Media Filter Seeding Resirkulasi

Kemampuan mikroorganisme yang tumbuh pada lapisan film Trickling filter untuk meremove substrat bahan-bahan organik tergantung pada : 1. flow rate air buangan 2. kemampuan air buangan 3. koefisien difusi molekul substrat ke dalam lapisan film 4. rate substrat yang dibutuhkan biomassa Secara umum kemampuan removal akan bertambah baik dengan bertambahnya kekuatan air buangan maupun flow rate air buangan, walaupun demikian bertambahnya kemampuan removal ini mempunyai nilai maksimum. Pada tingkat kekuatan air buangan dan flowrate tertentu kemampuan removal akan berkurang.

1. Media Filter

Media filter adalah suatu bahan yang memiliki area permukaan tinggi per unit volume, memiliki daya tahan yang tinggi dan tidak mudah tersumbat untuk memberikan celah masuknya udara. Dalam penelitian ini menggunakan media batu zeolit. Zeolit adalah mineral yang berasal dari batu kapur. Disamping harganya murah juga dapat dipakai dengan mudah dan ringkas. Batuan zeolit adalah mineral alami berbahan dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah terutama Na dan Ca. Batuan ini berwama abu-abu sampai kebiru-biruan. Para ahli mineralogi menyatakan zeolit mengandung lebih dari 30 mineral alami. Diantaranya: Natrolit, Thomsonit, Analit, Hendalit, Clinoptilotit dan Mordernit. Berikut adalah gambar dari Batu Zeolit. Gambar 2.2 Batu Zeolit Pemanfaatan zeolit di Indonesia masih terbatas, karena belum semua masyarakat Indonesia menyadari manfaatnya.. Sifat dari zeolit adalah kemampuannya mengikat kation yang tinggi, Sruktur kristalnya unik sehingga bersifat sebagai penyerap Anonim.

2. Seeding

Seeding merupakan proses pembibitan bakteri, seeding dilakukan untuk memperoleh suatu populasi mikroorganisme agar dapat membentuk lapisan biofilm yang menempel pada media, sehingga dapat menguraikan kandungan beban organik yang ada di dalam air. Pada proses ini mikroorganisme diusahakan tumbuh dengan baik, karenanya jenis mikroorganisme harus diperhatikan. Sehingga media benar-benar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme tersebut. Pada proses seeding mikroorganisme diberikan makanan organik dan anorganik agar pertumbuhan mikroorganisme dapat terjaga dengan baik Wahyuningsih, 2008.

3. Resirkulasi

Resirkulasi adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi removal dalam proses Trickling Filter sehingga tingkat pengolahan yang diinginkan dapat tercapai. Kenyataannya dengan adanya R Rasio Resirkulasi hasil nya tambah jelek. Fungsi dari resirkulasi yang utama adalah untuk menaikkan kebasahan media filter dengan mengatur kecepatan aliran limbah sebaik-baiknya sehingga diperoleh ketebalan biofilm yang merata dan dapat meningkatkan kerja filter serta menghindari sloughing Adiprayitno dalam Wahyuningsih, 2006. Pertimbangan resirkulasi didasarkan pada faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pengolahan dengan resirkulasi, antara lain: 1 Bahan organik di dalam effluen filter yang diresirkulasi, dimasukkan kembali sehingga terjadi kontak dengan bahan biologis di dalam filter lebih dari satu kali. Hal ini menambahkan waktu kontak dengan mikroorganisme. 2 Jika resirkulasi dialirkan melalui bak sedimentasi, aliran ini akan mengencerkan aliran air buangan dengan beban yang kecil. Hal ini membantu menjaga kondisi filter tetap baik selama periode fluktuasi pembebanan. 3 Resirkulasi memperbaiki pendistribusian di atas permukaan filter memperkecil kecenderungan clogging dan membantu mengontrol filter, dengan rasio resirkulasi 1 sampai 2 Wahyuningsih, 2009.

4. Biofilm