Petunjuk Pengisian Petunjuk Umum

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

C. Petunjuk Umum

3. Instrumen penilaian keterampilan ini berupa Lembar Observasi. 4. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar, peserta didik yang dinilai.

D. Petunjuk Pengisian

Lembar Observasi Permainan Kelas : Hari, Tanggal : Tema : Pedoman No. Nama Indikator Penilaian Total N il ai Ket Penguasaan Materi Penampilan Partisipasi Ketepatan dalam menyusun Kata Kecepatan waktu Kerapian hasil menyusun kata Keteribatan anggota dalam kerja kelompok 1 2 3 4 5 Penskoran: Skor 4, apabila sangat baik sesuai indikator penilaian Skor 3, apabila baik sesuai indikator penilaian Skor 2, apabila cukup baik sesuai indikator penilaian Skor 1, apabila kurang baik sesuai indikator penilaian Pedoman Penskoran : Skor diperoleh × 100 = skor akhir 16 DRAMA PERSIAPAN PROKLAMASI Pemain  Tokoh I : Ir. Soekarno  Tokoh II : Soepomo. Sutan Syahrir, Mohammad Hatta  Tokoh III : RP Soeroso, Suhud  Tokoh IV : Mohammad Yamin,Ahmad Subarjo, Latief Hendraningrat  Tokoh V : Radjiman Wedyodiningrat, Yusuf Kunto  Tokoh VI : AA.Maramis, Fatmawati, Sukarni Teks Drama Latar – SIDANG II BPUPKI “ Setelah melaksanakan sidang pertama, anggota BPUPKI melanjutkan sidang kedua yang belum selesai.” Radjiman Wedyodiningrat : “Setelah BPUPKI di bentuk pada 1 Maret 1945, dan di lantik pada 28 Mei 1945, kita harus melaksanakan tugas dengan baik” RP Soeroso : “Benar kata Radjiman, kita harus merumuskan dasar Negara dan hokum dasar segera.” Menghadap Radjiman AA Maramis : “Lagipula Jepang telah menjanjikan kemerdekaan pada 7 September 1944 dan 29 Mei 1945, Soeroso” RP Soeroso : “Benar Maramis, walaupun pada sidang I lalu Mohammad Yamin,Mr Soepomo, dan Ir Soekarno telah mengusulkan pendapat akan dasar Negara, kita harus membuat kesepakatan akhir.” Menatap AA Maramis Ir Soekarno : “Ya Soeroso,” “Seperti usulan Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia oleh Mohammad Yamin pada 29 Mei 1945, Bagaimana isinya Mohammad Yamin ?” Mohammad Yamin : “Begini Soekarno 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan