2. Permintaan dan persaingan atas produk dan jasa.
3. Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa oleh manajemen.
4. Lingkup keputusan yang diambil jangka pendek atau jangka panjang.
5. Preferensi pengambil keputusan external information atau internal
information. 6.
Kemampuan akuntansi dalam mengukur biaya peluang.
D. Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengertian keputusan dan pengambilan keputusan
Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta – fakta dan data
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Menurut AF Stoner dalam Hasan 2002 : 9, “Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif – alternatif.”
Pengertian ini mengandung tiga pengertian, yaitu : 1.
Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan. 2.
Ada beberapa alternatif yang harus dan dipillih salah satu yang terbaik. 3.
Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu semakin mendekatkan pada tujuan tersebut.
Definisi lain menyebutkan bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab
pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara
Universitas Sumatera Utara
sistematis untuk ditindaklanjuti digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Menurut Warren, Reeve, Fess 2002 : M 301 ada beberapa alternatif dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan analisis diferensial
untuk biaya relevan : a.
Leasing or selling equipment. b.
Discontinuing an unprofitable segment. c.
Manufacturing or purchasing a needed part. d.
Replacing usable fixed assets. e.
Processing further or selling an intermediate product. f.
Accepting additional business at a special price. a.
Leasing or selling equipment Manajemen perusahaan seringkali dihadapkan pada pilihan menyewakan
atau menjual peralatan yang sudah tidak dibutuhkan lagi dalam kegiatan operasional perusahaan. Untuk memutuskan pilihan mana yang terbaik,
manajemen dapat menggunakan analisis diferensial. Misalnya sebuah perusahaan A mempertimbangkan akan membuang sebuah peralatan seharga 200,000
dengan akumulasi penyusutan 120,000. Perusahaan A dapat menjual peralatan tersebut melalui perantara dengan harga 100,000 dikurangi komisi penjualan 6.
Alternatif lain, perusahaan B melakukan penawaran untuk menyewa peralatan tersebut selama 5 tahun dengan biaya 160,000. Pada akhir tahun kelima
diharapkan nilai residu peralatan tersebut telah habis. Selama periode penyewaan, perusahaan A akan menanggung perbaikan, asuransi, dan beban pajak peralatan
sekitar 35,000.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan diferensial dari alternatif : Penerimaan dari sewa
160,000 Penerimaan dari penjualan
100,000 Penerimaan diferensial dari penyewaan
60,000 Biaya diferensial dari alternatif
Perbaikan, asuransi, beban pajak peralatan 35,000
Beban komisi penjualan 6,000
Biaya diferenial dari penyewaan 29,000
Pendapatan diferensial bersih dari alternatif penyewaan 31,000
b. Discontinuing an unprofitable segment
Jika suatu produk atau divisi atau cabang mengalami kerugian, manajemen perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menghentikan produk
tersebut. Seringkali diasumsikan bahwa pendapatan total dari operasi suatu kegiatan bisnis akan meningkat jika kegiatan yang menimbulkan kerugian
dihentikan. Menghentikan sebuah produk atau segmen biasanya dengan menghapus semua biaya variabel dari produk atau segmen tersebut bahan
langsung, tenaga kerja langsung, komisi penjualan, dll. Produk A Produk B Produk C Total
Penjualan 500,000 400,000 100,000 1,000,000
HPP : Biaya variabel
220,000 200,000 60,000 480,000 Biaya tetap
120,000 80,000 20,000 220,000 Total HPP
340,000 280,000 80,000 700,000 Pendapatan kotor
160,000 120,000 20,000 300,000 Biaya operasional :
Biaya variabel 95,000 60,000 25,000 180,000
Biaya tetap 25,000 20,000 6,000 51,000
Tot. biaya operasional 125,000 80,000 31,000 231,000 Pendapatan operasional
40,000 40,000 11,000 69,000 Karena Produk C mengalami kerugian maka manajemen perusahaan
mempetimbangkan untuk menhentikannya. Pendapatan total operasi sebesar 80,000 40,000 A + 40,000 B didapat jika Produk C dihentikan.
Menghentikan Produk C akan mengurangi biaya operasi sebesar 15,000
Universitas Sumatera Utara
100,000 - 60,000 - 25,000 menjadi 54,000 69,000 - 15,000. Saat menghentikan suatu produk atau segmen, pihak manajemen juga harus
mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Misalnya dengan menghentikan Produk C kapasitas produksi yang tersedia untuk Produk C kemungkinan akan
dihapus. Ini akan mengurangi biaya tetap. Beberapa pekerja akan diberhentikan dan yang lainnya akan dipindahkan.
c. Manufacturing or purchasing a needed part
Dalam perusahaan otomotif terdapat banyak komponen – komponen yang dibutuhkan. Komponen tersebut dapat dibuat sendiri oleh perusahaan atau dibeli
dari perusahaan lain. Misalnya beberapa komponen dari mobil seperti mesin diproduksi sendiri. Sedangkan komponen lain seperti ban, baut dan ring dibeli
dari perusahaan lain. Manajemen menggunakan biaya diferensial untuk memutuskan apakah
mereka akan memproduksinya sendiri atau membelinya dari perusahaan lain. Sebagai contoh, jika sebuah komponen dibeli maka manajemen telah
menyimpulkan bahwa lebih efisien membeli daripada memproduksinya sendiri. Keputusan memproduksi sendiri atau membeli seringkali timbul ketika
perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi dalam konteks peralatan yang tidak digunakan, ruang lingkup, dan tenaga kerja. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan otomotif telah membeli panel instrumen dengan harga 240 per unit. Pabrik beroperasi pada tingkat kapasitas produksi 80 dan tidak ada kenaikan
tingkat produksi yang signifikan dalam waktu dekat. Biaya produksi per unit dari panel instrumen, termasuk biaya tetap diperkirakan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Bahan langsung 80
Tenaga kerja langsung 80
Biaya variabel overhead pabrik 52
Biaya tetap overhead pabrik 68
Total biaya per unit 280
Jika biaya memproduksi sendiri sebesar 280 secara langsung dibandingkan dengan biaya membeli sebesar 240, keputusannya adalah membeli
panel instrumen. Tetapi, jika ada kapasitas yang dapat digunakan untuk memproduksinya, tidak akan ada kenaikan dari total biaya tetap overhead pabrik.
Melainkan hanya biaya variabel overhead pabrik yang perlu dipetimbangkan. Harga pembelian panel instrumen per unit
240 Biaya
diferensial produksi
: Bahan
langsung 80
Tenaga kerja
langsung 80
Biaya variabel
overhead pabrik
52 212
Keuntungan biaya dari produksi panel instrumen 28
d. Replacing usable fixed asset
Keputusan untuk mengganti aktiva tetap harus didasarkan pada biaya relevan. Biaya relevan tersebut adalah biaya yang akan timbul di masa yang akan
datang akibat tetap menggunakan peralatan yang lama dibandingkan dengan jika dilakukan penggantian. Nilai buku dari aktiva tetap yang diganti merupakan biaya
tenggelam dan tidak relevan. Contoh : sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk membuang sebuah
mesin dengan nilai buku 100,000 dan umur ekonomis 5 tahun. Mesin tersebut dapat dijual dengan harga 25,000. Perusahaan akan menggantinya dengan sebuah
mesin baru seharga 250,000. mesin baru tersebut mempunya umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu. Perusahaan memperkirakan penyusutan untuk biaya
variabel produksi mesin lama sebesar 225,000 dan mesin baru sebesar 150,000. Tidak ada perubahan dalam biaya produksi dan operasional.
Universitas Sumatera Utara
Biaya variabel tahunan – mesin lama 225,000
Biaya variabel tahunan – mesin baru 150,000
Penurunan biaya diferensial tahunan 75,000
Umur ekonomis x 5
Total penurunan biaya diferensial 375,000
Penjualan mesin lama 25,000
400,000 Harga
perolehan mesin
baru 250,000
Penurunan biaya
diferensial 5
tahun 150,000
Penurunan biaya diferensial tahunan mesin baru 30,000
e. Processing further or selling an intermediate product
Dalam membuat sebuah produk terdapat tahap – tahap dalam produksi produk tersebut. Sebuah produk dapat dijual sebagai barang setengah jadi atau
diproses lebih lanjut baru kemudian dijual. Dalam memutuskan apakah akan menjual barang setengah jadi atau memprosesnya lebih lanjut, analisis diferensial
sangat diperlukan. Penerimaan diferensial dari memproses lebih lanjut dibandingkan dengan biaya diferensial dari memproses lebih lanjut. Biaya
produksi dari barang setengah jadi tetap, walaupun barang setengah jadi tersebut dijual atau diproses lebih lanjut. Biaya tersebut bukan merupakan biaya diferensial
dan tidak relevan dalam keputusan untuk memproses lebih lanjut. Contoh : sebuah perusahaan memproduksi premium sebanyak 4000 liter.
Biaya bahan langsung adalah 0.6 per liter. Premium tersebut dapat dijual tanpa memprosesnya lebih lanjut dengan harga 0.8 per liter. Premium tersebut dapat
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan pertamax yang dapat dijual dengan harga 1.25 per liter. Pertamax membutuhkan biaya proses tambahan sebesar
650 dan premium akan mengalami penyusutan sebesar 20 selama proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan diferensial dari proses lebih lanjut : Penerimaan dari penjualan pertamax 3200 x 1.25
4,000 Penerimaan dari penjualan premium 4000 x 0.8
3,200 Penerimaan diferensial
800 Biaya diferensial :
Biaya tambahan produksi pertamax 650
Pendapatan diferensial dari proses lebih lanjut pertamax 150
f. Accepting additional business at a special price
Analisis diferensial juga sangat diperlukan untuk memutuskan apakah akan menerima pesanan tambahan dengan harga khusus. Penerimaan diferensial
yang didapat dari pesanan tambahan dibandingkan dengan biaya diferensial dari produksi dan pengiriman produk kepada pelanggan. Jika perusahaan beroperasi
pada kapasitas penuh, produksi tambahan akan meningkatkan biaya tetap dan biaya variabel produksi. Jika produksi perusahaan berada di bawah tingkat
kapasitas normal, pesanan tambahan dapat dilakukan tanpa meningkatkan biaya tetap produksi. Dalam kasus ini biaya pesanan tambahan adalah biaya variabel
pabrik. Jika biaya operasional meningkat disebabkan adanya pesanan tambahan, maka biaya tersebut juga harus dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki tujuan antara lain Hasan 2002 : 15 :
a. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah. Artinya bahwa
sekali diputuskan tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain.
b. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah. Artinya bahwa suatu keputusan yang
diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif maupun yang bersifat non kontradiktif.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis – jenis keputusan