d. Manajer perusahaan, mengidentifikasikan kemungkinan melakukan
merger penggabungan dengan perusahaan lain. 4.
Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses analisis
terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.
Menurut Munawir 2007: 36 ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisis
horizontal dan analisis vertikal. Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode
atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis. Analisis
vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang
satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu
saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja
tanpa mengetahui perkembangannya.
B. Analisis Rasio Keuangan
Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu.Rasio-rasio
keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca ataupun laporan laba rugi dan juga rasio dibuat menurut kebutuhan
penganalisa. Menurut Bambang Riyanto 2001:330-331 ,“Rasio keuangan
dibagi menjadi 4 rasio utama, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas
”. Begitu juga dengan menurut Sartono 2001:114 membagi 4 jenis
analisis rasio yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio financial leverage, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan sebelum pengambilan keputusan terhadap suatu perusahaan.
1. Rasio Likuiditas
Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, bisa dikarenakan perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali. Atau kedua, bisa mungkin saja perusahaan memiliki dana, saat jatuh
tempo perusahaan tidak memiliki dana tidak cukup secara tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva lainnya
seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga atau menjual sediaan atau aktiva lainnya. Likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya
aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang
meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid test ratio, cash ratio, cash turnover ratio, working
capital to total asset. Dalam penelititan ini rasio yang digunakan yakni: a.
Current ratio Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Semakin tinggi ratio ini berarti semankin
besaar kemampuan
perusahaan untuk
memenuhi kewajiban
financialnya jangka pendek. Rumus :
b. Acid test ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid. Rumus :
2. Financial Leverage Ratio
Rasio ini disebut juga rasio solvabilitas yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari
kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini
menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman Bank. Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya
sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid. Rasio financial leverage terdiri dari
debt ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge coverage.
Dalam penelititan ini rasio yang digunakan yakni :
a. Debt ratio Rasio Hutang
Perbandingan antara hutang – hutang dan aktiva dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan tingkat risiko yang dihadapi perusahaan dalam kemampuan modal sendiri.
Rumus :
b. Total debt to equityt ratio Rasio Hutang terhadap Modal
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rumus:
3. Rasio Aktifitas
Salah satu tujuan manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar efisiensi investasipada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio