Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067
Jaringan sinovia menjadi hiperplastik dan mengalami infiltrasi oleh limfosit serta sel-sel plasma. Sejumlah zat pengantar inflamasi, termasuk interleukin 1,
prostaglandin, dan imunoglobulin ditemukan dalam cairan sinovia.
B. Keluhan dan gejala
Sebagian besar pasien arthritis rheumatoid yang berusia lanjut menderita penyakit tersebut sebagai suatu proses yang tengah berlangsung dan sudah dimulai.
Kalau arthritis rheumatoid baru terjadi ketika seseorang sudah lanjut usia, onsetnya dapat timbul perlahan atau terjadi secara akut. Pada kebanyakan pasien, keadaan
arthritis disertai dengan gejala konstitutional yang ringan atau sedang.
Biasanya arthritis reumatoid terutama ditemukan pada persendian yang kecil pada tangan yaitu di artikulasio
interfalangeal proksimal, metakarpofalangeal, kemudian kaki pada artikulasio metatarsofalangeal, interfalangeal dan pergelangan tangan, baru kemudian
penyakit ini mengenai persendian yang besar misalnya sendi siku, bahu, lutut. Kalau onsetnya terjadi secara tiba-tiba selama waktu beberapa hari saja, pasien
sering mengalami gejala malaise, anoreksia, penurunan berat badan dan depresi. Gejala panas dan perspirasi malam hari kadang-kadang dikemukakan. Pada
akhirnya, arthritis rheumatoid akan menjadi penyakit tambahan yang simetris persendian seperti halnya arthritis rheumatoid pada pasien yang berusia muda.
C. Hasil Laboratorium
Beberapa hasil uji laboratorium dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis arthritis reumatoid. Sekitar 85 penderita arthritis reumatoid mempunyai
autoantibodi didalam serumnya yang dikenal sebagai faktor rheumatoid. Autoantibodi ini adalah suatu faktor anti-gama globulin IgM yang bereaksi
terhadap perubahan IgG. Titer yang tinggi, lebih besar dari 1:160, biasanya dikaitkan dengan nodula rheumatoid, penyakit yang berat, vaskulitis, dan prognosis
yang buruk. Faktor reumatoid adalah suatu indikator diagnosis yang membantu, tetapi uji untuk menemukan faktor ini bukanlah suatu uji untuk menyingkirkan
diagnosis arthritis rheumatoid. Hasil yang positif dapat juga menyatakan adanya penyakit jaringan penyambung seperti lupus eritematosus sistemik, sklerosis
sistemik progresif, dan dermatomiositis. Selain itu, sekitar 5 orang normal memiliki faktor reumatoid yang positif dalam serumnya. Insidens ini meningkat
dengan bertambahnya usia. Sebanyak 20 orang normal yang berusia diatas 60 tahun dapat memiliki faktor rheumatoid dalam titer yang rendah.
Laju endap darah LED adalah suatu indeks peradangan yang bersifat tidak spesifik. Pada arthritis rheumatoid nilainya dapat tinggi 100 mmjam atau lebih
tinggi lagi. Hal ini berarti bahwa laju endap darah dapat dipakai untuk memantau aktivitas penyakit.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteraan Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 63
Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067
Arthritis rheumatoid dapat menyebabkan anemia normositik normokromik melalui pengaruhnya pada sumsum tulang. Anemia ini tidak berespons terhadap
pengobatan anemia yang biasa dan dapat membuat penderita cepat lelah. Seringkali juga terdapat anemia kekurangan besi sebagai akibat pemberian obat untuk
mengobati penyakit ini. Anemia semacam ini dapat berespons terhadap pemberian besi.
Cairan sinovial normal bersifat jernih, berwarna kuning muda hitung sel darah putih kurang dari 200mm
3
. Pada arthritis rheumatoid cairan sinovial kehilangan viskositasnya dan hitungan sel darah putih meningkat mencapai 15.000 – 20.000
mm
3
. Hal ini membuat cairan menjadi tidak jernih. Cairan semacam ini dapat membeku, tetapi bekuan biasanya tidak kuat dan mudah pecah.
D. Kriteria Diagnostik