2015 211 ped Pedoman Pencacah

(1)

v

Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 2015 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian. Salah satu sistem ekonomi yang perlu diperkuat adalah sistem ekonomi kerakyatan. Komponen utama sistem ekonomi kerakyatan adalah sumberdaya manusia sebagai konsumen, sebagai tenaga kerja, dan sebagai pengusaha. Dengan demikian sistem ekonomi kerakyatan merupakan tatanan ekonomi yang memberikan kesempatan kerja dan berusaha seluas luasnya kepada masyarakat untuk mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan. Secara kongkret upaya peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan dalam berbagai program diantaranya pembangunan industri mikro dan kecil (IMK).

Industri Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil, maka usaha Industri Mikro dan Kecil dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal , karena dapat tanggap menangkap peluang untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Penggembangan Industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi Industri dan percepatan perubahan struktur sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan.

Pada tahun 2011-2013, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Triwulan I periode

BAB

1

PENDAHULUAN


(2)

Januari-Maret, Triwulan II periode April-Juni, Triwulan III periode Juli-September, dan Triwulan IV periode Oktober-Desember.

VIMK14 Triwulanan diselenggarakan untuk mendata keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan IMK. Pendekatan pencacahan VIMK14 Triwulanan dilakukan melalui pendekatan perusahaan/usaha. Sasaran pencacahan IMK adalah perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil.

Dari hasil kegiatan VIMK14 Triwulanan ini diharapkan dapat diperoleh data mengenai pertumbuhan produksi IMK secara triwulanan, struktur pendapatan dan pengeluaran serta berbagai karakteristik usaha lainnya.

Buku pedoman ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk BPS Provinsi/Kabupaten/Kota, agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan VIMK14 Triwulanan.

Landasan hukum pelaksanaan VIMK14 Triwulanan:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

c. Peraturan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik

Secara umum VIMK14

Triwulanan

bertujuan untuk mengetahui profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) daerah potensi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. VIMK14

Triwulanan

akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang kegiatan perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil yang rinci dan mutakhir

1.2. Landasan Hukum


(3)

menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) pada tingkat nasional maupun provinsi.

Secara khusus tujuan VIMK14 Triwulanan adalah untuk mengetahui pertumbuhan produksi IMK, melalui angka indeks produksi.

VIMK14 Triwulanan ini dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota daerah potensi seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah blok sensus terpilih sebanyak 4.000 blok sensus. Mencakup 18.000 perusahaan/usaha mikro dan kecil, yang dicacah selama empat triwulan. Sasaran pencacahan meliputi perusahaan/usaha industri mikro dengan banyaknya tenaga kerja 1-4 orang dan industri kecil dengan banyaknya tenaga kerja 5-19 orang termasuk pengusaha/pemilik.

Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam VIMK14 Triwulanan:

a. Daftar VIMK14-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu: Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

b. Daftar VIMK14-S1 terdiri dari 7 (tujuh) blok, yaitu: Blok I.1 : Keterangan Tempat

Blok I.2 : Keterangan Perusahaan / Usaha

1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan

1.4. Lingkup dan Cakupan


(4)

Blok II : Keterangan Umum

Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok IV : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Blok V : Total Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Blok VI : Catatan

Blok VII : Keterangan Responden dan Petugas.

Adapun jadual kegiatan dan pelaksanaan VIMK14

Triwulanan

yang dilaksanakan pada tahun 2014 seperti tabel di bawah ini :

No. Kegiatan P/D Waktu Pelaksanaan

(1) (2) (3) (4)

Triwulan I

1. Persiapan Buku Pedoman, Kuesioner & Program P 2 Jan–10 Februari 2014

2. Pengambilan Sampel Blok Sensus P 2 - 15 Januari 2014

3. Pengiriman Sampel Blok Sensus ke Provinsi P 16 Januari 2014

4. Pemeriksaan Sampel Blok Sensus D 15 Jan–9 Februari 2014

5. Pengiriman Blok Sensus hasil pemeriksaan D 10 Februari 2014

6. Listing Blok Sensus D 18 - 26 Maret 2014

7. Pengambilan Sampel Usaha D 22 - 29 Maret 2014

8. Pencacahan Sampel Usaha D 1 - 11 April 2014

9. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 2 – 19 April 2014

10. Pengiriman Data ke BPS RI D 20 April 2014

11. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 21 – 28 April 2014

12. 13.

Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan

P P

27 – 29 April 2014 2 Mei 2014

14. Rilis PDB/PDRB P 5 Mei 2014

Triwulan II

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Juli 2014

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Juli 2014


(5)

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 – 20 Juli 2014

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 21 – 23 Juli 2014

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 24 – 25 Juli 2014

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 4 Agustus 2014

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Agustus 2014

Triwulan III

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Oktober 2014

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Oktober 2014

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 – 20 Oktober 2014

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 22 – 26 Oktober 2014

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 27 – 29 Oktober 2014

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 3 Nopember 2014

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Nopember 2014

Triwulan IV

1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 – 11 Januari 2015

2. Pemeriksaan Editing, Coding dan Data Entry D 5 – 20 Januari 2015

3. Pengiriman Data ke BPS RI D 10 - 20 Januari 2015

4. Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 22 – 26 Januari 2015

5. Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P 27 – 29 Januari 2015

6. Rilis Pertumbuhan IMK Triwulanan P 3 Februari 2015

7. Rilis PDB/PDRB P 5 Februari 2015

Jenis daftar dan buku pedoman yang digunakan untuk pencacahan perusahaan/usaha industri mikro dan kecil 2014 serta kegunaanya seperti tabel di bawah ini :

Jenis Dokumen, Kegunaan, dan Petugas

No Jenis Dokumen Kegunaan Petugas

(1) (2) (3) (4)

1. VIMK14-DSBS Trw Mengetahui identitas blok sensus terpilih Pengawas/

Pencacah

1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan


(6)

2. VIMK14-L1 Pendaftaran perusahaan/usaha dalam blok sensus terpilih

Pengawas/ Pencacah

3. VIMK14-DS1 Mengetahui nama dan alamat

perusahaan/usaha yang akan dicacah

Pengawas/ Pencacah

4. VIMK14-S1 Untuk mencacah perusahaan/usaha

terpilih

Pencacah/ Pengawas

5. VIMK14-RB1 Untuk merekap jumlah Industri Mikro

dan Kecil per Blok Sensus

Pengawas

6. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS

Kab/Kota

Ka. Prov/Kab /Kota

7. Buku 2 Pedoman Pencacah Pengawas/

Pencacah

8. Buku 3 Pedoman Pemeriksaan/Pengawasan Pengawas

9. Buku 4 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia Industri Manufaktur

Pengawas

10. Buku 5 Pedoman Pengolahan Kasie

Integrasi Pengolahan Data/Kasie Industri/

Kasie Stat.

Pertanian & IKR

(Prov.DKI),

editor dan


(7)

Alur pendistribusian dokumen VIMK14 Triwulanan seperti pada gambar di bawah ini:

BPS

BPS Provinsi

BPS Kab/Kota

Pengawas

Petugas

1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-L1

2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-DS1

3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-S1

4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1 4. Pedoman Buku 2

5. VIMK14-RB 1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1 5. Sketsa peta

6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 2 hasil scanning

7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 3

8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Sketsa peta

9. Pedoman Buku 4 9. Pedoman Buku 4 9. Sketsa peta hasil scanning

10. Pedoman Buku 5 10. Pedoman Buku 5 hasil scanning

1. VIMK14-DSBS Trw 1. VIMK14-DSBS Trw

1. Tabel Evaluasi 1. VIMK14-DSBS Trw 2. VIMK14-L1 2. VIMK14-L1

dalam bentuk Hard Copy 2. VIMK14-L1 3. VIMK14-DS1 3. VIMK14-DS1

& CD copy 3. VIMK14-DS1 4. VIMK14-S1 4. VIMK14-S1

2. Data VIMK14_pp00.krm 4. VIMK14-S1 5. VIMK14-RB1 5. VIMK14-RB1

5. VIMK14-RB1 6. Sketsa peta 6. Sketsa peta

hasil scanning hasil scanning 1.8

Alur Dokumen Pelaksanaan VIMK14 Triwulanan


(8)

(9)

Kerangk

Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06).

Kerangka sampel usaha adalah daftar usaha hasil listing pendaftaran Survei IMK 2014 Triwulanan. Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro.

Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2014 Triwulanan sama dengan stratifikasi yang dibentuk berdasarkan hasil SE 2006. Pada bagian ini diuraikan kembali proses stratifikasi blok sensus tersebut. Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menurut jenis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) golongan pokok (2 digit). Untuk setiap jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi.

BAB

2

METODOLOGI

2.1. Kerangka Sampel


(10)

a. Prosedur Penarikan Sampel

Rancangan penarikan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sampling).

Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih 4000 blok sensus secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent.

Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil sebagai sampel. Bila jumlah industri kecil dalam suatu provinsi melebihi target sampel usaha IMK, maka harus dilakukan pemilihan sampel untuk indutri kecil. Sedangkan untuk industri mikro, pengambilan sampel dilakukan secar sistematik linear dari hasil pendaftran IMK.

Perusahaan/usaha yang terpilih disalin ke Daftar VIMK14-DS1 dan selanjutnya petugas melakukan pencacahan pada perusahaan/usaha tersebut.

b. Alokasi Usaha IMK per kabupaten/Kota

Pengalokasian target pencacahan untuk industri mikro dan industri kecil dilakukan berdasarkan hasil listing. Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dalam tiap blok sensus terpilih dilakukan pencacahan lengkap (take all) kecuali jumlahnya melebihi target sampel atau industrinya homogen dilakukan pemilihan sampel, sedangkan industri mikro dilakukan pencacahan hanya pada usaha terpilih.

Alokasi jumlah usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Propinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per kabupaten/kota. Alokasi Industri mikro (IM) per kabupaten/kota dilakukan setelah sebelumnya mengurangi target sampel IMK propinsi dengan jumlah


(11)

industri kecil (IK) untuk seluruh kabupaten/kota di propinsi tersebut. Alokasi IM dilakukan secara square root proporsional terhadap jumlah square root IM di masing-masing kabupaten/kota. Hasil alokasi IM perkabupaten/kota dikembalikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi menurut KBLI

c. Alokasi Sampel Industri Mikro per blok Sensus

Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih memperhatikan jumlah IMK hasil listing. Pengalokasian sampel industri mikro menurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.


(12)

(13)

Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan VIMK14 Triwulanan, struktur organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut:

Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab pelaksanaan VIMK14 Triwulanan di daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

3.2. Penanggung Jawab Pelaksanaan VIMK14

Triwulanan

di Daerah

BAB

3

ORGANISASI LAPANGAN

3.1. Organisasi Lapangan

BPS Provinsi

Bidang Statistik Produksi

BPS Kabupaten/Kota

PMS Staf BPS

PCS Mantis/Staf BPS


(14)

mengatur segala hal mulai dari rekruitmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei.

Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota, Pengawas (PMS), dan pencacah (PCS) adalah sebagai berikut:

a. BPS Provinsi

1. Merekrut calon petugas VIMK14 Triwulanan (PCS) yang berasal dari staf BPS Provinsi menurut kebutuhan

2. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan pencacahan perusahaan/usaha, mengecek Daftar Sampel Blok Sensus dan perusahaan/usaha terpilih yang lewat cacah.

3. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

4. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadual yang telah ditentukan 5. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan

beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi.

6. Mengalokasikan jumlah target sampel usaha VIKM14 Triwulanan hasil VIMK14-L1 per Kabupaten/Kota.

7. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan VIMK14 Triwulanan, mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS (Direktur Statistik Industri).

8. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat pelaksana wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan yang timbul.


(15)

9. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk memantau pelaksanaan kegiatan VIMK14 Triwulanan, baik kualitas data dan jumlah kuesioner yang telah didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen.

b. BPS Kabupaten

1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala BPS Kabupaten/kota

2. Merekrut calon petugas PMS/PCS VIMK14 Triwulanan yang berasal dari staf BPS Kabupaten/kota

3. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas melakukan pencacahan perusahaan/usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan perusahaan/usaha tersebut

4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap BPS Kabupaten/Kota dengan dikoordinir oleh kasie produksi.

5. Mengalokasikan jumlah target sampel usaha VIKM14 Triwulanan ke dalam blok sensus terpilih dan 2-digit KBLI sesuai dengan target sampel usaha VIMK14 Triwulanandari BPS Provinsi

6. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan.

7. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. 8. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei

harus dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi


(16)

9. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.

c. Tugas Pengawas

1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scanning, Daftar VIMK14-L1, VIMK14-S1 untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, serta Daftar VIMK14-DSBS Trw, VIMK14-DS1 dan VIMK14-RB1.

2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawab setiap pencacah, dengan berpedoman Daftar VIMK14-DSBS Trw.

3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar.

4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan.

5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

6. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar VIMK14-L1, dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu


(17)

bersama-sama dengan pencacah.

7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendaftaran bangunan/rumah tangga, maka pengawas harus segera memeriksa

tanda cek √ Daftar V)MK 4-L1 Blok III untuk usaha industri

mikro pada kolom dan tanda cek √ pada salah satu kolom

(19) s.d kolom (42) sesuai jenis produksi utama kode 2 digit kolom (16).

8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar VIMK14-L1 Blok III banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d halaman terakhir.

9. Mengisi Daftar VIMK14-L1 Blok II. Ringkasan.

10. Mengisi rekapitulasi jumlah Industri Mikro dan Kecil per Blok Sensus (VIMK14-RB1) dari VIMK14-L1 Blok II rincian 2 populasi industri, yaitu: 2a (industri mikro) dan 2b (industri kecil).

11. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar VIMK14-L1 Blok V Keterangan Penarikan Sampel Utama menurut masing-masing kategori lapangan usaha.

12. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil listing ke dalam Daftar VIMK14-DS1 di setiap blok sensus terpilih

d. Tugas Pencacah

1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah.


(18)

2. Memberitahukan dan minta ijin aparat desa/lurah, RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

3. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih yang menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar VIMK14-L1, dan menggambar bangunan pada sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning sesuai dengan letaknya, dan memberi nomor urut bangunan fisik pada simbol bangunan tersebut sesuai dengan nomor urut yang dicatat pada Daftar VIMK14-L1.

4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VIMK14-S1 yang berpedoman pada Daftar VIMK14-DS1 (Daftar Sampel). 5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas

berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya.

6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas.

7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas 8. Menepati jadual pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadual yang


(19)

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep, definisi, dan cara pengisian Daftar L1 dan VIMK14-S1.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 (VIMK14) Triwulanan menggunakan 5 (lima) jenis daftar yaitu Daftar VIMK14-DSBS Trw, Daftar VIMK14-L1, VIMK14-RB1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1.

Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam VIMK14 Triwulanan, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada survei industri mikro kecil 2014 (VIMK14) Triwulanan , yaitu:

1. Listing blok sensus hanya dilakukan pada Triwulan I (18 – 26 Maret 2014)

2. Target sampel pencacahan Triwulan I (Januari-Maret 2014) harus 100%.

3. Tidak ada pergantian sampel untuk Triwulan II, III dan IV.

4. Kategori usaha musiman adalah usaha tertentu yang telah ditetapkan

lihat subbab Konsep dan Definisi). Pada Triwulan I usaha musiman

harus mengisi daftar VIMK14-S1 seluruhnya secara lengkap kecuali blok IV dan V, walaupun sementara tidak berproduksi. Isian Blok III

4.1. Umum

BAB

4

TATACARA PENGISIAN DAFTAR

PPEPENGISIANPELAKSANAAN PENDATAAN


(20)

(jumlah pekerja, hari kerja dan rata-rata jam kerja) adalah keadaan bulan terakhir berproduksi. Sedangkan untuk Triwulan II – IV apabila usaha musiman itu sedang tidak berproduksi maka isian daftar VIMK14-DS1 Blok V kolom (10) kode 2 (tidak berhasil dicacah) dan kolom (11) kode 4 (sementara tidak berproduksi), dan tidak dicacah pada daftar VIMK14-S1.

5. Isian daftar VIMK14-S1 Triwulan II – IV harus lengkap semua blok untuk seluruh perusahaan/usaha baik usaha musiman maupun bukan musiman.

Berikut tata tertib pengisian daftar:

a. Semua pengisian daftar menggunakan pensil hitam.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

Contoh:

Rincian Penulisan

yang salah

Penulisan yang benar Daftar VIMK14-L1

Blok III Kolom (13):

Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik

1. Sosis 2. Bordir

. SOS)S ENAK

2. BORD)R AN)TA


(21)

c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu

1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

Contoh : Daftar VIMK14-S1 Blok II. Rincian 5

Tahun mulai berproduksi secara komersial : 2007 2 0 0 7

2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.

Contoh:

Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar Daftar VIMK14-S1

Blok II Rincian 2 :

Jenis kelamin

Laki-laki - 1 Perempuan - 2

Laki-laki - Perempua - 2

a. Pendaftaran Rumahtangga (VIMK14-L1)

Periode : Januari- Maret2014

b. Pencacahan Sampel (VIMK14-S1)

- Triwulan I (Januari 2014 - Maret 2014)

4.4. Referensi Waktu Survei

1

1

Khusus musiman bila sementara tidak berproduksi pada saat listing, maka pengisian data mundur ke bulan terdekat sebelumnya


(22)

- Triwulan II (April 2014 - Juni 2014) - Triwulan III (Juli 2014 - September 2014) - Triwulan IV (Oktober 2014-Desember 2014)

Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan (makloon). Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur : Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/ mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Contoh:

a. Usaha pembuatan tempe.

b. Perusahaan pembuatan tas dari kulit. c. Usaha pembuatan batu bata.

Perusahaan/Usaha Jasa Industri Manufaktur (makloon) : Unit kegiatan dari suatu industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak yang dilayani dan pihak perusahaan/usaha melaksanakan proses pengolahannya dengan memperoleh pembayaran sebagai balas jasanya (nilai upah makloon).

Contoh: Perusahaan konveksi GAYA yang membordir mukena milik pihak lain. Perusahaan tersebut termasuk industri kain sulaman/bordir yang hanya menerima balas jasa berupa uang atau barang.


(23)

BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia ke dalam 4 (empat) skala usaha berdasarkan pekerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan/usaha.

Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:

i. Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang.

ii. Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 5-19 orang.

iii. Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 20-99 orang.

iv. Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja lebih dari 100 orang.

Catatan: Apabila terjadi perubahan skala usaha (misalkan karena musiman) maka usaha tersebut tetap dicacah/didaftar apa adanya VIMK14-DS1 Blok V kolom (9) tuliskan kode perubahannya

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur Musiman : Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/mengusahakan industri manufaktur yang karakteristik bahan baku dan proses produksinya dipengaruhi oleh iklim.

- Contoh industri mikro kecil musiman

IMK musiman Keterangan

- Industri pengeringan/ perajangan tembakau

- Proses produksi dipengaruhi iklim

- Industri gula dari tebu - Bahan baku dipengaruhi iklim - Industri genteng - Proses produksi dipengaruhi iklim - Industri batubata - Proses produksi dipengaruhi iklim


(24)

- Contoh industri mikro kecil bukan musiman

IMK bukan musiman Keterangan

- Industri terompet

- Industri kue (termasuk kue lebaran) - Industri anyaman (tikar/atap rumbia) - Industri menjahit/bordir/konveksi - Industri kopra

- Industri layangan

Pengadaan bahan baku dan proses produksinya tidak dipengaruhi iklim

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) : merupakan klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi.

Pendaftaran perusahaan/usaha industri mikro dan kecil (listing) merupakan kegiatan pendahuluan dari VIMK14 Triwulanan. Daftar VIMK14-L1 adalah daftar isian yang digunakan untuk mendaftar seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat usaha (bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal dan campuran) oleh anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga) atau

4.6.

Pengisian Daftar

4.6.1.

1.


(25)

orang lain yang berusaha di bangunan tersebut. Kegiatan ini dilakukan pada 4.000 blok sensus pada Triwulan I 2014.

Pendaftaran perusahaan/usaha industri di setiap blok sensus dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan bangunan dan pendekatan rumah tangga.

1. Pendekatan bangunan yakni :

a. Bangunan usaha IMK di blok sensus terpilih b. Bangunan campuran

c. Industri yang lokasi usahanya bukan di suatu bangunan sensus namun lokasi usahanya tetap (misal: gerobak) maka tempat usaha tersebut dianggap sebagai satu bangunan fisik dan sensus tersendiri.

Contoh : Pembuatan pelat nomor kendaraan bermotor di gerobak tetap.

2. Pendekatan rumah tangga yakni :

Usaha IMK yang dilakukan anggota rumah tangga di bukan bangunan sensus dengan memperhatikan:

a. Lokasi usaha tidak tetap/keliling

Contoh : Jasa pemotong balok yang dilakukan dengan keliling Jasa penggilingan padi keliling (huller)

b. Lokasi tetap

Contoh : Penggergajian kayu di hutan. Pemecahan batu di pinggir sungai

Daftar VIMK14-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu: Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama


(26)

Dalam pengisian Blok III ini selesaikan baris demi baris mulai dari kolom (1) sampai dengan kolom (42)

Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Tuliskan nama dan kode untuk Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel. Pengisian keterangan dan kode untuk rincian pada blok ini (Rincian 1 s.d 6) disalin dari daftar sampel blok sensus (VIMK14-DSBS Trw).

BLOK II. RINGKASAN

Blok ini diisi oleh pengawas setelah selesai pendaftaran perusahaan/usaha industri dalam blok sensus terpilih yang disalin dari halaman terakhir Blok III. Blok II terdiri dari 3 rincian yaitu:

Rincian 1. : Jumlah Rumah Tangga

Rincian ini disalin dari Blok III Kolom (6) nomor urut terakhir pada halaman terakhir.

Rincian 2a. : Populasi Industri Mikro disalin dari Blok III Rincian c halaman terakhir Kolom (19) s.d Kolom (42)

Rincian 2b. : Sampel Industri Mikro disalin dari Blok IV Kolom (1) sd. (24) rincian mhi

Rincian 3. :

Populasi Industri Kecil disalin dari Blok III Rincian c halaman terakhir Kolom (18)

BLOK III. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA

Kolom (1) : Nomor Urut Segmen


(27)

sensus hasil scanning dalam satu blok sensus.

Blok Sensus (BS): bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.

Segmen: wilayah bagian dari BS yang mempunyai batas jelas (alam/buatan), seperti: sungai/kali atau jalan/gang/lorong.

Kolom (2) : Nomor Urut Bangunan Fisik

Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus.

Bangunan Fisik: tempat perlindungan baik permanen maupun tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding.

Penjelasan:

a. Bangunan fisik dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal.

b. Apabila bangunan fisik digunakan bukan untuk tempat tinggal dan bukan untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, luasnya paling sedikit 10 m2.

c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak rokok) namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisik/sensus.

d. Bangunan fisik/sensus yang digunakan untuk usaha industri boleh tidak mempunyai dinding atau atap.

Kolom (3) : Nomor Urut Bangunan Sensus

Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 (satu) pada bangunan fisik pertama dan berlanjut hingga nomor urut bangunan sensus terakhir pada bangunan fisik terakhir di dalam satu blok sensus.


(28)

Bangunan Sensus: sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Termasuk seluruh/sebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding, tetapi untuk usaha.

Kolom (4) : Penggunaan Bangunan

Tuliskan kode penggunaan bangunan:

Kode 1 Tempat tinggal. Contoh: rumah tinggal.

Kode 2 Bukan tempat tinggal. Contoh: toko, gudang, pabrik, masjid, dll.

Kode 3 Campuran.

Campuran adalah bangunan tempat tinggal yang sekaligus digunakan untuk usaha. Contoh: pembuatan tikar di teras tempat tinggalnya.

Kolom (5) : Jika kode Kolom (4) berkode 2 (bukan tempat tinggal),

apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi selama Triwulan I 2014?

)sikan kode apabila Ya dan kode apabila Tidak .

Jika Ya langsung Kolom , jika Tidak , tuliskan penggunaan

bangunan pada Kolom (7), contoh: masjid, toko, sekolah, dan untuk Kolom (6) tidak perlu dituliskan nomor urutnya.

Aktif berproduksi adalah apabila berproduksi minimal satu bulan selama Triwulan I 2014 (Januari-Maret 2014). Khusus usaha musiman maka jangka waktunya mulai dari Triwulan II 2013 sampai Triwulan I 2014 (April 2013 – Maret 2014)

Kolom (6) sampai dengan (11) ditanyakan jika Kolom (4) berkode 1 atau 3

Kolom (6) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir

dalam satu blok sensus dari kepala rumah tangga yang tercantum pada Kolom (7).

Kolom (7) : Tuliskan nama kepala rumah tangga


(29)

tangga yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai KRT di dalam rumah tangga tersebut.

Kolom (8) : Tuliskan kode 1 apabila selama Triwulan I 2014 ada anggota

rumah tangga yang berusaha di sektor IMK dan kode 0 bila tidak ada anggota rumah tangga yang berusaha di sektor IMK.

Anggota Rumah Tangga (ART): semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. ART yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART.

Tamu yang tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih, dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal di rumah tangga tersebut

dianggap sebagai ART.

Seseorang dianggap berusaha atau mempunyai usaha sendiri (pengusaha) apabila kegiatan usahanya menghasilkan barang maupun jasa industri dan menanggung resiko usaha.

Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka tuliskan nomor pada Kolom (6) dan nama KRT masing-masing dalam Kolom (7) pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian

kolom berikutnya untuk masing-masing KRT dan anggota rumah tangga.


(30)

Kolom (9) dan (10) ditanyakan bila Kolom (8) berkode 1

Kolom (9) : Tuliskan nama ART termasuk KRT yang berusaha di sektor

industri IMK tersebut.

Seorang ART dapat mempunyai lebih dari satu usaha industri selama administrasinya bisa dipisahkan. Jika seorang ART mempunyai lebih dari satu usaha, maka untuk setiap usahanya dituliskan pada baris yang berbeda. Apabila administrasinya tidak dapat dipisahkan maka tuliskan nilai produksi yang terbesar.

Contoh:

Pak Sumarto memiliki dua usaha yaitu pembuatan tempe (KBLI 10391) dengan nilai produksi sebesar Rp 3.500.000/sebulan dan pembuatan gula aren (KBLI 10722) dengan nilai produksi sebesar Rp 3.750.000/sebulan. Jika pencatatan administrasinya dapat dipisahkan, maka setiap usaha ditulis pada baris yang berbeda. Jika administrasinya tidak dapat dipisahkan maka yang dituliskan adalah usaha gula aren.

Kolom (10) : Tuliskan kode 1 bila ART pada Kolom (9) berusaha di

bangunan sensus ini, kode 2 bila berusaha bukan di bangunan sensus/keliling dan kode 3 bila berusaha di bangunan sensus lain.

Penjelasan:

a. Di bangunan sensus ini (kode 1) apabila perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di bangunan sensus tersebut.

b. Bukan di bangunan sensus/keliling (kode 2) apabila usaha tersebut dilakukan di bukan di bangunan sensus dengan lokasi usaha tetap maupun tidak tetap (keliling).


(31)

c. Di bangunan sensus lain (kode 3) apabila perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di bangunan sensus lain (bukan bangunan sensus yang didaftar/ listing).

Kolom (11) : Tuliskankode 1 apabila pada Triwulan I 2014 ada pihak lain

yang berusaha di sektor IMK di bangunan ini dan kode 0 tidak ada pihak lain yang berusaha di sektor IMK di bangunan ini.

Penjelasan:

Pihak lain yaitu seseorang (bukan ART) yang berusaha di sektor industri dengan menggunakan sebagian dari suatu bangunan sensus pada rumah tangga lain.

Contoh: Ibu Bonita (bukan ART Pak Qadarian) mempunyai usaha pembuatan anyaman rotan yang menggunakan sebagian tempat untuk usahanya pada bangunan rumah tangga Pak Qadarian.

Kolom (12) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir,

nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik yang tercantum pada kolom (13) dalam satu blok sensus. Jika usaha tersebut tidak mempunyai nama, supaya ditulis nama pemiliknya

Kolom (13) : Tuliskan nama perusahaan/usaha atau pengusaha/

pemilik.

Kolom (12) sampai dengan (16) ditanyakan bila


(32)

Contoh:

a. Perusahaan/usaha yang mempunyai nama:

1. PT. SEJAHTERA 2. PT. JAYA BAHAGIA

b. Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama: . SABLON TITI usaha sablon milik Bu Titi

. ROKOK SUG) usaha rokok milik Pak Sugi

Kolom (14) : Tuliskan alamat lengkap perusahaan/usaha industri

tersebut (nama jalan, nomor, Rt/Rw).

Contoh: 1. JL. KEMAYORAN IX RT 4/18 NO. 22A 2. Gg. DADALI III RT 10/13 NO. 5 3. JL. HAJI HASAN RT 2/5 NO. 14

Kolom (15) : Tuliskan Kegiatan utama dari perusahaan/usaha Kolom

(13)

Apabila dalam industri tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yang berbeda (2-digit KBLI yang sama) dan administrasi tidak dapat dipisahkan, maka penentuan kegiatan utamanya berdasarkan hasil produksinya:

1. Produk yang mempunyai nilai produk/jasa industri terbesar;

2. Jika nilai produk/jasa industri sama besar, maka produk yang menghasilkan barang/jasa dengan volume

terbesar;

3. Jika nilai produk/jasa industri dan volume barang/jasa sama, maka produk yang menghasilkan barang/jasa dengan waktu terlama;

4. Jika nilai produk/jasa industri, volume, dan waktu yang diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan


(33)

Contoh penentuan kegiatan utama:

1. Usaha industri dengan kegiatan membuat tempe dan tahu, apabila menghasilkan tempe (KBLI 10391) dengan nilai produk Rp. 750.000,-/bulan dan tahu (KBLI 10392) dengan nilai produk Rp. 600.000,-/bulan. Jika administrasi tidak dapat dipisahkan maka kegiatan utamanya adalah membuat tempe (KBLI 10391).

2. Usaha industri yang menghasilkan 200 buah mukena bordir (KBLI 14302) dan 150 stel pakaian penjahitan (KBLI 14120) dengan nilai produk yang sama. Maka kegiatan utamanya adalah membuat mukena bordir (KBLI 16221).

Kegiatan utama harus ditulis sejelas-jelasnya dengan menyebutkan hasil produksi dan bahan baku agar dapat diketahui secara tepat kode 5-digit KBLI.

Contoh:

No. Penulisan Yang Salah Penulisan Yang Benar

1. Konveksi MEMBUAT SARUNG BANTAL DARI KAIN

2. Mebel MEMBUAT MEJA DARI KAYU

3. Alat Dapur MEMBUAT COBEK DARI KAYU

4. Industri Minuman MEMBUAT JAMU DARI KENCUR

Kolom (16) : Tuliskan kode (2-digit KBLI) dari perusahaan/usaha

industri, sesuai dengan kegiatan utama pada Kolom (15). Petunjuk untuk kode ini tercantum pada Buku 4 ( Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Industri Manufaktur).

Kolom (17), (18): Isikan tanda cek () sesuai jumlah tenaga kerja termasuk pemilik pada bulan terakhir berproduksi Triwulan I 2014


(34)

Kolom (17) : Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja perusahaan/usaha tersebut 1 – 4 orang.

Kolom (18) : Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja

perusahaan/usaha tersebut 5 - 19 orang atau lebih.

Kolom (19) s/d (42)

: Isikan tanda cek () sesuai kode 2-digit KBLI yang tercantum pada Kolom (16) jika Kolom (17) ada tanda cek ().

Pengisian Kumulatif Tiap Halaman

Setelah pendaftaran rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai, jumlahkan isian yang berkode 1 untuk masing-masing Kolom (8), dan Kolom (11), serta jumlahkan isian yang bertanda cek () untuk Kolom (17) s.d Kolom

4 dan tuliskan hasilnya pada Rincian a. Jumlah halaman ini .

Untuk halaman pertama pada Rincian b Jumlah kumulatif halaman

sebelumnya isikan tanda strip - , dan pada Rincian c Jumlah kumulatif

halaman ini diisikan sama dengan Rincian a.

Pada halaman kedua kerjakan seperti halaman pertama untuk cara

pengisian Rincian a Jumlah halaman ini . Kemudian salin isian Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini dari halaman sebelumnya ke Rincian b Jumlah

kumulatif halaman sebelumnya .Setelah itu jumlahkan isian Rincian a Jumlah

halaman ini dan Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya setiap

Kolom (8), Kolom (11), Kolom (17) s.d Kolom (42) dan isikan hasilnya pada

Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini . Lakukan hal tersebut pada setiap

halaman, sampai selesai menjumlahkan di halaman terakhir.

BLOK IV. KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL UTAMA

Blok ini digunakan untuk pengambilan sampel usaha mikro menurut KBLI 2 digit yang dilakukan oleh pengawas.


(35)

BLOK V. CATATAN

Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin meragukan pada waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha.

BLOK VI. KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas.

Daftar sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 (VIMK14-DS1) adalah daftar yang memuat sejumlah sampel industri mikro dan kecil dalam 1 (satu) blok sensus. VIMK14-DS1 memuat sampel VIMK14 Triwulanan.

Daftar VIMK14-DS1 selain berisi informasi kode dan nama wilayah administrasi, nomor blok sensus (NBS), nomor kode sample (NKS), nomor urut sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik dan nomor urut bangunan sensus, juga dilengkapi dengan nomor urut perusahaan (NUP), nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode 2-digit KBLI serta kode klasifikasi usaha industri mikro (IM) atau industri kecil (IK).

Daftar VIMK14-DS1 digunakan oleh pencacah sebagai pedoman untuk mencacah industri mikro dan kecil dengan Daftar VIMK14-S1

4.6.2

Daftar VIMK14-DS1

Khusus untuk VIMK14-DS1 Triwulan I 2014 target sampel harus terpenuhi 100%


(36)

Daftar VIMK14-DS1 terdiri dari 5 (lima) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Tempat Blok II : Rekapitulasi Pencacahan Blok III : Keterangan Petugas Blok IV : Catatan

Blok V : Keterangan Industri Mikro dan Kecil Terpilih

Uraian

Diisi Oleh

Pencacah Pengawas

Blok I  

Blok II Rincian 2 dan 3 Rincian 1

Blok III  

Blok IV  

Blok V Kol (10) s.d (11)

Khusus Tri II-IV 2014 Kolom (1) s.d (9)

BLOK I : KETERANGAN TEMPAT

Blok ini berisi keterangan lokasi dari blok sensus terpilih, yaitu nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus (NBS), dan nomor kode sampel (NKS) yang terdiri dari 7 digit. Isian blok ini disalin dari VIMK14-L1 Blok I.

BLOK II : REKAPITULASI PENCACAHAN

Blok II rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai melakukan pencacahan pada 1 (satu) blok sensus. Blok II terdiri dari 3 (tiga) rincian, yaitu:

Rincian (1) : Jumlah target pencacahan


(37)

utama/ pengganti.

Untuk Triwulan I : VIMK14-S1 jumlah target harus 100 %.

Khusus untuk Triwulan II – IV 2014

Rincian (2) : Jumlah realisasi pencacahan

Adalah jumlah industri mikro dan kecil yang berhasil dicacah dengan Daftar VIMK14-S1.

Rincian (3) : Tidak berhasil dicacah (Jumlah rincian 3.a s.d. 3.d)

Rincian (3.a) : Bukan industri dengan KBLI terpilih

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan bukan industri mikro dan kecil

dengan KBL) terpilih . Keterangan ini merupakan

banyaknya kode 1 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).

Rincian (3.b) : Pindah ke luar Blok Sensus

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan pindah ke luar blok sensus .

Keterangan ini merupakan banyaknya kode 2 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).

Rincian (3.c) : Tidak ditemukan

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat

dicacah karena alasan tidak ditemukan . Keterangan ini merupakan banyaknya kode 3 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).

Rincian (3.d) : Sementara tidak berproduksi

Isikan jumlah usaha industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan sementara tidak berproduksi. Yaitu usaha tidak melakukan kegiatan produksi selama triwulan yang bersangkutan termasuk usaha musiman yang sedang tidak berproduksi. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 4 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).


(38)

Rincian (3.e) : Tutup.

Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tutup. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 5 pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (11).

BLOK III : KETERANGAN PETUGAS

Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan dan tanda tangan dari petugas pencacah serta pengawas.

Rincian 1-3 : Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan pencacah serta pengawas.

BLOK IV : CATATAN

Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar VIMK14-DS1.

BLOK V : KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH

Terdiri dari 9 (sembilan) kolom yang berisi keterangan nomor urut sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik, nomor urut bangunan sensus, nomor urut perusahaan (NUP), nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode KBLI 2 digit, serta klasifikasi industri mikro (IM) atau industri kecil (IK). Kolom (1) s.d Kolom (9) telah diisi oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VIMK14-L1

Kolom (1) : Nomor urut sampel

Nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir industri mikro dan kecil sampel utama

Kolom (2) : Nomor urut segmen

Salin nomor urut segmen dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (1) yang dilingkari


(39)

Kolom (3) : Nomor urut bangunan fisik

Salin nomor urut bangunan fisik dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (2) yang dilingkari

Kolom (4) : Nomor urut bangunan sensus

Salin nomor urut bangunan sensus dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (3) yang dilingkari.

Kolom (5) : Nomor urut perusahaan (NUP)

Salin nomor urut perusahaan dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (12) yang dilingkari.

Kolom (6) : Nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik

Salin nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (13) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari.

Kolom (7) : Alamat lengkap

Salin alamat lengkap perusahaan/usaha dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (14) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari.

Kolom (8) : Kode 2-digit KBLI

Salin kode 2-digit KBLI dari Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (16) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari.

Kolom (9) : IM/IK (kode)

Isikan kode 1 jika Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (17) bertanda cek yang dilingkari, isikan kode 2 jika Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolom (18) bertanda cek yang dilingkari.

Catatan :

*) Sampel utama/pengganti hanya berlaku pada Triwulan I 2014 karena targetnya harus 100%. Sedangkan Triwulan II – IV 2014 tidak diperbolehkan ada sampel pengganti.

Khusus untuk Triwulan II – IV 2014


(40)

Isikan kode 1 jika industri mikro dan kecil sampel utama berhasil dicacah, dan isikan kode 2 jika tidak.

Kolom (11) : Jika Kolom (10) berkode 2, alasan tidak dapat dicacah (kode).

Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu: Kode 1 Bukan KBLI terpilih.

Kode 2 Pindah ke luar blok sensus. Kode 3 Tidak ditemukan

Kode 4 Kode 5

Sementara tidak berproduksi Tutup

Penjelasan:

1. Bukan KBLI terpilih (kode 1)

Bukan 2-digit KBLI terpilih, jika industri tersebut tidak sesuai dengan 2-digit KBLI pada saat listing (Daftar VIMK14-L1).

2. Pindah ke luar blok sensus (kode 2)

Pindah ke luar blok sensus, jika keberadaan IMK sudah tidak lagi di blok sensus tersebut.

3. Tidak ditemukan (kode 3)

Jika IMK tersebut tidak ditemukan di lapangan. 4. Sementara tidak berproduksi (kode 4)

Jika IMK sementara tidak berproduksi karena tidak ada bahan baku, musiman dan lain-lain.

5. Tutup.

Perusahaan tidak ada kegiatan/produksi lagi.

Daftar Isian Sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 VIMK14-S1 memuat keterangan perusahaan/usaha IMK terpilih. VIMK14-S1


(41)

dipergunakan untuk mencacah sebanyak 18.000 perusahaan/usaha yang terpilih sampel untuk setiap triwulan.

Daftar VIMK14-S1 terdiri dari 7 (tujuh) blok, yaitu :

Blok I.1 : Keterangan Tempat

Blok I.2 : Keterangan Perusahaan / Usaha Blok II : Keterangan Umum

Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok IV : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Blok VI : Catatan

Blok VII : Keterangan Responden dan Petugas

BLOK I.1 : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat keberadaan perusahaan/usaha industri pengolahan mikro dan kecil, diisi sebelum melakukan wawancara terhadap responden.

Rincian 1- 6 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK14-DS1 rincian yang sama.

Rincian 7 : Nomor urut sampel (NUS)

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (1).

Rincian 8 : Nomor urut perusahaan/usaha terpilih

Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (5)


(42)

BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas perusahaan/usaha industri pengolahan mikro dan kecil, diisi pada saat melakukan wawancara terhadap responden.

Rincian 1 : Pengisian kode skala industri sesuai pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (9).

Rincian 2 : Pengisian kode 2-digit KBLI sesuai pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (8).

Rincian 3 - 6 : Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha

Disalin dari daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolom (6) dan Kolom (7), kemudian tambahkan keterangan lain yang diperlukan (kode pos, nomor telepon/faksimili, e-mail/ homepage).

Rincian 7 : Kegiatan utama Perusahaan/Usaha

Tuliskan kegiatan utama perusahaan/usaha sejelas-jelasnya dengan menyebutkan hasil produksi dan bahan baku. Kegiatan ini mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009. Tuliskan juga kode 5-Digit KBLI.

Contoh :

1. MEMBUAT ANYAMAN DARI BAMBU, KBLI: 16291

2. PENJAHITAN PAKAIAN SESUAI PESANAN DARI KAIN, KBLI: 14120

Rincian 8 : Sifat Usaha

Lingkari kode 1 apabila perusahaan/usaha bersifat musiman, dan kode 2 apabila perusahaan/usaha bersifat bukan musiman (lihat konsep dan definisi).


(43)

BLOK II : KETERANGAN UMUM

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum mengenai nama pengusaha, jenis kelamin, umur, bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan, dan tahun mulai berproduksi secara komersial.

Rincian 1. : Nama pengusaha

Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab atau direktur/manajer di perusahaan/usaha.

Rincian 2. : Jenis Kelamin

Cukup Jelas Rincian 3. : U m u r

Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah, berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99 tahun ke atas maka isikan 98 dan untuk yang tidak tahu diisikan 99.

Rincian 4. : Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan

Badan usaha: Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Badan usaha yang disebut Badan Hukum: Usaha yang modalnya dipisahkan, seperti: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

Badan usaha yang disebut Bukan Badan Hukum: Usaha yang modalnya tidak dipisah, seperti: CV, Fa (Firma), dan Perorangan.

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

PT kode 1

CV kode 2

Koperasi kode 3

Perorangan kode 4


(44)

Untuk mengetahui bentuk badan hukum/badan usaha perusahaan/usaha yang dicacah, petugas harus menanyakan seteliti mungkin karena tidak semua responden memberikan keterangan bentuk badan hukum perusahaan/ usahanya dengan jelas.

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar pemegang saham.

2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV): Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.

Sekutu aktif adalah sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja.

3 . Koperasi : Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.

4. Perseorangan: Suatu kegiatan usaha yang ditangani secara perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan hukum/usaha.

5. Lainnya:

a. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri yang masing-masing merupakan sekutu aktif. Para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di akta pendirian.


(45)

b. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.

c. Ijin khusus dari Instansi terkait: Ijin yang dikeluarkan oleh departemen/instansi yang membina, baik dinas tingkat provinsi maupun dinas tingkat kota/kabupaten kepada perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan usaha.

Rincian 5 : Tahun mulai berproduksi secara komersial

Tahun mulai berproduksi secara komersial adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkan/memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan). Bila terjadi perubahan KBLI, maka tahun beroperasi adalah tahun KBLI tersebut berubah.

Suatu usaha yang membuka cabang di suatu daerah, maka tahun mulai beroperasi adalah tahun dibukanya cabang di tempat tersebut.

Contoh :

Usaha KONVEKS) INDAH JAYA di Jawa Barat sudah

beroperasi sejak tahun 1991. Pada tahun 2000 tempat usaha mengalami renovasi sehingga menjadi tempat usaha yang representatif. Renovasi ini membutuhkan waktu satu tahun sehingga tahun 2001 baru beroperasi lagi. Tahun mulai beroperasi secara komersial perusahaan tersebut adalah tahun 1991.

BLOK III : KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja dan balas jasa pekerja seluruh usaha (termasuk usaha musiman). Untuk usaha musiman


(46)

Triwulan I harus ada isian pada rincian 1 dan 2 sesuai dengan keadaan bulan terakhir berproduksi saat listing VIMK14-L1, sedang rincian 3 boleh kosong. Rincian 1. : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja,

dan rata-rata jam kerja per hari

Pekerja : Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha.

Hari kerja : Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam.

Bulan kegiatan : Bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari.

Jam kerja: Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai (tutup).

Rata-rata jam kerja per hari : Jumlah jam kerja kegiatan perusahaan/usaha selama sebulan dibagi banyaknya hari kerja dalam bulan tersebut.

Rincian 1.a : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha)

Isikan banyaknya pekerja per bulan kerja pada bulan yang telah ditentukan.

Menentukan banyaknya pekerja per bulan:

Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan.

Contoh:

Menghitung banyaknya pekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan.


(47)

Bulan ke - 1

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 10 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata pekerja bulan ke -1:

{[(5x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(5+6+6+6+3)} =

/ = .4 ≈ 8 orang. Bulan ke – 2

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 11 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (5 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata pekerja bulan ke -2:

{[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(5x6)]/(5+6+6+6+5)} = 238/28 = 8.5 ≈ 8 orang.

Bulan ke – 3

Minggu-I (5 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-III (6 hari) = 12 orang, Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (5 hari) = 8 orang.

Maka rata-rata pekerja per bulan ke -3:

{[(5x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(5x8)]/(5+6+6+6+5)} = 295/28 = 10.5 ≈ 10 orang.

a. Banyaknya pekerja

Uraian Triwulan IV 2013

(1) (2)

Satuan

Orang

Triwulan I 2014

Penghitungan sama (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Oktober November Desember Januari Pebruari Maret

8 8 10

Rincian 1.b : Banyaknya hari kerja per bulan

Isikan banyaknya hari kerja pada Bulan yang telah ditentukan.


(48)

Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim, libur panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan. Sehingga banyaknya hari kerja isiannya kosong. Contoh 1.

Pada contoh Rincian 1.a di atas, maka banyaknya hari kerja pada bulan ke -1 adalah sebanyak 26 hari.

Contoh 2.

Suatu usaha industri kain rajut (KBLI 13911) mulai beroperasi komersil pada bulan Oktober 2013 mempunyai pekerja 9 orang. Usaha tersebut libur hanya pada hari minggu dan hari besar nasional saja. Pada bulan Oktober 2013 jumlah hari kerja usaha terebut adalah 26 hari, sementara bulan November 2013 tidak ada kegiatan, dan pada bulan Desember 2013 adalah 26 hari, maka rata-rata hari kerja pada Triwulan IV 2013 adalah:

Rincian 1.c : Rata-rata jam kerja per hari

Isikan rata-rata jam kerja per hari pada bulan yang telah ditentukan.

Contoh Rata-rata jam kerja per hari

1. Industri Vas Bunga dari tanah liat (KBLI 23932) mulai beraktifitas dari pukul 08.00 – 15.00 dengan istirahat 1 jam. Jam kerja ini juga dilakukan pada setiap bulan. Rata-rata kerja usaha per hari 6 jam.

b. Banyaknya hari kerja

Uraian Triwulan IV 2013

(1) (2) Satuan

Hari

Triwulan I 2014

(3) (4) (5) (6) (7) (8) Oktober November Desember Januari Pebruari Maret


(49)

2. Usaha pembuatan kusen jendela dan pintu dari Aluminium (KBLI 25112) mulai beraktifitas pukul 07.30

– 12.30 tanpa istirahat. Rata-rata jam kerja usaha tersebut adalah 5 jam per hari.

3. Suatu usaha mempunyai hari kerja dan banyaknya jam kerja pada bulan Maret 2014 seperti tabel di bawah ini :

Jumlah Hari ke: 1 2 3 4 .... 30 17 hari Banyaknya jam kerja: 14 5 - 7 .... 12 120 jam

Maka rata-rata jam kerja per hari pada bulan Maret 2014 adalah 120/17 = 7 jam.

Rincian 2 : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir produksi.

Pekerja produksi: Pekerja yang langsung bekerja/berhubungan dalam proses produksi. Misal: pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan.

Pekerja lainnya: Pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti; manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.

Pekerja dibayar: Pekerja yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan mendapat balas jasa berupa gaji


(50)

dan lainnya (lembur, hadiah, bonus, dll) dalam bentuk uang maupun barang.

Pekerja tidak dibayar: Pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat balas jasa. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai pekerja.

Rincian 2.c : Jumlah (Rincian a + Rincian b)

Cukup jelas

Rincian 3. : Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha (termasuk pengusaha yang dibayar) pada bulan terakhir produksi.

Komponen Balas Jasa:

Upah/gaji: Balas jasa perusahaan/usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.

Tunjangan: Pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll.

Upah lembur : Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

Hadiah : Rata-rata pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya hanya sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh dengan


(51)

menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya bulan berproduksi.

Bonus : Rata-rata pemberian perusahaan/usaha kepada pekerja dalam bentuk uang atau barang karena perusahaan/usaha mengalami kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal sekali dalam periode setahun, oleh karenanya untuk mengetahui besarnya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan berproduksi.

Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji

perusahaan/usaha.

Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara lain:

1 Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan harga di bawah harga jual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan sebagai balas jasa pekerja.

2. Bila perusahaan/usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang diserahkan pemakaiannya tanpa bayar kepada pekerja, maka penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai sewa/nilai penyusutan selama referensi waktu survei.

3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara cuma-cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti untuk pesta atau rekreasi.

4. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-obatan, perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja.

Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan operasional produksi antara lain:


(52)

1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin yang biasanyadisebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara cuma-cumakepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja.

Untuk usaha musiman yang sedang tidak berproduksi pada Triwulan I 2014, maka isian balas jasa boleh kosong

BLOK IV : PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai produksi bukan makloon, pendapatan dari jasa industri (makloon), dan pendapatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut. Rincian 1 : Nilai produksi bukan makloon

Nilai produksi: Nilai barang yang dihasilkan oleh suatu industri, baik produksi utama, sampingan maupun ikutan. Termasuk dalam produksi adalah barang yang telah siap untuk dipasarkan dan barang yang masih dalam proses (setengah jadi). Semua barang hasil produksi harus dinilai walaupun belum terjual, sudah terjual (tunai maupun kredit), dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya.

Produk Ikutan: Barang yang dihasilkan bersamaan dengan produksinya, seperti: menir/dedak pada usaha penggilingan padi, ampas tahu pada usaha pembuatan tahu.

Produk Sampingan: Sisa bahan atau produk ikutan dari produksi yang memerlukan proses produksi lebih lanjut, seperti: sekam padi yang dijadikan abu gosok pada usaha


(53)

penggilingan padi, sisa kayu yang dibuat souvenir pada usaha mebel.

Kolom (1) : Jenis Barang yang Dihasilkan. Jenis barang yang

mempunyai kontribusi terhadap nilai produksi perusahaan/usaha dimulai dari jenis barang yang mempunyai nilai produksi tertinggi. Penulisan maksimum sebanyak 3 jenis produksi yang nilainya tertinggi. Jika produksi yang dihasilkan lebih dari 3 jenis, maka dimasukkan dalam baris d. Lainnya dan nilai (rupiah) digabungkan.

Kolom (2) : KBLI 5-Digit

Tuliskan KBLI 5-Digit yang sesuai. KBLI yang di gunakan adalah KBLI Tahun 2009.

Kolom (4) : Satuan Standar

Satuan standar yang umum dipakai dari jenis barang yang tercatat pada Kolom (1).

Contoh: M3, TON, KG, UNIT, BUAH.

Kolom (5–6) : Banyaknya Produksi

Tuliskan banyaknya, nilai, dan harga satuan dari jenis barang yang dihasilkan selama satu triwulan sesuai dengan satuan standar yang tertulis pada Kolom (4).

Contoh Banyaknya Produksi

1. Pabrik sambal STAR memproduksi sambal. Pada periode Oktober – Desember (Triwulan IV) 2013 memiliki jumlah pekerja 10 orang dan masing-masing mampu menghasilkan sambal 100 botol per hari. Jumlah hari kerja per bulan adalah 20 hari. Pada Triwulan I (Januari – Maret) 2014 memiliki jumlah pekerja 12 orang dan


(54)

masing-masing mampu menghasilkan sambal 110 botol per hari. Jumlah hari kerja per bulan adalah 25 hari. Isian banyaknya produksi kolom (5) selama Triwulan IV 2013 adalah: 10 orang x 100 buah x (20 hari x 3 bulan ) = 60.000 botol sambal.

Isian banyaknya produksi kolom(6) selama Triwulan I 2014 adalah: 12 orang x 110 buah x ( 25 hari x 3 bulan ) = 99.000 botol sambal.

2. Pak Amin dibantu istrinya membuat kripik singkong di rumahnya 1 minggu sebanyak 20 Kg. Selama Triwulan I 2014, Pak Amin hanya membuat kripik singkong selama 4 Minggu saja. Jadi isian untuk banyaknya produksi kolom (6) : 20 Kg x 4 Minggu = 80 Kg.

Kolom (4) : Nilai (Rupiah)

Isikan besarnya nilai produksi (rupiah) dari jenis barang yang dihasilkan.

Contoh Nilai Produksi

Jika diketahui nilai produksi sambal botol STAR adalah sebesar Rp 5.000,- maka pengisian Blok V Rincian Nilai sebagai berikut :

1. Nilai Produksi bukan makloon Jenis barang yang

dihasilkan

KBLI 5

Digit Uraian

Satuan Standar

Triwulan IV 2012

Triwulan I 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. SAMBAL 10772

Banyaknya BOTOL 60.000 99.000

Nilai Rp 300.000.000 495.000.000

Harga

Satuan Rp 5.000 5.000


(55)

Rincian 2 : Pendapatan dari jasa industri (makloon)

Untuk jasa industri (makloon), maka banyaknya jasa yang dihasilkan dan pendapatannya yang diterima diisikan pada Rincian 2.

Untuk perusahaan/usaha yang menghasilkan produk sendiri dan juga melayani jasa industri, maka jenis barang yang dihasilkan sendiri ditulis pada rincian 1 sedangkan jenis barang dari jasa industri pada rincian 2.

Contoh Pendapatan dari jasa Industri (makloon)

Pabrik Penggilingan padi Sardi Diyono selama Triwulan IV 2013 menghasilkan 1,2 kuintal beras yang bahan bakunya berasal dari pembelian dari pihak lain dan jasa penggilingan (yang hanya menerima upah) sebesar 20 kg. Pada Triwulan I 2014 menghasilkan penggilingan beras 1,5 kuintal dan jasa penggilingan 25 kg. Nilai produksi beras sebesar Rp. 7.500/kg sedangkan jasa penggilingan Rp.1.000/kg. Pengisian Blok V Rincian 1 dan 2 sebagai berikut :

1. Nilai produksi bukan makloon Jenis barang

yang dihasilkan

KBLI

5-Digit Uraian

Satuan Standar

Triwulan IV 2013

Triwulan I 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. BERAS 10631

Banyaknya KG 120 150

Nilai Rp 900.000 1.125.000

Harga

Satuan Rp 7.500 7.500

2. Pendapatan dari jasa industri (makloon) a. Jasa

Penggilingan

Beras 10631

Banyaknya KG 20 25

Nilai Rp 20.000 25.000

Harga


(1)

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *)

4. Desa/Kelurahan *) 3. Kecamatan

6. Nomor Kode Sampel (NKS) 5. Nomor Blok Sensus (NBS)

BALI BADUNG

JIMBARAN KUTA SELATAN

1305061

014B

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

1. Jumlah Target Pencacahan 2. Jumlah Realisasi Pencacahan

3. Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah rincian 3.a s.d. 3.d)

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

PENCACAH

2. Tanggal 1. Nama Petugas

3. Tanda tangan

PENGAWAS a. Bukan industri dengan KBLI terpilih

b. Pindah ke luar Blok Sensus c. Tidak ditemukan

d. Sementara tidak berproduksi

BLOK IV. CATATAN

URAIAN

URAIAN INDUSTRI JUMLAH

MIKRO

INDUSTRI KECIL

e. Tutup

(1) (2) (3)

(1) (2) (3) (4)

(1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA

VIMK14 – DS1

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014

1 5 TRIWULAN I

Januari – Maret

R A H A S I A

0 3

0 1 0

0 0 6

0 1 4 B

1 3 0 5 0 6 1

2 2

4 4

6 6

I WAYAN GAPURE BAWA 5 APRIL 2014

NI LUH GEDE PADMAWATI 6 APRIL 2014


(2)

BLOK V. KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *)

Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Usaha

Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW)

Kode 2-Digit

KBLI

N

o

.

U

ru

t

B

a

n

gu

n

a

n

Fi

s

ik

N

o

.

U

ru

t

B

a

n

g

un

a

n

Se

n

s

us Klasifikasi

Industri: IM - 1 IK - 2

(3) (4) (6) (7) (8) (9)

(2)

Jumlah NUP

(5) NUS

(1)

N

o

m

o

r

U

rut

Se

g

n

m

e

n

IM =

IK = ...

... *) PADA TRIWULAN I, JUMLAH SAMPEL UTAMA/PENGGANTI HARUS TERPENUHI = 100%

1 010

010

010

014

014 2

3

4

5

6 014

011 011

036 036

048 048

054 054

067 067

068 068

001

003

005

007

009 010

PT KOPINDO JAYA VULKANISIR I MADE SUKA MERTA

INDUSTRI GARAM NI NYOMAN SUJI

PT KARIN DISNI JAYA ATAP ALANG I NYOMAN SUPRAPTA

MEJA PAT MAT

JL ULUWATU II NO 88 GG BUNCAT JIMBARAN NO.1

JL TAMAN MULIA 30 JL RAYA KUTA NO.87 JL RAYA BY PASS NGURAH RAI NO. 68

JL RAYA BY PASS NGURAH RAI NO. 69

10

22

10

18

32

31 2

1 1

2

2

2

2


(3)

3.

5. 6.

*) Coret yang tidak sesuai

BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA

(1) (2)

(Tuliskan sejelas-jelasnya) 7.

Nama Perusahaan/Usaha Alamat Lengkap

Nomor Telepon/Faksimili Email/homepage Kegiatan Utama

1. Klasifikasi Industri Industri Mikro - 1

Industri Kecil - 2 2. Kode 2-digit KBLI

2 0

4.

Kode Pos

MEMBUAT BUBUK KOPI

(3)

1 6 3 0 8

1 6 7 0 1

Kode 5-digit KBLI

REPUBLIK INDONESIA

VIMK14-S1 SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014

TRIWULAN I

Januari – Maret

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VIMK14-S1

- Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

- Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke kotak yang tersedia.

- Pindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

- Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

Cara pengisian daftar :

Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) serta tidak boleh disingkat kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

BADAN PUSAT STATISTIK

R A H A S I A

1

8. Sifat Usaha (periode musiman selama satu tahun) Musiman - 1

Bukan Musiman - 2 2

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK14-DS1)

(1) (2) (3)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

BALI BADUNG KUTA SELATAN JIMBARAN 014B

001 001

1 Provinsi

Kabupaten/Kota*) Kecamatan Desa/Kelurahan *) Nomor Blok Sensus (NBS) Nomor Kode Sampel (NKS) Nomor Urut Sampel (NUS)

Nomor Urut Perusahaan/Usaha Terpilih

5 3 0

0 1 0

6 0 0

B 4 1 0

1 6 0 5 0 3 1

1 0 0

1 0 0 1305061

INDUSTRI MAKANAN PT KOPINDO JAYA JL ULUWATU II NO. 88 JIMBARAN


(4)

BLOK II: KETERANGAN UMUM

(1) 1. Nama pengusaha 2. Jenis kelamin

3. Umur (bulatkan ke bawah)

4. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan

5. Tahun mulai berproduksi secara komersial:

ERDI SUNARDI (2)

Laki-Laki - 1 Perempuan - 2 45 Tahun

(3)

BLOK III: KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA (termasuk usaha musiman) 1. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan rata-rata jam kerja per hari

untuk kegiatan Triwulan IV 2013 dan Triwulan I 2014:

Bulan kegiatan: bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari.

Pekerja: semua orang (tanpa memperhatikan usia) yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha. Hari kerja: hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam.

2. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir produksi Triwulan I 2014

3. Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha (termasuk pengusaha yang dibayar) pada bulan terakhir produksi Triwulan I 2014

Jumlah Kol. (2) & (3) (4) Jenis Pekerja

(1)

Pekerja Tidak Dibayar

a. Pekerja produksi b. Pekerja lainnya

c. Jumlah (rincian a + rincian b ) ... Jam kerja: jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk jam istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai (tutup).

Rata-rata jam kerja per hari: jumlah jam kerja kegiatan perusahaan/ usaha selama sebulan dibagi banyaknya hari kerja dalam bulan tsb.

(3)

... Pekerja Dibayar

(2) 12

5 ...

PT - 1

Koperasi - 3

Lainnya (tuliskan……….) - 5

CV - 2

Perorangan - 4

a. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha)

b. Banyaknya hari kerja per bulan c. Rata-rata jam kerja per hari

Uraian

(1) (2)

Satuan

Jam Hari Orang

Triwulan I 2014

23 24 25

Januari Februari Maret

(8) (7) (6) Triwulan IV 2013

8 15

Oktober November Desember

(5) (4) (3)

Nilai seluruh balas jasa Rp

(Tuliskan nilai dalam rupiah)

……….

………

……….

………

2007

15 15 17 17 17

23 25 26

8 8 8 8 8

17

12 5 17


(5)

BLOK IV: PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN IV 2013 DAN TRIWULAN I 2014

1. Nilai produksi bukan makloon

(1)

Satuan Standar (3)

Jenis barang yang dihasilkan

(Urutkan dari nilai terbesar)

(4)

d. Lainnya

4. Jumlah (rincian 1.e + rincian 2.c + rincian 3) 2. Pendapatan dari jasa industri (makloon)

3. Pendapatan lainnya

(Nilai produksi dari barang yang dihasilkan termasuk barang setengah jadi)

KBLI 5 - Digit

(2) (5) (6)

Triwulan I 2014 (Januari Maret ) Triwulan IV 2013

(Oktober Desember) Uraian

a. ...

Nilai Nilai Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

...

Rp.

Rp.

Nilai Rp.

Rp. Rp.

... ...

e. Jumlah rincian a s.d. rincian d Nilai Rp.

c. Jumlah rincian a s.d. rincian b Nilai Rp.

... b. ...

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

...

Rp.

Rp. ...

c. ...

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

...

Rp.

Rp. ...

a. ...

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

...

Rp.

Rp. ...

b. ...

Banyaknya

Nilai

Harga Satuan

...

Rp.

Rp. ...

~3~ KOPI BUBUK KEMASAN

“GOLDEN RABIT” 10761

KG 6.400 5.800

313.600.000,-

49.000,- 284.200.000,-

49.000,-313.600.000,-


(6)

284.200.000,-BLOK VI: CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian.

BLOK VII: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS

Pengawas Pencacah

Uraian

(1) (3) (4)

1. Nama 2. Tanggal 3. Tanda tangan

……… ……… ………

Keterangan lebih lanjut hubungi:

Kepala Subdirektorat Statistik Industri Kecil dan Rumah tangga Direktorat Statistik Industri,

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Jl. Dr. Sutomo No. 6 - 8, Jakarta 10710

Telepon: (021) 381 0291 - 4, 384 1195, 384 2508 Pesawat 5320 - 3, Fax: (021) 386 3816

E-mail: antonm@bps.go.id

……… ……… ………

Responden (2)

……… ……… ………

BLOK V: BIAYA/PENGELUARAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN I 2014

(1)

Satuan Standar (2) Uraian

(3) Banyaknya

(4) Nilai (Rp)

………..… (urutkan dari nilai terbesar)

1. Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong

e. Lainnya(total nilai pengeluaran selain rincian a s.d. d) 2. Pemakaian pelumas dan bahan bakar

a. b. c. d.

3. Pengeluaran lainnya 4. Jumlah rincian 1 s.d. rincian 3

………..…

4. No. Telepon/Handphone ……… ……… ………

……….………..

……….………..

……….………..

……….………..

BIJI KOPI KG 10.000

81.500.000,- 3.250.000,-

81.500.000,- 8.250.000,-

93.000.000,-I WAYAN GALPUR BAWA

NI LUH GEDE PADMAWATI ADE KUSNANTO

11 APRIL 2014

081 451 589 789

11 APRIL 2014 15 APRIL 2014