Analisis Rasio Keuangan TINJAUAN PUSTAKA

menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman Bank. Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid. Rasio financial leverage terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage. Dalam penelititan ini rasio yang digunakan yakni : a. Debt ratio Rasio Hutang Perbandingan antara hutang – hutang dan aktiva dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan tingkat risiko yang dihadapi perusahaan dalam kemampuan modal sendiri. Rumus : b. Total debt to equityt ratio Rasio Hutang terhadap Modal Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rumus: 3. Rasio Aktifitas Salah satu tujuan manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar efisiensi investasipada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukan bagaimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka akan diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Yang termasuk dalam rasio aktivitas yakni: a. Periode pengumpulan piutang Periode pengumpulan piutang, yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Rumus: b. Perputaran piutang Perputaran piutang dengan periode pengumpulan piutang sangatlah berhubungan, dimana hari dalam satu tahun, 360 dibagi dengan periode pengumpulan piutang akan menghasilkan perputaran piutang. Apabila piutang berfluktuasi sangat besar maka sebaiknya menggunakan piutang rata-rata. Rumus: c. Perputaran persediaan Rasio perputaran persediaan inventory turnover atau stock turnover adalah ukuran seberapa sering persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Periode dapat dalam masa tahunan ataupun bulanan. Rumus: d. Perputaran aktiva tetap Perputaran aktiva tetap adalah posisi aktiva tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva tetap bersih. Rumus: e. Perputaran total aktiva Perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Rumus:

4. Rasio Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah di tetapkan. Artinya besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang juga dikenal dengan nama rasio rentabilitas yang termasuk dalam rasio profitabilitas adalah: a. Gross Provit Margin Margin Laba Kotor Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rumus : b. Net Profit Margin Margin Laba Bersih Merupakan rasio yang digunakanuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rumus: c. Profit Margin Profit Marginuntuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profit Margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik Rumus: d. Return on Equity Adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Rumus: e. Return On Investment Adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal biaya yang digunakan mendanai aktiva dikeluarkan dari analisis. Rumus: f. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Rumus:

C. Tingkat Kesehatan Perusahaan

Menurut Arifin 2003: 29 analisis rasio keuangan perusahaan ditunjukan untuk melihat kelemahan perusahaan, selanjutnya dilakukan perbaikan dengan menyusun rencana yang lebih terarah di masa mendatang. Penilaian kinerja keuangan dilakukan dengan membandingkan rasio rasio keuangan internal dari tahun-ketahun atau membandingkan rasio dengan perusahaan lain jika tersedia data rasio keuangan yang sejenis. Rasio rata-rata perusahaan atau industri dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang diproyeksikan atau disebut juga dengan pro forma financial statment. Menurut Mulyadi 2001: 415 penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan saasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrisik. Menurut Sartono 2011: 216-224 tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan rasio: 1. Current Ratio menunjukan semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Kondisi keuangan dilihat dari current ratio, dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki mencapai angka 100. 2. Acid Test Ratio menunjukan semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Perbedaan dengan current ratio adalah tidak memasukan persediaan dalam aktiva lancar karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang liquid dibandingkan dengan yang lain. Kondisi keuangan dilihat dari acid test ratio, dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki mencapai angka 100. 3. Periode pengumpulan piutang dan perputaran piutang sangat berhubungan. Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang itu berarti bahwa kebijakan kredit terlalu liberal atau bebas, akibatnya timbul bed-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar akibatnya keuntungan menurun. Sebaliknya periode pengumpulan piutang yang terlalu pendek berarti kebijakan kredit terlalu ketat dan besar kemungkinan perusahaan akan kehilangan untuk memperoleh keuntungan. Untuk itu standar kredit perlu diperlonggar. 4. Perputaran aktiva tetap untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan aktiva tetap perusahaan mempengaruhi penjualan. Apabila perusahaan mencapai tingkat penjualan yang sama, sedangkan aktiva tetap yang digunakan lebih sedikit berarti perusahaan semakin efektif. 5. Perputaran total aktiva menunjukan semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. 6. Debt ratio memiliki arti bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. 7. Gross profit margin menunjukan semakin tinggi profitabilitasnya berati semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualanb meningkat maka gross profit margin akan menurun.

D. Analisis Cross section

Menurut Fahmi 2011: 214, analisis cross section adalah melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup sejenis.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) NOMOR 4 TAHUN 2012 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI.

3 18 13

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) NOMOR 4 TAHUN 2012 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI.

0 2 19

PENUTUP IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) NOMOR 4 TAHUN 2012 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI.

0 3 6

TESIS ANALISIS SAP-LAP PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF (Studi kasus : Produk Komponen Otomotif PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri).

0 6 14

PENDAHULUAN ANALISIS SAP-LAP PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF (Studi kasus : Produk Komponen Otomotif PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri).

0 3 13

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS SAP-LAP PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF (Studi kasus : Produk Komponen Otomotif PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri).

0 5 12

PENUTUP ANALISIS SAP-LAP PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF (Studi kasus : Produk Komponen Otomotif PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri).

1 15 27

Analisis kinerja keuangan studi kasus di PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri

1 3 115

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN Studi Kasus Pada PT Yogya Presisi Teknikatama Industri Yogyakarta

0 0 190

Persepsi karyawan tentang pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja kualitas dan kinerja keuangan : studi kasus di PT. Yogya Presisi Tehknikatama Industri - USD Repository

0 3 128