72
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat analisis, yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas dan uji homogenitas akan disajikan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Sebaran Data
Hasil uji normalitas diperoleh dari sekor pencapaian kompetensi membuat pola rok pias enam pada kelas X busana 1 sebelum diberi perlakuan
menggunakan metode peer tutoring dan setelah diberi perlakuan menggunakan metode peer tutoring. Syarat data dikatakan berdistribusi normal apabila Sig 2
tailed yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 0,05 5. Rangkuman hasil uji normalitas sebaran data sebelum dan setelah diberi
prlakuan dapat dilihat dalam tabel 19. Tabel 19: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Tes Pencapaian
Kompetensi Membuat Pola Rok Pias Enam
Perlakuan Sig 2 tailed
Keterangan Sebelum pre test
0,200 Sig 2 tailed 0,05= normal
Setelah post test 0,200
Sig 2 tailed 0,05= normal
2. Uji Homogenitas Varians
Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data, kemudian dilakukan uji homogenitas varians dengan bantuan SPSS 17.0. syarat agar varians bersifat
homogen apabila nilai signifikasi hitung, lebih besar dari derajat signifikasi yang telah ditentukan yaitu 5 0,05. Rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas
73 varians data tes akhir pencapaian kompetensi membuat pola rok pias enam
disajikan sebagai berikut:
Tabel 20: Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Data Pencapaian Kompetensi Membuat Pola Rok Pias Enam.
Data Levene
Statisti k
df1 df2 Sig.
Keterangan
Nilai Kompetensi
3,652 1
54 0,061
Homogen
Hasil perhitungan uji homogenitas varians dapat diketahui skor hasil tes dari levene sebesar 3,652 db 54, dan signifikasi 0,06. Oleh karena signifikasinya
lebih besar daripada 0,05 5, data pencapaian kompetensi membuat pola rok pias enam dalam penelitian ini mempunyai varians yang homogen atau tidak
memiliki perbedaan varian.
3. Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu untuk mengetahui perbedaan pencapaian kompetensi membuat pola rok pias enam
sebelum dan setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode peer tutoring.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk menguji perbedaan pencapaian kompetensi membuat pola rok pias enam
sebelum dan setelah menggunakan metode peer tutoring. Seluruh proses perhitungan dibantu oleh SPSS 17,0. Hasil perhitungan dinyatakan signifikan
apabila terhitung dengan signifikansi kurang dari 5.
74 Hasil analisis statistik deskriptif skor tes pencapaian kompetensi membuat
pola rok pias enam pada kelas x busana 1 sebelum diberi perlakuan menggunakan metode peer tutoring diperoleh nilai rata- rata 79, 39 dan setelah
diberi perlakuan menggunakan metode peer tutoring diperoleh nilai rata- rata 83,75. Skor rata- rata kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata tes kedua kelompok berbeda jauh atau tidak setara.
Skor tes sebelum dan setelah diberi perlakuan selanjutnya dianalisis dengan uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pencapaian kompetensi
membuat pola rok pias enam sebelum dan setelah diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran peer tutoring. Berikut rangkuman hasil uji-t
dalam tabel 21.
Tabel 21: Rangkuman Hasil Uji-t Skor Tes Antara Kelompok Sebelum pre test dan Setelah Diberi Perlakuan post-tets
Sumber Db
p Ketrerangan
Nilai Pre-test
dan Post-test 5,285
2,000 54
0,00 P 0,05=
signifikan
Keterangan : : t hitung
df : derajat kebebasan p : probabilitas
Dari hasil uji-t diperoleh nilai lebih besar dari pada
5,2852,000 dan taraf signifikansi kurang dari 5 0,000,05. Sebuah syarat data signifikan adalah apabila
dan nilai taraf signifikan kurang dari 5. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, maka terdapat perbedaan
pencapaian kompetensi yang signifikan sebelum diberi perlakuan menggunakan
75 metode peer tuturing dengan setelah menggunakan metode pembelajaran peer
tutoring.
C. Pengujian Hipotesis