Gambaran Umum RS PKU Muhamadiyah Gamping

tanggal 18 November 2013 melalui SK Menteri Kesehatan No : HK.02.03I19762013 Berdasarkan hasil olahan data sekunder tentang sarana dan prasarana RS PKU Muhamadiyah Gamping Yogyakarta, diketahui bahwa ketersediaan sarana dan prasarana pada rumah sakit ini masih minimalis. Berikut dapat dilihat dalam tabel tentang ketersediaan sarana dan prasarana Tabel 4.1 Ketersediaan Sarana dan Prasarana No Fasilitas, sarana, prasarana, informasi Ada Tidak Ada 1 Sarung tangan steril sekali pakai √ 2 Masker √ 3 Kaca mata Pelindung √ 4 Baju pelindung √ 5 Bahan disinfektan √ 6 Tempat mencuci tangan wastafel √ 7 Sabun dan juga desinfektan √ 8 Tisu kain lap yang digunakan untuk membersihkan tangan √ 9 Tempat penyimpanan alat kesehatan √ 10 Dental unit √ 11 Tempat sampah medis √ 12 Tempat sampah non medis √ 13 Penerangan yang baik √ 14 Kamar mandi √ 15 Ruang tunggu √ 16 Gambar, poster sebgai fungsi informasi √ 17 Standar Operasional Prosedur hand hygiene yang ditempel di wall √ Lanjutan Tabel 4.1 Ketersediaan Sarana dan Prasarana No Fasilitas, sarana, prasarana, informasi Ada Tidak Ada 18 Standar Operasional Prosedur penggunaan APD yang di tempel di wall √ 19 SOP Etika Batuk yang ditempel di wall √ 20 Standar Operasional Prosedur penanganan jarum suntikdan SOP lainnya yang ditempel di wall √ Sumber: Olahan data Sekunder 2016 Bertolak dari tabel 4.1, diketahui bahwa masih terdapat fasilitas yang belum lengkap dalam pelayanan kesehatan gigi, seperti belum adanya kaca mata pelindung, gambar, poster sebagai fungsi informasi, standar operasional prosedur SOP hand hygiene, SOP APD, SOP etika batuk di wall dan SOP jarum suntik dan SOP lainnya yang di wall. Oleh karena itu, sesuai hasil wawancara dengan supervisor PPI didapatkan informasi bahwa pada bulan November tahun 2014 RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta telah memiliki program kebijakan dan sistem penilaian atau surveilians PPI termasuk kewaspadaan standar di setiap unit-unit rumah sakit yang disusun oleh tim KPPIRS sehingga penyelenggaraan PPI Rumah Sakit khususnya di ruang pelayanan Poli gigi umum dan poli spesialis yang terpadu. Demikian bahwa peranan monitoring untuk evaluasi harus berkesinambungan. Pedoman yang dipakai yakni Pedoman Manajerial Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya berdasarkan Depkes RI 2008. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah sakit memiliki peranan dalam memberikan pelatihan dan pelatihan terhadap staf, mengadakan evaluasi secara berkala terhadap efektifitas dan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dan kejadian infeksi di Rumah sakit. Diketahui penangan dan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi pada RS PKU Mahammadiyah Gamping Yogyakarta belum sesuai standar pelayanan tenaga kesehatan gigi. Keadaan ini dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.2. Daftar Laporan Surveilans Infeksi Rumah Sakit Bulan Januari-April 2016 No Jenis Infeksi Bakteri Hasil Surveilans Infeksi Rumah Sakit Per Kurun Waktu Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 April 2016 1 Phlbitis Bakterimia 2,98 per mil 4,71 per mil 3,06 per mil 3,78 per mil 2 ISK 5,92 per mil 0,00 per mil 0,00 per mil 0,00 per mil 3 ILO 0,00 0,00 0,00 0,00 4 VAP 0,00 per mil 0,00 per mil 0,00 per mil 0,00 per mil Sumber: Olahan Data Sekunder 2016 Merujuk pada tabel 4.2, dilihat bahwa masih terdapat kejadian infeksi di Rumah sakit, kemungkinan dapat juga disebabkan juga oleh kurang patuhnya tenaga kesehatan dalam menerapkan kewaspadaan standar. b. Karakteristik Responden Penelitian ini hanya mengkaji pelayan kesehatan gigi di RS Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Jumlah total dokter 4 orang, perawat gigi 2 orang dan pasien yang menjadi populasi penelitian dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Poli Gigi Terhitung 2016 No Tenaga Kesehatan Jenis Kelamin Jumlah L P 1 Dokter Gigi 1 3 4 2 Perawat Gigi - 2 2 Jumlah 1 5 6 Sumber: Olahan Data Sekunder 2016 Bertolak dari tabel 4.3, diketahui bahwa jumlah dokter 4 orang yang terdiri dari 1 laki-laki dan 3 orang perempuan, sedangkan jumlah perawat gigi berjumlah 2 orang dengan total keseluruhan 6 orang. Selanjutnya jika dilihat dari segi fungsi pelayanan, tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan, maka diketahui bahwa tingkat pendidikan perawat dan dokter gigi, yaitu D3, S2 dan spesialis dokter atau kesehatan gigi. Berikut dapat dilihat dalam tabel 4.4 Tabel 4.4. Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan di Pelayanan kedokteran Gigipada RS PKU Muhammadiyah Unit Gamping Yogyakarta No Status SLTA DIII S1 S2 Spesialis Jlh 1 Dokter Gigi - - - 1 4 4 2 Perawat Gigi - 2 - - - 2 Jumlah 2 1 4 6 Sumber: Olahan Data Sekunder 2016 Tabel 4.4 menggambarkan bahwa dokter gigi yang berpendidikan S2 berjumlah 1 orang dengan spesialisasi gigi 4 orang. Sedangkan perawat gigi dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 2 orang. Jadwal praktek sebagai berikut: Tabel 4.5. Jadwal Shift Dokter dan Perawat Gigi No Dokter Jam Shift dalam Seminggu Nama Perawat 1 drg. Senin : 10.00 Kamis : 10.00 Sabtu : 10.00 Perawat 1 Perawat 2 2 drg. Senin : 11.00 Rabu : 09.00 Sabtu : 09.00 Perawat 1 Perawat 2 3 drg. Selasa : 13.00 Jumat : 09.00 Perawat 1 Perawat 2 4 drg. Selasa : 09.00 Kamis : 15.00 Perawat 1 Perawat 2 Sumber: Olahan Data Sekunder 2016 Berdasarkan tabel 4.5, shift-shift tersebut terdapat penumpukan pasien, keadaan tersebut dapat menimbulkan kecapaian dan kelelahan yang dapat menyebabkan terganggunnya konsentrasi dalam pelayanan, khususnya penerapan kepatuhan sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku di rumah sakit. Keadaan ini juga dapat menyebabkan kurang patuh dalam pelayanan. Jumlah pasien yang dilayani sesuai dengan tahun terhitung dari tahun 2014-2016 dapat digambarkan sebagai berikut; Tabel 4.6.Jumlah Pasien Poli Gigi RS. PKU Muhammadiyah Gamping No Jumlah Pasien Per Tahun Pasien Baru Pasien Lama Total 1 2014 575 597 1172 2 2015 995 1077 2072 3 Per Januari sd April 2016 471 632 1103 Total 2.041 2.306 4.347 Sumber: Olahan data Sekunder 2016 Tabel 4.6 menggambarkan total keseluruhan pasien gigi terhitung tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Merujuk pada jumlah pasien yang ada dapat diasumsikan bahwa jumlah pasien lebih banyak dari jumlah pelayan kesehatan, yakni tenaga dokter dan perawat gigi. Keadaan ini dapat diprediksikan bahwa dalam memberikan pelayanan dengan jumlah pasien yang banyak, maka bisa terjadi ketidakpatuhan dalam penerapan standar pelayanan.

2. Hasil Analisis Deskriptif

a. Gambaran Deskriptif Tingkat Kepatuhan Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut di RS PKU Muhammadiyah Gamping terhadap SOP Kriteria kepatuhan maupun kewaspadaan standar bagi tenaga kedokteran meliputi; 1 hand hygiene; 2 alat pelindung diri di tempat kerja agar terhindar dari bahan kimia; 3 penanganan linen; 4 manajemen lingkungan; 5 penanganan instrumen alat kedokteran gigi steril dan pemeliharaan alat; 6 penyuntikan yang aman; 7 perlindungan kesehatan karyawan; 8 manajemen limbah dan benda tajam; dan 9 etika batuk WHO, 2009. Kriteria kewaspadaan dan kepatuhan ini bertujuan menghindari infeksi dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil temuan lapangan ternyata masih banyak tenaga kesehatan gigi belum patuh melakukan tugasnya sesuai dengan kewaspadaan standar pada umumnya SOP yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit maupun pemerintah. Untuk melihat prosentase keseluruhan dapat dilihat dalam diagram berikut;

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN VENTILATOR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 14 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

2 10 10

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

15 147 184

EVALUASI KEPATUHAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA

0 5 113

GAMBARAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PASIEN PASCAOPERASI APENDIKTOMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

14 94 63

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

11 75 72

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT UNIT HEMODIALISIS RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

16 128 128

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS PENUNJANG MEDIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

4 15 105

KETEPATAN DAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT DI BANGSAL AR-ROYAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

19 161 109

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM KELOMPOK PERSADIA RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM KELOMPOK PERSADIA RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA - DIGI

1 1 19