Petugas dalam Rangkaian Kegiatan Matching

6 | ST2013-PES.Matching

1.7.1. Koordinator Matching Kormatch

Tugas dan Kewajiban Koordinator Matching adalah: 1. Mengikuti pelatihan koordinator matching PES. 2. Mengajarkan tata cara matching rumah tangga berdasarkan Daftar ST2013-P dan Daftar ST2013-PES.P serta Daftar ST2013-L dengan Daftar ST2013- PES.L. 3. Mengajarkan tata cara menyalin isian karekteristik rumah tangga yang tercatat pada Daftar ST2013-P tetapi tidak tercatat pada Daftar ST2013-PES.P dan rumah tangga yang tercatat pada Daftar ST2013-PES.P tetapi tidak tercatat pada Daftar ST2013-P ke dalam Daftar ST2013-PES.RL. 4. Mengajarkan tata cara mengisi status match awal dan match akhir rumah tangga menggunakan Daftar ST2013-PES.P dan rekapitulasi jumlah rumah tangga hasil rekonsiliasi berdasarkan status match akhir pada Daftar ST2013- PES.RL. 5. Mengajarkan entri dokumen ST2013-PES.P dan ST2013-PES.L. 6. Mengkoordinasikan kegiatan matching di BPS Provinsi. 7. Memberi petunjuk bila petugas matching menemui kesulitan dalam rangka matching. 8. Membuat laporan mengenai kegiatan matching rumah tangga.

1.7.2. Petugas Matching

Petugas matching adalah staf BPS Provinsi. Tugas dan kewajiban petugas matching adalah: 1. Mengikuti briefing, menyimak, dan memahami dengan baik materi editingcoding dan tata cara matching yang disampaikan oleh Koordinator Matching. 2. Melakukan editingcoding Daftar ST2013-PES.P dan Daftar ST2013-PES.L. 3. Melakukan matching rumah tangga menggunakan Daftar ST2013-P dan Daftar ST2013-PES.P. 4. Menyalin isian Daftar ST2013-PES.P yang status match awal adalah mungkin match ke Daftar ST2013-PES.RL. ST2013-PES.Matching | 7 5. Menyalin isian Daftar ST2013-P ke dalam Daftar ST2013-PES.RL untuk rumah tangga yang tercatat pada Daftar ST2013-P tetapi tidak tercatat pada Daftar ST2013-PES.P dan rumah tangga yang tercatat pada Daftar ST2013-PES.P tetapi tidak tercatat pada Daftar ST2013-P. 6. Melingkari nomor urut rumah tangga yang mungkin match pada peta WB. 7. Menyalin isian Daftar ST2013-L ke Daftar ST2013-PES.L untuk seluruh rumah tangga hasil pencacahan ST2013. 8. Menentukan status match akhir rumah tangga berdasarkan hasil rekonsiliasi lapangan. 9. Melakukan rekapitulasi jumlah rumah tangga hasil rekonsiliasi berdasarkan status match akhir pada Daftar ST2013-PES.RL. 10. Memeriksa secara keseluruhan konsistensi isian matching antara Daftar ST2013-PES.P dan Daftar ST2013-P. 11. Menyalin status match awal dan match akhir untuk setiap rumah tangga PES menggunakan Daftar ST2013-PES.P.

1.7.3. Petugas Rekonsiliasi Lapangan

Petugas rekonsiliasi lapangan adalah Kortim PES. Tugasnya adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti pelatihan petugas PES ST2013. 2. Melakukan rekonsiliasi lapangan dengan Daftar ST2013-PES.RL. 3. Menuliskan hasil rekonsiliasi lapangan dalam Daftar ST2013-PES.RL. 4. Menyerahkan Daftar ST2013-PES.RL hasil rekonsiliasi lapangan ke BPS KabupatenKota. 5. Mematuhi jadual waktu yang telah ditentukan.

1.8. Perekrutan Petugas

Petugas PES ST2013 adalah Koodinator Tim Kortim dan Pencacah lengkap PCL. Sebagai Kortim adalah Kasi Produksi atau Staf BPS KabupatenKota, sedangkan sebagai petugas pencacahan PCL adalah staf 8 | ST2013-PES.Matching KabupatenKota atau KSK. Baik Kortim maupun PCL yang direkrut harus paham dengan wilayah tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya. Semua petugas, akan dilatih sesuai dengan tugas dan jabatannya dalam kegiatan ST2013. Semua petugas sensus di lapangan yang telah diangkat oleh Kepala BPS KabupatenKota atau pejabat yang ditunjuk, dalam melaksanakan tugasnya memiliki kewajiban sebagai berikut: 1 Melakukan tugas dan kewajiban sesuai perintah atau arahan dari pihak yang berwenang. 2 Memperlihatkan surat tugas petugas PES kepada responden dan aparat desakelurahan selama melaksanakan tugas. 3 Menggunakan peralatan yang disediakan pada kegiatan PES pada saat menjalankan tugasnya tidak boleh mengganti dengan peralatan yang lain. 4 Memperhatikan agama, adat istiadat dan tata krama setempat, serta menjaga ketertiban umum. 5 Wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan tuntutan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 36 Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik.