mencapai tingkat penjualan yang sama, sedangkan aktiva tetap yang digunakan lebih sedikit berarti perusahaan semakin efektif.
5. Perputaran total aktiva menunjukan semakin besar rasio ini semakin baik
yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan
atau diperbesar. 6.
Debt ratio memiliki arti bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko
yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah
untuk membiayai aktiva. 7.
Gross profit margin menunjukan semakin tinggi profitabilitasnya berati semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan bahwa gross profit margin sangat
dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualanb meningkat maka gross profit margin akan menurun.
D. Analisis Cross section
Menurut Fahmi 2011: 214, analisis cross section adalah melakukan suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil
hitungan, terutama hitungan dalam bentuk rasio antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup sejenis.
Menurut Hanafi 2009: 111, mendefinisikan industri sejenis bukan pekerjaan mudah. Industri yang dapat dibandingkan pada dasarnya memiliki
satu atau beberapa elemen yang sama, kesamaan tersebut antara lain: 1.
Kesamaan dalam jenis dan bahan baku Perusahaan dapat dikelompokan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa
juga berdasarkan proses produksi yang dipunyai. 2.
Kesamaan dari sisi permintaan Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai
kriteria pengelopokan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk tersebut merupakan substansi satu sama
lainnya, maka produk-produk tersebut masuk dalam kelompok industri yang sama.
3. Kesamaan dalam atribut keuangan
Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan atribut bias dimasukan ke dalam satu kelompok.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dengan studi kasus, yaitu melakukan penelitian terhadap suatu objek tertentu pada PT. YOGYA PRESISI
TEHNIKATAMA INDUSTRI YPTI. Hasil dan kesimpulan yang diberikan hanya dapat diterapkan pada perusahaan tersebut saja dan hanya
digunakan pada periode yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI YPTI
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 – Agustus 2014
C. Subjek dan Obyek Penelitian
1.
Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah pada PT.YPTI. 2.
Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah data mengenai laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi.
22