Pendekatan Saintiik Inkuiri Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI BG senbud xi 300314

8 Buku Guru kelas XI SMASMKMAMAK

A. Pendekatan Saintiik

Merupakan teknik pembelajaran untuk dapat merangsang peserta didik lebih aktif mencari dan meneliti sendiri permasalahan kesenirupaan. Baik ketika berapresiasi, berkreasi, bereksperimen, berpameran, maupun aktivitas mengevaluasi karya. Ini berarti, aspek pengetahuan dan ketrampilan peserta didik bukan hasil mengingat seperangkat fakta, akan tetapi adalah hasil penemuannya sendiri. Untuk itu guru perlu merancang siklus pembelajaran dari mengamati, menanya, mencoba, menalar dan menyajikannya. Dalam pendekatan saintiik asumsi dibangun berdarkan data dan fakta, artinya setiap kesimpulan akhir yang diperoleh dalam pemecahan suatu masalah, misalnya, menafsirkan makna suatu lukisan, semuanya dapat dipertanggungjawabkan melalui deskripsi dan analisis gejala rupa lukisan itu sendiri.

B. Inkuiri

Dalam konteks pendidikan seni rupa, metode pembelajaran ini, berarti proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menghayati dan akhirnya dapat merasakan dan dapat menerapkan cara memperoleh pengetahuan kesenirupaan. Suatu proses yang memungkinkan tertanamnya sikap ilmiah, sikap ingin tahu dan selanjutnya menimbulkan rasa mampu untuk selalu mencari jawab atas masalah seni rupa yang dihadapi secara ilmiah. Sasaran akhir metode ini ialah, lahirnya satu generasi yang mampu mendukung perkembangan ilmu pengetahuan seni rupa, teknik artistik seni rupa, dan nilai-nilai seni rupa yang berkualitas sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan pada umumnya. Proses pembelajaran ini memerlukan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, pendidik yang profesional, sistem evaluasi yang berkelanjutan, komprehensif, objektif, dan suasana sekolah yang demokratis. Jika hal itu terpenuhi, maka peserta didik akan sampai pada tingkat “kesenangan menemukan” dari proses belajar yang ditempuhnya. Contoh sederhana misalnya: Merumuskan masalah apresiasi seni. “Bagaimanakah proses penemuan makna seni dalam kegiatan apresiasi seni?” mengamati lukisan; “Apa sajakah yang diamati ketika berapresiasi seni lukis? Menganalisis dan menyajikan hasil apresiasi seni dalam bentuk tulisan, gambar, bagan, tabel dan lain-lain. Menyajikan hasil kegiatan apresiasi seni di kelas mendiskusikannya dengan teman sekelas yang dipandu oleh guru. BAB 2 METODE PEMBELAJARAN Seni Budaya 9 Discovery Learning adalah metode pembelajaran seni rupa murni, desain dan kria yang berbasis penemuan, yakni pembelajaran pengetahuan baru yang dilakukan dan ditemukan sendiri oleh peserta didik, artinya bukan pengetahuan teoritik yang diberikan oleh guru dalam bentuk inal untuk dihafal. Dalam hal ini peserta didik, atas upaya sendiri menemukan konsep-konsep dan prinsip misalnya hakikat seni rupa murni, seni lukis, desain, kria dan lainnya melalui pengamatan, penggolongan, pendugaan, penjelasan, dan kesimpulannya sendiri.

C. Pembelajaran Berbasis Proyek