d. Kekeruhan cairan. e. Kecepatan aliran.
2.5.2. Pengolahan Air secara Kimia
1. Koagulasi atau Flokulasi Koagulasi atau flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel yang
tidak dapat diendapkan dengan jalan menambahkan koagulasi. Contoh bahan koagulasi antara lain tawas dan kapur Sanropie, 1984.
Cara koagulasi atau flokilasi dalam pengolahan air dengan bahan kimia berguna untuk air yang mengandung bahan kimia, dan warna tetapi tidak terlalu
pekat. Pada prinsipnya apabila air sudah susah diendapkan maka berarti perlu ditambahkan bahan kimia.
2. Aerasi Aerasi dalah proses pengolahan air dengan mengotakkan air dengan uadara
yang bertujuan untuk menambah oksigen, menurunkan karbondioksida, dan mangan supaya bisa diendapkan. Proses ini juga menghilangkan bau pada air Sanropie,
1984.
2.5.3. Pengolahan Air secara Mikrobiologi
Upaya untuk memperbaiki mikrobiologi air yang paling konvensional adalah dengan mematikan mikroorganisme dalam air. Proses mematikan
mikroorganime yang banyak dipraktekkan serta paling sederhana adalah dengan mendidihkan air hingga mencapai suhu 100ÂșC Sanropie, 1984.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kandungan Fe dalam Bumi
Kandungan besi di alam ini berkisar 4,5 dari sejumlah material yang ada di lapisan bumi. Unsur besi terletak dalam bentuk batu karang dan mineral bumi. Besi
terdapat dalam bentuk mineral silika dan batu karang berapi. Unsur besi terdapat hampir pada semua air tanah Hernadi, 1983.
Air tanah biasanya mempunyai konsentrasi karbondioksida yang tinggi dan mempunyai konsentrasi oksigen terlarut yang rendah. Kondisi ini menyebabkan besi
yang tidak terlarut menjadi konsentrasi besi yang terlarut dalam bentuk unsur atau ion yang bervalensi dua.
Besi pada air permukaan terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain dalam bentuk suspensi dalam lumpur, tanah liat, partikel halus dan hidrat besi III oksida,
dalam bentuk koloid dan organik kompleks. Unsur besi apabila terdapat dalam sistem air bersih dapat menurunkan
kualitas air dimana air tersebut berwarna coklat dan dapat menimbulkan bercak- bercak pada pakaian. Adanya kandungan besi dalam air dapat menumbuhkan bakteri
besi dalam kelompok besar dapat menyumbat perpipaan, meninggikan gaya gesek yang berakibat meningkatnya kebutuhan energi. Selain itu apabila bakteri tersebut
mengalami degradasi akan menyebabkan bau dan rasa tidak enak. Untuk itu air yang mengandung besi perlu diolah terlebih dahulu.
Pengolahan besi yang tedapat dalam air dapat dilakukan dengan aerasi atau menggunakan oksidator untuk mengikat besi agar dapat diendapkan. Salah satu
oksidatior yang dipergunakan adalah Kalium Permanganat. Adapun proses kimia
Universitas Sumatera Utara