adalah Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 1991 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, jo. Peraturan
Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 6 Tahun 1991 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 25 Tahun 1985.
Tujuan didirikannya PDAM Tirtanadi adalah untuk mengupayakan peningkatan pelayanan umum pada masyarakat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan air bersih dan sebagai penyumbang pada sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Propinsi Sumatera Utara. Adapun visi yang hendak dicapai oleh
perusahaan adalah PDAM Tirtanadi diharapkan akan dikenal sebagai penyedia air minum dan pengelola air limbah terbaik di Indonesia dengan mengutamakan
pelayanan prima kepada masyarakat di Propinsi Sumatera Utara. PDAM Tirtanadi milik Pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah
perusahaan penyedia air minum dan pengelola air limbah yang mengutamakan kepuasaan pelanggan dan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah Propinsi
Sumatera Utara. Untuk itu perusahaan mengemban misi menyediakan air bersih yang memenuhi standar kesehatan dan mengelola air limbah dengan tingkat
kualitas pelayanan prima yang dapat dijangkau masyarakat dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat sehingga perusahaan ini menjadi PDAM
terbaik di Indonesia. Adapun lima pedoman utama yang mendukung berhasilnya pencapaian
misi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan adalah prioritas
manajemen perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2. Profesionalisme adalah sifat dasar kerja untuk pencapaian target
perusahaan.
3. Efisiensi dan akuntabilitas merupakan acuan dalam implementasi
kegiatan operasi perusahaan.
4. Profitabilitas merupakan dasar untuk peningkatan laba perusahaan
dan kesejahteraan pegawai.
5. Kinerja perusahaan yang sehat sebagai cermin keberhasilan
manajemen di semua lini. Pengembangan sumber air baku dan jaringan perpipaan dilakukan oleh
PDAM Tirtanadi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta kemampuan perusahaan.
Tugas pokok PDAM Tirtanadi adalah bergerak di bidang pengelolaan air minum dan limbah untuk pengembangan perekonomian dan Pendapatan Asli
Daerah PAD dengan pelayanan air minum kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum. Dalam pelaksanaan tugas pokok PDAM Tirtanadi berfungsi sebagai
berikut : 1.
Melaksanakan pelayanan umumjasa kepada masyarakat dalam penyediaan air bersih dan air limbah.
2. Melaksanakan kemanfaatan umum yang dapat dirasakan oleh masyarakat
umum. 3.
Meningkatkan pendapatan untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan dan pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Penyediaan dan pemenuhan kebutuhan air maupun pelayanan air limbah secara berkesinambungan bagi masyarakat Kotamadya Medan dan sekitarnya
merupakan tugas pokok yang diamanatkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Produksi yang dihasilkan PDAM Tirtanadi berasal dari beberapa
sumber, air permukaan, mata air, dan air tanah sumur bor. Kualitas air yang dihasilkan telah memenuhi standar air minum Indonesia yang ditetapkan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggungjawab fungsional yang berperan menjalankan aktivitas perusahaan.
Melalui struktur organisasi yang jelas, maka diketahui wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepada setiap pegawai serta hubungan kerja antar
pegawai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing – masing bagian. Dengan struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai mengetahui
dengan jelas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan serta dapat mempertanggungjawabkannya pada atasan, dan atasan akan mengetahui
bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir.
Susunan pegawai PDAM Tirtanadi adalah sebagai berikut : 1.
Badan Pengawas 2.
Direksi 3.
Penelitian dan Pengembangan 4.
Divisi Perencanaan 5.
Divisi Sistem Informasi Manajemen
Universitas Sumatera Utara
6. Divisi Produksi
7. Divisi Keuangan
8. Divisi Umum
9. Divisi Sumber Daya Manusia
10. Divisi Jaringan Perpipaan
11. Divisi Peralatan Teknik
12. Public Relation
13. Satuan Pengawas Intern
14. Instalasi Pengolahan Air Limbah
15. Cabang
Badan Pengawas merupakan badan yang diketuai oleh Gubernur Sumatera Utara. Tugas utama dari badan pengawas adalah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap perkembangan perusahaan dan kebijakan – kebijakan yang diputuskan oleh dewan direksi serta meminta penjelasan – penjelasan dari dewan
direksi mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan perusahaan. Direktur Utama, tugasnya adalah :
1. Mengelola kekayaan perusahaan.
2. Membina dan memelihara kerjasama dengan ketiga direktur di bawahnya
maupun antar direktur. 3.
Memimpin dan mengendalikan kegiatan atau jalannya perusahaan. 4.
Melaporkan perkembangan perusahaan kepada Gubernur melalui Badan Pengawas.
5. Mengadakan dan memimpin rapat.
6. Menjalin hubungan tugas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
7. Menjalin kerja eksternal.
8. Menetapkan kebijaksanaanstrategi perusahaan.
9. Memajukan, menigkatkan dan mempertahankan kineja perusahaan.
10. Mengangkat, memutasikan, mempromosikan, dan memberhentikan
pegawai. 11.
Menandatangani perjanjian kerja sama, neraca dan rincian laba rugi perusahaan.
Direktur Perencanaan dan Produksi, tugasnya adalah : 1.
Melakukan koordinasi antar bidang dalam lingkup tugasnya. 2.
Mengelola dan mengoptimalkan segenap sumber daya dalam lingkup tugasnya.
3. Membina pegawai dalam lingkup kerjanya.
4. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam lingkup tugasnya. 5.
Memelihara dan mengembangkan seluruh sistem instalasi air bersih. Direktur Administrasi dan Keuangan, tugasnya adalah :
1. Melakukan koordinasi antar bidang dalam lingkup tugasnya.
2. Mengelola dan mengoptimalkan segenap sumber daya dan sumber dana
dalam lingkup tugasnya. 3.
Membina pegawai dalam lingkup tugasnya. 4.
Melakukan peningkatan pemasaran secara berkesinambungan. 5.
Memberikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal penempatan, pengangkatan, dan pemberhentian karyawanstaf dalam lingkup tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
Direktur Operasi, tugasnya adalah : 1.
Melakukan koordinasi antar bidang dalam lingkup tugasnya. 2.
Membina pegawai dalam lingkup tugasnya. 3.
Melakukan pengawasan dan pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional perusahaan bekerjasama dengan bidang – bidang
yang ada dalam perusahaan. Divisi Perencanaan, tugasnya adalah :
1. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang
perencanaan dan pengembangan. 2.
Mengantisipasi dan mengatasi masalah dalam bidang perencanaan dan pengembangan baik internal maupun eksternal.
3. Memberdayakan seluruh personil dalam bidangnya.
4. Menyerahkan hasil pengolahan data sesuai dengan kebutuhan kepada
bidang kerja. Divisi Keuangan, tugasnya adalah :
1. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang
keuangan. 2.
Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan dalam bidang keuangan. 3.
Memberikan laporan keuangan secara periodik dalam bidang keuangan langsung kepada atasan.
4. Menyerahkan hasil pengolahan data sesuai dengan kebutuhan kepada
bidang kerja terkait. 5.
Membukukan administrasi gudang. 6.
Merekomendasikan pengolahan anggaran.
Universitas Sumatera Utara
Divisi Peralatan Teknik, tugasnya adalah : 1.
Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisi peralatan teknik. 2.
Melakukan uji coba terhadap barang peralatan teknik maupun elektronik sebelum dipergunakan perusahaan.
Satuan Pengawas Intern, tugasnya adalah : 1.
Menyusun rencana kerja pengawas intern. 2.
Memberikan saran dan pertimbangan berdasarkan hasil pemeriksaan. 3.
Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas – tugas yang diberikan Direktur Utama.
Divisi Jaringan Perpipaan, tugasnya adalah : 1.
Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisi jaringan perpipaan. 2.
Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem jaringan perpipaan air bersih dan air limbah.
Cabang, tugasnya adalah : 1.
Merencanakan dan melaksanakan program kerja cabang. 2.
Membuat dan menyusun anggaran tahunan cabang. 3.
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di cabang.
2. Konsep Biaya Yang Digunakan Oleh PDAM Tirtanadi Medan
Setiap perusahaan membutuhkan biaya – biaya dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Adapun biaya – biaya yang digunakan oleh
PDAM Tirtanadi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Yang termasuk biaya langsung adalah biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Yang termasuk biaya tidak langsung adalah biaya
administrasi dan umum. b.
Biaya Tetap dan Biaya Variabel Yang termasuk biaya tetap adalah biaya gaji karyawan, biaya
penyusutan, biaya asuransi. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan bakar, biaya listrik, air, telepon.
3. Proses Pengambilan Keputusan
Setiap perusahaan mempunyai langkah – langkah tertentu untuk mengambil suatu keputusan. Dalam hal ini perusahaan juga mempunyai proses
untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan tersebut.
Ada beberapa prosedur yang harus dijalankan sesuai dengan SK. Direksi PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara No. 59KPTS2004 tentang pengadaan
barang dan jasa di lingkungan PDAM Tirtanadi Medan : 1.
Non konstruksi dan jasa lainnya a.
Untuk pengadaan sampai dengan Rp. 15.000.000 persetujuan dilakukan oleh kepala cabang, kepala instalasi, pimpinan proyek,
kepala bidang umum khusus kantor pusat. b.
Untuk pengadaan antara Rp. 15.000.000 – Rp. 50.000.000 persetujuan dilakukan oleh kepala bidang umum dan kepala
instalasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk pengadaan antara Rp. 50.000.000 – Rp. 300.000.000
persetujuan dilakukan oleh direktur bidang yang bersangkutan dan Direktur Administrasi dan Keuangan dengan persetujuan Direktur
Utama. d.
Untuk pengadaan antara Rp. 300.000.000 – Rp. 4.000.000.000 persetujuan dilakukan oleh direktur bidang yang bersangkutan dan
Direktur Administrasi dan Keuangan dengan persetujuan Direktur Utama.
e. Untuk pengadaan di atas Rp. 4.000.000.000 dapat dilakukan oleh
Direktur Utama dengan persetujuan Gubernur. 2.
Konstruksi a.
Untuk pengadaan sampai dengan Rp. 15.000.000 persetujuan dilakukan oleh kepala cabang, kepala instalasi, pimpinan proyek,
kepala bidang umum khusus kantor pusat. b.
Untuk pengadaan antara Rp. 15.000.000 – Rp. 50.000.000 persetujuan dilakukan oleh kepala bidang umum dan pimpinan
proyek. c.
Untuk pengadaan antara Rp. 50.000.000 – Rp. 300.000.000 persetujuan dilakukan oleh direktur bidang yang bersangkutan dan
Direktur Administrasi dan Keuangan dengan persetujuan Direktur Utama.
d. Untuk pengadaan antara Rp. 300.000.000 – Rp. 4.000.000.000
persetujuan dilakukan oleh direktur bidang yang bersangkutan dan
Universitas Sumatera Utara
Direktur Administrasi dan Keuangan dengan persetujuan Direktur Utama.
e. Untuk pengadaan di atas Rp. 4.000.000.000 dapat dilakukan oleh
Direktur Utama dengan persetujuan Gubernur. 3.
Tender a.
Untuk pengadaan sampai dengan Rp. 50.000.000 dilakukan penunjukan langsung.
b. Untuk pengadaan antara Rp. 50.000.000 – Rp. 300.000.000
dilakukan pemilihan langsung dengan minimal 3 pihak. c.
Untuk pengadaan di atas Rp. 300.000.000 dilakukan tender terbuka melalui media massa dengan minimal 3 pihak.
Dalam perbaikan aktiva tetap perusahaan, yang terlibat dalam pengambilan keputusan adalah :
a. Divisi Jaringan Perpipaan
Membuat laporan tentang kerusakan yang terjadi b.
Divisi Peralatan Teknik Memeriksa terkait perbaikan atau pengadaan apa saja yang perlu
dilakukan. c.
Kepala cabang Membuat proposal perbaikan atau pengadaan.
d. Direksi
Menetapkan kebijakan – kebijakan perusahaan, mengawasi rencana maupun realisasi dari biaya yang telah dikeluarkan dan investasi yang
telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
e. Divisi Perencanaan
Mempersiapkan estimasi biaya yang diperlukan untuk perbaikan maupun pengadaan baik secara swakelola maupun yang dikerjakan oleh pihak
kontraktor. f.
Divisi Keuangan Membuat rencana kerja dan anggaran yang diperlukan selama satu periode
berjalan serta mengawasi pembiayaan dan mempertanggung jawabkannya kepada direksi.
Adapun langkah – langkah yang diambil oleh pihak perusahaan dalam melakukan perbaikan aktiva tetap adalah sebagai berikut :
a. Divisi jaringan perpipaan yang berada di lapangan membuat laporan
mengenai kerusakan – kerusakan yang terjadi atas instalasi pompa perusahaan.
b. Divisi peralatan teknik memeriksa kerusakan yang terjadi berdasarkan
laporan yang diterima dari divisi jaringan serta membuat laporan langkah perbaikan atau pengadaan yang diperlukan.
c. Kepala cabang melaporkan kerusakan yang terjadi kepada divisi
perencanaan berdasarkan hasil pemeriksaan divisi peralatan teknik. d.
Divisi perencanaan menyusun analisa biaya untuk memperbaiki atau mengganti pompa dan diajukan kepada Direksi.
e. Setelah disetujui oleh Direksi maka divisi keuangan melakukan
pembayaran atau pencairan dana terkait perbaikan atau penggantian yang
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Dari langkah – langkah yang telah disajikan di atas, pengambilan keputusan dilakukan oleh Direksi. Untuk itulah informasi akuntansi manajemen
beserta alternatif – alternatif yang ada sangat dibutuhkan oleh Direksi untuk menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
akuntansi manajemen beserta alternatif – alternatifnya yang menjadi dasar pertimbangan Direksi dalam proses pengambilan keputusan disiapkan dengan
bekerja sama antara bagian – bagian yang terkait seperti divisi jaringan perpipaan, divisi peralatan teknik , divisi perencanaan dan kepala cabang. Baru kemudian
setelah itu divisi keuangan melakukan pembayaran atau pencairan dana terkait dengan proyek yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati
bersama.
Peranan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang tepat diperlukan informasi yang relevan. Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan, digunakan konsep
biaya yang berbeda untuk masing – masing keputusan different cost for different purpose. Konsep yang digunakan tergantung kepada biaya mana yang relevan
untuk suatu keputusan tertentu. Untuk mendukung penggunaan konsep tersebut diperlukan informasi
mengenai biaya – biaya yang ada serta perlakuan dan penggolongan terhadap biaya tersebut. Informasi mengenai hal tersebut hanya akan tampak bila
tersedianya informasi akuntansi manajemen. Dalam hal ini informasi akuntansi manajemen yang dimaksud yaitu informasi akuntansi manajemen yang informatif
Universitas Sumatera Utara
dalam menggambarkan kenyataan yang ada sehingga keputusan yang akan diambil juga merupakan keputusan yang didasarkan keadaan yang diharapkan dan
dibutuhkan. Perusahaan menyadari bahwa konsep biaya yang digunakan sangatlah
mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Hal itu menjadi sebuah pertimbangan bagi perusahaan untuk menggunakan konsep biaya variabel dalam
pengambilan keputuan berkaitan dengan pengelolaan aktiva tetap yang dimilikinya secara umum dan peralatan secara khusus. Selain itu perusahaan juga
mengetahui pentingnya informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan, akan tetapi pada realisasinya perusahaan belum dapat menyajikan
informasi akuntansi manajemen yang informatif guna mendukung tindakan manajemen dalam mengambil sebuah keputusan.
Pada dasarnya perusahaan menggunakan informasi akuntansi manjemen namun informasi yang ada hanya berfokus pada biaya yang yang dikeluarkan
apabila keputusan tersebut diambil.
4. Jenis – jenis Keputusan Perusahaan