Keuangan Perjanjian kinerja Deskripsi kantor pertanahan kota yogyakarta

48 sebanyak 3,6 juta bidang yang harus terdaftar atau bersertifikat. Di wilayah Kota Yogyakarta jumlah bidang tanah sebanyak 94.020 bidang dan yang belum terdaftar sebanyak 5.846 bidang 6,22 . Selanjutnya uraian tertuang di dalam sasaran dan strategi yang bersumber dari misi yang telah dibuat kemudian dituangkan dalam target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah. Tujuan umum disusunya Perjanjian kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, peningkatan kualitas pelayanan public, percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintatahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkungan ini lebih di utamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isi strategi yang sedang dihadapi organisasi. Capaian sasaran kinerja tahun 2015 diarahkan pada hal-hal yang strategis untuk dilaksanaka dan dituangkan dalam indicator kinerja program atau kegiatan.Program kegiatan tahun 2015 tertuang dalam DIPA tahun 2015. Hal ini dapat dimaknai bahwa target pencapaian tahun merupakan bagian dari target rencana strategis. Penetapan indicator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis.Indicator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur menggunakan indicator keluaran output. Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam sasaran program dilakukan melalui pengukuran pencapaian indicator kinerja program atau kegiatan. Untuk menguatkan pencapaian program tahun 2015 disusun perjanjian kinerj. Sebagai dokumen pernyataan kesepakatan kinerja atau perjanjian kinerja anatara atasan dan bawahan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel dengan tercapainya target kinerja tertentu. Dokumen 49 perjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran foemulir yang mencantumkan sasaran program, indicator kinerja programkegiatan, kegiatan beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sasaran program sesuai indicator programkegiatan. 50

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Implementasi dari sebuah kebijakan bukan saja sekedar perberlakuan atau penerapan semata, melainkan bagaimana kebijakan itu dapat berhasil, atau bukan sekedar output tetapi dapat memberikan outcome. Untuk itu, sebagai alat untuk mengetahui bagaimana implementasi dari kebijakan yang diterapkan tersebut, maka kita perlu mengetahui sejauh mana bentuk pelaksanaannya.Setelah itu kita dapat juga melihat faktor-faktor yang berpengaruh selama penerapan kebijakan tersebut barlangsung di masyarakat. Dari situlah kita bisa mengukur sejauh mana kebijakan itu berhasil ataukah sebaliknya yaitu tidak berhasil diterapkan di tempat tersebut. Maka beranjak dari situlah, penulis akan memberikan gambaran terkait dengan pelaksanaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan program larasita di Kota Yogyakarta dalam bentuk pembahasan yang ditunjang dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Menurut Van Metter dan Van Horn, terdapat beberapa variabel siklis guna melihat suatu proses pengimplementasian kebijakan publik. Berangkat dari telaah teoritik Van Metter dan Van Horn, maka implementasi kebijakan LARASITA yang diterapkan oleh BPN Kota Yogyakarta dapat dilihat diuraikan sebagai berikut: 51 A.1 Standard dan sasaran kebijakan A.1.1 Kejelasan terkait dengan tujuan dan sasaran dari Kebijakan LARASITA Tujuan adalah hasil dari sasaran yang telah dibuat dan dilakukan sedangkan sasaran adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan tersebut.Sebagai sebuah kebijakan inovatif, kelahiran LARASITA merupakan sebuah peningkatan kualitas Badan Pertanahan Nasional umumnya dan khususnya Kota Yogyakarta sebagai salah satu bentuk pendekatan antara pemerintah dengan masyarakat, Sebuah interface yang didesain bukan hanya untuk memberikan layanan administratif pertanahan, tetapi juga melakukan penyiapan masyarakat dalam pelaksanaan reforma agraria, mendampingi dan memberdayakan masyarakat dalam konteks pertanahan, meningkatkan dan mempercepat legalisasi aset tanah masyarakat. Sebuah interface yang –bukan sekedar memungkinkan, tetapi harus- bisa menyentuh masyarakat tidak hanya dengan regulasi, tetapi benar-benar bersentuhan secara fisik untuk kemudian secara psikis bisa mengerti tentang apa yang dibutuhkan, dipikirkan dan dirasakan rakyat. Peraturan Kepala BPN NOMOR 18 TAHUN 2009 merupakan pedoman implementor dalam menjalankan kebijakan LARASITA agar sesuai dengan tujuan yang dimaksud pemerintah. Kejelasan tujuan BPN Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan kebijakan LARASITA di Kota Yogyakarta sudah jelas karna diatur dalam Perda yang berlaku sebagai pedomannya. Dalam Peraturan Kepala BPN NOMOR 18 TAHUN 2009 mencakup beberapa point di antaranya pengorganisasian, pendelegasian kewenangan, persiapan pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan lapangan, aplikasi pelayanan, mekanisme pengamatan, laporan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi. Sasaran dari program LARASITA yaitu:

Dokumen yang terkait

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

4 96 98

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah) pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang

3 164 73

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

1 44 98

IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKASI TANAH (LARASITA) BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

0 3 18

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 14 99

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 12

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 1

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 9

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 20

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

0 0 2