1. PEMROGRAMAN
a
Paradigma Pemrograman
b
Kolaborasi
c
Penyimpanan dan Dokumentasi
A. PARADIGMA PEMROGRAMAN
Pada tahun 1980an, sistem operasi masih berbasis teks, maka pemrograman juga
menggunakan alat bantu dan memberikan hasil yang berbasis teks pula.
Kemudian ketika sistem operasi sudah berbasis grafis, maka alat bantu dan teknik pemrograman
juga mengalami perkembangan yang signifikan.
Salah satu perkembangan yang menarik adalah hadirnya teknologi visual sehingga dalam
melakukan pemrograman, programmer semakin
dipermudah terutama dalam melakukan pemrograman terhadap antarmuka pengguna.
JENIS PEMROGRAMAN
Structured Programming
Procedural Programming
EventDrivent Programming
Object Oriented Programming
B. KOLABORASI
Dalam pengembangan sistem informasi skala besar, pada fase pengembangan tentu tidak
mungkin hanya mengandalkan satu atau dua orang
programmer saja.
Memerlukan satu tim programmer yang harus
saling berbagi pekerjaan.
Proses ini disebut kolaborasi pemrograman collaboration programming.
DOKUMENTASI
Program yang telah dan sedang dibuat harus disimpan dengan pengaturan yang harus
ditentukan baik oleh pimpinan tim programmer
maupun oleh manajer proyek.
Menyimpan source code saja tidak cukup. Harus disertai dengan dokumen penjelasan bagaimana
software tersebut digunakan.
2. INTEGRASI SISTEM
Setelah pemrograman dilakukan dan telah mencapai tahap penyelesaian maka berikutnya
adalah menyatukan setiap hasil kerja dari anggota tim
programmer ke dalam satu kesatuan sistem yang utuh.
Setiap modul yang dibangun akan saling berinteraksi dan informasi yang diharapkan
dapat dihasilkan sesuai requirements.
3. DEBUGGING
Secara umum istilah debugging pertama kali
digunakan ketika masamasa awal komputer yang masih menggunakan tabung hampa.
Pada masa komputerisasi modern, istilah debugging digunakan untuk mendeskripsikan
aktivitas yang dilakukan oleh programmer untuk
menemukan masalah ataupun potensi masalah dalam program yang dibuatnya.
4. PROGRAMMER
Profesi programmer kadang dapat dikatakan
sebagai seni daripada teknis.
Programmer harus mampu menerjemahkan requirements yang telah dituangkan dalam
desain menjadi kodekode program yang jika dikompilasi akan menjadi software yang
merrupakan inti dari sistem informasi.
Back
QUALITY ASSURANCEQA
Dalam QA akan dilakukan pengujian sebelum masuk ke dalam fase
delivery dimana software sudah diyakini sudah memenuhi
user requirements specification.
Idealnya juga dalam segi penggunaannya harus memenuhi standar
user friendliness.
Meskipun proyek telah diselesaikan tepat waktu dan memenuhi semua kriteria
requirements, namun bisa saja software yang dihasilkan tidak
memuaskan bagi klien.
ADA DUA HAL MENGENAI KUALITAS YANG MENJADI PERHATIAN, YAITU:
Kualitas deriverables, yaitu kualitas dari sistem
informasi yang dihasilkan oleh pelaksana proyek.
Kualitas proyek, yaitu kualitas yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
dalam proyek.
1. RENCANA KUALITAS QUALITY PLAN