Kerangka BerpikirTeori TINJAUAN PUSTAKA

fasilitas. Faktor pertama yang mempengaruhi adalah sikap merupakan fase awal kepatuhan dalam penerapan kewaspadaan standar. Kewaspadaan standar dapat diterapkan dalam pelayanan bila sikap seseorang patuh pada peraturan kewaspadaan standar yang telah ditetapkan. Sikap merupakan perilaku alamiah seseorang dalam menerima stimulus yang diberikan Notoatmodjo, 2007:27. Sikap berperan penting dalam pribadi seseorang untuk patuh atau tidak dalam menjalankan tugas yang diberikan, seperti bertanggungjawab, masa bodoh dan lain-lain. Faktor kedua yang mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar adalah pengetahuan. Pengetahuan adalah bagaimana tenaga kesehatan mengetahui cara dan prosedur penerapan pelayanan kesehatan. Ada tenaga kesehatan yang kurang paham atau tidak mengerti dalam pelayanan. Variabel pelatihan merupakan salah satu faktor berpengaruh dalam penerapan kewaspadaan standar. Apabila seorang yang menerima informasi di tempat pelatihan dan diikutsertakan dalam pelatihan, maka ia akan mengerti dan memahami prosedur dan cara penerapan kewaspadaan standar yang benar. Sedangkan faktor iklim kerja turut mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar. Jika komunikasi yang terjalin baik dan kondusif antara dokter dan perawat maupun pimpinan, maka penerapan kewaspadaan standar dapat berjalan dengan baik pula Notoadmodjo, 2007:23. Hambatan penerapan bisa datang dari berbagai persoalan, misalnya kebanyakan pasien atau pelayanan kesehatan yang terlambat waktu dan sebagainya. Hal ini sangat menyebabkan penerapan kewaspadaan standar terkadang diabaikan. Faktor dukungan pimpinan juga sangat mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar. Pimpinan yang baik, tegas dan disiplin akan mempengaruhi sikap bawahan dalam menjalankan SOP yang telah diberikan. Pimpinan harus menegur bawahan yang tidak patuh dan member peringatan agar bawahan menjalankan tugas sesuai SOP semaksimal mungkin. selain itu faktor sarana sangat mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar. Sarana dan fasilitas yang tidak memadai sesuai SOP sangat menghambat penerapan kewaspadaan standar Notoadmodjo, 2007:34, Semua faktor ini sangat mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar pelayanan kesehatan. Jika semua faktor ini terpenuhi dan dilaksnakan, maka seorang tenaga kesehatan dikatakan patuh terhadap penerapan kewaspadaan standar dan pelayanan kesehatan gigi akan berjalan maksimal sesuai SOP.memahami karangka konseptual dalam penelitian ini, maka akan digambarkan kerangka dasar teori sebagai berikut : ` Gambar. 2.1 Bagan KonsepKerangka Berpikir Penelitian Alat Pelindung Diri APD Hand Hygiene Penanganan Linen Textile and Loundry Kewaspadaan standar pelayanan kedokteran gigi Manajemen Lingkungan Enviromental Control Penanganan Instrumen dan Alat Kedokteran Gigi Faktor kepatuhan yang mempengaruhi kepatuhan dan penerapan kewaspadaan standar: Sikap, Pengetahuan, Pelatihan, Iklim Keselamatan, Hambatan dalam Penerapan, Dukungan Pimpinan, Ketersediaan Sarana dan Fasilitas Kepatuhan Penyuntikan yang Aman Safe Injection Practice Perlindungan Kesehatan Karyawan Manajemen Limbah dan Benda Tajam Etika batuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Pelayanan Gigi RS PKU Muhammadiyah Gamping Berdasarkan kerangka konseptual di atas, dapat diasumsikan bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dalam suatu hubungan yang bersifat kausal sebab-akibat, maka peneliti dapat melakukan peneliti terhadap beberapa variabel yang disebut paradigma penelitian. Hubungan antar variabel akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah dan metode penelitian. Merujuk pada konsep tersebut, maka paradigma penelitian kuantitatif adalah paradigma ganda dengan tujuh 7 variabel indepedent dan satu variabel dependent yang teridiri dari tiga rumusan masalah deskriptif dan satu rumusan masalah kuantitatif dengan tujuh variabel penelitian yang menurut pandangan peneliti sangat mempengaruhi penerapan kewaspadaan standar dengan tujuh korelasi sederhana dan satu korelasi berganda yang dapat dilihat dalam bagan berikut : Gambar 2.2. Bagan Paradigma Ganda Tujuh Variabel Indepen Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat diasumsikan bahwa faktor kepatuhan X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 , X 6 dan X 7 secara parsial maupun bersama-sama diduga kuat berpengaruh terhadap penerapan kewaspadaan standar pelayanan kesehatan kedokteran gigi. Artinya tinggi rendahnya penerapan kewaspadaan standar pelayanan kesehatan kedokteran gigi dipengaruhi kuat oleh variabel sikap, pengetahuan, pelatihan, iklim kerja, hambatan penerapan, dukungan pimpinan serta sarana dan fasilitas. Variabel X 2 Pengetahuan Variabel X 3 Pelatihan Variabel X 6 Dukungan Pimpinan Variabel Y Penerapan Kewaspadaan Standar r 2 r 3 R X1,2,3,4,5,6,7 r 4 Variabel X 4 Iklim Keselamatan Variabel X 5 Hambatan Penerapan Variabel X 7 Sarana r 5 r 7 r 6 Variabel Sikap X 1 r 1

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan hipotesisnya adalah terdapat pengaruh signifikan faktor-faktor; sikap, pengetahuan, pelatihan, iklim keselamatan , hambatan penerapan, dukungan pimpinan dan saranafasilitas terhadap penerapan kewaspadaan standar tenaga kedokteran gigi pada RS PKU Mahammadiyah Gamping Yogyakarta. 64

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode campuran atau mixed method. Untuk kuantitatif digunakan pendekatan kuantitatif bersifat observasional dengan pendekatan survey dan menggunakan design rancangan cross sectional, penelitiaan ini juga menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis deskriptif dilakukan untuk memaparkan kapatuhan dan kewaspadaan pelayanan kedokteran gigi, seperti; 1 tingkat kepatuhan tenaga kedokteran gigi; 2 besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kedokteran gigi dalam menerapkan kewaspadaan. Survey dengan rancangan cross sectional untuk menganalisis pengaruh kepatuhan terhadap kewaspadaan pelayanan kedokteran gigi. Kerlinger dalam Riduwan 2010:49 mengatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Selanjutnya dikatakan bahwa

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN VENTILATOR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 14 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

2 10 10

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

15 147 184

EVALUASI KEPATUHAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA

0 5 113

GAMBARAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PASIEN PASCAOPERASI APENDIKTOMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

14 94 63

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

11 75 72

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT UNIT HEMODIALISIS RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

16 128 128

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

4 15 105

KETEPATAN DAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT DI BANGSAL AR-ROYAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

19 161 109

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM KELOMPOK PERSADIA RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM KELOMPOK PERSADIA RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA - DIGI

1 1 19