanan kas bendahara. Ketiga fungsi ini harus terpisah dan tidak boleh berada di tangan satu orang saja. Pemisahan fungsi tersebut diharapkan akan memperketat dalam BENDAHARA KEUANGAN KASIR AKUNTANSI PETUGAS AKUNTANSI