yang terjadi pada pengolahan secara aerasi dan menggunakan oksidator adalah sebagai berikut Sujono, 1983 :
a. Aerasi 4 Fe²
+
+ O2 + 10H20 4FeOH3 + 8H
+
Pembentukan besi III dipengaruhi oleh pH. Pada pH 6,9 – 7,2 pembentukan besi III dapat terjadi dengan cepat.
b. Kalium Permanganat KMnO4 3Fe²
+
+ MnO4
−
+ 7H20 FeOH3 + 5H
+
Reaksi oksidasi pada besi III lebih cepat dibandingkan pada besi III.
2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saringan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi saringan menurut Kusnoputranto 1994 antara lain :
1. Jenis Pasir Pasir yang baik adalah pasir yang banyak mengandung SiO2 dan sebelum
pemakaian, pasir harus dicuci terlebih dahulu untuk menghindari adanya kotoran yang dapat menurunkan kualitas air dalam pasir.
2. Diameter Pasir Adalah ukuran garis tengah yang dipakai dalam menentukan besar kecilnya
butiran pasir dalam media saring. Diameter pasir merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keefektifan media saring yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Jika diameter pasir terlalu kecil, maka cenderung akan capat sumbat. Jika diameter pasir terlalu tebal, maka padatan-padatan serta bakteri tetap dapat melewati
celah-celah antara butiran pasir tersebut. 3. Ketebalan Pasir
Ketebalan pasir harus cukup untuk menghilangkan bakteri dan untuk menjamin kecepatan rata-rata penyaringan.
Semakin tebal lapisan pasir, maka luas permukaan partikel-partikel semakin besar dan jarak yang harus ditempuh oleh permukaan air semakin panjang sehingga
air yang dihasilkan akan semakin baik kualitasnya. Untuk ketebalan pasir untuk media penyaringan sangat bervariasi. Menurut Hernadi 1983, bahwa ketebalan pasir
untuk penyaringan adalah 60 – 90 cm. 4. Lama Penahanan Media
Bila proses penyaringan sudah tidak lancar atau buntu maka pasir harus dicuci kembali.
5. Penambahan Oksidator KMnO4 Pengaktifan Pasir Adanya bahan-bahan terlarut dalam air, erat hubungannya dengan terjadinya
perubahan fisik air, terutama dengan timbulnya warna, bau dan rasa, dan kekeruhan yang tidak diinginkan. KMnO4 digunakan sebagai oksidator untuk mengoksidasi zat-
zat terlarut tersebut yang diantaranya adalah Fe dalam bentuk Fe
+ 2
ataupun Fe
+ 3
.
2.8. Jenis-Jenis Sistem Saringan Pasir Lambat
Terdapat dua macam jenis sistem saringan pasir lambat yaitu Idaman Said, 1999 :
Universitas Sumatera Utara
a. Sistem penyaringan dari atas ke bawah Down Flow Teknologi saringan pasir lambat ini arah aliran air adalah dari atas ke bawah,
sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir.
Keuntungan sistem penyaringan down flow antara lain: 1. Tidak memerlukan tekanan untuk menaikkan air.
2. Air turun sendiri karena gaya grafitasi. Kelemahan sistem penyaringan down flow adalah memerlukan perawatan yang lebih
rumit karena pencucian medianya secara manual. b. Sistem penyaringan dari bawah ke atas Up Flow
Teknologi saringan pasir lambat ini arah aliran air adalah dari bawah ke atas dan bila kekeruhan air baku naik akibat hujan tidak menimbulkan penyumbatan pada saringan
pasir. Keuntungan sistem penyaringan up flow antara lain:
1. Aliran air tenang sehingga proses penyaringan lebih baik. 2. Unsur-unsur yang akan disaring akan dipengaruhi gaya gravitasi sehingga tetap
berada di bawah. 3. Apabila saringan kotor pencucian terjadi dengan sendirinya dengan cara membuka
kran pembuangan. Kelemahan sistem penyaringan up flow adalah sumber air lebih tinggiletak reservoar
harus lebih tinggi dari pipa.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Pengaruh dan Sifat Penting Fe