2.9. Pengaruh dan Sifat Penting Fe
Besi dalam jumlah kecil diperuntukkan untuk membentuk sel-sel darah merah. Besi adalah suatu elemen kimia yang terdapat hampir di setiap tempat di
bumi, pada semua bahan air. Walaupun logam ini termasuk dalam kelompok logam esensial, tetapi kasus
keracunan Fe sering dilaporkan terutama pada anak-anak. Keracunan Fe pada anak terjadi secara tidak sengaja saat anak memakan makanan atau benda yang
mengandung Fe, sedangkan pada orang dewasa hal ini jarang terjadi. Walaupun toksisitas Fe jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan gangguan
mental serius Darmono, 2001. Besi dalam persenyawaan FeOH3 dapat menimbulkan kerusakan pada
peralatan dan fasilitas yang dipergunakan oleh masyarakat, yaitu : a. Mengotori wastafel
b. Mengotori peralatan yang terbuat dari seng. c. Menimbulkan warna coklat pada pakaian.
d. Mengotori kloset. e. Menyumbat saluran air minum sehingga menyebabkan pembuntuan.
f. Fe
+ 2
dapat menimbulkan korositas. Dalam bentuk lain besi juga dapat ditemukan sebagai senyawa
karbonat[FeHCO32], senyawa sulfat[FeSO4]. Senyawa besi bikarbonat [FeHCO32] adalah terlarut tidak berwarna dan kelarutannya bertambah dengan
Universitas Sumatera Utara
kehadiran CO2 terlarut semakin besar. Air yang mengandung besi membentuk endapan merah kecoklatan dari Ferri Oksida Fe2O3.
2.10. Kerangka Konsep
Permenkes RI
No.416MenkesPerIX1990
2.11. Hipotesis Penelitian 1. Ho : tidak ada perbedaan penurunan kadar Fe dan Mn pada sumur gali sebelum dan
sesudah melewati media saringan berdasarkan ketebalan pasir 2. Ha : ada perbedaan penurunan kadar Fe dan Mn pada sumur gali sebelum dan
sesudah melewati media saringan berdasarkan ketebalan pasir Air sumur gali yang
mengandung Fe dan Mn Media saringan:
- Jenis pasir
- Ketebalan pasir
Kadar Fe dan Mn dalam air sumur gali
- Batu kerikil - Diameter pasir
- Diameter batu kerikil
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen murni yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan sebagai akibat adanya perlakuan
dengan mengendalikan beberapa faktor pengganggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Postest.
Penelitian ini dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen atau perlakuan Notoatmodjo, 1993.
Adapun rancangan penelitiannya adalah : Pretest
Perlakuan Postest
01 X1
01’ 02
X2 02’
Keterangan : 01, 02
: Kadar Fe dan Mn awal air sumur gali sebelum diberikan perlakuan sebelum disaring.
X1 : Perlakuan air sumur gali melewati media saringan dengan jenis
pasir laut dengan ketebalan 30 cm. X2
: Perlakuan air sumur gali melewati media saringan dengan jenis pasir laut dengan ketebalan 60 cm.
Universitas Sumatera Utara