8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
a. Hakikat Motivasi Belajar
Kata motif menurut Sardiman 2011:73 diartikan sebagai “daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak supaya menjadi aktif
”. Motif menjadi aktif pada saat tertentu, terutama ketika ada kebutuhan untuk
mencapai sebuah tujuan. Lebih lanjut, dikemukakan oleh Walker Ahmad Ro
hani 1990: 10 bahwa “sesuatu aktivitas belajar sangat lekat dengan motivasi, perubahan suatu motivasi akan merubah pula bentuk dan hasil
belajar”. Dalam kegiatan belajar mengajar apabila ada siswa yang tidak
belajar, maka perlu dilakukan daya upaya untuk menemukan penyebabnya. Kemudian siswa perlu diberi rangsangan agar tumbuh
motivasi dalam dirinya. Sardiman 2011: 89 membagi motivasi menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik yang dapat
didefinisikan sebagai berikut: Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
............................................................................................................ Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
9
Selain kedua jenis motivasi diatas, Sardiman 2011: 86 juga mengelompokkan motivasi kedalam dua jenis yang lainnya, yaitu :
1 Motivasi bawaan
Yaitu motif yang dibawa sejak lahir jadi tanpa dipelajari, misalnya dorongan untuk makan, minum, dan lain-lain.
2 Motivasi yang dipelajari
Yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar suatu ilmu pengetahuan.
Motivasi sangat erat kaitannya dengan kegiatan belajar. Motivasi sebagai daya penggerak dalam diri siswa yang memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi merupakan faktor psikis mempunyai peranan khas yaitu penumbuhan
perasaan senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki semangat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Persoalan motivasi dapat juga dikaitkan dengan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang melihat sesuatu yang
berkenaan dengan kebutuhan ataupun keinginannya. Oleh karena itu jika seseorang melihat sesuatu yang berkenaan dengan kebutuhan atau
keinginannya maka hal tersebut akan membangkitkan minat seseorang yang biasanya disertai dengan perasaan senang Sardiman, 2011:75-76.
Menurut Slameto 1995:180 minat adalah rasa suka atau ketertarikan terhadap sesuatu hal atau aktivitas yang dapat diekspresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
10 menyukai suatu hal daripada hal yang lain. Siswa yang memiliki minat
terhadap sesuatu cenderung akan memberikan perhatian lebih besar terhadap sesuatu tersebut. Apabila siswa menyadari bahwa pengetahuan
dapat melayani tujuannya dan memuaskan kebutuhannya maka belajar merupakan alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Apabila hasil dari pengalaman belajarnya membawa kemajuan terhadap dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat dan
termotivasi mempelajarinya. Ahmad Rohani 1990: 12 mengemukakan “secara umum siswa
akan terangsang untuk belajar apabila ia melihat bahwa situasi pelajaran cenderung sesuai dengan minatnya”. Dengan demikian guru telah
merangsang motivasi murid, sehingga akan meningkatkan proses belajar mengajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang dapat mendorong untuk bergerak,
berbuat, dan bertingkah laku untuk mencapai sebuah tujuan yang dimana tujuan tersebut adalah hasil belajar yang optimal.
b. Fungsi Motivasi Belajar