130 Buku Guru kelas XI SMASMKMAMAK
Karakteristik gerak tari Melayu adalah penari yang melayang ringan bagaikan berselancar meniti aliran air, kadang-kadang meloncat ringan bagaikan riak gelombang yang memecah
membentur karang-karang kecil. Komposisi berkembang dari tempo yang perlahan, merambat cepat, dan mencapai klimaks kecepatan di bagian akhir.
3. Nilai Etika Tari
Kegunaan tari di Indonesia tentunya beragam, sesuai dengan etnis, agama dan suku yang dianutnya. nilai-nilai tersebut terekam dalam nilai etika pada daerah melalui tari-
tarian. Claire Holt 1967 menyatakan: “perlihatkan tarimu, maka akan terlihat budayamu”. Pernyataan tersebut memberi penguatan pemahaman bahwa tari sebagai produk masyarakat
berlandaskan pada nilai-nilai yang dianut masyarakat penyangga budayanya. Nilai estetis tergambar dalam penampilannya, sedangkan nilai etis dapat digali dari ilosoi tarian
tersebut. Nilai etika antar etnis di Indonesia itu berbeda, nah mari kita perhatikan tari dari setiap daerah, beberapa diantaranya yaitu Bali, Jawa, dan Sumatera.
Nilai Etika Tari Bali
Sumber: vantheology.wordpress.com
Gambar 12.8 Tari Barong dari Bali
Sumber: badungtourism.com
Gambar 12.9 Tokoh Rangda dari Bali
Barong gb. 12.8 dan Rangda gb. 12.9 adalah perwujudan
simbolis dari kekuatan baik dan kekuatan jahat dalam
mitologi Bali. Rwa Bhineda atau dua yang berbeda adalah
dua kekuatan yang senantiasa bersaing di dunia, dan manusia
berada di tengah dua kekuatan besar tersebut. Oleh karena itu
manusia senantiasa dituntut dinamis dalam menghadapi
dan mengantisipasi dua kekuatan yang berbeda dan
bertentangan. Konsep budaya rwa bhineda tercermin dalam
konsep estetis tari Bali yang senantiasa dinamis dan energik
dalam gerak yang cenderung asimetris.
Seni Budaya 131
Nilai Etika Tari Jawa
Sumber: legenda-daerah.blogspot.com
Gambar 12.10 Tari Bedhayai dari Jawa
Konsep estetis tari Jawa yang tenang mengalun, memiliki
korelasi positif dengan konsep etika Jawa yang senantiasa
mengutamakan ketenangan, keseimbangan keselarasan dan
harmonis dengan alam.
Nilai Etika Tari Sumatera
Sumber: daulagiri.wordpress.com
Gambar 12.11 Tari Rantak dari Sumatera
Sumber: daulagiri.wordpress.com
Gambar 12.12 Tari Piring dari Sumatera
Selaras dengan konsep budaya Melayu yang terekam
dalam folklore Minang ‘alam takambang jadi guru, adat
basan di sara, sara basandi kitabullah’, artinya alam
yang berkembang menjadi guru, adat yang bersedi
pada hukum, hukum yang bersendi pada kitab ALLAH.
Tidak mengherankan, apabila budaya Melayu itu identik
dengan Islami.yang tampak pada busana para penari
yang selalu menutup tubuh.
132 Buku Guru kelas XI SMASMKMAMAK
4. Cara Menulis Kritik