Petunjuk Umum Petunjuk Pengisian

RP Soeroso : “Panitia Perancang UUD telah menjalankan tugas dengan baik,sekarang bagaimana keputusan akhir kita?” Semua anggota berfikir, dan mencoret – coret kertas Radjiman Wedyoningrat : “Baiklah, setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya kita selesai merancang hokum dasar beserta pembukanya. Untuk berikutnya agar Jepang yang menentukan.” SEJARAH DAN SEMANGAT KOMITMEN PARA PENDIRI N EGARA DALAM MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN P ANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA KD  Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara  Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara  Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara ” I NDIKATOR PENCAPAIAN :  Memahami sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara,  Memahami semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, dan  Memahami pembentukan BPUPKI. T UJUAN : Setelah mempelajari kbm, siswa diharapkan dapat:  memahami sejarah perumusan Pancasila sebagai dasar negara,  memahami semangat dan komitmen para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, dan  memahami pembentukan BPUPKI. DALAM P ERUMUSAN P ANCASILA Pembentukan BPUPKI Usulan Dasar Negara oleh Tokoh Perumus Dasar Negara P EMBENTUKAN BPUPKI Penjajahan Belanda Penjajahan Jepang Kemerdekaan Pembentukan BPUPKI Sidang BPUPKI Sidang Pertama Sidang Kedua M UH . Y AMIN 29 M EI 1945  Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Sosial. S OEPOMO 31 M EI 1945 Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan Lahir dan Batin Musyawarah Keadilan Rakyat S OEKARNO 1 J UNI 1945 Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang Berkebudayaan P ENDIRI N EGARA DALAM P ERUMUSAN P ANCASILA Nilai Semangat Pendiri Negara Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara N ILAI S EMANGAT P ENDIRI N EGARA Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia. S EMANGAT KEBANGSAAN DISEBUT JUGA SEBAGAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME .  Patriotisme berarti ‘semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya ’ Nasionalisme Patriotisme Sempit Luas MENGENAI RUMUSAN DASAR NEGARA SELALU DILIPUTI NILAI - NILAI :  Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  Jiwa dan semangat merdeka  Nasionalisme  Patriotisme  Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka  Pantang mundur dan tidak kenal menyerah  Persatuan dan kesatuan  Antipenjajah dan penjajahan  Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya  Idealisme kejuangan yang tinggi  Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara  Kepahlawanan  Sepi ing pamrih rame ing gawe berkarya dengan penuh semangat dan tanpa pamrih pribadi  Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan  Disiplin yang tinggi  Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan dan gangguan P ERUMUSAN P ANCASILA SEBAGAI D ASAR N EGARA Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. KOMITMEN SEBAGAI BERIKUT . Memiliki semangat persatuan dan nasionalisme Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia Selalu bersemangat dalam berjuang Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita- cita bangsa Melakukan pengorbanan pribadi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Tempel Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas Semester : VII satu Materi Pokok : Sejarah dan Komitmen Para Pendiri Negara dalam Merumuskan UUD NRI 1945 Alokasi Waktu : 9 x 40menit 3 x pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dengan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat 3.2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang – Undang Dasar Negara Republik 3.2.1 memahami sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 memahami tugas dan fungsi BPUPKI memahami Naskah Mukadimah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. memahami sejarah pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memahami peran pendiri negara dalam perumusan dan Pengesahaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.2 Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.2.1 menyajikan tulisan singkat tentang sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar, siswa diharapkan mampu: 1. memahami sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. memahami tugas dan fungsi BPUPKI memahami Naskah Mukadimah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. memahami sejarah pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4. memahami peran pendiri negara dalam perumusan dan Pengesahaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 5. menyajikan tulisan singkat tentang sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

D. Materi Pembelajaran Terlampir

Sejarah perumusan dan penetapan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945:  perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945  arti penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi bangsa dan negara Indonesia  Semangat para pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

E. Metode Pembelajaran

 Pendekatan : Pendekatan Scientific Approach  Model : Discovery Learning  Metode : bekerja dalam kelompok, Presentasi F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Power Point b. Video sidang PPKI

2. Alat

a. Whiteboard b. Alat tulis: spidol dan penghapus c. LCD

3. Sumber Pembelajaran

a. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMPMTs Kelas VII, Jakarta : Kemdikbud, 2013 b. Tim Penyusun, Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi untuk SMP dan MTs . Jakarta : Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2009 c. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 d. Referensi Internet sesuai materi pokok

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan a. Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar b. Guru memberi motivasi dengan mengucapkan “Ayo kita bangun kesadaran berkonstitusi” c. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan UUD 1945. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran 20 menit Inti Mengamati a. Guru meminta siswa berkelompok dan mengamati naskah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b. Mengamati gambar suasana sidang BPUPKI dalam merumuskan UUD c. Membaca berbagai sumber tentang sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Menanya d. Mengajukan pertanyaan tentang sejarah perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh BPUPKI e. Merumuskan pertanyaan tentang sejarah pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh PPKI Mencari Informasi f. Guru membimbing siswa mencari informasi dari berbagai sumber dan mendiskusikan tentang sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mengasosiasi g. Guru membimbing peserta didik menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan dan informasi lain yang diperolah untuk diskusi dalam mengerjakan soal yang terdapat dalam buku siswa bagian penanaman nilai 1 Bab Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi h. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan tentang 80 menit sejarah perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 i. Menyimpulkan arti penting UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Mengomunikasikan j. Guru membimbing peserta didik menyusun tulisan singkat bahan paparan, display, artikel dan sebagainya tentang sejarah perumusan dan pengesahan UUD NRI Tahun 1945 k. Mempresentasikan tulisan singkat di depan kelas Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan Sejarah perumusan dan pengesahan UUD 1945 dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:  Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari sejarah perumusan dan pengesahan UUD 1945?  Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?  Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan ?  Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok. d. Guru menjelaskan materi pertemuan berikutnya dan memberikan tugas mencari biografi atau artikel yang terkait dengan tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan dan pengesahan UUD 1945 yang akan digunakan sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya. 20 menit Pertemuan 2 Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan a. Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, menanyakan 20 menit kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar b. Guru memberi motivasi dengan mengucapkan “Ayo kita bangun kesadaran berkonstitusi” c. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran Inti Mengamati a. Guru menayangkan video yang menggambarkan situasi jalannya sidang PPKI b. Guru meminta siswa untuk mengamati jalannya sidang PPKI. Menanya c. Menyusun pertanyaan tentang semangat para pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Mencari Informasi d. Guru membimbing peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber belajar terkait dengan peran tokoh perumus UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. e. Menganalisis semangat para pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mengasosiasi f. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas dalam penanaman nilai II yang ada pada buku siswa Bab menumbuhkan kesadaran berkonstitusi. g. Guru membimbing siswa untuk menghubungkan informasi yang diperoleh dari mengamati tayangan dan dari sumber lain untuk menjawab pertanyaan dalam tugas. Mengomunikasikan k. Guru meminta siswa untuk melaporkan hasil analisis semangat pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 80 menit Penutup a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan semangat peran pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:  Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari peran pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan Pancasila?  Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?  Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan?  Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran. d. Guru memberikan tugas kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok pada buku siswa halaman 40. e. Guru meminta siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 20 menit

H. Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan dengan Tes Tertulis

Soal Uraian Kunci Jawaban : Keterangan: Skor maksimal tiap soal adalah 4 jadi skor maksimal tiap peserta didik adalah 20 100

b. Penilaian Sikap dan Keterampilan

 Lembar pengamatan proses diskusi kelompok No Nama Aspek Ket. Meng komu nikasi kan Jml Skor Nilai Des krip si Kejuju ran Meng hormati Kerja sama Disi plin Tanggu ngjawa b K1 K2 K4 1. 3 4 2 4 4 3 20 2024 x 4 = 3.33 B 2 3 Dst Keterangan: Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor yang diperoleh Skor Akhir = x 4 Skor maksimal Peserta didik memperoleh nilai: Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 skor 4.00 Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 skor 3.33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 skor 2.33 Kurang : apabila memperoleh skor : skor 1.33  Format penilaian presentasi terlampir Tempel, 13 Agustus 2014 Mengetahui Kepala SMP Negeri 2 Tempel Guru Mata Pelajaran PPKn H. Sudarto, S. Pd. Eka Febri Astuti NIP. 19570806 198303 1 020 NIM 11401241027 Lampiran Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Sidang Kedua

BPUPKI Sidang Kedua BPUPKI, tanggal 10 –17 Juli 1945, dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat selaku Ketua BPUPKI menyerukan agar para anggota secara merdeka melahirkan pendapatnya dan menyampaikan pandanganpandangannya. Sidang Kedua BPUPKI membahas penyusunan undang-undang dasar, serta rencana lain yang berhubungan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. BPUPKI membentuk tiga panitia kerja, yaitu 1 panitia untuk merancang undang-undang dasar; 2 panitia untuk mempelajari hal pembelaan tanah air; dan 3 panitia untuk mempelajari hal keuangan dan perekonomian. Sebelum Sidang Kedua, setelah membahas rancangan dasar negara Indonesia merdeka, BPUPKI selanjutnya membentuk Panitia Sembilan Panitia Kecil yang bertugas merumuskan hasil Sidang Pertama dengan lebih jelas. Anggota Panitia Kecil adalah Ir. Soekarno ketua, Drs. Moh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, Abikusno Cokrosujoso, Abdul Kahar Muzakkir, Haji Agus Salim, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Achmad Soebardjo, dan Mr. Mohammad Yamin. Pada awalnya, sidang Panitia Kecil dilaksanakan oleh Sembilan orang anggota Panitia Kecil, kemudian dihadiri oleh anggota BPUPKI lainnya sehingga sidang Panitia Kecil dihadiri 38 orang. Sidang Panitia Kecil dilaksanakan di Gedung Jawa Hokokai dan berhasil memutuskan sebagai berikut: pertama, menggolongkan usul-usul yang masuk; kedua, usul prosedur yang harus dilakukan, yaitu prosedur agar lekas tercapai Indonesia merdeka; ketiga menyusun usul rencana pembukaan hukum dasar. Pembukaan hukum dasar itu oleh Mr. Mohammad Yamin disebut dengan Piagam Jakarta, 22 Juni 1945. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan langsung mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Rapat berlangsung alot karena terjadi perbedaan pandangan antarpeserta rapat tentang rumusan dasar negara. Akhirnya, disepakati rumusan dasar negara yang tercantum dalam mukadimah pembukaan hukum dasar. Naskah mukadimah yang ditandatangani oleh 9 sembilan orang anggota Panitia Sembilan, terkenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Mukadimah tersebut selanjutnya dibawa ke sidang BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Pada tanggal 17 Juli 1945, sidang berhasil menyelesaikan rumusan Hukum Dasar. Apabila kamu perhatikan, isi mukadimah Piagam Jakarta berbeda dengan isi Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hampir sama. Perbedaannya terdapat dalam kalimat “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya” pada naskah Piagam Jakarta diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Naskah yang telah diganti tersebutlah yang kemudian disahkan menjadi Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pengesahan UUD

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI yang beranggotakan 21 orang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia atas dasar prakarsa bangsa Indonesia sendiri. PPKI yang dibentuk oleh Jepang kemudian ditambah anggotanya menjadi 27 orang. Perubahan keanggotaan PPKI memiliki nilai strategis karena PPKI murni dibentuk bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kesan bahwa PPKI bentukan Jepang hilang. Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang. Keputusan sidang PPKI adalah sebagai berikut. 1 Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia. 2 Mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3 Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.