2.1.1 Pengolahan Air
1. Pengolahan fisika, yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangi menghilangkan kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam air yang
akan diolah. 2.
Pengolahan kimia, yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya.
3. Pengolahan bakteriologis, yaitu suatu tingkat pengolahan untuk
membunuh atau memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung dalam air minum yakni dengan carajalan membubuhkan kaporit zat desinfektan .
2.1.2 Parameter Uji Kualitas Air
Untuk mengetahui apakah suatu perairan tercemar atau tidak, dilakukan serangkaian tahap pengujian untuk menentukn tingkat pencemaran tersebut.
Beberapa parameter uji yang umumnya harus diketahui, yaitu: a.
Nilai keasaman pH dan alkalinitas Umumnya air yang normal memiliki pH sekitar netral, berkisar antara 6
hingga 8. Air limbah atau air yang tercemar memiliki pH sangat asam atau pH cenderung basa, tergantung dari jenis limbah dan komponen
pencemarnya. b.
Suhu Kenaikan suhu air tersebut akan mengakibatkan menurunnya oksigen
terlarut di dalam air, meningkatnya kecepatan reaksi kimia, terganggunya
Universitas Sumatera Utara
kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Naiknya suhu air yang relatif tinggi seringkali ditandai dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air lainnya ke
permukaan air pada suhu normal, lama kelamaan dapat menyebabkan kematian ikan dan hewan lainnya.
c. BODCOD
BOD Biological Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup didalam air untuk menguraikan
atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar di dalam air. COD Chemical Oxygen Demand, merupakan uji yang lebih cepat
daripada uji BOD yaitu suatu uji yang berdasarkan suatu reaksi kimia tertentu untuk menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan
oksidan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat didalam air.
d. Warna, rasa dan bau
Air yang normal tampak jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air yang tidak jernih seringkali merupakan petunjuk awal
terjadinya polusi di suatu perairan. Rasa air seringkali dihubungkan dengan bau air. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia terlarut,
ganggang, plankton, tumbuhan air dan hewan air, baik yang masih hidup maupun yang mati.
e. Jumlah padatan
Padatan yang dapat mencemari air, berdasarkan ukuran partikel dan sifat- sifat lainnya dapat dikelompokkan menjadi padatan terendap sedimen,
padatan tersupensi dan padatan yang terlarut.
Universitas Sumatera Utara
f. Kehadiran mikroba pencemar
Air merupakan habitat berjenis-jenis mikroba, seperti alga, protozoa dan bakteri. Dari sekian banyak jenis mikroba yang bersifat patogen atau
merugikan manusia, ada beberapa jenis mikroba yang sangat tidak dikehendaki kehadirannya karena mikroba tersebut dapat berperan sebagai
bioindikator kualitas perairan. g.
Kandungan minyak dan lemak Meskipun minyak mengandung senyawa volatil yang mudah menguap,
namun masih ada sisa minyak yang tidak dapat menguap. Karena minyak tidak dapat larut didalam air, maka sisa minyak akan tetap mengapung di
air, kecuali jika minyak tersebut terdampar ke pantai atau tanah disekeliling sungai. Minyak yang menutupi permukaan air akan
menghalangi penetrasi sinar mataharike dalam air. Selain itu, lapisan minyak juga dapat mengurangi konsentrasi oksigen terlarut dalam air
karena fiksasi oksigen bebas menjadi terhabat. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan ratai makanan di dalam air.
h. Kandungan bahan radioaktif
Meskipun jarang terjadi, namun pada perairan yang dekat dengan industri peleburan dan pengolahan logam, sering kali ditemukan bahan-bahan
radioaktif seperti uranium, thorium-230 dan radium-226. Komponen- komponen tersebut dapat terlarut dalam air hujan dan masuk ke sumber-
sumber air yang ada.
Universitas Sumatera Utara
i. Kandungan logam berat
Logam berat atau logam toksik adalah terminologi yang umumnya digunakan untuk menjelaskan sekelompok elemen-elemen logam
hkebanyakan tergolong berbahaya bila masuk kedalam tubuh manusia dalam konsentrasi yang sangat rendah disebut juga sebagai trace metals.
j. Phospat
Banyak terdapat di peraiaran dalam bentuk inorganik dan organik sebagai larutan , debu, dan tubuh organisme. Sumber utama phospat inorganik dari
penggunaan detergen, alat pembersih untuk keperluan rumah tangga atau industri, dan pupuk pertanian.
k. Nitrat, nitrit dan amonia
Merupakan senyawa nitrogen organik yang sangat banyak mendapat perhatian pada kualitas air. Nitrat biasanya ada di permukaan dalam
konsentrasi kecil, dan kemungkinan mencapai konsentrasi tinggi pada air tanah. Dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan kelainan pada
bayi yang disebut inflantile methomolobinemia. Nitrit adalah unsur penting dalam proses photosintesis tanaman air. Nitrit merupakan bentuk
antara oksida amonia ke nitrit atau reduksi nitrat ke amonia. Nitrit dapat masuk perairan melalui air limbah industri. Nitrit adalah penyebab
sebenarnya, karena di dalam rubuh dapat mengikat zat besi dari hemoglobin yang membentuk methemoglobinemia. Asam yang dibentuk
dari nitrat dapat bereaksi membentuk nitrosamin yang kebanyakan diketahui potensi karsinogenik. Amonia secara alamiah ada di air
permukaan dan air limbah. Pada air tanah konsentrasi sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
karena terikt pada partikel tanah sehingga tidak lepas dari tanah. Amonia dihasilkan dari determinasi urea dan dan nitrogen organik melalui proses
hidrolisis.
2.1.3. Dampak pencemaran