4.2.1. Analisa Kekuatan Tarik σ dan Kemuluran ε Campuran PP-Karet
EPDM- Abu Ban Bekas
Hasil pengukuran kekuatan tarik dan kemuluran dari campuran PP-EPDM -Abu Ban Bekas + DKP tanpa penambahan DVB ditunjukkan pada grafik 4.1. Dari grafik
tersebut dapat diketahui hasil yang optimal pada campuran TPE adalah dengan variasi 3 phr DKP dengan nilai kekuatan tarik 1,52 kgfmm
2
dan kemuluran 11,72 .
Gambar 4.1. Grafik kekuatan tarik σ dari campuran PP-EPDM -abu ban bekas + DKP tanpa penambahan DVB
Gambar 4.2. Grafik kemuluran ε dari campuran PP-EPDM -abu ban bekas + DKP
tanpa penambahan DVB
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1 phr DKP 2 phr DKP
3 phr DKP
ke ku
a ta
n t
a ri
k kg
f m
m 2
Variasi DKP
2 4
6 8
10 12
14
1 phr DKP 2 phr DKP
3 phr DKP
k e
m u
lu ra
n
variasi DKP
Pada grafik 4.3 dan 4.4 terlihat bahwa kekuatan tarik optimum dari campuran PP- EPDM -Abu ban bekas adalah variasi penambahan 2 phr DKP dan 3 phr DVB dengan
nilai kekuatan tarik 1,79 kgfmm
2
dan kemuluran 17,04 .
Grafik 4.3 Grafik kekuatan tar ik σ dari campuran PP-EPDM-abu ban bekas + DKP
dengan penambahan DVB
Grafik 4.4 Grafik kemulur an ε dari campuran PP-EPDM -abu ban bekas + DKP
dengan penambahan DVB Kekuatan tarik yang dihasilkan menunjukkan nilai TPE dengan penambahan
DVB lebih besar dibandingkan TPE tanpa DVB. DVB maupun DKP membantu berinteraksinya abu ban, EPDM dengan matriks PP. Ini diketahui bahwa selama
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8 2
1 phr DKP 2 phr DKP
3 phr DKP
ke ku
a ta
n t
a ri
k kg
f m
m 2
1 phr DVB 2 phr DVB
3 phr DVB
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1 phr DKP 2 phr DKP
3 phr DKP
k e
m u
lu ra
n
1 phr DVB 2 phr DVB
3 phr DVB
pengguntingan pada suhu tinggi 175ºC, dikumil peroksida terdekomposisi. Radikal dari dekomposisi DKP bereaksi dengan molekul PP dalam bentuk rantai terpotong dan
terikat silang. Radikal ini juga bereaksi dengan abu ban bekas dan EPDM, yang mana memiliki ikatan rantai dan ikat silang yang terputus untuk berinteraksi dengan polimer
jenuh seperti PP. Akibat degradasi molekul PP oleh perpotongan rantai, viskositasnya menjadi menurun,dan oleh karena itu memperbesar dispersi abu ban dan EPDM dalam
campuran. Dan juga terbentuknya radikal dari reaksi perpotongan rantai oleh DKP bereaksi baik dengan DVB maupun dengan radikal dari interaksi peroksida-abu ban
untuk kopolimer. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan DVB membantu
memperbesar pembentukan kopolimer dengan polimer radikal selama pencampuran. Perbesaran interaksi jaringan antara PP-EPDM-abu ban dengan penambahan DKP
dan DVB menghasilkan adhesi antarmuka yang baik antara PP-EPDM-abu ban bekas dalam campuran daripada tanpa DVB. Hal tersebut memfasilitasi mekanisme
distribusi gaya di dalam campuran pada saat penarikan mengakibatkan meningkatnya kekuatan tarik campuran PP-EPDM-Abu ban bekas.
Penambahan EPDM maupun abu ban bekas mempengaruhi nilai kekuatan tarik. Hal tersebut dapat di lihat pada hasil penelitian-penelitian terdahulu, yakni :
Nama Peneliti Polimer
Komposisi berat gg
Kekuatan Tarik kgfmm
2
Bahruddin 2007 PPSIR20 3 phr
Sulfur 5050
0,69 M. Awang H. Ismail
2008 PPWTD
a DKP+HVA-2
b
PPWTD 5050
5050 1,31
0,81 M. Awang H. Ismail
2008 PPWTD
termodifikasi Sulfur+Lateks
5050 1,01
Halimatuddahliana 2003
PPEPDMNR 502030
1,17 PPEPDMNR25
c
502030 1,01
Thitithammawong 2007
PPNR + DKP 10065
1,07
a
WTD : waste tyre dust
b
HVA-2 : N,N’-m-phenylenebismaleimide
c
NR25 : karet alam tervulkanisasi
Pada penelitian ini, kekuatan tarik meningkat dengan adanya EPDM maupun abu ban bekas, yaitu 1,79 kgfmm
2
.
4.2.2. Analisa Permukaan dengan Scanning Electron Microscopy SEM