Pedoman Koordinator Tim (ST2013 PES.KORTIM)

(1)

SENSUS PERTANIAN 2013

EVALUASI PASCA SENSUS

PENCACAHAN LENGKAP

RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

PEDOMAN KOORDINATOR TIM

(ST2013

-

PES.KORTIM)


(2)

(3)

ST2013-PES.KORTIM

|

i

KATA PENGANTAR

Evaluasi Pasca Sensus ST2013 (PES ST2013) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ukuran-ukuran kesalahan cakupan dan isian sebagai evaluasi terhadap hasil pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian ST2013. Kegiatan ini harus dilaksanakan segera setelah pencacahan lengkap ST2013 selesai dilakukan.

Buku pedoman ini menjelaskan fungsi, tugas, tanggung jawab, dan wewenang kortim serta tata cara pengawasan lapangan dan pemeriksaan dokumen PES ST2013 oleh Kortim, baik saat pemutakhiran rumah tangga maupun saat pencacahan lengkap rumah tangga pertanian. Selain itu pada buku ini juga memuat tata cara pelaksanaan rekonsiliasi yang harus dilakukan oleh kortim.

Mengingat kortim mempunyai peran yang cukup penting dalam pelaksanaan kegiatan PES ST2013, maka diharapkan kortim mengikuti petunjuk yang dijabarkan dalam buku ini agar dapat melaksanakan tugas, fungsi dan perannya dengan baik. Akhirnya, atas peran serta semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan PES ST2013 ini diucapkan terimakasih

Jakarta, Mei 2013

Deputi Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik,


(4)

(5)

ST2013-PES.KORTIM

|

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ...v

DAFTAR BAGAN ...v

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.1 Tujuan ... 2

1.2 Karakteristik yang Dikumpulkan ... 2

1.3 Lokasi dan Petugas ... 2

1.4 Alokasi sampel ... 3

1.5 Cakupan Kegiatan ... 3

1.6 Jenis Dokumen ... 5

1.7 Alur Dokumen ... 6

1.8 Jadwal Kegiatan ... 6

II. FUNGSI DAN TUGAS KORTIM ... 8

2.1 Fungsi Kortim ... 8

2.1.1. Fungsi Koordinasi ... 8

2.1.2. Fungsi Pengawas Lapangan ... 9

2.1.3. Fungsi Pemeriksaan Daftar ... 10

2.1.4. Fungsi Rekonsiliasi Lapangan ... 11

2.2 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kortim ... 11

2.3 Petunjuk Pelaksanaan Tugas Kortim... 13

III. METODE PENCACAHAN ... 14

3.1 Metode Pengumpulan Data untuk Pencacahan Lengkap PES ST2013 ... 14

3.2 Pemutakhiran Rumah Tangga PES ST2013 ... 15


(6)

iv

|

ST2013-PES.KORTIM

IV. TATA CARA PENGAWASAN LAPANGAN ... 17

4.1 Persiapan Lapangan... 17

4.1.1. Kelengkapan Instrumen ... 17

1.1.1. Pembagian Tugas ... 21

4.2 Pengawasan Lapangan ... 25

4.3 Pengorganisasian Kegiatan Lapangan... 31

4.4 Evaluasi dan Pemeriksaan ... 31

V. TATA CARA PEMERIKSAAN DOKUMEN ... 33

5.1 Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.P dan Peta ... 33

5.2 Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L ... 39

5.2.1. Blok I. Keterangan Umum Rumah Tangga ... 41

5.2.2. Blok II.A. Jenis Kegiatan Rumah Tangga Usaha Pertanian ... 41

5.2.3. Blok II.B Keterangan Rumah Tangga Usaha Pertanian ... 42

5.2.4. Blok III. Penguasaan/Kegiatan Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) ... 43

5.2.5. Blok IV. Pengusahaan Tanaman Hortikultura ... 45

5.2.6. Blok V. Pengusahaan Tanaman Perkebunan ... 47

5.2.7. Blok VI. Penguasaan/Pengusahaan Ternak ... 50

5.2.8. Blok VII. Pengusahaan Kegiatan Perikanan ... 53

5.2.9. Blok VIII. Pengusahaan Tanaman Kehutanan dan Kegiatan Kehutanan Lainnya ... 57

5.2.10. Blok IX. Keterangan Penguasaan Lahan Rumah Tangga Pada Saat Pencacahan ... 60

5.3 Konsistensi Dokumen ST2013-PES.P dan ST2013-PES.L ... 62

5.4 Konsistensi dan Kewajaran Jawaban ... 64

5.5 Pengecekan Kelengkapan ... 65

5.6 Melengkapi Daftar Isian ST2013-PES.L oleh Kortim... 65

5.7 Pengelolaan Dokumen ... 66

VI. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR ST2013-PES.WB ... 69

VII REKONSILIASI LAPANGAN 71

7.1 Prosedur Rekonsiliasi lapangan ... 71

7.2 Tata cara Pengisian Daftar ST2013-PES.RL ... 71

VIII.PENUTUP ... 77


(7)

ST2013-PES.KORTIM

|

v

DAFTAR TABEL

Tabel.1.1 Jenis Dokumen yang Digunakan dalam PES ST2013 ... 5

Tabel.1.2 Jadwal Kegiatan PES ST2013 ... 6

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Tahapan Kegiatan PES ST2013 ... 4

Bagan 1.2. Alur Dokumen dalam Pelaksanaan PES ST2013 ... 6

Bagan 4.1. Tahapan Pengawasan Pemutakhiran Rumah Tangga ... 27

Bagan 4.2. Tahapan Pengawasan Pencacahan Lengkap ... 29

Bagan 5.1. Tahapan Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.P ... 34

Bagan 5.2. Tahapan Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L ... 40

Bagan 5.3. Tahapan Pengiriman Dokumen ... 68

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pencacahan Lengkap Rumah Tangga pada Blok Sensus Door to Door ... 22


(8)

vi

|

ST2013-PES.KORTIM

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah Sampel Blok Sensus dan Petugas PES ST2013 ... 79

Lampiran 2. Jadwal Kerja Harian per Tim di Lapangan pada Blok Sensus Dooor to Door ... 80

Lampiran 3. Jadwal Kerja Harian per Tim di Lapangan pada Blok Sensus Snowball ... 81

Lampiran 4. Peta SP2010-WB/ST2013-WB Setelah Dimutakhirkan ... 82

Lampiran 5. Daftar ST2013-PES.P Door to Door ... 83

Lampiran 6. Daftar ST2013-PES.P Snowball ... 85

Lampiran 7. Daftar ST2013-PES.L ... 98

Lampiran 8. Daftar ST2013-PES.RL ... 106

Lampiran 9. Daftar ST2013-PES.WB ... 111


(9)

ST2013-PES.KORTIM

|

1

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, penyelenggaraan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi dilakukan 10 tahun sekali. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa waktu penyelenggaraan Sensus Penduduk adalah pada tahun berakhiran angka 0 (nol), Sensus Pertanian pada tahun berakhiran angka 3 (tiga), dan Sensus Ekonomi pada tahun berakhiran angka 6 (enam). Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh BPS sejak tahun 1963, artinya Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang keenam kalinya. Kegiatan pertanian yang dicakup dalam Sensus Pertanian sebelumnya dan dalam ST2013 meliputi 6 subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

Pada setiap kegiatan pengumpulan data, tidak terlepas dari kesalahan yang disebut dengan non sampling error. Kesalahan ini merupakan bias yang disebabkan antara lain oleh kesalahan petugas lapangan dan kesalahan responden. Kesalahan petugas lapangan dapat berupa salah cakup (coverage error), dan salah isi (content error). Sedangkan kesalahan responden dapat berupa salah jawab (response error) yang juga merupakan bagian dari content error.

Untuk memperkirakan besarnya kesalahan non sampling pada pelaksanaan ST2013, BPS melakukan kegiatan evaluasi yang disebut dengan kegiatan Post Enumeration Survey ST2013 (PES ST2013). Pelaksanaan ST2013 dan PES ST2013 dilakukan secara independen. Oleh karena itu dalam pencacahan PES ST2013 tidak diperkenankan menggunakan Daftar Kuesioner ST2013.


(10)

2

|

ST2013-PES.KORTIM

1.1 Tujuan

Tujuan utama dari PES ST2013-Listing adalah :

1. Mendapatkan informasi tingkat kesalahan cakupan (coverage error) pada pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian ST2013. 2. Mendapatkan informasi tingkat kesalahan isian (content error) dari variabel

-variabel isian.

Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh masukan bagi perencanaan kegiatan sensus/survei yang akan datang, sehingga kesalahan serupa dapat dikurangi.

1.2 Karakteristik yang Dikumpulkan

Karakteristik rumah tangga pertanian yang dikumpulkan pada PES ST2013 meliputi:

1. Jenis kegiatan rumah tangga usaha pertanian. 2. Jenis usaha utama rumah tangga pertanian.

3. Penguasaan/pengusahaan/kegiatan tanaman pangan (padi dan palawija). 4. Pengusahaan tanaman hortikultura.

5. Pengusahaan tanaman perkebunan. 6. Penguasaan/pengusahaan ternak. 7. Pengusahaan kegiatan perikanan.

8. Pengusahaan tanaman kehutanan dan kegiatan kehutanan lainnya. 9. Penguasaan lahan rumah tangga.

1.3 Lokasi dan Petugas

Kegiatan PES ST2013 dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel blok sensus sebanyak 1.350 blok. Pelaksanaan pencacahan PES ST2013 dilakukan secara tim. Setiap tim terdiri dari 1 orang koordinator tim (kortim) dan 3 orang pencacah lengkap (PCL) yang akan bekerja di 6 blok sensus sampel. Kortim dan PCL PES ST2013 adalah petugas ST2013/kortim ST2013 berkemampuan baik dari blok sensus yang berbeda dengan blok sensus wilayah


(11)

ST2013-PES.KORTIM

|

3

kerjanya pada saat PES ST2013.. Selain petugas lapangan, pada tahap pengolahan juga terdapat petugas matching dan petugas rekonsiliasi lapangan. Setiap petugas matching akan melakukan matching sebanyak 2 blok sensus, dan setiap petugas rekonsiliasi akan melakukan rekonsiliasi lapangan di 6 blok sensus. Banyaknya sampel blok sensus dan jumlah petugas di setiap propinsi dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.4 Alokasi sampel

Kegiatan pencacahan lengkap PES ST2013 dilakukan secara sampel. Blok sensus yang menjadi cakupan PES ST2013 adalah blok sensus biasa yang ada muatan rumah tangga hasil SP2010. Jumlah sampel blok sensus PES ST2013 sebanyak 1.350 blok tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Dalam pelaksanaan pencacahan lengkap, wilayah administrasi (desa/kelurahan) di kabupaten dan blok sensus di kota dikelompokkan berdasarkan konsentrasi pertaniannya.

1.5 Cakupan Kegiatan

Secara keseluruhan tahapan kegiatan PES ST2013 meliputi tahap menelusuri blok sensus, tahap pemutakhiran rumah tangga, pencacahan lengkap rumah tangga pertanian, tahap pemeriksaan, tahap matching awal, tahap rekonsiliasi lapangan, tahap matching akhir, dan tahap pengolahan data. Selengkapnya dapat dilihat pada Bagan 1.1 di bawah ini.


(12)

4

|

ST2013-PES.KORTIM

Mulai

Tim menyelusuri wilayah BS (Peta SP2010-WB)

Pemutakhiran rumah tangga (Daftar ST2013-PES.P)

Pemeriksaan daftar

Kortim menyerahkan dokumen hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota

BPS Kab/Kota mengirim hasil pencacahan ke BPS Provinsi

Tahap matching awal

(Daftar ST2013-P, ST2013-L, ST2013-PES.P, ST2013-PES.L)

BPS Provinsi mengirim dokumen (ST2013-PES.P, ST2013-PES.RL) yang akan

direkonsiliasi ke BPS Kab/Kota

Rekonsiliasi lapangan (Daftar ST2013-PES.RL)

BPS Kab/Kota mengembalikan dokumen hasil rekonsiliasi (ST2013-PES.P, ST2013-PES.RL) ke

BPS Provinsi

Tahap match akhir Daftar ST2013-PES.P oleh petugas matching

BPS Provinsi mengirim data clean PES ST2013 ke BPS Pusat

Pengolahan

Selesai

Pencacahan lengkap rumah tangga pertanian (Daftar ST2013-PES.L)


(13)

ST2013-PES.KORTIM

|

5

1.6 Jenis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam PES ST2013 seperti pada tabel berikut:

Tabel.1.1 Jenis Dokumen yang Digunakan dalam PES ST2013

Jenis Dokumen Kegunaan Digunakan Oleh

(1) (2) (3)

ST2013-PES.DSBS Daftar sampel blok sensus PES

ST2013 PCl, Kortim

Daftar ST2013-P Matching rumah tangga. Petugas matching Daftar ST2013-L Matching rumah tangga usaha

pertanian. Petugas matching

Peta SP2010-WB/ ST2013-WB

Mengenali wilayah kerja pencacah

PES ST2013 Kortim, PCL

Daftar ST2013-KODE

Berisi seluruh kode dan nama jenis tanaman, ternak/unggas, ikan, dan

satwa liar. Kortim, PCL

Daftar ST2013-PES.WB

Meneliti Peta SP2010-WB yang digunakan dalam pencacahan PES

ST2013 Kortim

Daftar ST2013-PES.RL Rekonsiliasi Lapangan Kortim Daftar ST2013-PES.P

Hasil pemutakhiran rumah tangga hasil listing SP2010 pada kegiatan PES ST2013

PCL, Kortim, petugas matching

Daftar ST2013-PES.L

Hasil pencacahan rumah tangga usaha pertanian pada kegiatan PES ST2013. Satu set Daftar ST2013-PES.L untuk satu rumah tangga usaha pertanian

PCL, Kortim, petugas matching

Buku pedoman kepala BPS Propinsi/

Kabupaten/Kota

Pedoman Kepala BPS Propinsi Kab/Kota dalam melaksanakan kegiatan lapangan PES ST2013

Kepala BPS Propinsi/ Kabupaten/Kota Buku Pedoman

Pencacah Pedoman PCL dalam pencacahan rumah tangga PCL, Kortim Buku Pedoman Kortim Pedoman kortim dalam rangka pengawasan di lapangan Kortim Buku Pedoman

Matching Pedoman dalam melakukan kegiatan matching Petugas matching

Buku Pedoman


(14)

6

|

ST2013-PES.KORTIM

1.7 Alur Dokumen

*) softcopy

**) Daftar ST2013-PES.RL dikirimkan ke BPS Kabupaten/Kota setelah kegiatan matching

dilakukan.

Bagan 1.2. Alur Dokumen dalam Pelaksanaan PES ST2013

1.8 Jadwal Kegiatan

Tabel.1.2 Jadwal Kegiatan PES ST2013

No. Kegiatan Jadwal

1. Pembahasan metodologi/tehnik penghitungan dan penyusunan buku pedoman dan kuesioner 20 – 24 Mei

2. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman 27 - 29 Mei

3. Pengiriman buku pedoman dan kuesioner ke daerah 30 – 31 Mei

BPS RI

- ST2013-PES.DSBS*)

- ST2013-PES.P *)

- ST2013-PES.L

- ST2013-PES.WB

- ST2013-KODE

- ST2013-PES.RL

- Buped kepala BPS

- Buped pencacah

- Buped Kortim

- Buped matching

BPS Propinsi - ST2013-PES.DSBS*) - ST2013-PES.P*) - ST2013-PES.L - ST2013-PES.WB - ST2013-KODE

- ST2013-PES.RL **)

- Buped kepala BPS

- Buped pencacah

- Buped kortim

- Buped matching

BPS Kab/Kota - ST2013-PES.DSBS - ST2013-PES.P - ST2013-PES.L - ST2013-PES.WB - ST2013-KODE

- PETA SP2010-WB

- Buped kepala BPS

- Buped pencacah

- Buped kortim

- ST2013-PES.RL Pencacah/kortim - ST2013-PES.DSBS - ST2013-PES.P - ST2013-PES.L - ST2013-PES.WB - ST2013-KODE

- PETA SP2010-WB

- Buped pencacah

- Buped kortim

- ST2013-PES.RL Copy dokumen ST2013-L yang tidak ada pasangannya - ST2013-PES.P - ST2013-PES.L - ST2013-PES.WB

- PETA SP2010-WB

- ST2013-PES.RL

- ST2013-PES.P

- ST2013-PES.L

- ST2013-PES.WB

- PETA WB


(15)

ST2013-PES.KORTIM

|

7

No. Kegiatan Jadwal

4. Pelatihan Innas PES ST2013 selama 5 hari 3 – 7 Juni

5. Pelatihan Petugas Pencacahan Lengkap selama 4 hari 10 – 14 Juni 6. Pemutakhiran (ST2013(ST2013-PES.L) & Pemeriksaan-PES.P), Pencacahan lengkap 17 Juni – 7 Juli 7. Briefing Provinsi selama 8 haridan Matching hasil pencacahan PES di 15 - 22 Juli

8. Rekonsiliasi lapangan 23 Juli – 2 Ags

9. Entri data hasil PES ST2013 23 Juli – 23 Ags

10. Pengiriman dokumen dan data RI clean hasil PES ke BPS 26 Ags – 30 Ags

11. Finalisasi Data 2 Sept – 30 Sept

12. Tabulasi dan penghitungan statistik 1 Okt – 14 Okt


(16)

8

|

ST2013-PES.KORTIM

II.

FUNGSI DAN TUGAS KORTIM

2.1 Fungsi Kortim

Dalam kegiatan lapangan pencacahan PES ST2013, kortim secara garis besar mempunyai 4 (empat) fungsi, yaitu berkoordinasi ke luar maupun di dalam tim, pengawasan proses kegiatan, pemeriksaan hasil dan rekonsiliasi lapangan. 2.1.1. Fungsi Koordinasi

Fungsi kortim sebagai koodinator dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kortim adalah pimpinan tim yang bertindak untuk dan atas nama BPS, secara khusus dalam lingkup kegiatan PES ST2013 di wilayah tugasnya. Kortim berada pada garis paling depan berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung. Kortim adalah orang yang dipercaya BPS memimpin sekelompok petugas pencacah lapangan (PCL), sehingga dengan sendirinya kortim bertanggung jawab atas proses maupun hasil kepada BPS secara langsung. Konsekuensi sebagai pimpinan adalah harus mengenal dengan baik setiap anggotanya. Secara struktur, PCL adalah bawahan langsung kortim.

2) Kortim harus berkoordinasi dengan tokoh masyarakat (kepala desa/lurah atau ketua satuan lingkungan setempat/SLS), minimal atas 3 alasan penting, yaitu: a. Tim melakukan aktivitas mengunjungi semua rumah tangga yang ada di

bawah kekuasaan mereka.

b. Penguasa wilayah lebih mengenal seluk beluk wilayah, sehingga tim terbantu dalam menghindari lewat cacah ataupun cacah ganda.

c. Keberhasilan tugas tim tergantung pada penerimaan masyarakat, dimana tim akan diterima jika mendapat dukungan tokoh masyarakat.

3) Kortim mengatur waktu pencacahan, membagi tugas siapa mencacah di mana, dan mengerahkan tim mengerjakan apa, termasuk mengatur distribusi dan


(17)

ST2013-PES.KORTIM

|

9

pengumpulan dokumen sesuai dengan ketentuan dan waktu yang telah ditetapkan.

4) Memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden, baik yang menyangkut perubahan rumah tangga maupun pencacahan rumah tangga pertanian dan usaha jasa pertanian.

5) Mengawasi pelaksanaan pencacahan sesuai SOP yang telah ditetapkan yaitu door to door atau snowball dan dipastikan tidak melakukan wawancara dengan mengumpulkan responden di rumah ketua SLS.

6) Kortim mengambil keputusan tentang hal yang tidak dapat diputuskan sendiri oleh PCL, ataupun tentang jalan keluar penyelesaian masalah yang timbul di lapangan.

7) Kortim harus menyampaikan atau meneruskan instruksi kepada tim yang diperoleh dari atasannya (KSK/BPS).

2.1.2. Fungsi Pengawas Lapangan

Sebagai pengawas lapangan, kortim harus melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Kortim secara langsung melakukan pengawasan di lapangan dengan cara memantau proses pencacahan. Kortim harus mendampingi PCL dalam melakukan wawancara di rumah tangga, memperhatikan bagaimana PCL melakukan tugasnya sebagai bahan untuk memberi koreksi ataupun pujian. Kortim juga harus tahu mengapa PCL yang satu lebih lambat atau lebih cepat dari yang lainnya, kemudian sebagai bahan petunjuk jika ada yang mesti dikoreksi. Kortim harus dengan mudah dihubungi PCL apabila ditemui permasalahan sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan sedini mungkin. Pemantauan terhadap PCL harus intensif dan terus menerus.

2) Sebelum melaksanakan pemutakhiran rumah tangga, kortim harus bersama -sama dengan PCL menelusuri wilayah setiap blok sensus, menunjukkan atau menandai batas blok sensus sesuai peta ST2013-WB (selanjutnya disebut

Kortim adalah pemimpin PCL yang bertanggungjawab langsung atas proses dan hasil kegiatan PES ST2013.


(18)

10

|

ST2013-PES.KORTIM

dengan peta WB), memutakhirkan peta WB serta menetapkan bangunan mana awal mulai pemutakhiran.

3) Memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden, baik yang menyangkut perubahan rumah tangga maupun pencacahan rumah tangga pertanian dan usaha jasa pertanian.

4) Organisasi pelaksanaan pencacahan sesuai SOP yang telah ditetapkan yaitu door to door atau snowball dan dipastikan tidak melakukan wawancara dengan mengumpulkan responden di rumah ketua SLS.

5) Pada saat PCL melakukan pemutakhiran rumah tangga maka kortim harus mendampingi dan mengawasi proses pemutakhiran rumah tangga yang dilakukan PCL 1 dan PCL lainnya secara bergantian.

6) Kortim harus menyertai PCL berwawancara di rumah tangga pertama (awal pencacahan) dalam tiap blok sensus, ketika melakukan pencacahan lengkap dengan Daftar ST2013-PES.L.

2.1.3. Fungsi Pemeriksaan Daftar

Sebagai pengawas lapangan, kortim harus melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Kortim harus melakukan pemeriksaan hasil pencacahan yang mencakup kelengkapan dan kebenaran pengisian daftar serta kewajaran isian. Termasuk yang harus diperiksa adalah konsistensi isian antar pertanyaan dan konsistensi isian antara Daftar ST2013-PES.P dan ST2013-PES.L.

2) Pemeriksaan dokumen dilakukan saat berada di lapangan. Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L dilakukan sesaat setelah PCL selesai pencacahan setiap satu rumah tangga. Selanjutnya daftar tersebut harus segera diambil dan diperiksa oleh kortim. Apabila masih ditemui kesalahan, jelaskan kesalahannya agar PCL dapat memperbaiki pada saat itu juga dan tidak terulang lagi kesalahan yang sama. Jika perlu, PCL harus mengunjungi ulang rumah tangga responden.

Penelusuran wilayah setiap blok sensus wajib dilaksanakan bersama-sama PCL sebelum pemutakhiran rumah tangga


(19)

ST2013-PES.KORTIM

|

11

3) Kortim juga harus memeriksa ulang semua daftar (ST2013-PES.P maupun

ST2013-PES.L).

2.1.4. Fungsi Rekonsiliasi Lapangan

Tujuan rekonsiliasi lapangan adalah mencari jawaban atas kasus rumah tangga yang mungkin match berdasarkan proses matching awal. Rekonsiliasi lapangan adalah kunjungan ulang ke rumah tangga yang mungkin match, dan melakukan klarifikasi tentang keberadaan rumah tangga tersebut sesuai petunjuk pada Daftar ST2013-RL. Peran kortim dalam hal ini adalah melakukan rekonsiliasi lapangan terhadap rumah tangga dengan kasus tersebut tanpa menentukan status match akhirnya.

2.2 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kortim

Sesuai dengan fungsinya maka kortim mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana tertuang dalam buku pedoman

Kortim atau sesuai perintah atau arahan dari pihak yang berwenang. 2) Mengikuti pelatihan PES ST2013.

3) Menerima Daftar ST2013-PES.DSBS, Daftar ST2013-PES.P, Peta SP2010 -WB atau ST2013-WB, dan Daftar ST2013-PES.L dari penanggung jawab pelaksana di BPS Kabupaten/Kota kemudian mendistribusikan dokumen tersebut kepada PCL.

4) Membantu pendistribusian dokumen dan perlengkapan petugas.

5) Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan lapangan PES ST2013.

6) Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya bersama-sama dengan PCL.

7) Membagi tugas pemutakhiran rumah tangga dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian kepada PCL.

8) Mengawasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.


(20)

12

|

ST2013-PES.KORTIM

9) Selama pencacahan, kortim selalu bersama PCL di lapangan, sehingga hasil pencacahan dapat langsung diperiksa.

10) Mencacah ulang beberapa rumah tangga yang telah dicacah oleh PCL pada awal-awal pencacahan. Hasilnya untuk didiskusikan dan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.

11) Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh PCL dan apabila perlu melaporkannya kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS Kabupaten/Kota untuk penyelesaiannya.

12) Memeriksa kewajaran isian Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB, termasuk cara penulisan Daftar ST2013 -PES.L.

13) Mengisi daftar ST2013-PES.WB.

14) Memperbaiki isian dokumen ST2013-PES.P, jika terdapat perbedaan dengan dokumen ST2013-PES.L.

15) Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB) dari PCL.

16) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan (Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB), yang sudah lengkap dan terisi dengan benar setelah pemeriksaan silang antar rincian kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS Kabupaten/Kota.

17) Melakukan rekonsiliasi dengan Daftar ST2013-PES.RL untuk rumah tangga yang “mungkin match”.

18) Menyerahkan hasil rekonsiliasi lapangan ke BPS Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dikirim ke BPS Provinsi guna penentuan status match akhir. 19) Mematuhi tata cara, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.

Kortim selalu bersama PCL di lapangan selama waktu pencacahan.Kortim harus mendampingi, membimbing dan mengevaluasi hasil kerja


(21)

ST2013-PES.KORTIM

|

13

2.3 Petunjuk Pelaksanaan Tugas Kortim

Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan kortim ketika melakukan pencacahan bersama PCL:

1) Kortim memberikan arahan dan bimbingan kepada PCL secara teknis pencacahan. Selanjutnya harus dievaluasi sampai dengan PCL dapat dipercaya untuk mencacah sendiri sesuai beban tugasnya. Kortim memberikan pengarahan kepada PCL untuk mencatat hasil wawancara pada kuesioner yang telah disediakan dan tidak mencatat pada kertas lain/block note.

2) Kortim harus selalu berkomunikasi dengan PCL, dan BPS Kabupaten/Kota. Gunakan berbagai cara untuk tetap kontak komunikasi dengan unsur-unsur organisasi lapangan, termasuk dengan ketua SLS dan kepala desa/lurah. 3) Kortim menjadi teladan bagi PCL sehingga harus selalu disiplin waktu,

bersemangat dan berdedikasi serta memberi perlakuan yang sama terhadap semua anggota tim.

4) Jika kortim menganggap ada PCL yang sudah tidak bisa lagi melanjutkan pekerjaannya karena berbagai alasan, segera laporkan kepada penanggung jawab di BPS Kabupaten/Kota, agar dapat diputuskan tindak lanjutnya.

5) Harus selalu diingat bahwa pekerjaan ini sangat penting untuk dilaksanakan sebaik-baiknya, karena tugas ini mengandung tanggung jawab moral tim untuk masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara.


(22)

14

|

ST2013-PES.KORTIM

III.

METODE PENCACAHAN

3.1 Metode Pengumpulan Data untuk Pencacahan Lengkap PES ST2013

Kegiatan pencacahan lengkap PES ST2013 dilakukan pada seluruh blok sensus di lokasi PES ST2013 yang merupakan sampel dari blok sensus ST2013. Metode pengumpulan data yang diterapkan pada blok sensus terpilih PES ST2013 disesuaikan dengan metode yang digunakan pada saat ST2013. Pada persiapan ST2013, telah dilakukan pengelompokkan terhadap wilayah administrasi berdasarkan konsentrasi pertaniannya pada level desa/kelurahan, guna penentuan metode pengumpulan data di lapangan dengan memperhatikan sebaran rumah tangga usaha pertanian yang cukup berbeda antara wilayah kabupaten dan kota, pengklasifikasian daerah konsentrasi pertanian untuk pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan dengan metode yang berbeda, yaitu:

1) Kabupaten

 Daerah perdesaan (rural)

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian ST2013 dilakukan secara door to door, mengingat desa rural merupakan wilayah pertanian.

 Daerah perkotaan (urban)

Untuk daerah konsentrasi usaha pertanian, pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan secara door to door, dan untuk daerah nonkonsentrasi pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan secara snowball. Penentuan konsentrasi usaha pertanian berdasarkan jumlah rumah tangga usaha pertanian di setiap desa dengan cut of point rata-rata rumah tangga usaha pertanian hasil SP2010 per desa di kabupaten daerah urban.

2) Kota

Baik untuk daerah perdesaan (rural) maupun daerah perkotaan (urban) menggunakan metode:


(23)

ST2013-PES.KORTIM

|

15

 Strata konsentrasi usaha pertanian

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga ST2013 dilakukan secara door to door.

 Strata nonkonsentrasi usaha pertanian

Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga ST2013 dilakukan secara snowball.

Tabel.3.1 Metode Pencacahan yang Digunakan

Klasifikasi Strata Metode pencacahan

Kabupaten

Urban

Desa nonkonsentrasi Snowball

Desa konsentrasi Door to door

Rural Semua desa Door to door

Kota Urban & Rural BS nonkonsentrasi Snowball BS konsentrasi Door to door

3.2 Pemutakhiran Rumah Tangga PES ST2013

Tujuan pemutakhiran rumah tangga adalah untuk memperoleh daftar nama dan alamat rumah tangga yang lengkap dan mutakhir. Sumber data yang digunakan untuk melakukan pemutakhiran adalah daftar nama dan alamat rumah tangga hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk 2010 (SP2010) dengan menggunakan Daftar SP2010-C1. Penggunaan daftar rumah tangga hasil SP2010 dimaksudkan agar cakupan (coverage) dapat dioptimalkan.

Instrumen yang digunakan dalam pemutakhiran rumah tangga adalah: 1) Peta SP2010-WB/ST2013-WB

Peta SP2010-WB adalah peta blok sensus yang dibuat saat persiapan SP2010. Peta ST2013-WB adalah peta SP2010-WB yang telah di-update. Peta digunakan sebagai dasar untuk mengenali wilayah kerja pencacah PES ST2013. Contoh Peta SP2010-WB terdapat pada Lampiran 4.

2) Daftar ST2013-PES.P

Daftar ST2013-PES.P adalah daftar yang memuat nama-nama kepala rumah tangga beserta alamat (SLS, nama jalan, dsb) hasil pencacahan SP2010


(24)

16

|

ST2013-PES.KORTIM

dalam suatu blok sensus yang nantinya digunakan sebagai dasar pemutakhiran. Contoh Daftar ST2013-PES.P terdapat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.

3.3 Metode Pemutakhiran Rumah Tangga

Pemutakhiran rumah tangga dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan responden. Metode pemutakhiran rumah tangga dapat dilakukan melalui 2 (dua) metode, bergantung pada klasifikasi desa konsentrasi pertaniannya, yaitu: A. Door to door

Pemutakhiran rumah tangga dengan metode ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan dari pintu rumah ke pintu rumah untuk seluruh rumah tangga dalam blok sensus baik yang tercantum maupun yang belum tercantum pada Daftar ST2013-PES.P door to door.

B. Snowball

Pemutakhiran keberadaan rumah tangga dengan cara snowball adalah pendataan yang dilakukan terhadap rumah tangga usaha pertanian, termasuk rumah tangga usaha jasa pertanian berdasarkan informasi dari berbagai narasumber (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS setempat). Narasumber lain yang dapat dimintai keterangannya, antara lain: Ketua Kelompok Tani (Kapoktan), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Kepala Cabang Dinas (KCD), Tokoh Masyarakat (Tomas), dan Tokoh Agama (Toga), serta rumah tangga yang menjadi responden. Nama kepala rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-PES.P snowball juga harus dijadikan sebagai narasumber dalam mencari informasi rumah tangga pertanian termasuk yang melakukan usaha jasa pertanian lainnya. Pemutakhiran rumah tangga dengan metode ini dapat dilakukan untuk setiap rumah tangga yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P snowball, dan rumah tangga yang dikunjungi berdasarkan informasi dari narasumber.


(25)

ST2013-PES.KORTIM

|

17

IV.

TATA CARA PENGAWASAN LAPANGAN

4.1 Persiapan Lapangan

Pencacahan PES ST2013 akan dilaksanakan pada bulan Juni 2013, segera setelah pencacahan lengkap ST2013 selesai. Sebelum memasuki masa pencacahan tersebut, harus dilakukan berbagai persiapan, seperti pertemuan tim mengenali situasi wilayah tugas, merancang strategi pencacahan, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan penguasa wilayah setempat, menyiapkan instrumen, serta membagi tugas.

4.1.1. Kelengkapan Instrumen

Kelengkapan instrumen lapangan sangat penting. Kortim harus menyiapkan semua instrumen yang akan digunakan dalam pencacahan. Pastikan bahwa jumlah dan jenis dokumen serta alat tulis yang diberikan ke PCL mencukupi kebutuhan lapangan termasuk cadangan Daftar ST2013-PES.L. Dokumen dan perlengkapan yang harus disiapkan adalah:

1) Peta WB

2) Daftar ST2013-PES.P 3) Daftar ST2013-PES.L 4) Surat Tugas

5) Tanda Pengenal Petugas

6) Perlengkapan petugas dan alat tulis

Dokumen dan alat tulis yang dibagikan harus diyakinkan tidak ada yang kurang dan dalam keadaan berfungsi. Khusus untuk Daftar ST2013-PES.L harus diperiksa bahwa kertas dalam keadaan baik, tiap halaman cetakannya jelas dan lengkap.


(26)

18

|

ST2013-PES.KORTIM

4.1.1. Pencarian Informasi Situasi dan Kondisi Wilayah Tugas Beberapa informasi yang perlu diketahui adalah:

1) Keberadaan BS, agar kortim dapat menentukan urutan BS yang akan dicacah. 2) Ketersediaan transportasi ke lokasi untuk mengantisipasi apabila ada lokasi

yang memerlukan biaya dan waktu khusus.

3) Profil masyarakat di wilayah tugas untuk menentukan cara berwawancara yang sesuai.

4.1.2. Penelusuran Wilayah Kerja

Sebelum pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga tim melaksanakan penelusuran lapangan untuk memastikan wilayah tugas masing-masing PCL. 1) Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah

tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota.

a). Untuk blok sensus door to door tanyakan posisi rumah tangga pertama pada Daftar ST2013-PES.P, petugas memberi simbol (√) pada posisi rumah tangga pertama tersebut di peta WB. Gunakan landmark sebagai referensi posisi,

b). Untuk blok sensus snowball tanyakan posisi rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian baik yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P maupun yang berasal dari informasi narasumber, beri simbol (√) dan nama pada peta WB untuk seluruh rumah tangga pertanian. Gunakan landmark sebagai referensi posisi;

2) Menelusuri wilayah kerja dengan membawa peta WB;

3) Mengenali arah Utara, batas luar blok sensus, jalan, dan landmark (bangunan yang mudah dikenali sebagai batas seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.). Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan landmark pada batas luar SLS dan batas luar blok sensus bila belum ada. Perhatikan dengan seksama batas terluar blok sensus, karena hal ini berkaitan dengan cakupan rumah tangga dalam blok sensus tersebut. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara batas terluar peta WB dengan rumah tangga yang tercakup dalam Daftar ST2013-PES.P, tim harus memastikan batas terluar blok sensus tersebut;


(27)

ST2013-PES.KORTIM

|

19

4) Jika ditemui ketidaksesuaian arah Utara, batas luar blok sensus, jalan, dan

landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.), tim memperbaiki dan/atau melengkapi arah Utara, batas luar blok sensus, jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.) dengan menggunakan warna yang berbeda, sesuai keadaan di lapangan;

5) Tim merencanakan kegiatan pemutakhiran dengan cermat agar rumah tangga (untuk door to door) dan rumah tangga pertanian (untuk snowball) dalam blok sensus tersebut tidak terlewat cacah atau tercacah lebih dari satu kali.

6) Memperkirakan kapan selesai pemutakhiran rumah tangga pada masing -masing blok sensus.

7) Menentukan tempat pertemuan pertama, kedua dan pertemuan selanjutnya yang akan diakukan oleh tim.

8) Menjelaskan kepada masyarakat bahwa sensus akan dimulai.

9) Melakukan identifikasi karakter masyarakat dan menyusun rencana untuk menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll).

4.1.3. Strategi Pencacahan

Untuk memastikan agar pencacahan berlangsung sesuai dengan prosedur dan tepat waktu, kortim dapat melakukan langkah strategis sebagai berikut:

1) Menyusun jadwal kegiatan yang belum tertuang dalam jadwal harian kerja tim, seperti jadwal berkoordinasi dengan ketua SLS, jadwal membagi dokumen, jadwal menelusuri wilayah tugas, dan jadwal mulai mencacah per BS.

2) Menentukan urutan wilayah kerja dan target yang harus dicapai oleh tim dan setiap PCL.

3) Menentukan cara yang paling efektif dan efisien untuk melakukan pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.

Jadwal pencacahan yang sudah ditentukan harus dipatuhi oleh seluruh anggota tim. Kortim harus tegas jika ada pencacah yang mangkir. Selain itu, kortim harus mampu membangun motivasi PCL, sehingga mereka tetap bekerja dengan semangat yang tinggi. Untuk mencapai hal ini kortim harus berusaha agar:


(28)

20

|

ST2013-PES.KORTIM

1) PCL memahami sepenuhnya tentang hasil yang harus dicapai. 2) Memberi motivasi untuk meningkatkan hasil dan mutu pekerjaannya. 3) Menciptakan kekompakan tim.

4.1.4. Koordinasi dan Komunikasi

Kortim harus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pejabat atau penguasa wilayah tugas timnya seperti ketua SLS dan kepala desa/lurah untuk memudahkan tim melakukan pencacahan. Kortim harus mencari kesempatan untuk berbicara langsung dengan ketua SLS dan tokoh masyarakat lainnya untuk menjelaskan adanya kegiatan PES ST2013, memperkenalkan semua anggota tim yang akan bertugas di wilayahnya. Kortim juga meminta ketua SLS dan tokoh masyarakat agar membantu menginformasikan kepada masyarakat tentang kegiatan PES ST2013 seperti jadwal kunjungan tim serta meminta saran sikap apa yang perlu dijaga dalam mengunjungi setiap rumah atau bangunan sesuai dengan adat kebiasaan setempat. Kunjungan pada ketua SLS dan tokoh masyarakat ini dilakukan sebelum tim memulai penelusuran wilayah.

Setiap petugas harus membawa surat tugas, tanda pengenal, dan atribut lain sebagai bukti identitas petugas resmi PES ST2013. Komunikasi yang baik dengan pejabat setempat akan membantu tim untuk diterima masyarakat dengan baik. Koordinasi dan komunikasi antara kortim dan BPS Kabupaten/Kota juga harus selalu terjalin terus menerus sehingga dapat diketahui keberadaan, kondisi tim, dan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Tim tidak diperkenankan memberikan, menunjukkan, meminjamkan, menggandakan, menitipkan dokumen hasil pencacahan dalam bentuk apapun kepada siapapun, kecuali kepada petugas yang telah ditentukan. Dokumen hasil pencacahan bersifat rahasia.

Jadwal kegiatan tim harus dipatuhi seluruh anggota tim.

Komunikasi agar terus dijaga, baik komunikasi dengan masyarakat maupun BPS Kabupaten/Kota.


(29)

ST2013-PES.KORTIM

|

21

1.1.1. Pembagian Tugas

Pembagian tugas dilakukan sedemikian rupa sehingga tim dapat bekerja optimal. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga pertanian sesuai dengan metode pencacahan pada setiap blok sensus:

A. Blok Sensus “door to door

1) Pemutakhiran rumah tangga setiap BS dilakukan oleh seorang PCL, dimana seorang PCL pada umumnya melakukan pemutakhiran rumah tangga pada tiga BS. Pemutakhiran rumah tangga per BS diperkirakan selesai dalam waktu 3 hari.

2) Pembagian BS harus berdasarkan Daftar ST2013-PES.RP2 dan peta WB. Setiap PCL bertugas pada tiga BS yang berdekatan dan diupayakan sesuai dengan kondisi PCL (tempat tinggal, kemampuan, dan sebagainya). BS wilayah kerja tim seharusnya terletak sehamparan, meskipun disadari bahwa ada kemungkinan terpaksa tidak sehamparan. Upayakan tiga BS pertama yang saling berdekatan untuk dilaksanakan pemutakhiran rumah tangga terlebih dahulu agar mudah komunikasi dan pengawasannya. Lalu pemutakhiran rumah tangga berikutnya pada tiga BS yang lain yang saling berdekatan pula.

3) Pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan oleh tim secara bersama-sama. Kortim memberikan satu nama kepala rumah tangga pertanian (KRT) kepada masing-masing PCL. Petunjuk letak tempat tinggal rumah tangga berpedoman pada peta WB. Tahapan pencacahan rumah tangga pertanian: a. Pertama, kortim akan mengantar PCL 1 ke rumah tangga pertanian 1,

PCL 2 ke rumah tangga pertanian 2 dan PCL 3 ke rumah tangga pertanian 3.

b. Kemudian, kortim ke rumah tangga pertanian 1 untuk mendampingi secara penuh PCL 1. Setelah PCL 1 selesai mencacah satu rumah tangga, daftar ST2013-PES.L langsung diperiksa kortim. Jika isian sudah lengkap dan benar maka PCL 1 melanjutkan mencacah di rumah tangga pertanian 4.


(30)

22

|

ST2013-PES.KORTIM

rumah tangga pertanian 5. Setelah PCL 2 selesai mencacah satu rumah tangga, Daftar ST2013-PES.L langsung diperiksa kortim. Jika isian sudah lengkap dan benar maka PCL 2 melanjutkan mencacah di rumah tangga pertanian 8.

d. Selesai mendampingi PCL 2, kortim mendampingi secara penuh PCL 3 di rumah tangga pertanian 9. Setelah PCL 3 selesai mencacah satu rumah tangga, Daftar ST2013-PES.L langsung diperiksa kortimJika isian sudah lengkap dan benar maka PCL 3 melanjutkan mencacah di rumah tangga pertanian 12.

Gambar 4.1. Ilustrasi Tugas Pencacah dan Kortim untuk Pencacahan Lengkap Rumah Tangga pada Blok Sensus Door to Door

4) Jika ada rumah tangga pertanian yang tidak dapat ditemui pada saat pencacahan lengkap, catat nama KRT tersebut pada daftar ST2013-PES.L Rincian 102 dan beri tanda cek (√) pada kotak terakhir paling kanan Rincian 101 (No. Urut Ruta Pertanian) selanjutnya pastikan bahwa PCL akan mengunjungi kembali.

5) Kortim harus membagi jumlah rumah tangga pertanian secara proporsional agar beban antar PCL berimbang.

B. Blok Sensus “snowball

1) Pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian dengan cara snowball dilakukan terhadap rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian berdasarkan informasi dari berbagai nara

Pemutakhiran rumah tangga dilakukan oleh satu orang PCL pada 1 BS. Pencacahan lengkap dalam 1 BS dilakukan bersama-samaoleh 1 tim.

PCL

3 PCL1 PCL2 PCL3 PCL1 PCL2 PCL3

PCL 2 PCL

1 No.

Urut Ruta Per

-tania n

1 2 3

Kortim

4 5 6

Kortim

7 8 9


(31)

ST2013-PES.KORTIM

|

23

sumber. Karena metode pencacahan pada blok sensus snowball adalah 1 kunjungan ke rumah tangga, maka pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga pertanian dengan metode ini dilakukan sekaligus.

2) Tim melakukan kunjungan ke rumah tangga usaha pertanian berdasarkan informasi yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P dan dari nara sumber (ketua SLS atau lainnya). Pencacah pertama melakukan pemutakhiran rumah tangga dengan wawancara berdasarkan Daftar ST2013-PES.P Blok V. Selesaikan wawancara sampai seluruh pertanyaan pada Blok V untuk satu rumah tangga.

3) Setelah selesai melakukan pendataan pada rumah tangga tersebut dengan Daftar ST2013-PES.P, tanyakan keberadaan rumah tangga pertanian serta rumah tangga jasa pertanian lainnya yang berada di SLS tersebut atau di SLS lain dalam blok sensus tersebut.

4) Jika ada informasi dari nara sumber, cek informasi tersebut dengan daftar nama kepala rumah tangga yang tercetak pada Daftar ST2013-PES.P Blok V. Jika tidak ada pada Blok V, tuliskan nama kepala rumah tangga tersebut setelah baris terakhir yang terisi. Beri simbol () dan nama pada peta WB untuk rumah tangga pertanian.

5) Bila rumah tangga pada butir 1) teridentifikasi sebagai rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian, kortim menugaskan pencacah pertama untuk melakukan wawancara dengan Daftar ST2013 -PES.L.

6) Gambarkan lingkaran isi ( ) pada peta WB sebagai simbol lokasi rumah tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian. Kemudian beri nomor urut di sisi lingkaran sesuai dengan nomor urut rumah tangga pertanian pada Daftar ST2013-PES.P Blok V Kolom (20). Sebelum menggambarkan lingkaran, hapus tanda cek () dan nama. Bila dalam satu bangunan sensus ada 3 rumah tangga usaha pertanian dan atau rumah tangga jasa pertanian dengan nomor urut rumah tangga pertanian 10, 11, dan 12, maka cukup digambar dengan satu lingkaran ( ) dan beri nomor urut rumah tangga 10 -12. Apabila setelah dikunjungi ternyata rumah tangga pertanian berdasarkan informasi dari nara sumber bukan merupakan rumah tangga pertanian


(32)

24

|

ST2013-PES.KORTIM

maupun rumah tangga jasa pertanian, maka pencacah harus menghapus tanda cek dan nama yang telah ditulis di peta WB.

7) Selanjutnya kortim bersama dua pencacah lainnya menuju lokasi rumah tangga pertanian atau rumah tangga jasa pertanian lainnya berdasarkan informasi dari nara sumber pada butir 2).

8) Lakukan proses pada butir (1) sampai dengan butir (6) dengan pembagian tugas pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga secara bergilir untuk setiap pencacah.

9) Kortim juga harus mendampingi pencacah secara bergiliran agar dapat melihat langsung bagaimana pencacah melakukan tugasnya, mengevaluasi, dan mengarahkan untuk perbaikan agar tidak mengulangi kesalahannya tersebut pada pencacahan selanjutnya. Pada saat itu kortim juga harus memeriksa Daftar ST2013-PES.L yang telah diisi pencacah.

10) Lakukan proses tersebut hingga selesai pendataan dalam satu blok sensus yang menjadi wilayah kerjanya.

Ilustrasi metode snowball dapat dilihat seperti pada Gambar 4.2.


(33)

ST2013-PES.KORTIM

|

25

Keterangan Gambar 4.2:

: Menggambarkan rumah tangga pertanian termasuk rumah tangga jasa pertanian.

: Menggambarkan rumah tangga bukan pertanian termasuk rumah tangga bukan pelaku usaha jasa pertanian.

 : Nara sumber pertama (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS setempat, Ketua Kelompok Tani (Kapoktan), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Kepala Cabang Dinas (KCD), Tokoh Masyarakat (Tomas), dan Tokoh Agama (Toga).

 : Nara sumber lainnya.

 : Yang diinformasikan.

4.2 Pengawasan Lapangan

Tata cara pencacahan pada saat pemutakhiran rumah tangga berbeda dengan pencacahan lengkap. Oleh karena itu, pengawasan pada saat pemutakhiran rumah tangga juga berbeda dengan pengawasan pada saat pencacahan lengkap. Jadwal pengawasan pemutakhiran rumah tangga harus diatur agar semua PCL dapat diawasi secara optimal.

4.2.1. Pengawasan Pemutakhiran Rumah Tangga

Dalam melaksanakan pengawasan pemutakhiran rumah tangga, upayakan letak BS yang dimutakhirkan rumah tangga oleh masing-masing PCL berdampingan. Hal ini dimaksudkan agar kortim lebih mudah mengawasi. Tahapan pengawasan yang harus dilakukan kortim adalah:

Pemutakhiran rumah tangga di blok sensus door to door harus dimulai dari lokasi rumah tangga bernomor urut satu pada Daftar

ST2013-PES.P.

Pemutakhiran rumah tangga dan pencacahan lengkap dilakukan sekaligus dalam 1 kunjungan, bersama-samaoleh 1 tim.


(34)

26

|

ST2013-PES.KORTIM

1) Periksa apakah pemutakhiran rumah tangga dilakukan dimulai dari lokasi rumah tangga bernomor urut satu pada Daftar ST2013-PES.P.

2) Kunjungi dan dampingi PCL secara bergantian, amati cara PCL melakukan wawancara.

3) Kunjungi 5 (lima) rumah tangga pertama yang dimutakhirkan oleh PCL, apakah pemutakhiran rumah tangga sudah dilakukan dengan benar.

4) Periksa apakah pengisian pada Daftar ST2013-PES.P Kolom (20) sudah sesuai dengan nomor pada peta WB.

5) Amati apakah PCL melakukan penggambaran lingkaran dan pemberian nomor urut rumah tangga pertanian secara bersamaan di lapangan.

6) Jika ditemui adanya ketidaksesuaian, tanyakan pada PCL yang bertugas di BS tersebut. Perbaiki segera dan bila perlu lakukan kunjungan ulang ke rumah tangga bersangkutan.

7) Jika pada saat pemutakhiran rumah tangga ditemui ada satu rumah tangga yang penghuninya sedang bepergian dan sampai pada batas akhir waktu pencacahan (7 Juli 2013) rumah tangga tersebut masih belum kembali, maka isikan kode 7 pada Daftar ST2013-PES.P Kolom (7).

8) Jika satu BS sudah selesai dimutakhirkan oleh PCL, periksa isian Daftar ST2013-PES.P, jika ada isian yang tidak wajar maka kembalikan ke PCL untuk diperbaiki, jika perlu minta PCL untuk kembali ke rumah tangga yang isiannya bermasalah tersebut. Adakan pertemuan dalam tim untuk evaluasi dan mengatur strategi untuk pemutakhiran rumah tangga berikutnya.


(35)

ST2013-PES.KORTIM

|

27

Bagan 4.1. Tahapan Pengawasan Pemutakhiran Rumah Tangga

Koordinator Tim (Kortim)

Menerima hasil Pemutakhiran Ruta dan

Peta WB dari PCL

Kunjungi 5 Ruta dan periksa:  Isian Daftar ST2013-PES.P

 Gambar lingkaran dan nomor pada Peta WB  Bandingkan nomor Peta dengan Daftar

ST2013-PES.P Blok V Kolom (20)

SELESAI

Ya Tidak

Datang ke ketua SLS tanyakan apakah ada warganya yg blm terdaftar pada Daftar ST2013-PES.P

Sudah lengkap

dan wajar? PCL


(36)

28

|

ST2013-PES.KORTIM

4.2.2. Pengawasan Pencacahan Lengkap Rumah Tangga Usaha Pertanian

Pada saat pencacahan lengkap, pembagian rumah tangga harus diatur agar masing-masing PCL mencacah di rumah tangga yang berdekatan sehingga pengawasan dapat dilakukan dengan optimal. Selain itu, kortim harus melakukan berbagai kegiatan lain sebagai berikut:

1) Pastikan bahwa PCL sudah mencatat nama KRT dan mengisi alamat responden dengan jelas.

2) Amati cara PCL melakukan wawancara terutama pada saat awal melakukan pencacahan dengan Daftar ST2013-PES.L, bagaimana cara PCL menanyakan jumlah ART, melakukan probing (penelusuran mendalam) saat menanyakan umur KRT. Jika ditemui kesalahan, diskusikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut agar kesalahan tidak terulang.

3) Amati cara PCL mengisi Daftar ST2013-PES.L dan pastikan setiap jawaban responden dituliskan ke dalam daftar dengan jelas dan benar.

4) Perhatikan kesalahan dan kelemahan PCL, kemudian tindaklanjuti dengan memberitahu PCL bagaimana yang benar, agar kesalahan tersebut tidak terulang di rumah tangga berikutnya.

5) Mintalah Daftar ST2013-PES.L setiap kali PCL selesai melakukan pencacahan, kemudian periksa kelengkapan isian, konsistensi, kewajaran isian, dan beri kode wilayah administrasi pada Blok IX yang diperlukan. Jika ditemui ketidakwajaran isian, langsung ditanyakan kepada PCL terkait dan bila tidak mungkin diperbaiki sebaiknya lakukan kunjungan ulang ke rumah responden. 6) Pemeriksaan terhadap arsiran (marking), penulisan huruf dan angka juga

dilakukan langsung di lapangan dan dicek/diperbaiki kembali.

Dampingi dan bimbing PCL pada awal pencacahan rumah tangga pertanian dan catat kesalahan dengan blangko lembar kerja.


(37)

ST2013-PES.KORTIM

|

29

Bagan 4.2. Tahapan Pengawasan Pencacahan Lengkap

Ya

SELESAI

Tidak

Koordinator Tim (Kortim)

Cek apakah PCL sudah mencatat nama KRT dan alamat responden

dengan benar

Sudah benar?

Sudah OK menurut

Kortim? Tidak

Ya

- Dampingi PCL pada awal pencacahan rumah

tangga pertanian

- Catat kesalahan dan kelemahan PCL pada

blangko LK daftar kesalahan

- Diskusikan permasalahan lebih lanjut, agar tidak

terulang kesalahan yang sama

- Pastikan setiap jawaban responden sudah

dituliskan ke dalam daftar dengan benar dan jelas

Kortim memeriksa:

- Kelengkapan; - Konsistensi; - Kewajaran isian; - Coding.

PCL memperbaiki

PCL memperbaiki


(38)

30

|

ST2013-PES.KORTIM

Tips melakukan pengawasan:

1) Kortim harus memberitahu kesalahan berwawancara yang dilakukan PCL dengan suasana yang bersahabat agar tidak menyinggung perasaan. Kesalahan mungkin disebabkan belum terbiasa dengan struktur pertanyaan dalam kuesioner atau belum menguasai konsep dan definsi. 2) Pemeriksaan dokumen dilakukan langsung di lapangan. Tunjukkan

kesalahan yang ditemui, diskusikan dalam suasana yang bersahabat, beri kesempatan PCL untuk menjelaskan permasalahannya dan upayakan pula agar PCL tidak merasa malu atau tersinggung.

3) Kortim harus cermat dan teliti memeriksa arsiran (marking) dan penulisan huruf maupun angka pada Daftar ST2013-PES.L. Penulisan yang baik adalah yang dapat dibaca dengan mudah tanpa menimbulkan salah interpretasi.

4) Pastikan bahwa alat tulis yang digunakan adalah pensil.

5) Pada prinsipnya satu BS selesai dulu baru mengerjakan BS yang lain. Namun, tidak ada jaminan bahwa setiap rumah tangga langsung bisa ditemui ketika berkunjung. Jika menunggu sampai satu BS lengkap, maka BS lain mungkin akan tertunda dan secara keseluruhan beban tugas akan mungkin tidak selesai. Agar tidak terjadi demikian, maka kalau ada beberapa rumah tangga dalam suatu BS belum dapat ditemui, bisa saja tim memulai BS lain dulu dan mencari kesempatan (dalam periode pencacahan) untuk dapat mengunjungi rumah tangga yang tertunda.

6) Jika sampai batas akhir waktu pencacahan lengkap masih ada rumah tangga yang tidak dapat ditemui, Daftar ST2013-PES.L untuk rumah tangga tersebut harus tetap terisi Rincian 101-102 sesuai Daftar ST2013-PES.P.


(39)

ST2013-PES.KORTIM

|

31

4.3 Pengorganisasian Kegiatan Lapangan

Kortim harus mengorganisir kegiatan lapangan dalam lingkup wilayah kerjanya dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

1) Selambat-lambatnya sehari sebelum pelaksanaan lapangan tim (kortim dan PCL) wajib mengadakan pertemuan persiapan dan mengadakan penelusuran wilayah batas-batas BS.

2) Pada 2 hari pertama masing-masing PCL melakukan pemutakhiran.

3) Pada hari ke-3, tim wajib mengadakan pertemuan evaluasi, perbaikan hasil pemutakhiran, pemeriksaan ulang oleh kortim, perbaikan kembali hasil pemutakhiran berdasarkan hasil pemeriksaan kortim.

4) Pada hari ke-7, setelah seluruh pemutakhiran selesai, tim wajib melakukan pertemuan evaluasi seperti pada hari ke-3, sekaligus mempersiapkan pencacahan lengkap.

5) Pada hari ke-20 atau terakhir pencacahan, tim wajib mengadakan pertemuan seperti hari ke-7, sekaligus menyelesaikan semua pekerjaan tim. Termasuk didalamnya pemeriksaan akhir konsistensi antara Daftar ST2013-PES.P dan Daftar ST2013-PES.L

6) Pada hari berikutnya, tanggal 8 Juli 2013, seluruh hasil sudah diserahkan kepada penanggung jawab di BPS Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada BPS Provinsi.

Jadwal kerja harian per tim pada blok sensus door to door di lapangan dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan untuk blok sensus snowball dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.4 Evaluasi dan Pemeriksaan

Rancangan pencacahan dengan tim ditujukan untuk mendapatkan data clean di lapangan. Setelah rumah tangga selesai dicacah oleh PCL, Daftar ST2013-PES.L langsung diperiksa oleh kortim. Hal penting yang perlu ditekankan dalam pemeriksaan:

1) Harus ada konsistensi antara Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan peta WB. Nomor urut terbesar pada Daftar ST2013-PES.P Blok V Kolom


(40)

32

|

ST2013-PES.KORTIM

(20) harus sama dengan jumlah dokumen Daftar ST2013-PES.L dalam satu blok sensus serta harus sama dengan nomor terbesar pada peta WB.

2) Rincian luas lahan pertanian harus terisi untuk rumah tangga usaha pertanian yang menggunakan lahan.

3) Untuk rumah tangga pertanian yang memiliki usaha pertanian maka kode komoditas yang diusahakan harus terisi.

Laporan hasil pengawasan pencacahan yang dilakukan oleh kortim harus disampaikan ke penanggung jawab di BPS Kabupaten/Kota. Permasalahan yang harus dilaporkan adalah:

1) Banyaknya BS di wilayah tugasnya, kondisi BS, dan waktu pencacahan. 2) Kendala dan pemecahannya ketika menghadapi masalah.

3) Perkembangan pelaksanaan pencacahan.

Laporan kortim disampaikan secara berjenjang ke BPS Kabupaten/Kota.


(41)

ST2013-PES.KORTIM

|

33

V.

TATA CARA PEMERIKSAAN DOKUMEN

5.1 Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.P dan Peta

Pemeriksaan peta WB dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan Daftar ST2013-PES.P. Prosedur pemeriksaan adalah sebagai berikut:

1) Informasi batas-batas luar BS dan legenda penting sudah digambar dan dituliskan dalam peta WB sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

2) Keterangan lokasi dan kode administrasi pada Daftar ST2013-PES.P dan peta WB harus benar dan sesuai satu sama lain.

3) Pastikan isian hasil pencacahan PCL tertulis pada baris P.

4) Pemberian nomor rumah tangga pertanian harus sesuai dengan penomoran pada peta WB.

Informasi yang diperoleh dari PES ditulis pada Baris/Kolom PBaris/Kolom E merupakan salinan dari Daftar ST2013

Tugas Kortim PES adalah memeriksa isian yang ditulis oleh pencacah PES (isian pada Kolom/Baris P)


(42)

34

|

ST2013-PES.KORTIM

Bagan 5.1. Tahapan Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.P

Salah satu tugas kortim adalah melakukan pemeriksaan dan membetulkan penulisan yang salah/kurang jelas dokumen hasil pencacahan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kortim dalam pemeriksaan dokumen antara lain :

a. Pemeriksaan dokumen harus dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pemeriksaan dokumen ST2013-PES.P, kemudian dilanjutkan dokumen ST2013-PES.L, dari nomor urut rumah tangga pertama sampai dengan nomor urut rumah tangga terakhir dalam setiap blok sensus.

Tidak

Koordinator Tim (Kortim)

Memeriksa:  Isian Daftar ST2013-PES.P

 Gambar lingkaran dan nomor pada Peta WB  Jumlah Ruta Pertanian

 Konsistensi Isian

Sudah lengkap

dan wajar?

Koordinator Sensus Kecamatan


(43)

ST2013-PES.KORTIM

|

35

b. Pemeriksaan blok pertanyaan dan rincian harus dilakukan secara berurutan,

mulai dari blok pertanyaan dan rincian pertama sampai dengan blok pertanyaan dan rincian terakhir;

c. Kortim harus memeriksa apakah isian jawaban suatu pertanyaan benar dan konsisten dengan isian jawaban pertanyaan lain. Apabila kortim menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian, maka isian yang salah harus

diperbaiki. Cara memperbaiki adalah dengan menghapus isian yang salah dan

mengganti dengan isian yang benar, baik untuk dokumen ST2013-PES.P dan ST2013-PES.

d. Pemeriksaan mencakup isian dokumen ST2013-PES.P dan ST2013-PES.L. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, maka lakukan perbaikan dengan berpedoman pada dokumen ST2013-PES.L.

e. Kortim harus meneliti seluruh isian dokumen secara utuh. Apabila terjadi keragu-raguan harap ditanyakan kepada petugas pencacah lapangan (PCL) atau kunjungan ke lapangan (revisit)

Pengecekan isian pada Daftar ST2013-PES.P adalah sebagai berikut:

Blok I. KETERANGAN TEMPAT

1. Isian R.101 s.d R.108 harus sama dengan identitas master wilayah semester I 2012 (sudah tertulis).

2. Untuk perbedaan identitas wilayah yang disebabkan karena pemekaran, tidak boleh dilakukan perubahan.

3. Perubahan identitas wilayah yang dilakukan oleh petugas lapangan diperbolehkan untuk wilayah yang muatan rumah tangganya tertukar antar blok sensus baik dalam satu kecamatan maupun antar kecamatan.

4. Isian R.109 (untuk Daftar ST2013-PES.P) [Snowball]: nara sumber harus ada isian.

Blok II. KETERANGAN PETUGAS

1. Isian R.201 Kolom (2) kode petugas harus terisi. 2. Isian R.201 Kolom (3) kode petugas harus terisi.


(44)

36

|

ST2013-PES.KORTIM

4. Isian R.203 harus terisi, isian rincian ini untuk kolom (2) dan (3) mulai dari 1 Juni s.d 15 Juni 2013

5. Isian R.204 harus terisi tanda tangan pencacah dan petugas.

Blok III. REKAPITULASI

1. Isian R.301 sudah tercetak.

2. Isian R.302 harus sama dengan Blok V Kolom (8) nomor urut terbesar. Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

3. Isian R.303 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C Kolom (15). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

4. Isian R.304 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C kolom (16). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

5. Isian R.305 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C kolom (17). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

6. Isian R.306 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C Kolom (18). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

7. Isian R.307 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C kolom (19). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

8. Isian R.308 harus sama dengan Blok V kolom (20) nomor urut terbesar. Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

9. Isian R.309 harus sama dengan Blok V halaman terakhir Rincian C kolom (12b). Jika tidak sama, maka rincian ini disesuaikan.

10. Isian R.303 s.d R.308 harus lebih kecil atau sama dengan R.302.

Blok IV. CATATAN

Blok ini hanya digunakan untuk melihat apakah ada catatan untuk menerangkan hal-hal yang perlu penjelasan.

Blok V. HASIL PEMUTAKHIRAN DAN KETERANGAN KEGIATAN PERTANIAN

1. Kolom (1) s.d kolom (6) sudah tercetak.

 Jika ada rumah tangga baru untuk door to door, maka kolom (1) boleh blank, kolom (2) dan (3) harus terisi, dan kolom (4) harus blank.


(45)

ST2013-PES.KORTIM

|

37

 Isian kolom (2) dan kolom (3) maksimum 3 digit numerik atau 3 digit numerik, 1 digit karakter dibelekang.

 Aturan penomomoran bangunan fisik dan bangunan sensus baru pada kolom (2) dan kolom 3 adalah sebagai berikut:

a. Untuk bangunan fisik (kolom(2)) baru yang terletak diantara dua bangunan fisik yang sudah ada maka penomoran bangunan fisik yang baru tersebut mengikuti nomor bangunan fisik terdekatnya dan menambahkan alfabet pada 1 diigit dibelakang.

Contoh:

SP2010 terdapat bangunan fisik 001, 002 sampai 015. Ketika ST2013 terdapat penambahan bangunan fisik diantara bangunan fisik 001 dan 002, penambahan bangunan fisiknya sebanyak 2 bangunan, maka cara pengisian di dokumen ST2013-P adalah : 001A, 001B. Sama halnya dengan bangunan sensus.

b. Jika bangunan fisik baru diantara bangunan fisik yang sudah ada, jumlahnya lebih dari 26, maka penomoran bangunan fisik ke 27,28, dst mengikuti nomor bangunan fisik selanjutnya yang sudah ada.

Contoh:

SP2010 terdapat bangunan fisik 001, 002 sampai 015. Ketika ST2013 terdapat penambahan bangunan fisik diantara bangunan fisik 004 dan 005, penambahan bangunan fisiknya sebanyak 28 bangunan, maka cara pengisian di dokumen ST2013-P adalah : 004A, 004B, .., sampai dengan 004Z, sedangkan 1 bangunan fisik lagi dimasukkan ke nomor urut selanjutnya yaitu 005A, 005B.

 Jika ada rumah tangga baru untuk snowball, maka kolom (1) s.d (3) boleh blank sedangkan kolom (4) harus blank.

2. Kolom (7) harus terisi kode 1, 2, 3, 4, 5, 6 atau 7. 3. Kolom (8):

 Kolom (8) harus ada isian jika kolom (7) berkode 1, 2, 3,atau 4.

 Kolom (8) blank Jika kolom (7) berkode 5, 6 atau 7. 4. Kolom (9) s.d (14) kecuali kolom (12b)


(46)

38

|

ST2013-PES.KORTIM

 Isian kolom ini 1 atau – (strip).

 Jika kolom (9) s.d (14) ada isian (baik kode 1 maupun strip) sedangkan kolom (7) berkode 5,6, atau 7, dan atau kolom (8) tidak mempunyai nomor urut maka:

o Kolom (7) diberi kode 1,2,3, atau 4, tanyakan ke PCL.

o Kolom (8) harus diberi nomor urut berikutnya setelah nomor

urut terbesar. 5. Kolom (12b):

 Isian kolom ini adalah 0 s.d 999 atau blank.

 Kolom ini harus terisi jika kolom (12a) berkode 1

 Kolom ini harus blank jika kolom (12a) bertanda strip (-) 6. Kolom (15) s.d (18):

 Isian kolom ini adalah 1, strip (-) atau blank.

 Kolom ini harus terisi jika salah satu atau lebih kolom (9) s.d kolom (12a) dan kolom (13) s.d (14) berkode 1.

 Kolom ini harus blank jika kolom (9) s.d kolom (12a) dan kolom (13) s.d (14) berkode strip (-)

7. Kolom (19):

 Isian kolom ini adalah 1 atau strip (-).

 Kolom ini harus terisi jika kolom (8) ada isian. 8. Kolom (20):

 Kolom ini harus terisi jika salah satu atau lebih kolom (15) s.d kolom (17) dan kolom (19) ada yang berkode 1.

 Jika ada Rumah tangga yang diberi nomor urut tetapi bukan RT pertanian maka nomor urut di kolom (20) dihapus dan nomor urut terbesar diganti dengan nomor urut yang terhapus, dan informasikan ke seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota agar nomor urut RT pertanian Peta WB disesuaikan.

Rincian a. Jumlah halaman ini

Isian Rincian ini harus sesuai dengan penjumlahan pada halaman yang bersangkutan untuk kolom (9) s.d kolom (19).


(47)

ST2013-PES.KORTIM

|

39

Rincian b. Jumlah sampai dengan halaman sebelumnya.

Isian rincian ini harus sesuai dengan Rincian c halaman sebelumnya. Untuk halaman 1, rincian ini harus terisi tanda – (strip) untuk Kolom (9) s.d Kolom (19).

Rincian c. Jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini.

Isian rincian ini harus sesuai dengan penjumlahan dari Rincian a ditambah dengan Rincian b pada halaman yang bersangkutan untuk Kolom (9) s.d Kolom (19). 5.2 Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L

Setelah PCL selesai mencacah satu rumah tangga, kortim langsung memeriksa cara penulisan, konsistensi, dan kewajaran isian kuesioner. Cek secara menyeluruh apakah PCL menuliskan isian hasil pencacahan rumah tangga pertanian pada baris P. Dalam melakukan pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L ada beberapa variabel atau rincian pertanyaan yang saling terkait sehingga kesalahan pengisiannya dapat mempengaruhi isian variabel lainnya. Jika ditemui ada data yang tidak konsisten atau tidak wajar isian sebaiknya jangan langsung mengubah isian tapi ditanyakan kembali ke PCL.

Berikut disajikan beberapa contoh isian yang tidak konsisten atau tidak wajar:

1) Isian jumlah lahan pertanian sawah yang dikuasai berbeda dengan penjumlahan dari seluruh rincian jenis lahan sawah,

contoh: Irigasi teknis 100 m2, tadah hujan 50 m2 tetapi jumlah lahan sawah 200

m2 seharusnya lahan sawah terisi 150 m2

2) Rincian 302 tidak ada isian tetapi rincian 201 berkode 1.

3) Blok II.A. ada yang berkode 1 tetapi Rincian 214 tidak ada isian, atau sebaliknya Rincian 214 ada isian tetapi Blok II.A tidak ada yang berkode 1.


(48)

40

|

ST2013-PES.KORTIM

Bagan 5.2. Tahapan Pemeriksaan Daftar ST2013-PES.L

Ya Kortim

Menerima satu ruta pertanian yang akan diperiksa

 Cek R.101 → sesuai Daftar P  Cek R.201 → R.302

 Cek R.202 → R.304  Cek R.203 → R.402  Cek R.204 → R.502  Cek R.205 → R.603  Cek R.206 → R.702  Cek R.207 → R.705  Cek R.208 → R.802

 Cek R.209 → R.803a kol (6)  Cek R.210 → R.803b kol (6)  Cek R.211 → R.803c kol (6)  Cek R.212 → R.306a, 404a,

504a, 605a, 707a, 707b, 805a 1

PCL mengecek dan memperbaiki

Tidak Sudah

lengkap dan


(49)

ST2013-PES.KORTIM

|

41

5.2.1. Blok I. Keterangan Umum Rumah Tangga

Sebelum memeriksa Blok I, periksa rincian Hasil Pemutakhiran di pojok kanan atas. Pastikan isian sama dengan Daftar ST2013-PES.P Blok V kolom (7) untuk rumah tangga yang sesuai.

Hal-hal yang harus diperiksa dari Blok I:

1) Isian kode pada Rincian 101: Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Desa/Kel, dan Nomor blok sensus harus sesuai dengan daftar sampel blok sensus PES.

2) Isian No SLS, No Bangunan Fisik, No Bangunan Sensus, No Urut Ruta Pertanian PES dan No Sub Blok Sensus harus sesuai dengan Daftar ST2013-PES.P.

3) Isian R.102 harus terisi sesuai dengan ST2013-PES.P Blok V kolom (5) dan minimal terdiri dari 2 karakter.

4) Isian R.103 harus terisi 10 s.d 99

5) Isian R.104 harus terisi kode 1 atau 2. Jika kosong maka tanyakan kepada PCL.

6) Isian R.105 harus terisi sesuai dengan dokumen ST2013-PES.P R.108. 7) Isian R.106 alamat harus terisi sesuai dengan dokumen ST2013-PES.P

Blok V kolom (6).

8) Isian R.107 laki-laki dan atau R.107 perempuan harus terisi. 9) Jika R.107a berkode 1, maka R.107b harus ada isian

5.2.2. Blok II.A. Jenis Kegiatan Rumah Tangga Usaha Pertanian Cara pemeriksaan Blok II.A sebagai berikut:

1) Jika R.302 ada isian maka R.201 harus berkode 1 2) Jika R.304 ada isian maka R.202 harus berkode 1 3) Jika R.402 ada isian maka R.203 harus berkode 1 4) Jika R.502 ada isian maka R.204 harus berkode 1 5) Jika R.603 ada isian maka R.205 harus berkode 1 6) Jika R.702 ada isian maka R.206 harus berkode 1 7) Jika R.705 ada isian maka R.207 harus berkode 1 8) Jika R.802 ada isian maka R.208 harus berkode 1


(50)

42

|

ST2013-PES.KORTIM

9) Jika R.803a Kolom (2) ada isian maka R.209 harus berkode 1 10) Jika R.803b Kolom (2) ada isian maka R.210 harus berkode 1 11) Jika R.803c Kolom (2) ada isian maka R.211 harus berkode 1

12) Jika R.306a, 404a, 504a, 605a, 707a, 707b, 805a, ada yang berkode 1 maka R.212 harus berkode 1

.

5.2.3. Blok II.B Keterangan Rumah Tangga Usaha Pertanian Cara pemeriksaan Blok II.B sebagai berikut:

a. Isian R.213 laki-laki dan atau R.213 perempuan harus terisi. Jika kedua isian tidak terisi maka tanyakan kepada PCL.

b. Isian R.213 harus kurang dari atau sama dengan R.107.

c. Isian R.213 harus lebih dari atau sama dengan maksimal isian R.305, R.403, R.503, R.604, R.703, R.706, R.804.

d. Jika diantara R.201 s.d R.211, hanya R.201 dan atau R.202 yang berkode 1, maka isian R.213 laki-laki = isian R.305 laki-laki, dan isian R.213 perempuan = isian R.305 perempuan. Isian R.214 = 201 atau 202

e. Jika diantara R.201 s.d R.211, hanya R.203 yang berkode 1, isian R.213 harus sama dengan isian R.403 dan isian R.214 harus terisi kode 203.

f. Jika dari R.201 sampai dengan R.211 yang terisi kode 1 hanya pada R.204 maka isian R.213 sama dengan isian R.503. Isian R.214 akan terisi kode 204. g. Jika dari R.201 sampai dengan R.211 yang terisi kode 1 hanya pada R.205

maka isian R.213 akan sama dengan isian R.604. Isian R.214 harus terisi kode 205.

h. Jika dari R.201 sampai dengan R.211 yang terisi kode 1 hanya pada R.206 maka isian R. 213 akan sama dengan isian R.703. Isian R. 214 harus terisi kode 206.

i. Jika dari R.201 sampai dengan R.211 yang terisi kode 1 hanya pada R.207 maka isian R.213 akan sama dengan isian R.706. Isian R.214 harus terisi kode 207.

j. Jika dari R.201 sampai dengan R.211 yang terisi kode 1 hanya pada R.208, R.209, R.210, dan atau R.211 maka isian R.213 harus sama dengan isian


(51)

ST2013-PES.KORTIM

|

43

R.804. Isian R.214 harus terisi salah satu kode 208, 209, 210, atau 211.

k. Isian R.215 terisi minimal 2 karakter. l. Isian R.216 terisi 10 s.d. 99

m. Isian R.217 terisi kode 1 atau 2. Jika tidak terisi, sesuaikan dengan isian nama pada R.215 atau tanyakan kepada PCL.

n. Isian R.218 terisi kode 1 atau 2.

5.2.4. Blok III. Penguasaan/Kegiatan Tanaman Pangan (Padi dan Palawija)

Tata cara memeriksa Blok III diuraikan sebagai berikut:

Rincian 301a. (Padi Sawah) dan Rincian 301.b (Padi Ladang)

1) Isian Kolom (5) sama dengan penjumlahan Kolom (2)+(3)+(4). 2) Jika Kolom (5) ada isian maka Kolom (6) s.d (8) harus ada isian.

3) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus terisi salah satu kode 1 s.d 6. 4) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (7) harus berkode 1,2, atau 3.

5) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (8) bisa diarsir lebih dari satu kode. (satu kode, dua kode, atau ketiga-tiganya).

6) Jika kolom (2), (3), dan (4) tidak ada isian sedangkan kolom (5) ada isian, maka tanyakan kepada PCL.

Rincian 302

1) Jika R.301a Kolom (8) ada isian dan R.301b Kolom (8) tidak ada isian, maka isian R.302 harus 1101 dan isian jenis adalah padi sawah.

2) Jika R.301a Kolom (8) tidak ada isian dan R.301b Kolom (8) isian, maka isian R.302 harus 1102 dan isian jenis adalah padi ladang.

3) Jika R.301a. Kolom (8) dan atau R.301b. Kolom (8) ada isian, maka R.302 harus ada isian jenis dan kode tanaman padi harus berkode 1101 atau 1102.

Rincian 303 (Palawija)

1) Isian Kolom (5) sama dengan penjumlahan Kolom (2)+(3)+(4). 2) Jika Kolom (5) ada isian maka Kolom (6) s.d (8) harus ada isian.

3) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (8) harus terisi salah satu kode 1 s.d 6. 4) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus berkode 1,2, atau 3.


(52)

44

|

ST2013-PES.KORTIM

5) Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (8) bisa diarsir lebih dari satu kode. (satu kode, dua kode, atau ketiga-tiganya).

6) Jika Rincian 303g, 303h atau 303i Kolom (1) ada isian, maka kolom (5) harus ada isian.

7) Jika kolom (2), (3), dan (4) tidak ada isian sedangkan kolom (5) ada isian, maka tanyakan kepada PCL.

8) Isian R.303g s.d R.303i Kolom (1) jenis dan kode tanaman harus sesuai dengan Daftar ST2013-KODE.

Rincian 304

Jika salah satu atau lebih R.303a s/d R.303i Kolom (8) ada isian, maka R.304 harus ada isian nama dan kode komoditi tanaman palawija sesuai jenis tanaman palawija yang terisi.

Rincian 305

1) Jika R.305 ada isian maka salah satu baris R.301 dan atau R.303 Kolom (8) harus ada isian.

2) Jika R.305 tidak ada isian sedangkan salah satu baris atau lebih R.301 dan atau R.303 kolom (8) ada isian, tanyakan pada PCL.

3) Isian R.305 harus kurang dari atau sama dengan R.213 untuk masing-masing laki-laki dan perempuan.

4) Jika kolom (4) terisi kode 1 maka kolom (5) dan atau kolom (6) harus ada isian.

5) Jika kolom (7) terisi kode 1 maka kolom (8) dan atau kolom (9) harus ada isian.

Rincian 306a

1) Isian Rincian ini adalah kode 1 atau 2.

2) Jika rincian ini berkode 1 maka isian R.212 harus berkode 1. 3) Jika isian Rincian ini blank, tanyakan ke PCL.

Rincian 306b.1


(53)

ST2013-PES.KORTIM

|

45

2) Jika baris R.301a dan atau R.301b kolom (8) ada isian, maka R.306b.1 harus

berkode 1 atau 2.

3) Jika baris R.301a dan R.301b kolom (8) tidak ada isian, maka R.306b.1 harus blank.

Rincian 306b.2

1) Isian Rincian ini adalah kode 1 atau 2, atau blank.

2) Jika baris R.303a s.d R.303i kolom (8) salah satu ada isian, maka R.306b.2 harus berkode 1 atau 2.

3) Jika baris R.303a s.d. R.303i Kolom (8) semuanya tidak ada isian, maka R.306.2 harus blank.

5.2.5. Blok IV. Pengusahaan Tanaman Hortikultura

Tata cara pemeriksaan Blok IV diuraikan sebagai berikut:

Rincian 401a s.d. 401o

1) Isian deskripsi jenis tanaman pada kolom (1) dan kode pada kolom (2) harus sesuai seperti yang tercantum pada daftar ST2013-KODE (Hortikultura).

2) Jika deskripsi kolom (1) tidak sesuai dengan kode pada kolom (2), maka kode pada kolom (2) harus disesuaikan dengan deskripsi pada kolom (1).

3) Jika Rincian 401a s.d R. 401o kolom (2) ada isian maka :

 pada Kolom (1) harus ada isian sesuai kelompok tanaman pada ST2013-KODE.

 Isiannya boleh berulang hanya untuk kode-kode berikut ini : 2199, 2299, 2399, 2499, 2599, 2699, 2799, 2899, 2107, 2114, 2128, 2139, 2143, 2148, 2152, 2157, 2160, 2163, atau 2202.

4) Jika kolom (2) terisi maka kolom (4) dan kolom (5) harus ada isian.

5) Isian R.401c s.d R.401i kolom (3) untuk tanaman hortikultura tahunan dan R.401k s.d R.401o untuk tanaman hortikultura semusim, jika Kolom (4) terisi maka satuan harus sesuai dengan yang terdapat pada Daftar ST2013- KODE (Hortikultura). Apabila kolom (3) berbeda dengan ST2013-KODE, tanyakan ke PCL. Pastikan isian kolom (4) konsisten dengan satuan pada kolom (3)


(54)

46

|

ST2013-PES.KORTIM

7) Isian kolom (5) ≤ kolom (4), hanya berlaku untuk R.401a sampai dengan R.401i.

8) Isian kolom (6) bisa diarsir lebih dari satu kode. (satu kode, dua kode, atau ketiga-tiganya).

9) Isian R.401a s.d R.401r Kolom (1) dan Kolom (2) tidak boleh berulang, Jika ada yang berulang (sama) maka tambahkan isian Kolom (6) dan (7) pada baris isian kode yang sama. Kecuali untuk kode yang telah disebutkan pada butir 3 dan kode tanaman lainnya.

10) Jika Kolom (7) terisi kode 1 maka Kolom (8) atau Kolom (9) harus ada isian.

Rincian 402

1) Isian jenis dan kode tanaman: salah satu dari jenis dan kode tanaman sesuai ST2013-KODE (Hortikultura).

2) Jika R.402 ada isian, maka pada R.401 harus ada isian pada baris yang sesuai dengan kode isian R.402 tersebut.

3) Jika isian kode tanaman R.402 tidak sama dengan yang terisi pada R.401 Kolom (2), maka R.402 harus diisi kode tanaman dari salah satu dari R.401 yang ada isian dengan menanyakan kembali kepada PCL.

4) Jika R.401 hanya terisi satu baris dan isian R.402 tidak sesuai dengan isian kode R.401 kolom (2), maka isian R.402 harus diganti dengan isian kode R.401 kolom (2).

Rincian 403

1) Jika R.403 ada isian maka salah satu baris R.401 kolom (6) harus ada yang diarsir.

2) Jika R.403 tidak ada isian sedangkan salah satu baris atau lebih R.401 kolom (6) ada yang diarsir, maka tanyakan ke PCL.

3) Isian R.403 harus kurang dari atau sama dengan R.213 untuk masing-masing laki-laki dan perempuan.

ST2013-KODE harus menjadi acuan untuk menentukan jenis tanaman

hortikultura tahunan atau jenis tanaman hortikultura

semusim


(55)

ST2013-PES.KORTIM

|

47

4) Jika kolom (4) terisi kode 1 maka kolom (5) dan atau kolom (6) harus ada isian.

Jika kolom (5) dan atau kolom (6) kosong, tanyakan ke PCL.

5) Jika kolom (7) terisi kode 1 maka kolom (8) dan atau kolom (9) harus ada isian.

Rincian 404a

1) Isian Rincian ini adalah kode 1 atau 2.

2) Jika rincian ini berkode 1 maka isian R.212 harus berkode 1. 3) Jika isian Rincian ini blank, tanyakan ke PCL.

Rincian 404b

1) Isian Rincian ini adalah kode 1 atau 2, atau blank.

2) Jika R.401 kolom (6) ada yang diarsir maka R.404b harus berkode 1 atau 2. 3) Jika R.401 kolom (6) tidak ada yang diarsir maka R.404b harus blank.

Rincian 404c

1) Isian Rincian ini adalah kode 1 atau 2, atau blank.

2) Jika R.401 kolom (6) ada yang diarsir maka R.404c harus berkode 1 atau 2. 3) Jika R.401 kolom (6) tidak ada yang diarsir maka R404c harus blank.

Blok IX Terkait Kegiatan Hortikultura

1) Jika rincian R.401a s.d R.401i ada isian, maka salah satu atau lebih R.901b1, R.901b2, R.901b3, R.901b6, R.901b7 harus ada isian. Jika R.901b1, R.901b2, R.901b3, R.901b6 dan R.901b7 kosong, maka tanyakan kembali kada PCL.

5.2.6. Blok V. Pengusahaan Tanaman Perkebunan

Tata cara pemeriksaan Blok V diuraikan sebagai berikut:

Rincian 501a s.d 501k (Tanaman Tahunan)

1) Isian jenis dan kode tanaman perkebunan pada kolom (1) dan kolom (2) harus bersesuaian menurut Daftar ST2013-KODE (Perkebunan). Jenis tanaman menjadi pedoman utama.

ST2013-KODE harus menjadi acuan untuk menentukan jenis tanaman


(56)

48

|

ST2013-PES.KORTIM

2) Isian jenis dan kode tanaman perkebunan pada kolom (1) dan kolom (2) tidak boleh berulang, kecuali kode tanaman lainnya (kode 3199) dengan menyebutkan jenis tanamannya.

3) Jika R.501g s.d R.501k kolom (1) dan kolom (2) ada isian maka kolom (3) harus ada isian.

4) Isian Kolom (3) ≥ kolom (4) + kolom (5).

5) Jika Kolom (1) ada isian sedangkan Kolom (3) blank, maka lakukan .

 Jika kol (4) dan atau Kolom (5) ada isian, maka tanyakan ke PCL.

 Jika Kolom (4) dan Kolom (5) blank, maka Kolom (1) blank

6) Jika kolom (6) ada isian, maka kolom (3) harus ada isian. Jika kolom (3) tidak ada isian, maka tanyakan kembali kepada PCL.

7) Jika kolom (7)L dan kolom (7)P tidak ada isian sedangkan baris yang bersesuaian ada isian, maka tanyakan kepada PCL:

8) Isian kolom (8) bisa diarsir lebih dari satu kode (satu kode, dua kode, atau ketiga-tiganya).

9) Jika kolom (9) berkode 1 maka kolom (10) dan atau kolom (11) harus ada isian.

Rincian 501m s.d 501p (Tanaman Semusim)

1) Isian jenis dan kode tanaman perkebunan pada kolom (1) dan kolom (2) harus bersesuaian menurut kode ST2013-KODE (Perkebunan). Jenis tanaman menjadi pedoman utama.

2) Isian jenis dan kode tanaman perkebunan pada kolom (1) dan kolom (2) tidak boleh berulang, kecuali kode tanaman lainnya (kode 3299) dengan menyebutkan jenis tanamannya.

3) Jika R.501n s.d R.501p Kolom (1) dan kolom (2) ada isian maka kolom (8) harus ada isian.

4) Jika kolom (7)L dan kolom (7)P tidak ada isian sedangkan baris yang bersesuaian ada isian, maka tanyakan ke PCL.

5) Isian kolom (8) bisa diarsir lebih dari satu kode (satu kode, dua kode, atau ketiga-tiganya).

6) Jika kolom (9) tertulis kode 1 maka kolom (10) dan atau kolom (11) harus ada isian.


(57)

ST2013-PES.KORTIM

|

49

Rincian 502

1. Isian kode tanaman: salah satu kode 3101 s.d 3129, 3199, 3201 s.d 3211, dan 3299.

2. Jika R.502 ada isian, maka pada R.501 harus ada isian pada baris tanaman yang sesuai dengan kode isian pada R.502 tersebut.

3. Jika isian kode tanaman R.502 tidak sama dengan yang terisi pada R.501, maka R.502 harus diisi kode tanaman dari salah satu R.501 yang ada isian atau tanyakan kembali kepada PCL.

Rincian 503

1) Jika R.503 kolom (2) atau kolom (3) ada isian maka salah satu baris R.501 harus ada isian.

2) Jika R.503 kolom (2) atau kolom (3) tidak ada isian sedangkan salah satu baris atau lebih R.501 ada isian, maka tanyakan ke PCL.

3) Isian R.503 kolom (2) dan kolom (3) harus kurang dari atau sama dengan R.213 untuk masing-masing laki-laki dan perempuan.

4) Rincian R.503 kolom (2) dan kolom (3) harus lebih dari atau sama dengan isian maksimum pada R.501 kolom (7) untuk masing-masing laki-laki dan perempuan.

5) Isian R.503 harus kurang dari atau sama dengan jumlah R.501 kolom (7) untuk masing-masing laki-laki dan perempuan.

Contoh : R.501 cengkeh kolom (7) L=1; R.501 karet kol (7) L = 2.

Maka isian R.503 : harus lebih dari atau sama dengan 2 [isian maksimum pada R.01 kol (7) L] dan kurang dari atau sama dengan 3 [jumlah R.501 kol (7) L]. Misalkan R.107 = 5 (masih dengan contoh yang sama), maka R.503 tidak boleh 4 (walaupun konsistensi R.503 < R.107 benar tetapi untuk contoh di atas isian R.503 tidak boleh lebih dari 3.

6) Jika kolom (4) terisi kode 1, maka kolom (5) dan atau kolom (6) harus ada isian.

7) Jika kolom (7) terisi kode 1, maka kolom (8) dan atau kolom (9) harus ada isian.


(58)

50

|

ST2013-PES.KORTIM

Rincian 504a

1) Isian rincian ini adalah kode 1 atau 2.

2) Jika rincian ini berkode 1 maka isian R.212 harus berkode 1.

3) Jika tidak ada jasa pertanian tanaman perkebunan, maka tanyakan ke PCL.

Rincian 504b

1) Isian rincian ini adalah kode 1, 2, atau blank.

2) Jika salah satu baris R.501a s.d R.501p kolom (8) ada isian, maka R.504b harus berkode 1 atau 2.

3) Jika semua baris R.501a s.d R.501p kolom (8) blank maka R.504b harus blank.

Blok IX (Lahan) Terkait Kegiatan Perkebunan

Jika R.501 Kolom (6) terisi, maka salah satu atau lebih rincian Blok IX R.901a, R.901b.1, R.901b.2, R.901b.7 kolom (2) harus ada isian (cek kewajaran).

5.2.7. Blok VI. Penguasaan/Pengusahaan Ternak

Tata cara pemeriksaan Blok VI diuraikan sebagai berikut:

Rincian 601 (Ternak besar/kecil)

1) Isian deskripsi Jenis ternak untuk R.601e s.d R.601f Kolom (1) adalah: kuda, kambing, domba, dan babi.

2) Isian deskripsi jenis ternak pada kolom (1) tidak boleh sama/berulang dengan rincian sebelumnya.

3) Isian kode jenis ternak untuk R.601e s.d R.601f Kolom (2) disesuaikan dengan jenis ternak pada kolom (1). (sesuai Daftar ST2013-KODE)

Pilihan isian Kode untuk kolom (2) antara lain : 4102, 4201, 4202, 4203. 4) Jika Kolom (3) ada isian makakolom (5) harus ada isian.

5) Jika kolom (3) tidak ada isian dan kolom (4) ada isian, maka kolom (5) tidak ada yang diarsir.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)