kebutuhan – kebutuhan rutin selama satu periode berjalan. Adapun keputusan jangka pendek tersebut terdiri dari penentuan biaya – biaya
operasional perusahaan seperti pembelian tawas dan preventive maintenance.
b. Keputusan Jangka Panjang
Mencakup keputusan – keputusan atas peristiwa – peristiwa yang tidak sering terjadi yang diambil oleh pihak manajemen yang disesuaikan
dengan kondisi yang terjadi di dalam perusahaan, seperti penyusunan anggaran, perekrutan karyawan baru dan penggantian peralatan.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut teori ada beberapa langkah dalam proses pengambilan keputusan. PDAM Tirtanadi Medan dalam proses pengambilan keputusan memiliki langkah
– langkah pengambilan keputusan sendiri, namun langkah – langkah yang diambil perusahaan tidak berarti salah karena langkah – langkah tersebut berdasarkan
kebijakan perusahaan dan juga didasarkan pada teori yang ada, dimana perusahaan akan mendefinisikan masalah, menentukan alternatif untuk kemudian
diambil suatu alternatif terbaik yang akan mengoptimalkan kinerja operasional perusahaan.
Dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan perbaikan instalasi pompa, perusahaan telah melalui langkah – langkah tertentu yang
melibatkan seluruh lini manajemen perusahaan sebagai pemberi masukan yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil.
Universitas Sumatera Utara
Tetapi proses pengambilan keputusan yang dijalankan oleh perusahaan masih kurang baik karena perusahaan belum melakukan analisis biaya dan
pendapatan secara detil. Divisi Perencanaan sebaiknya melakukan perhitungan biaya dan pendapatan secara detil untuk menjadi dasar pengambilan keputusan
memperbaiki atau mengganti pompa oleh Direksi sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang paling tepat bagi perusahaan.
2. Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Proses
Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan, khususnya pada biaya perbaikan instalasi pompa perusahaan, PDAM Tirtanadi Medan telah menggunakan
informasi – informasi akuntansi manajemen, akan tetapi seperti telah dijelaskan sebelumnya perusahaan hanya menggunakan informasi akuntansi manajemen
yang hanya berfokus pada biaya yang dikeluarkan tanpa memperhitungkan pendapatan yang akan diperoleh dari setiap biaya yang dikorbankan.
Dalam kasus ini perusahaan dihadapkan pada 2 dua alternatif yaitu memperbaiki atau mengganti peralatan yang lama.
Jika keputusan yang diambil adalah untuk memperbaiki maka pompa dapat beroperasi dengan normal dan umur ekonomisnya bertambah 3 tahun lagi
dan produksi dapat berjalan kembali sehingga tidak mengganggu pelayanan terhadap masyarakat dan biaya yang akan dikeluarkan adalah :
Biaya las dan bubut Rp. 9.500.000
Biaya upah bongkar pasang Rp. 5.500.000
Total Rp. 15.000.000
Universitas Sumatera Utara
Akan tetapi, jika instalasi pompa tersebut hanya diperbaiki maka kapasitas produksi akan menurun menjadi 90 dari kapasitas normal dan biaya konsumsi
bahan bakar akan meningkat menjadi 110 dari konsumsi bahan bakar normal. Daftar harga perolehan pompa disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Daftar Harga Perolehan Pompa
No. Jenis
Pompa Lama Pompa Baru
1. Impeller 10.250.000
11.140.000 2. Key
Impeller 175.000
275.000 3. Bearing
9.500.000 10.054.000
4. Shaft Impeller Nut Drat Nut Impir
425.000 550.000
5. Bushing 425.000
550.000 6.
Impeller dan Casing Wearing 500.000
700.000 Total 21.275.000
23.296.000
Dalam kasus yang telah dipaparkan sebelumnya perusahaan melakukan analisis perbandingan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Analisis Biaya Memperbaiki atau Mengganti pompa
Keterangan Memperbaiki Mengganti
Perbedaan Biaya Perbaikan :
Biaya las dan bubut Biaya upah bongkar pasang
9.500.000 5.500.000
- -
9.500.000 5.500.000
Biaya Perolehan Peralatan Baru -
23.296.000 23.296.000
Kerugian Penjualan Peralatan -
3.478.125 3.478.125
Total biaya yang timbul 15.000.000
26.774.125 11.774.125
Keterangan : Harga jual pompa lama sebesar Rp. 4.500.000,- dan nilai buku sebesar Rp. 7.978.125,-.
Dari tabel di atas nampak bahwa biaya yang akan dikeluarkan apabila keputusan untuk memperbaiki diambil akan lebih kecil sebesar Rp. 11.774.125
jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila keputusan untuk mengganti diambil. Oleh karena itu perusahaan memilih untuk memperbaiki
peralatan pompa lama dibandingkan membeli peralatan pompa yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Analisis yang dilakukan oleh perusahaan kurang memadai karena perusahaan hanya mengacu pada biaya yang akan dikeluarkan tanpa
memperhitungkan pendapatan yang akan diterima sehingga keputusan yang diambil perusahaan yaitu untuk memperbaiki pompa menjadi kurang tepat.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk menyajikan laporan analisis diferensial untuk memperbaiki atau mengganti pompa perusahaan berikut ini :
Tabel 4.3 Laporan Analisis Diferensial – Memperbaiki atau Mengganti Pompa
Keterangan Memperbaiki Mengganti
Perbedaan Penjualan Air
1 Wilayah Operasional 1.341.000.000
1
1.350.000.000 9.000.000 Biaya Operasional :
- Biaya Sumber Air Pengolahan - Biaya Transmisi Distribusi :
- Biaya BBM 14 Pompa Normal - Biaya Diferensial BBM 1 Pompa
- By. Penyusutan 14 Pompa Normal - By Diferensial Penyusutan 1 Pompa
- By. Transmisi Distribusi Lainnya - Biaya Umum Administrasi
- Biaya Kerugian Penjualan Aktiva
Lama 450.000.000
280.000.000 22.000.000
37.231.250 3.829.688
2
350.000.000 100.000.000
- 450.000.000
280.000.000 20.000.000
37.231.250 2.908.625
2
350.000.000 100.000.000
3.478.125 -
- 2.000.000
- 921.063
- -
3.478.125 Laba Operasional
97.939.062 106.382.000
8.442.938 Keterangan :
1 wilayah operasional menggunakan 15 pompa.
Perhitungan :
1. Penjualan Kapasitas Normal – Pengurangan Penjualan akibat Perbaikan 1
Pompa dari keseluruhan 15 pompa yang ada. 000
. 000
. 341
. 1
10 15
000 .
000 .
350 .
1 000
. 000
. 350
. 1
x
Universitas Sumatera Utara
2. Perhitungan biaya penyusutan per tahun :
Keterangan Memperbaiki Mengganti
Nilai Perolehan Aktiva Nilai Buku saat kejadian
Estimasi Umur Ekonomis Kapitalisasi Biaya Perbaikan
Nilai Buku Baru Estimasi Umur Ekonomis Baru
21.275.000 7.978.125
3 tahun 15.000.000
22.978.125 6 tahun
23.296.000 23.296.000
8 tahun -
23.296.000 8 tahun
Biaya Penyusutan per tahun metode garis lurus
3.829.688 2.908.625
Dari analisis perbandingan antara memperbaiki atau mengganti pompa perusahaan yang telah disajikan oleh penulis nampak bahwa jika keputusan untuk
memperbaiki pompa diambil maka biaya operasional yang akan muncul lebih kecil yaitu sebesar Rp. 1.243.060.938,- dibandingkan apabila pompa diganti yaitu
sebesar Rp. 1.243.618.000,-. Tetapi biaya penyusutan dan biaya BBM lebih besar apabila keputusan untuk memperbaiki pompa diambil dibandingkan dengan
keputusan untuk mengganti pompa. Selain itu pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan air akan lebih besar jika keputusan untuk mengganti
pompa diambil yaitu sebesar Rp. 1.350.000.000,- dibandingkan dengan keputusan untuk memperbaiki yaitu sebesar Rp. 1.341.000.000,-.
Selain itu jika dilihat dari faktor laba operasional perusahaan maka keputusan untk mengganti pompa lebih menguntungkan perusahaan karena
menghasilkan laba operasional sebesar Rp. 106.382.000,- dibandingkan dengan keputusan untuk memperbaiki pompa yang hanya menghasilkan laba operasional
sebesar Rp. 97.939.062,-. Berdasarkan perhitungan di atas, perusahaan seharusnya memutuskan
untuk mengganti instalasi pompa tersebut. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan peningkatan laba operasional perusahaan meskipun biaya
Universitas Sumatera Utara
yang harus dikeluarkan lebih besar dan kelancaran pelayanan terhadap masyarakat yang telah menggunakan jasa perusahaan untuk penyediaan air bersih.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah mengadakan pembahasan pada bab – bab sebelumnya dan berdasarkan uraian dan analisis, maka pada bab ini penulis akan mengambil
beberapa kesimpulan dan memberikan saran – saran yang dianggap perlu demi kemajuan perusahaan.
A. Kesimpulan