44
15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.
18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.
19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan.
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, danatau badan hukum dengan
tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 21.
Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Lingkungan strategis yang berpengaruh
Sesuai Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BPN dan kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan
terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan
: Kepala Kantor b.
Unsur Pembantu Pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha c.
Unsur Pelaksana : Seksi-seksi
d. Kelompok Jabatan Fungsional
A. Susunan Organisasi Kantor Badan Pertanahan Kota Yogyakarta terdiri dari: 1.
Subbagian Tata Usaha 2.
Seksi Survey, Pengukuran dan Pemetaan 3.
Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
45
4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
5. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan
6. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
B. Susunan Kepegawaian Sumber daya manusia SDM yang tersedia di Kantor Pertanahan Kota
Yogyakarta sebanyak 73 orang, dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 2.2 sumber daya manusia berdasarkan jabatan
No Satker
Jenis Jabatan Jumlah
Struktural Orang Fungsional Tertentu
Orang Fungsional Umum
Orang 1
Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
21 3
49 73
Sumber: Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
Tabel 2.3 sumber daya manusia berdasarkan pendidikan
No Satker
Pendidikan Jumlah
SD SMP
SMASMK D1-D3 S1 DIV
S2
1 Kantor
Pertanahan Kota
Yogyakarta 2
15 12
39 5
73
Sumber: Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta
46
Jumlah pegawai non PNS Jumlah tenaga honor berjumlah 16 orang, dengan rincian:
1. Petugas administrasi dan Kebersihan Kantor Pertanahan berjumlah 12 orang;
2. Petugas keamanan Kantor Pertanahan berjumlah 4 orang.
3. Asisten Surveyor Berlisensi berjumlah 9, tetapi karena satu orang diterima CPNS di
Provinsi Sumatera Barat, maka saat ini berjumlah 8 orang.
4. Rencana strategis a.
Visi
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat, serta
keadilan dan
keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
b. Misi
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk: 1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran
rakyat, pengurangan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan
ketahanan pangan. 2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat
dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T.
47
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat
hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaa dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah
sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi
rakyat secara luas.
5. Keuangan
Tahun anggaran 2015 Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta melaksanakan 8 delapan program yang di dukung oleh kegiatan-kegiatan pada masing-masing program yang merupakan
inti dari pembangunan pertanahan. Jumlah anggaran selama tahun 2015 seluruhnya sebesar Rp. 10.033.789.000,- sedangkan realisasinya mencapai Rp. 8.735.495.998,- atau 83,47 dari
anggaran.
6. Perjanjian kinerja
Berdasarkan Perpres No 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 menegaskan bahwa “kebijakan pembangunan di bidang hokum dan aparatur diarahkan pada perbaikan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui pemantapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi”. Sejalan dengan RPJMN 2015-2019, unutk memberikan aspek legal dan formal dalam tata kelola pertanahan
maka semua bidang tanah harus terdaftar. Kementerian ATRBPN mentargetkan setiap tahun