Insidens, Etiologi dan Patogenesis Keluhan dan gejala

Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067 menghilangkan kegemukan penderita osteoarthritis sendi penyokong berat badan maka akan mengurangi keluhan.  Fisioterapi, terutama pemanasan dan latihan yang adekuat. Pemanasan badan moist health lebih nyaman daripada pemanasan kering. Massage, penggunaannya sangat terbatas karena hanya berefek pada otot yang melingkupi sendi, sedang sendinya sendiri tidak dapat dicapai. Massage berguna untuk mengurangi nyeri karena spasme otot.  Alat bantu, misalnya traksi atau pemakaian soft collar untuk spondilosis leher, korset untuk spondilosis lumbal, tongkat untuk osteoartritis lutut atau pinggul. Berdasarkan perkembangan penelitian tentang osteoarthritis, untuk pengobatan terbaru osteoarthritis dapat dipakai kombinasi Chondroitin Sulfat CS dan Glucosamine Sulfat GS. Dengan kombinasi ini sangat efektif untuk menghilangkan nyeri pada osteoarthritis juga nyeri pada arthritis rheumatoid. Glucosamine adalah bentuk polisakarida terbuat dari kulit kerang yang merupakan bahan dasar pembentuk tulang rawan sendi. Cara kerjanya menstimulasi fungsi dan kerja sendi sehingga dapat terjadi regenerasi sel rawan sendi secara berkesinambungan. Zat tersebut disisipkan melalui pergesekan sendi ke dalam rawan sendi untuk membentuk sel-sel rawan. Chondroitin sulfat terbuat dari tulang rawan ikan hiu dan paus. Khasiatnya adalah antiinflamasi peradangan dan penghilang rasa sakit. Zat itu juga bisa menetralisasi perusakan enzim dan meningkatkan kualitas cairan sendi.

V. ARTHRITIS RHEUMATOID

Menurut definisi, arthritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi yang mengenai jaringan ikat sendi, bersifat progresif, simetrik, dan sistemik serta cenderung menjadi kronik. Atau arthritis rheumatoid adalah kelainan sistemik dengan manifestasi utama pada persendian yang berkembang secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu.

A. Insidens, Etiologi dan Patogenesis

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteraan Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 62 Insidens arthritis rheumatoid yang berbeda dengan osteoarthritis memperlihatkan penurunan setelah usia 65 tahun. Namun demikian, karena arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang kronis, prevalensinya meningkat pada populasi lanjut usia. Etiologi penyakit ini tidak diketahui, akan tetapi, arthritis rheumatoid ditandai oleh inflamasi serius pada sinovia persendian diartroid. Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067 Jaringan sinovia menjadi hiperplastik dan mengalami infiltrasi oleh limfosit serta sel-sel plasma. Sejumlah zat pengantar inflamasi, termasuk interleukin 1, prostaglandin, dan imunoglobulin ditemukan dalam cairan sinovia.

B. Keluhan dan gejala

Sebagian besar pasien arthritis rheumatoid yang berusia lanjut menderita penyakit tersebut sebagai suatu proses yang tengah berlangsung dan sudah dimulai. Kalau arthritis rheumatoid baru terjadi ketika seseorang sudah lanjut usia, onsetnya dapat timbul perlahan atau terjadi secara akut. Pada kebanyakan pasien, keadaan arthritis disertai dengan gejala konstitutional yang ringan atau sedang. Biasanya arthritis reumatoid terutama ditemukan pada persendian yang kecil pada tangan yaitu di artikulasio interfalangeal proksimal, metakarpofalangeal, kemudian kaki pada artikulasio metatarsofalangeal, interfalangeal dan pergelangan tangan, baru kemudian penyakit ini mengenai persendian yang besar misalnya sendi siku, bahu, lutut. Kalau onsetnya terjadi secara tiba-tiba selama waktu beberapa hari saja, pasien sering mengalami gejala malaise, anoreksia, penurunan berat badan dan depresi. Gejala panas dan perspirasi malam hari kadang-kadang dikemukakan. Pada akhirnya, arthritis rheumatoid akan menjadi penyakit tambahan yang simetris persendian seperti halnya arthritis rheumatoid pada pasien yang berusia muda.

C. Hasil Laboratorium