Nilai produksi bukan makloon

Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 55 Rincian 2 : Pendapatan dari jasa industri makloon Untuk jasa industri makloon, maka banyaknya jasa yang dihasilkan dan pendapatannya yang diterima diisikan pada Rincian 2. Untuk perusahaanusaha yang menghasilkan produk sendiri dan juga melayani jasa industri, maka jenis barang yang dihasilkan sendiri ditulis pada rincian 1 sedangkan jenis barang dari jasa industri pada rincian 2. Contoh Pendapatan dari jasa Industri makloon Pabrik Penggilingan padi Sardi Diyono selama Triwulan IV 2013 menghasilkan 1,2 kuintal beras yang bahan bakunya berasal dari pembelian dari pihak lain dan jasa penggilingan yang hanya menerima upah sebesar 20 kg. Pada Triwulan I 2014 menghasilkan penggilingan beras 1,5 kuintal dan jasa penggilingan 25 kg. Nilai produksi beras sebesar Rp. 7.500kg sedangkan jasa penggilingan Rp.1.000kg. Pengisian Blok V Rincian 1 dan 2 sebagai berikut :

1. Nilai produksi bukan makloon

Jenis barang yang dihasilkan KBLI 5-Digit Uraian Satuan Standar Triwulan IV 2013 Triwulan I 2014 1 2 3 4 5 6 a. BERAS 10631 Banyaknya KG 120 150 Nilai Rp 900.000 1.125.000 Harga Satuan Rp 7.500 7.500 2. Pendapatan dari jasa industri makloon a. Jasa Penggilingan Beras 10631 Banyaknya KG 20 25 Nilai Rp 20.000 25.000 Harga Satuan Rp 1.000 1.000 56 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan Rincian 3 : Pendapatan lainnya Isikan besarnya nilai pendapatanpenerimaan dari kegiatan lain yang masih ada hubungan dengan usaha. Termasuk pendapatan dari keuntungankerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama, menyewakan barang modal milik perusahaan, penjualan limbah sampah produksi, bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, bagi hasil, sumbangan, hadiah dan nilai pendapatan hasil imputasi. Keuntungankerugian penjualan barang: Selisih nilai dari barang-barang yang dijual dengan nilai beli dalam bentuk yang sama tanpa mengalami perubahan bentuktanpa diproses. Rincian 4 : Jumlah Rincian 1.e + rincian 2.c + rincian 3 Cukup jelas BLOK V : BIAYAPENGELUARAN PERUSAHAANUSAHA Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biayapengeluaran yang berkaitan langsung dengan proses produksi di perusahaanusaha selama satu triwulan Rincian 1. : Pemakaian jenis bahan baku dan penolong Biayapengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha, berupa bahan baku dan penolong menurut satuan standar, banyaknya dan nilainya dalam rupiah. Bahan Baku: komponen bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barangjasa. Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 57 Bahan penolong: bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dari bahan baku menjadi barang produksi, tidak termasuk bahan penolong: pembungkus, pengepak, dan pengikat barang jadi. Contoh : 1. Plastik pada pembuatan es mambo. 2. Daun pisang pada pembuatan lontong. 3. Ampelas pada pembuatan meja kursi dari kayu. Biaya ditentukan berdasarkan konsep pemakaian bahan yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Biaya bahan baku dan penolong produksi sendiri dinilai atas dasar harga pasar atau pengeluaran untuk memperolehnya. Penjelasan: Untuk usaha jasa industri makloon, maka jenis bahan baku dan penolong, satuan standar, dan banyaknya bahan baku dan penolong yang berasal dari pihak lain tetap diisikan pada Blok V Rincian 1 Kolom 1, 2, dan 3. Sedangkan nilainya boleh kosong. Kolom 1 : Uraian Tuliskan dengan jelas nama-nama bahan baku dan penolong yang dipakaidigunakan dalam proses produksi dan diurutkan dari nilai rupiah yang terbesar. Jika bahan baku dan penolong yang digunakan lebih dari 4 jenis, maka masukkan dalam baris e. Lainnya dan nilai rupiah digabungkan. Contoh bahan baku dan penolong: 1. Air, sirup, gula, plastik es, dan sebagainya untuk usaha 58 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan pembuatan es mambo. 2. Bahan tekstil, benang, kancing, dan sebagainya untuk usaha pakaian jadi. 3. Kayu, cat, pelitur, ampelas dan sebagainya untuk usaha pembuatan kursi dan meja. 4. Beras, beras ketan, tepung beras, daun pisang untuk pembuatan kue, dll. Kolom 2 : Satuan standar Tuliskan satuan standar yang digunakan secara umum untuk bahan baku dan penolong tersebut. Bila satuan yang digunakan bukan satuan standar, maka harus dikonversikan ke satuan standar. Misalnya: Isi volume : CC, LITER, M 3 Berat : ONS, GRAM, KG, KUINTAL, TON Panjang : CM, METER, YARD Luas : CM 2 , M 2 Kolom 3 : Banyaknya Tuliskan banyaknyajumlah setiap bahan baku dan penolong yang digunakan sesuai satuan standar. Kolom 4 : Nilai Rupiah Tuliskan nilai bahan baku dan penolong yang digunakan tersebut dalam rupiah. Contoh: Pabrik sirop POL ENAAAAK pada Triwulan I 2014 menghabiskan 600 kg gula putih, 1 kg pewarna, 2 kg aroma, 100 buah botol plastik dan 2 galon air mineral untuk proses produksinya. Jika diketahui harga gula putih Rp 12.000kg, pewarna Rp 20.000kg, aroma buah Rp 80.000kg, botol plastik Rp 100buah, air mineral Rp 15.000galon maka Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 59 penulisan isian Rincian 1 adalah sbb: Uraian Satuan Standar Banyaknya Nilai Rp 1 2 3 4 1 Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong 7.420.000 a. GULA KG 600 7.200.000 b. AROMA KG 2 160.000 c. PEWARNA KG 1 20.000 d. BOTOL PLASTIK BUAH 100 10.000 e. LAINNYA 30.000 Rincian 2. : Pemakaian pelumas dan bahan bakar Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, seperti: bensin, solar, minyak tanah, gas kota, LPG, batu barabriket, kayu bakar, arang dan bahan bakar lainnya. Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti SAE 20, SAE 30 dan sebagainya. Besarnya nilai pengeluaran untuk bensinsolar tidak mencakup untuk kendaraan pribadi, maupun keperluan angkutan. Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas untuk mesin pembangkit listrik diesel dan pembelian bensinsolar yang masih ada hubungannya dengan proses produksi, misal membeli bahan baku, mengirimkan hasil 60 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan produksi. Isikan nilai rupiah pada Kolom 4 pelumas dan bahan bakar yang digunakan. Rincian 3. : Lainnya Terdiri dari: pemakaian listrik, air, alat tulis dan keperluan kantor, bunga atas pinjaman, angkutanpengiriman, pos dan telekomunikasi, pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal, sewa mesin, sewa alat perlengkapan, sewa kendaraan, sewa bangunankonstruksi, dan sewa barang modal lainnya, sewa tanah untuk usaha, jasa industri yang dikerjakan pihak lain, pajak tak langsung, jasa yang dikerjakan oleh pihak lain, dan biaya selain yang tersebut di atas yang dikeluarkan oleh perusahaanusaha untuk kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: royalti merek daganghak paten, kemasanpembungkus, perijinan, pembelian peralatan penunjang kegiatan proses produksi yang umur pemakaiannya kurang dari setahun misal; jarum jahit, ayakan, dll dan sebagainya. Rincian 4 : Jumlah Rincian 1 s.d rincian 3 Cukup Jelas BLOK VI : CATATAN Catat informasi dari responden, pencacah dan pemeriksa untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat dalam pengolahan. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas. BLOK VII : KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS Blok ini berisi keterangan responden yang merupakan pernyataan bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 61 jawab pada perusahaan tersebut. Sertakan informasi nama, jabatan, nomor teleponHP, tanggal, dan tanda tangan responden yang memberi jawaban. Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan ulang. Dan keterangan petugas sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan.. Rincian 1 - 4 : Tuliskan nama, tanggal, tanda tangan dan no teleponhandphone, Kolom 2 untuk responden 3 untuk petugas pencacah dan kolom 4 untuk pengawas. 62 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan 63 64 Buku Pedoman Pencacah VIMK14 Triwulanan B u k u P ed o m a n P en ca ca h V IM K 1 4 T ri w u la n a n 6 5 Coret yang tidak sesuai BLOK II. RINGKASAN 1. JUMLAH RUMAH TANGGA Blok III Kolom 6 nomor urut terakhir pada halaman terakhir 2.a. POPULASI INDUSTRI MIKRO B.III R.c hal. terakhir Kol. 19 s.d 42

3. POPULASI INDUSTRI KECIL URAIAN