4.1 Pengaruh Debit mlmnt Pada Penurunan BOD dan TSS Ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.1.1 Penyisihan BOD
Tabel 4.1.2 Penyisihan TSS
Q Rasio Resirkulasi R
mlmenit 0,5
1 1,5
2 2,5
Penyisihan TSS
56 55,94
52,72 39,96
39,91 34,63
54 58,90
54,47 53,90
51,22 42,53
52 68,37
66,10 61,34
53,45 42,93
50 81,83
81,34 79,95
77,81 69,85
48 84,69
84,70 81,60
80,80 72,63
Dengan mempelajari berbagai variasi debit pada proses Trickling Filter itu ditunjukkan dengan debit yang kecil maka efisiensi penyisihan kadar organik BOD
dan TSS mengalami peningkatan, dibandingkan dengan debit yang besar. Hal ini dikarenakan semakin lama waktu kontak limbah dengan mikroorganisme sehingga
mikroorganisme dapat menguraikan kadar organik air limbah tersebut. Sehingga
Q ml menit
Rasio resirkulasi R 0,5
1 1,5
2 2,5
Penyisihan BOD
56 79,47
78,56 77,20
75,40 75,12
54 80,47
80,47 78,41
76,60 75,20
52 82,45
81,00 80,42
76,65 75,84
50 82,65
81,86 80,93
78,23 76,20
48 84,65
84,05 83,78
79,62 79,00
menyebabkan media filter yang dipakai yaitu batu zeolit mengalami penebalan dan mempunyai daya saring tinggi.
Pada proses Trickling Filter mengalami proses penguraian dan besarnya daya saring dapat diketahui dengan hasil menurunnya kadar organik air limbah
laundry yaitu BOD dan TSS.
Gambar 4.1. Grafik Pengaruh Debit mlmnt terhadap Efisiensi penurunan BOD
70 72
74 76
78 80
82 84
86
48 50
52 54
56
De bit m lm nt P
e n
y is
ih a
n B
O D
R = 0,5 R = 1
R = 1,5 R = 2
R = 2,5
Grafik 4.1 Menunjukkan bahwa hasil efisiensi penurunan BOD yang terbesar terletak pada debit 48 mlmnt. Hal ini dikarenakan bahwa semakin kecil debit
yang digunakan maka semakin lama waktu pengaliran yang dibutuhkan juga. Dengan semakin lama waktu kontak antara air limbah laundry dengan mikroorganisme maka
semakin besar penurunan kadar organiknya.
Efisiensi penurunan BOD yang terendah berada pada debit 56 mlmnt dengan rasio resirkulasi sebesar 2,5. Yaitu sebesar 75,12 . Sedangkan efisiensi
penurunan yang terbesar terletak pada debit 48 mlmnt sebesar 84,65 dengan rasio resirkulasi sebesar 0,5. Terlihat bahwa dari data penelitian bahwa hasil percobaan
memberikan angka penyisihan BOD terbaik sebesar 84,65 dengan angka 20,02 mglt dimana angka tersebut telah memenuhi standart baku mutu yang telah
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003, terkait dengan baku mutu limbah cair domestik.
Gambar 4.2. Grafik Pengaruh Debit mlmnt terhadap Efisiensi Penurunan TSS
70 72
74 76
78 80
82 84
86
0,5 1
1,5 2
2,5
R a sio R e sirkula si R P
e n
y is
ih a
n B
O D
Q = 48 mlmnt Q = 50 mlmnt
Q = 52 mlmnt Q = 54 mlmnt
Q = 56 mlmnt
Grafik 4.2 Menunjukkan bahwa hasil efisiensi penurunan TSS yang terbesar terletak pada debit 48 mlmnt dan hasil efisiensi penurunan yang terendah
terletak pada debit 56mlmnt. Hasil penurunan efisiensi TSS, hal ini dikarenakan
sesuai dengan berkurangnya ketebalan media karena tebal tidaknya media akan menyebabkan lamanya pengaliran dan besarnya daya saring. Dengan media yang
terlalu tebal mempunyai daya saring yang tinggi tetapi membutuhkan pengaliran yang lama. Sebaliknya media yang terlalu tipis mempunyai waktu pengaliran yang pendek
dan kemampuan daya saring yang rendah. Pada Hal ini dikarenakan adanya proses adsorpsi dimana molekul-molwkul zat terlarut yang teradsorpsi menuju lapisan
biofilm yang mengelilingi adsorben. Pada hasil tersebut dapat dilihat bahwa penyisihan kadar TSS air limbah laundry terbaik yaitu pada debit 48 mlmnt dengan
rasio resirkulasi sebesar 0,5 dengan penyisihan sebesar 84,69 dimana angka tersebut telah memenuhi standart baku mutu yang telah ditetapkan.
4.2 Pengaruh Rasio Resirkulasi Pada Penurunan BOD dan TSS Ditunjukkan pada tabel berikut :