Diagnosis Penatalaksanaan Osteoarthritis OSTEOARTHRITIS

Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067 3. Osteoartritis moderat : bila ditemukan 3 dari 5 kriteria di atas 4. Osteoartritis berat : bila ditemukan 4 dari 5 kriteria di atas

D. Diagnosis

Diagnosis osteoartritis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan jasmani, radiologis, dan bila perlu dengan pemeriksaan laboratorium tertentu. Diagnosis bandingnya terutama dengan penyakit sendi yang sering ditemui dalam praktek sehari-hari, yaitu artritis gout dan artritis rheumatoid.

E. Penatalaksanaan Osteoarthritis

Stadium awal osteoarthritis paling baik bila ditangani dengan tindakan konservatif, termasuk pengobatan dengan obat-obat anti inflamasi nonsteroid NSAID, fisioterapi atau tanpa pengobatan sama sekali. Intervensi pembedahan merupakan tindakan yang terlambat setelah terjadi perkembangan penyakit yang berarti. Penggunaan injeksi sodium hialuronat yang berfungsi sama seperti cairan sinovial pada rongga sendi dapat juga digunakan. Dosis yang dipakai adalah 1 x 2 mlminggu selama 5 minggu berturut-turut. Indikasi bedah dilakukan bila nyeri dan pengurangan fungsi masih ada setelah pemberian obat-obat anti inflamasi non steroid, suntikan steroid ke dalam sendi dan penggunaan bidai kecil. Osteoarthritis lanjut pada persendian perifer sering memerlukan pembedahan untuk meringankan rasa nyeri dan memperbaiki fungsi sendi, misalnya tindakan menyatukan sendi atau arthroplasti reseksi untuk menyumbat rongga sendi, osteotomi untuk menghasilkan kembali keseimbangan berbagai gaya mekanis, atau arthroplasti penggantian sendi secara total untuk membentuk kembali permukaan artikulasi sendi. Selain dari pengobatan medis seperti di atas, dapat juga disertai dengan penatalaksanaan lain seperti sebagai berikut:  Meyakinkan penderita bahwa penyakitnya tidak progresif karena biasanya penderita takut sekali menjadi lumpuh atau cacat. Rencana pengobatan selanjutnya dijelaskan dan disesuaikan dengan keadaan umum penderita, sendi-sendi yang terkena, keluhan dan sikap hidup sehari-hari.  Istirahat atau proteksi terhadap sendi yang terkena.  Koreksi semua faktor-faktor yang menimbulkan stress berlebihan pada rawan sendi. Tindakan ini bukan saja akan mengurangi beban pada rawan sendi, tetapi juga memperlambat proses degenerasi sehingga akan lebih memberi kesempatan proses regenerasi berlangsung.  Diet, selain untuk mengurangi berat badan, tidak ada bukti bahwa diet berperan langsung terhadap pengobatan osteoarthritis. Dengan Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteraan Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 61 Gangguan Muskuloskeletal Meilina, S.Ked 406080067 menghilangkan kegemukan penderita osteoarthritis sendi penyokong berat badan maka akan mengurangi keluhan.  Fisioterapi, terutama pemanasan dan latihan yang adekuat. Pemanasan badan moist health lebih nyaman daripada pemanasan kering. Massage, penggunaannya sangat terbatas karena hanya berefek pada otot yang melingkupi sendi, sedang sendinya sendiri tidak dapat dicapai. Massage berguna untuk mengurangi nyeri karena spasme otot.  Alat bantu, misalnya traksi atau pemakaian soft collar untuk spondilosis leher, korset untuk spondilosis lumbal, tongkat untuk osteoartritis lutut atau pinggul. Berdasarkan perkembangan penelitian tentang osteoarthritis, untuk pengobatan terbaru osteoarthritis dapat dipakai kombinasi Chondroitin Sulfat CS dan Glucosamine Sulfat GS. Dengan kombinasi ini sangat efektif untuk menghilangkan nyeri pada osteoarthritis juga nyeri pada arthritis rheumatoid. Glucosamine adalah bentuk polisakarida terbuat dari kulit kerang yang merupakan bahan dasar pembentuk tulang rawan sendi. Cara kerjanya menstimulasi fungsi dan kerja sendi sehingga dapat terjadi regenerasi sel rawan sendi secara berkesinambungan. Zat tersebut disisipkan melalui pergesekan sendi ke dalam rawan sendi untuk membentuk sel-sel rawan. Chondroitin sulfat terbuat dari tulang rawan ikan hiu dan paus. Khasiatnya adalah antiinflamasi peradangan dan penghilang rasa sakit. Zat itu juga bisa menetralisasi perusakan enzim dan meningkatkan kualitas cairan sendi.

V. ARTHRITIS RHEUMATOID

Menurut definisi, arthritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi yang mengenai jaringan ikat sendi, bersifat progresif, simetrik, dan sistemik serta cenderung menjadi kronik. Atau arthritis rheumatoid adalah kelainan sistemik dengan manifestasi utama pada persendian yang berkembang secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu.

A. Insidens, Etiologi dan Patogenesis

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteraan Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 62 Insidens arthritis rheumatoid yang berbeda dengan osteoarthritis memperlihatkan penurunan setelah usia 65 tahun. Namun demikian, karena arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang kronis, prevalensinya meningkat pada populasi lanjut usia. Etiologi penyakit ini tidak diketahui, akan tetapi, arthritis rheumatoid ditandai oleh inflamasi serius pada sinovia persendian diartroid.