- Dikumil peroksida ditimbang sebanyak 0,5 g 1 phr, 1,0 g 2 phr dan 1,2 g 3
phr. Konversi phr menjadi gram : 1 phr =
1 100
× berat karet g ............persamaan 3.1
- Divinilbenzena diukur sebanyak 0,5 ml 1phr,1,1 ml 2phr dan 1,6 3phr.
Konversi phr menjadi mililiter : V =
m ρ
........... persamaan 3.2 Dimana m adalah berat DVB yang dapat ditentukan dari persamaan 3.1 dan ρ
adalah massa jenis DVB 0,93 gcm
3
.
3.2.2. Pembuatan Campuran PP-Karet EPDM dan Abu ban bekas dan DKP Tanpa Penambahan DVB
Mula – mula 50 g PP dimasukkan ke dalam alat Internal Mixer pada suhu 175
o
C hingga meleleh, kemudian diikuti 25 g karet sintetis EPDM dan 25 g abu ban bekas
dimasukkan ke dalam alat internal mixer sampai semua bercampur. Selanjutnya 1 phr 0,5 g DKP ditambahkan kedalam campuran. Selang waktu penambahan bahan 20
menit. Dilakukan perlakuan yang sama untuk campuran dengan variasi DKP 2 phr 1 g dan 3 phr 1,5 g.
3.2.3 Pembuatan Campuran PP-Karet EPDM-Abu Ban dan Penambahan DKP
dengan Penambahan Divinil Benzena
Mula – mula 50 g PP dimasukkan ke dalam alat Internal Mixer pada suhu 175
o
C hingga meleleh, kemudian diikuti dengan penambahan 25 g karet EPDM dan 25 g abu
ban bekas. Selanjutnya 1 phr DKP 0,5 g dan 1 phr 0,5 ml DVB ditambahkan ke dalam campuran. Selang waktu penambahan bahan 20 menit. Dilakukan perlakuan
yang sama untuk campuran dengan variasi DVB 2 phr 1,1 ml dan 3 phr 1,6 ml dengan variasi DKP masing-masing 2 phr 1 g dan 3 phr 1,5 g.
3.2.4. Pembuatan Spesimen
Mula-mula dilapisi lempengan besi berukuran 15x15 cm dengan alumunium foil. Hasil campuran dari internal mixer diletakkan di antara 2 buah lempengan besi.
Kemudian diletakkan ke dalam alat tekan hot kompresor yang diset pada suhu 175
o
C untuk mencetak sampel. Dibiarkan sampai 5 menit tanpa tekanan. Setelah itu diberi
tekanan 100 kgfcm
2
dan dibiarkan selama 20 menit. Sampel diangkat dan didinginkan, setelah dicetak sesuai standart ASTM D638.
Gambar 3.1. Spesimen uji berdasarkan ASTM D638
3.2.5. Uji Kekuatan Tarik
Pengujian kekuatan tarik berdasarkan ASTM D638 dengan beban 100 kgf dan laju 50
mmmenit dengan ketebalan spesimen 2 mm. Mula – mula dihidupkan Torsee’s Electronic System dan dibiarkan selama 1 jam. Spesimen dijepitkan pada alat uji tarik
yang telah ditentukan regangan, tegangan dan satuaanya dengan menggunakan griff. Kemudian dihidupkan recorder. Tekan tombol start dan nilai stroke dan load dibuat
dalam kondisi nol. Catat nilai load dan stroke bila sampel sudah putus. Dilakukan perlakuan yang sama untuk masing-masing sampel. Nilai load dan stroke yang
diperoleh, digunakan untuk menghitung nilai kekuatan tarik dan kemuluran dari spesimen.
3.2.6. Uji SEM Scanning Electron Microscopy